Anda di halaman 1dari 15

PERADABAN ISLAM PADA MASA TURKI USMANI HINGGA MUSTAFA KEMAL

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah: Sejarah peradaban islam

Dosen:Bpk Wahyudi

1. Nurul mutaqin
2. Azannur firdaus
3. Masdar hilmy

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2O20
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang mana telah melimpahkan
rahmat,hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa meyelesaikan makalah ini
yang berjudul Peradaban islam pada masa turki usmani hingga mustafa kemal sebagai bentuk
tugas mata kuliah Sejarah peradaban islam.

Kami ucapkan juga terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
meyelesaikan tugas ini sehingga dapat terbentuk secara tepat waktu dan maksimal.Terlepas
dari semua itu,kami menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna baik dari
segi susunan kalimat,tata bahasa maupun isi dari makalah itu sendiri.Oleh karena itu,kami
terbuka untuk menerima segala bentuk kritik serta saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sehingga nantinya kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi makalah yang
lebih baik dan benar serta menjadikan kami sebagai orang yang pandai kedepannya.

Akhir kata kami sebagai penyusun makalah mengucapkan selamat membaca dan semoga
maklah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Semarang 16 Desember 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Agama dan peradaban telah banyak dibahas tanpa definisi.Hal tersebutsering


melahirkan kerancunan,dan bahkan misconception.Dinasti turki usmani merupkan
kekhalifaan yang cukup besar dalam peradaban islam dan memiliki pengaruh cukup
signifikan dalam perkembangan wilayah islam di asia,Afrika,dan Eropa.Bangsa Turki memliki
peran yang penting dalam perkembangan peradaban Islam.Peran yang paling menonjol
terlihat dalam birokasi yang bekerja para Khalifah Abasiyah.Kemudian mereka sendiri
membangun kekuasaan yang sekalipun Independen,tetpi masih tetap mengaku loyal kepada
khalifah Bani Abasiyah.Hal tersebut ditunjukan dengan munculnya Bani Saljuk (1038-
1194.M).1

Munculnya dinasti Usmani di Turki pada saat dunia Islam mengalami fregmentasi
kekuasaan pada periode kedua dari pemerintahan Abasiyah (abad ke-9).Sebelum
itu,sekalipun telah ada kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia (775-1031 M.) dan Bani Idris
di bagian barat Afrika Utara (778-974 M),fregmentasi itu di dinasti seperti dinasti Bani Aqlab
di Kairawan (800-909M),Bani Saman di bukhara (874-1001M) dan Bani Buwaih di Baghdad
dan Syiraz (932-1000M)2.

Di atara negara muslim,Turki Usmani yang dapat mendirikan kerajaan yang paling besar
serta paling lama berkuasa.Pada masa Sultan Usman,orang Turki bukan hanya merebut
negara-negara Arab,tetapi juga seluruh daerah antara Kaukakus dan Kota Wina.Dari
Istambul,ibu kota kerajaan itu,merka menguasai daerah-daerah di sekitarlaut tengah dan
ber abd-bad lamanya Turki merupakan faktor penting dlam perhitungan ahli-ahli politik
dieropa Barat

Dinasti Turki Usmani merupakan kekhalifaan islam yang mempunyai pengaruh besar
dalam peradaban besar dalam peradaban di dunia Islam.

1
Dalam jurnal Wahana Akademika,Jurnal ilmiah Koperitas Wlayah X Jawa Tengah Semarang ,Edisi
februari2004,hlm.48-61.
2
.Dr.Syafiq A.Mughni,Sejarah Kebudayaan Islam di Turki,Ibid,hlm.,2.
2.Rumusan masalah

A.Kapan Berdirinya Kerajaan Usmani?

B.Kapan penklukan Konstantinopel?

C.Kapan peradaban Islam di Turki?

D.Kapan Kemunduran Turki Usmani?

3.Tujuan

A.Untuk mengetahui berdirinya Kerajaan Usmani

B.Untuk mengetahui penaklukan Konstatinopel

C.Untuk mengetahui perdaban Islam di Turki

D.Untuk mengetahui kemunduran Turki Usmani


PERADABAN KERAJAAN TURKI USANI HINGGA MSTAFA KKEMAL

A.PENGETIAN

Sejarah berdirinya kerajaan Usmani pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah
Oghus yang mebdiami daerah Mongol dan deah utara negeri Cina.Dalam jangka wktu kira –
kira tiga abad,mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan Irak.Meeka masuk Islam
sekitar abad kesembilan atau kesepiluh,ketika mereka menetap di Asia Tengah.3

Dibawah tekanan serangan Mongol pada abad ke-13,mereka melarikan diri ke daerah
barat dan mencari tempat pengungsian di tengah-tengah saudara mereka,orang-orang Turki
Saljuk,di datran tinggi Asia Kecil.

