Islamisasi di Pasuruan
Sebelum membahas masuknya Islam di Pasuruan, lebih etis
kalau kita ulas terlebih dahulu proses islamisasi di Indonesia.
A. Masuknya Islam di Indonesia
Masuknya Islam di Indonesia secara pasti belu diketahui, namun
dari peninggalan-peninggalan arkeologis dan berita-berita asing
dapat membantu kita dalam usaha mengetahui kedatangan Islam di
Indonesia. Seperti menurut berita Tionghoa (Cina) zaman dinasti
Tang pada abad ke-7 dan ke-8 kerajaan Sriwijaya mengembangkan
kekuasaanya, di Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-
pedagang muslim dalam pelayaranya ke negeri-negeri di Asia
Tenggara dan Asia Timur (Djoened:1). Berdasarkan berita itu juga
diduga masyarakat muslim telah ada, baik di Kanfu (Kanton) maupun
di daerah Sumatera sendiri (Groeneveldt:14). Perkembangan
pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional antara negeri-
negeri di Asia bagian barat dan timur mungkin disebabkan oleh
kegiatan kerajaan Islam di bawah Bani Umayyah di bagian barat
maupun kerajaan Cina zaman dinasti Tang di Asia Timur serta
kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.
B. Teori Masuknya Islam ke Indonesia
(1). Teori Pertama
Teori yang pertama yang dikemukakan oleh Orientalis
dari Belanda bernama Christian Snouck Hurgronje. Menurut
Hurgronje, proses islamisasi di Indonesia mulai berlangsung
sekitar setengah abad sebelum serangan Mongol ke Baghdad
pada 1258 M hal ini berdasarkan sumber-sumber arkeologis
dan berita perjalanan dari Marcopolo pada abad ke-13 dan
Ibn Batutah pada abad ke-14. Hurgronje juga mengatakan
1366&bih=613&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjhvMGWidTQAhU
MLo8KHbkGBwwQ_AUIBigB#imgrc=5NeyeTsuO0xXzM%3A
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
0
ALFAN FIKRILHAKIM 11
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
1
ALFAN FIKRILHAKIM 12
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
2
ALFAN FIKRILHAKIM 13
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
3
ALFAN FIKRILHAKIM 14
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
4
ALFAN FIKRILHAKIM 15
1
ISLAMISASI DI PASURUAN MASA SAYYID SHOLIH DAN KIAI HASAN SANUSI
5
Alfan FikrilHakim 16
1. Sayyid Sholih
Sayyid Sholih atau biasa dikenal dengan Mbah Sholeh
Semendi atau Habib Sholih ini merupakan putra dari Sultan
Banten Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati), beliau juga adalah adik dari Mbah Ratu Ayu
Bangil atau Syarifah Khodijah. Beliau merupakan seorang
alim yang ditugaskan oleh Guru nya untuk berdakwah ke
timur pulau Jawa, dalam perjalanan untuk mengerjakan tugas
dakwah ini beiau sampai di daerah Lekok pada sekitar awal
abad ke-16 M, di salah satu pesisir utara Jawa yang terletak di
timur pasuruan. Setelalah beberapa waktu berada di Lekok
kemudian Sayyid Sholih hijrah menuju sekitar wilayah bandar
di Pasuruan tepatnya di dekat Sungai Rejoso. Sayyid Sholih
kemudian meneteap di daerah bernama Winongan.
Mengenai riwayat Sayyid Sholih, ada versi lain yang
menjelaskan bahwa Sayyid Sholih bukan keturunan Sunan
Gunung Jati, melainkan cucu buyut dari Sunan Pangandaran II
atau Sunan Tembayat, berikut uraian nasab Sayyid Sholih :
Nabi Muhammad SAW
Fatimah Az-Zahra
Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan
Fatimah Az-Zahra binti Muhammad
Al-Imam Sayyidina Hussain
Sayyidina Ali Zainal Abidin
Sayyidina Muhammad Al Baqir
Sayyidina Jafar As-Sodiq
Sayyid Al-Imam Ali Uradhi
Sayyid Muhammad An-Naqib
Sayyid Isa Naqib Ar-Rumi
Ahmad al-Muhajir
Sayyid Al-Imam Ubaidillah
Gambar 1.8. Kondisi penemuan pertama kali makam Kiai Hasan Sanusi.
Sumber : dokumen pribadi dan Juru Kunci Makam
RANGKUMAN
Masuknya Islam di Indonesia secara pasti belu diketahui,
namun dari peninggalan-peninggalan arkeologis dan
berita-berita asing dapat membantu kita dalam usaha
mengetahui kedatangan Islam di Indonesia.
Teori yang pertama yang dikemukakan oleh Orientalis
dari Belanda bernama Christian Snouck Hurgronje.