Tahun 1300 m,bagsa Mongol meyerang kebngsaan Saljukdan Sultan Alaudin


terbunuh.Kerajaan Saljuk Rum ini kemudian terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan
kecil.Usmani kemudian menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh penuh atas daerah
yang didudukinya.Sejakitulah kerajaan Usmani dinyatakan berdiri4.

Penguasa pertama adalah Usman yang disebut juga dengan Usman I.Setelah Usman I
mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga Usman ) tahun 699
H (1300 M).Setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya.Ia menyerang
daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan kota Broesa tahun 1317 M,kemudian tahun
1326 M dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani.

Pada masa pemrintahan Orkhan (1326-1359 M) Turki Usmani dapat menklukan Azumia
(1327),Tasasyani (1330M),Uskanadr (1328 M),Ankara (1354 M),Gaipoli (1356 M).Didaerah
ini adalah bagiian bumi Eropa yang pertama kal diduduki kerajaan Usmani.

Turki Usmani mencapai kegemilangannya pada saat kerajaan ini dapat menaklukan pusat
peradaban dan pusat Agama Nasrani di Bizantium,yaitu Konstatinopel.Sultan Muhammad II
yang dikenal sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1484 M) dapat mengalahkan
Bizantium dan menaklukan Konstatinopel pada ahun 1453 M.

Dengan terbuknya kota Konstatinopel sebagai benteng pertahanan terkuat Kerajaan


Bizantium,lebih memudahkan arus ekspansi Turki Usmani ke Benua Eropa bagian timur
semakin terancam oleh Turki Usmani karena ekspansi Turki Usmani juga dilakukan ke
wilayah ini,bahkan sampai ke pintu gerbang Kota Wina,Austria.

3
Dr.Badri Yatim,M.a.,Sejarah Peradaban Islam,Jakarta;Rajawali Press,1999,hlm.130.
4
Dr.Badri Yatim,M.A.,Sejarah peradaban Islam,hkm.130.
Akan tetapi,ketika Sultan Salim I naik tahta (1512-1520 M) ia mengalihkan perhatian ke
arah Timur dengan menaklukan Persia,Syiria dan Dinasti Mamalik di Mesir.Usaha Sultan
Salim dikembangkan oleh Sultan Sulaiman Al-Qauni (1520-1566M).Sulaiman berhasil
menundukan Irak,Belgrado,Pulau Rhodes,Tunis.Dengan demikian luas Turki Usmani pada
masa Sultan Sulaiman Al-Qauni mencakup Asia kecil,Armenia,Irak,Syiria,Hijaz dan Yamn di
Asia Mesir,Libia,Tunis,dan Aljazair di Afrika,Bulgaria,Yunani,Yugoslavia,Albania,Hongaria,dan
Rumania di Eropa.

Sultan Sulaiman meninggal dunia,terjadilah perebutan kekuasaan antara putra-


putranya,yang menyebabkan kerajaan Turki Usmani mundur,Akan tetapi,meskipun
mengalami kemunduran,kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih di pandang sebagai
negara yang kuat,terutama dalam bidang milter.

Kejayaan Turki Usmani dialami pada abad ke 16,ketika Dinasti Turki Usmani mencpai
kejaanya sehingga daerah kekuasaanya itu membentang dari selatPersia di Asia sampai
pintu gerbang Kota Wina di Eropa dan dari laut Gaspienee di Asia sampai Al-Jazairdi Afrika
barat.Penduduk Dinasti Turki Usmani terdiri dari bangsa Eropa yang berasal dari Hongaria
dan bahkan yang beragama Nasrani dan mereka ini pula yang melanjutkn pengaruh Barat
menjangkit kepada minoritas Turki yang ada di tempat itu.

Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaa Turki Usmani yang demikian lauas dan
berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan
,termasuk dalam aspek peradabannya.
B.PENAKLUKAN KONSTATINOPEL

Konstantinopel adalah ibukota Bizantium dan merupakan pusat agama Kristen.Ibu Kota
Bizantium itu akhirnya dapat ditaklukan oleh pasukan Islam di bawah Turki Usmani pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad II yang bergelar Al-Fatih,artinya sang penakluk.Telah berkali-kali
kaum muslimin sejak masa Dinas Umayyah berusaha menaklukan Konstatinopel,tetapi selalu gagal
karena kokohnya benteng-benteng di kota tua itu.Bar pada tahun 1453 kota itu dapat ditundukan.5

Sultan mempersiapkan penaklukan terhadap Konstatinopel dengan penuh keseriusan.Di


pelajari oleh penyebab kegagalan dalam penaklukan-penaklukan sebelumnya.Sultan tidak
mau kalah sebagaumana para pendahulunya.Ia terlebih dahulu membersihkan wilayah-
wilayah yang membangkang di Asia kecil.Datanglah kesempatan yang dinanti-nanti,yakni
ketika kaisar Konstatinopel IX mengncam Sultan untuk membayar pajak yang tinggi kepada
pihaknya,dan jika tidak tunduk pada perintah tersebut maka akan diganggu kedudukannya
dengan menundukan Orkhan,slah seorang cucu Sulaiman,sebagai Sultan,Ancaman dihadapi
dengn kebulatan tekad,yaitu dengan membuat benteng-benteng itu untuk melindungi dan
mengawasi rakyatnya yang lalu lalang ke Eropa melalui wilayah Bosporus itu.

Konstatinopel akhirmya dapat terkrpung dari segala penjuru oleh pasukan Sultan
Muhammad II yang berjumlah kira-kira 250.000di bawah pimpinn itu sendiri.Dalam
pertempuran itu Kaisar Konstatinopel mati terbnh,dan Konstatinopel jatuh pada Turki
Usmani.Sultan muhammad II memasuki kotakemudin mengganti nama Konstatinopel
menjadi Istambul6,dan menjadikanny sebagai ibukota.Sultan mengubah Gereja Aya Sophia
menjadi Masjid dengn nama Masjid Muhammad sebagai permhatan bagi keberhasilanny
dalam menundukan kota itu

Dengan jatuhnya Konstatinopel,pengaruhnya sangat besar bagi Turki


Usmani.Konstatinopel adalah pusat kerajaan Bizantium yang menyimpan banyak ilmu
pengetahuan dan pusat agama Kristen Ortodoks.Kesemuannya itu di wariskan kepada
Usmani.Dari sei letak kota itu sangat strategis karena menghubungkan dua Benuasecara
langsung,Eropa dan Asia.penaklukan kota itu memudahkan mobilisai pasukan Anatiolia ke
Eropa.

Walaupun para Sultan Usmani setelah Sulaiman yang Agung pada umumnya
lemah,tetapi serangan tehadap Eropa masih berlangsung terutama untuk menaklukan kota
Wina di Astria.Kota Wina iyu di kepung berkali0kali,tapi tidak dapat ditaklukan .Yang
terakhir kali kota Wina di Austria itu dikepung oleh pasukan Usmani pada tahun
1683,namun tanpa hasil yang memuaskan.

5
Dr.Syafiq A.Mughni Sejarah Kebudayaan Islam di Turki,Jakarta:Logos,1997,hlm.69.
6
Istambul artinya kota Islam,sedangkn Konstatinopel artimya kota yang didirikan oleh kaisar konstantinopel.
C.PERADABAN ISLAM DI TURKI

Sejak masa Usman bin Artaghol (1299-1326 M),yang dianggap pembina pertama
kerajaan Turki Usmani ini dengan nama Imperium Ottoman,timbulah kemajuan di dalam
berbagai bidang agama Islam.Turki membawa pengaruh cukup baik dalam bidang ekspansi
agama Islam ke Eropa.Kemajuan lain antara lain dalam bidang militer dan
pemrintahan,bidang ilmu dan budaya,serta dalam bidang keagamaan.Dalam
perkembangannya Turki cukup berpengaruh dalam bidang peradaban Islam,dengan corak
peradaban yang khas.Penagaruh budaya tersebut sampai ke berbagai wilayah Turki Usmani
yang wilyahnya begitu luas dalam bidang agam Islam.