Menurut Hurgronje, proses islamisasi di Indonesia mulai
berlangsung sekitar setengah abad sebelum serangan
Mongol ke Baghdad pada 1258 M hal ini berdasarkan
sumber-sumber arkeologis dan berita perjalanan dari
Marcopolo pada abad ke-13 dan Ibn Batutah pada abad
ke-14, usaha ini semata-mata adalah usaha yang
dilakukan oleh saudagar muslim dan para penetap dari
negara-negara di India (Gujarat).
Teori kedua ini muncul sebagai reaksi dari teori pertama
yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronje. Beberapa ahli
sejarah meragukan teori dari Snouck, mereka mengajukan
argumen dan bukti secara fragmentaris, maka munculah
teori pertama ini. Berdasarkan berita-berita tionghoa dari
abad ke-7 masa Dinasti Tang dan sumber-sumber Jepang
pada abad ke-8 M, para ahli berpendapat bahwa orang-
orang muslim dari arab telah datang ke negeri-negeri
Melayu khususnya Sumatera pada abad ke-7 M.
Masuknya bangsa barat ke Indonesia ditandai dengan
masuknya Portugis pada abad ke-16 yang kemudian
diteruskan dengan kedatangan bangsa Belanda yang
merupakan negara paling lama yang menjajah Indonesia,
menyusul kemudian Inggris yang juga pernah datang dan
menjajah Indonesia.
RANGKUMAN
Pasuruan merupakan kota pelabuhan yang sangat
terkenal di masa Hindia-Belanda, bahkan sempat
menjadi ibukota karesidenan. Pasuruan merupakan salah
satu daerah di Jawa Timur yang berbatasan dengan laut
Jawa di Utara, kemudian Kabupaten Probolinggo di
Timur, Kabupaten Malang di Selatan, Kota Batu di Barat
Daya dan Kabupaten Mojokerto di Barat.
Salah satu penyebaran Islam di Pasuruan dilakukan oleh
Sayyid Sholih atau biasa disebut Mbah Sholih Semendi.
Sayyid Sholih atau biasa dikenal dengan Mbah Sholeh
Semendi atau Habib Sholih ini merupakan putra dari
Sultan Banten Maulana Hasanuddin bin Syarif
Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), beliau juga adalah
adik dari Mbah Ratu Ayu Bangil atau Syarifah Khodijah.
Di winongan, Sayyid Sholih menyebarkan agama Islam
melalui dakwah keliling dan mengajarkan Al-Quran
(ngaji quran).
Kiai Hasan Sanusi atau biasa dikenal oleh masyarakat
pasuruan dan sekitarnya dengan mbah Slagah yang
artinya Singa (Macan) Putih julukan ini didapat
menurut penuturan masyarakat ketika perjuangan
melawan penjajah kolial, Kiai Hasan Sanusi tampak
seperti Singa Putih. Kiai Hasan Sanusi merupakan seoran
penyiar agama Islam dan pejuang untuk melawan
penjajah kolonial di Indonesia pada umumnya dan di
Pasuruan Malang pada khususnya di masa itu. Di
Pasuruan, beliau dibantu oleh adiknya yang bernama
mbah Mas Khotip namun mbah Mas Khotip gugur dalam
perjuanganya dan dimakamkan di dekat Pelabuhan Kota
Pasuruan tepatnya di desa Mayangan.
EVALUASI
Kesimpulan
(1). Masuknya Islam di Indonesia secara pasti belu diketahui, namun
dari peninggalan-peninggalan arkeologis dan berita-berita asing
dapat membantu kita dalam usaha mengetahui kedatangan Islam
di Indonesia. Dari bukti-bukti arkeologis, catatan perjalanan dan
berita asing dalam interpretasinya juga berbeda-beda dari setiap
ilmuan.
(2). Masuknya bangsa barat ke Indonesia ditandai dengan
masuknya Portugis pada abad ke-16 yang kemudian
diteruskan dengan kedatangan bangsa Belanda yang
merupakan negara paling lama yang menjajah Indonesia,
menyusul kemudian Inggris yang juga pernah datang dan
menjajah Indonesia.
(3). Sayyid Sholih atau biasa dikenal dengan Mbah Sholeh
Semendi atau Habib Sholih ini merupakan putra dari Sultan
Banten Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati) ada juga pendapat lain bahwa Sayyid Sholih
bukan keturunan Sunan Gunung Jati, melainkan cucu buyut
dari Sunan Pangandaran II atau Sunan Tembayat.
(4). Kiai Hasan Sanusi atau biasa dikenal oleh masyarakat
pasuruan dan sekitarnya dengan mbah Slagah yang artinya
Singa (Macan) Putih julukan ini didapat menurut
penuturan masyarakat ketika perjuangan melawan penjajah
kolial, Kiai Hasan Sanusi tampak seperti Singa Putih ataupun
bisa dianalogikan ketika penyebaran syiar Islam dan
NILAI PREDIKAT
90-100 SANGAT BAIK
80-89 BAIK
70-79 CUKUP
60-69 KURANG
0-59 SANGAT KURANG
LATIHAN !
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. C
2. E
3. A
4. B
5. D
DAFTAR PUSTAKA