1. Bidang Pemerintahan dan Militer


Pada awalnya, kerajaan usmani ini dipimpin oleh raja-raja yang kuat, hingga dapat
melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Factor utama kemajuan kerajaan ini
adalah keberanian, ketrampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang
sanggup bertempur kapan saja.
Kekuatan militer ini muilai diorganisir dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak
senjata dengan Eropa. Pembaruan dalam tubuh organisasi oleh Orkhan sangat
berarti bagi pembaruan militer Turki. Bangsa-bangsa non turki dimasukan anggota
bahkan anak-anak Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam
suasana islam untuk dijadikan prajurit. Akhirnya berdiri kelompok militer Yenisseri
dan Inkisyariah.
Ada juga tentara kaum foedal yang dikirim kepada pemerintah pusat. Disebut juga
militer Thaujiah. Pada abad ke-16 angkatan laut Turki mencapai puncak kejayaan,
yakni dapat menguasai Asia, Afrika, dan Eropa. Militer ini memiliki prinsip militer,
berdisplin, dan patuh terhadap peraturan. Pinsip itu merupakan warisan dari nenek
moyangnya di Asia Tengah.
Keberhasilan kerajaan ini juga karena jaringan kerajaan yang luas.7 Untuk mengatur
urusan pemerintahan negara ,di masa Sultan Sulaiman I disusun kitab undang-
undang (qanun), yang diberi nama Multaqa Al-Abhur yang menjadi pegangan
hukum kerajaan ini sampai masa reformasi abad ke-19.
2. Bidang Ilmu Pengatuan
Peradaban turki usmani merupakan perpaduan bermacam-macam peradaban,
diantaranya Persia ( mengambil pembelajaran soal etika dan tat krama), Bizantium
(pemerintahan dan kemiliteran), dan Arab (ekonomi, social, kemasyarakatan, dan
keilmuan)

7
Binnaz Toprak, Islam dan Perkembangan Politik di Turki, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999, hlm. 43.
3. Bidang Kebudayaan.
Abad ke-17, muncul penyair yang terkenal, yaitu Nafi’ (1582-1636M.) dengan karya-
karyanya sastra Kaside8 Muncul penulis yang membawa pengaruh Persi ke istana,
diantaranya Yusuf Nabi (1642-1712), ia muncul sebagai juru tulis bagi Musahih
Musthafa, salah seorang menteri Persia dan ilmu-ilmu agama. Yusuf Nabi
menunjukan pengetahuannya yang luar biasa dalam puisinya. Menyentuh hamper
semua persoalan agama, filsafat, roman, cinta, anggur, dan mitisme. Ia juga
membahas biografi, sejarah, bentuk prose, geografi, dan rekaman perjalanan.
Dalam bidang sastra prosa kerajaan usmani melahirkan dua tokoh terkemuka, yaitu
Katip Celebi dan Evliya Celebi. Yang terbesar dari semua penulis adalah Musthafa bin
Abdulla, yang dikenal dengan Katib Celebi atau Haji Halife (1609-1657 M.). Ia menulis
buku bergambar dalam karya terbesarnya Kasyf Az-Zunun fi Asmai Al Kutub wa Al-
Funun, sebuah presentasi biografi penulis-penulis penting di dunia timur bersama
daftar dan deskripsi lebih dari 1.500 buku berbahasa Turki, Persia, dan Arab, ia pun
menulis buku-buku yang lain.
Salah seorang penyair diwan yang terkenal adalah Muhammad Esat Efendi yang
dikenal dengan Galip Dede atau Syah Galip (1757-1799). Adapun dibidang seni
pengembangan arsitektur islam , pengaruh Turki sangat dominan, misalnya
bangunan-bangunan masjid yang indah, seperti Masjid Al-Muhammadi atau Masjid
Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Ayo Sophia yang berasal dari sebuah gereja.
Pada masa Sultan Sulaiman, di kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak
dibangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air, villa, dan
pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah dari bangunan itu dibangun di
bawah coordinator sinan, seorang arsitek asal Anatolia.
4. Bidang Keagamaan
Dalam tradisi masyarakat Turki, agama merupakan factor paling penting dalam
transformasi social dan politik seluruh masyarakat. Masyarakat digolongkan
berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga
fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Mufti sebagai pejabat urusan agama
tertinggi berwenanang memberi fatwa resmi terhadap problema keagamaan yang
dihadapi masyarakat.9
Tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawibanyak dianut dikalangan sipil dan militer.
Tarekat Bektasyi memiliki pengaruh yang sangat dominan dikalangan Yeniseri
sehingga mereka sering disebut tentara Bektasyi. Sementara tarekat Maulawi
mendapat dukungan dari para penguasa dalam mengimbangi Yeniseri Betasyi.

Kajian mengenai ilmu-ilmu agama islam, seperti fiqih, ilmu kalam, tafsir dan hadis boleh
dikatakan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Para penguasa lebih cenderung
untuk menegakan suatu paham (mazhab) keagamaan dan menekan mazhab lainnya. Sultan

8
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah peradaban Islam, hlm. 131.
9
Ibid, hlm. 137.
Abdul Hamid misalnya, begitu fanatik terhadap aliran Al-Asyriyah. Ia merasa perlu
mempertahankan aliran tersebut dari kritikan aliran lain. Sultan memerintahkan pada Syeikh
Husein Al-jisr Ath-Tharablusi menulis kitab Al-Husun Al- Hamidiyah (Benteng Pertahanan
Abdul Hamid), yang mengupas tentang masalah ilmu kalam, untuk melestarikan aliran yang
dianutnya. Akibat kelesuan di bidang ilmu keagamaan dan fanatik yang berlebihan maka
ijtihad tidak berkembang. Ulama hanya menulis buku dalam syarah (penjelasan) dan
hasyiah (semacam catatan) terhadap karya-karya klasik.. bagaimanapun, kerajaan Turki
Usmani banyak berjasa, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam ke Benua
Eropa.

D. KEMUNDURAN TURKI USMANI

Setelah Sultan Sulain usmani memulai memulai fase kemunduran. Akan tetapi, sebagai
sebuah kerajaan yang besar dan kuat. Kemunduran ini tidak langsung terlihat. Sultan Sulaiman Al-
Qanuni diganti oleh Sultan Salim II (1556-11573 M). di masa pemerintahannya terjadi pertempuran
antara armada laut Kerajaan Usmani dengan armada laut Kristen yang terdiri dari angkatan laut
spanyol, angkatan laut Bundukia, angkatan laut Sri Paus dan sebagian kapal para pendeta malta
yang dipimpin Don Juan dari Spanyol.

Pertempuran ini terjadi di Selat Liponto (Yunani). Dalam pertempuran ini Turki Usmani
mengalami kekalahan yang mengakibatkan Tunisia dapat direbut oleh musuh. Baru pada masa
berikutnya, Sultan Murad III, pada tahun 1575 M, Tunisia dapat direbut kembali.

Pada masa Sultan Murad III (1574-1595 M) Kerajaan Usman permah berhasil menyerbu
Kaukasus dan menguasai Tiflis di Laut Hitam(1577 M). merampas kembali Tibris, ibukota Kerajaan
safawi, menundukan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia, dan mengalahkan
gubernur bosnia pada tahun 1593 M.

Namun, karena kehidupan moral Sultan yang tidak menyebabkan timbulnya perubahan
dalam negeri. Selain kompilasi, pemerintahan dipegang oleh para Sultan yang lemah seperti Sultan
Muhammad III (1595-1603 M). Dalam situasi yang kurang baik itu, Austria berhasil memukul
Kerajaan Usmani.

Sesudah Sultan Ahmad I (1603–1617 M) situasi semakin memburuk dengan naiknya


Mustafa I (1617-1623 M). Karena gejolak politik dalam negeri tidak dapat diatasinya, Syaikh Al-Islam
mengeluarkan fatwa agar ia turun dari tahta dan diganti oleh Usman Il (1618-1622 M).

Pada masa Sultan Ibrahim (1640-1648 M) berkuasa, orang-orang Vinetia melakukan


peperangan laut melawan dan mengusir orang-orang Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun
1645 M. Pada tak 1699 M terjadi Perjanjian Karlowith yang mamaksa Sultan untuk menyerahkan
seluruh Hongaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada Hapsbrug. Dan Hemenietz, Podolia,
Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia untuk orang-orang Vinetia.
Pada tahun 1770 M, tentara Rusia mengalahkan armada Usmani di sepanjang pantai Asia
Kecil. Akan tetapi, tentara Rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh Sultan Mustafa III (1757-1774 M)
yang segera mengkonsolidasi kekuatannya.

Pengganti Sultan Mustafa III adalah Sultan Abdul Hamid (1774-1789 M) seorang Sultan yang
lemah. Pada masa Sultan Hamid mengadakan perjanjian dengan Catherine II dari Rusia yang diberi
nama Perjanjian Kinarja di Kutcuk Kinarja. Isi perjanjian itu antara lain: (1) Kerajaan Usmani harus
menyerahkan benteng- benteng yang ada di laut Hitam kepada Rusia dan memberi izin kepada
Armada Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Putih, dan (2)
Kerajaan Usmani menerima kemerdekaan Kirman

Demikianlah proses kemunduran yang terjadi di Kerajaan Usmani pada akhir-akhir


keberadaan Dinasti Turki Usmani. Akhirnya satu per satu negeri-negeri di Eropa yang pernah
dikuasai kerajaan ini memerdekakan diri. Bahkan beberapa daerah di Timur Tengah mencoba
bangkit memberontak. Di Mesir Dinasti Mamalik akhirnya melepaskarn diri di bawah Ali Bey tahun
1770 M. Di Lebanon dan Syiria. Fakhruddin seorang pemimpin Druze, berhasil menguasai Palestina,
pada tahun 1610 M. merampas Ba'albak danmengancam damaskus. Di Persia Kerajaan Safawi juga
mengadakan perlawarnan terhadap Usmani. Dan Arabia juga bangkit melepaskan diri dari Usmani
dengan aliansi antara Muhammad bin Abdul Wahab dengan asa lokal Ibnu Sa'ud pada awal
perhitungan kedua abad ke-18 M.

Dengan demikian, pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di kerajaan Usmani ketika


ia sedang mengalami kemunduran, bukan hanya terjadi di daerah-daerah yang tidak beragama
Islam seperti di wilayah Eropa Timur, tetapi juga terjadi di daerah-daerah yang berpenduduk muslim.

Gerakan-gerakan sparatisme terus berlanjut hingga abad ke-19 dan ke 20. Ditambah dengan
munculnya gerakan modernisasi politik di pusat pemerintahan, Kerajaan Usmani akhirnya berakhir
dengan berdirinya Republik Turki pada tahun 1924 M, dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk
sebagai presiden pertama di Republik Turki. Dalam percaturan politik selanjutnya Turki tidak begitu
memiliki pengaruh yang dominan bahkan orang eropa menyebutnya The sick man of the Europa (si
sakit yang ada di Eropa).

Menurut Dr. Badri Yatim, MA bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan Turki Usmani
mengalami kemunduran adalah sebagai berikut.

1) Wilayah pemerintahan yang sangat luas

Administrasi pemerintahan bagi suatu negara yang sangat wilayahnya sangat kompleks dan
kompleks, sementara administrasi pemerintahan Kerajaan Usmani tidak beres. Di pihak lain, para
penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas sehingga mereka terlibat perang
yang terus-menerus dengan berbaga bangsa.
2) Heteroginitas penduduk wilayah Sebagai Kerajaan besar.

Sebagai kerajaan besar, Turki Usmani menguasai wilayah yang sangat luas, mencakup
Asia Kecil Armenia. Irak, Syiria, Hijaz, dan Yaman di Asia. Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika.
Bulgaria, Yunani Yugoslavia, Albania, daratan, dan Rumania di Wilayah Eropa yang luas itu didiami
oleh penduduk yang beragam, dari segi agama ras, suku, juga adat istiadat. Untuk penduduk yang
beragam dan tersebar di wilayah yang luas di diperlukan suatu organisasi pemerintahan yang
teratur.

3) Kelemahan para penguasa

Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, Kerajaan Usmani diperintah oleh sultan-sultan yang


lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam kepemimpinannya. Transformasi pemerintahan
menjadi kacau. Kekacauan itu tidak pernah bisa diatasi dengan sempuma. Bahkan semakin lama
menjadi parah.

4) Budaya korupsi

Korupsi merupakan tindakan yang sudah umum terjadi di Kerajaan Usmani. Setiap jabatan
yang harus diraih oleh seseorang harus "diterima" dengan orang lain yang berhak menerima jabatan
tersebut. Budaya korupsi ini mengeluarkan dekadensi moral kian merajalela yang membuat
pemerintah semakin rapuh. 5) Pemberontakan tentara Yenisseri Kemajuan ekspansi Kerajaan
Usmani banyak ditentukan oleh kuatnya tentara Yenisseri. Dengan demikian, dapat dibayangkan
bagaimana jika tentara ini memberontak. Pemberontakan tentara Yenisseri terjadi sebanyak empat
kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.

Merosotnya anggaran pendapatan menurun, sementara belanja negara sangat sulit,


tidak pemah berhenti, perekonomian negara besat, termasuk untuk biaya perang. Terjadi stagnasi
di lapangan sains dan teknologi Kerajaan Usmani kurang berhasil dalam pengembangan sains dan
Teknologi, karena hanya mengutamakan pengembangan kekuatan militer. Kemajuan militer yang
tidak diimbangi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan kerajaan ini
tidak sanggup meningkatkan persenjataan lawan dari Eropa yang lebih maju. laki-laki atau faktor-
faktor tersebut, Turki Usmani menjadi lemah dan kemudian berubah kemunduran dalam berbagai
bidang. Pada masa depan di masa modern, kelemahan Kerajaan Usmani periode menyebabkan
kekuatan Eropa tanpa segan-segan menjajah dan mengendalikan daerah-daerah muslim yang
dulunya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Usmani, terutama di Timur Tengah dan Afrika ini
menye Litara. E PENUTUP Dinasti Usmani di Turki merupakan kerajaan Islam yang berkuasa un Jama
hampir 7 abad lamanya (1290-1924 M) dan merupakan laskar besar. Kerajaan Usmani didirikan oleh
Usman 1 putra Ertoghul bangsa Turki dari kabilah Oghus yang mula-mula mendiami daerah Mongol
dan daerah utara Cina. Dinasti Turki Usmani semakin maju dalam berbagai hidang, terutama dalam
ekspansi atau melampaui agama Islam. Sebagai bangsa yang terkenal dengan kekuatan militer,
wilayah kekuasaannya meliputi tiga benua, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa. Peradaban Islam di Turki
Usmani mengubah pembangunan di wilayah di bidang kemiliteran dan pemerintahan, di mana
militer dam pemerintahan Turki sangat kuat. Dalam segi budaya, sastra, dar Astek bangunan sangat
berhasil. Dalam bidang keagamaan, suasan agama Islam juga cukup berhasil dengan baik.

KEBIJAKAN MUSTAFA KEMAL


Mustafa Kemal Atatürk (lahir di Selânik (sekarang Thessaloniki, Yunani), 19 Mei 1881 –
meninggal di Istana Dolmabahçe, Istanbul, Turki, 10 November 1938 pada umur 57 tahun),
hingga 1934 namanya adalah Gazi Mustafa Kemal Paşa, adalah seorang perwira militer dan
negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden
pertama Republik Turki. Ideologinya yang sekularis dan nasionalis berikut kebijakan serta teorinya
dikenal sebagai Kemalisme.
Mustafa Kemal membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses selama berdinas
sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Gallipoli. Setelah kekalahan Kesultanan Utsmaniyah di
tangan tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal
memimpin gerakan nasional Turki dalam apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki.
Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik
Turki. Sebagai presiden yang pertama, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan
luas dalam usahanya menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis. Menurut
Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama belakang
"Atatürk" (yang berarti "Bapak Bangsa Turki") pada 24 November 1934.
Kebijakan ekonomi[
Atatürk menghasut kebijakan ekonomi untuk mengembangkan bisnis skala kecil dan besar, tetapi
juga untuk menciptakan strata sosial (borjuis industri bersama dengan kaum tani Anatolia) yang hampir
tidak ada selama Kesultanan Utsmaniyah. Masalah utama yang dihadapi oleh politik pada zamannya
adalah kelambanan dalam pengembangan lembaga-lembaga politik dan kelas-kelas sosial yang akan
mengarahkan perubahan sosial dan ekonomi seperti itu.[5] Visinya mengenai kebijakan ekonomi Turki
awal terlihat selama Kongres Ekonomi İzmir 1923 yang didirikan sebelum penandatanganan Perjanjian
Lausanne. Pilihan awal dari kebijakan ekonominya mencerminkan kenyataan di zamannya.
Zaman Atatürk - di bawah kepresidenannya - hak properti untuk semua warga negara dan tidak
hanya untuk dua sektor, selain itu dalam periode antara 1923 hingga 1938 ia bekerja pada
pengembangan ekonomi Turki rata-rata pada tingkat 7,5% per tahun, jadi nasional Turki pendapatan
meningkat dari 3,62 unit per seribu menjadi 6,52 unit per seribu.[6] Atatürk semakin mendukung kompleks
industri bersubsidi besar negara seperti "Sümerbank" setelah krisis ekonomi global. Dia mendukung
pembentukan industri pertanian, tekstil, mesin, pesawat
terbang dan otomotif nasional.[7][8][9][10][11][12][13] Pada 1935, Turki berkembang menjadi masyarakat industri
yang didasarkan pada model Atatürk di Eropa Barat.[14] Namun, kesenjangan antara tujuan Atatürk dan
pencapaian struktur sosial-politik negara itu belum ditutup.[14]
Pembaruan kebudayaan
Mustafa Kemal menganggap fez (dalam bahasa Turki "fes"), yang mulanya diperkenalkan Sultan
Mahmud II sebagai aturan berpakaian di Kesultanan Utsmaniyah pada 1826) sebagai
lambang feodalisme dan karena sebab itu ia melarang pemakaiannya di muka umum. Ia mendorong lelaki
Turki untuk mengenakan pakaian orang Eropa. Meskipun Islam melarang keras minuman yang
mengandung alkohol, ia menggalakkan produksi dalam negeri dan mendirikan industri minuman keras
milik negara. Ia menyukai minuman keras nasional, rakı, dan banyak sekali meminumnya.
Budaya dan kesenian[
Atatürk pernah mengatakan: "Kebudayaan adalah dasar dari Republik Turki." Pandangannya
tentang kebudayaan termasuk warisan kreatif bangsanya sendiri dan apa yang dipandangnya sebagai
nilai-nilai yang mengagumkan dari peradaban dunia. Terutama sekali ia menekankan humanisme. Ia
pernah menggambarkan tekanan ideologis Turki modern sebagai "suatu kreasi patriotisme dicampur
dengan gagasan humanis yang luhur."
Untuk membantu pencampuran sintesis seperti itu, Atatürk menekankan perlunya memanfaatkan
unsur-unsur warisan nasional bangsa Turki dan bangsa Anatolia (termasuk budaya-budaya pribuminya
yang kuno) serta kesenian dan teknik dari peradaban-peradaban dunia lainnya, baik pada masa lalu
maupun sekarang. Ia menekankan perlunya mempelajari peradaban-peradaban Anatolia kuno, seperti
bangsa Het, Frigia, dan Lidia. Kebudayaan Turki pra-Islam menjadi pokok penelitian yang luas, dan
tekanan khusus diberikan kepada kenyataan bahwa—jauh sebelum peradaban Seljuk dan Utsmani—
bangsa Turki telah memiliki kebudayaan yang kaya. Atatürk juga menekankan kesenian rakyat di
pedesaan sebagai mata air kreativitas Turki.
Kesenian visual dan plastik—yang perkembangannya sekali-sekali ditahan oleh sebagian pejabat
Utsmani dengan anggapan bahwa penggambaran wujud manusia adalah bentuk penyembahan berhala—
berkembang di bawah masa kepresidenan Atatürk. Banyak museum yang dibuka; arsitektur mulai
mengikuti arus yang lebih modern; dan musik, opera, dan balet klasik barat, serta teater, juga mengalami
kemajuan besar. Ratusan "Wisma Rakyat" dan "Ruang Rakyat" di seluruh negeri memungkinkan akses
yang lebih luas terhadap berbagai kegiatan kesenian, olahraga dan acara-acara kebudayaan lainnya.
Penerbitan buku dan majalah juga meningkat pesat, dan industri film mulai berkembang.
Mustafa Kemal memiliki visi sekuler dan nasionalistik dalam programnya membangun Turki
kembali. Ia dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli terdapat di kalangan rakyat
Turki. Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke alfabet yang berbasis
Latin yang baru. Pakaian tradisional Islam, yang merupakan pakaian kebudayaan rakyat Turki selama
ratusan tahun, dilarang hukum dan aturan berpakaian yang meniru pakaian barat diberlakukan.

A. Kesimpulan
Dinasti Usmani di Turki merupakan kerajaan Islam yang berkuasa cukup lama hampir 7 abad
lamanya( 1290-1924) dan merupakan kerajaan besar. Kerajaan Usmani didirikan oleh Usman
I putra Ertoghul bangsa Turki dari kabilah Oghus yang mula-mula mendiami daerah Mongol
dan daerah utara China.
Dinasti Turki Usmani mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, terutama dalam ekspansi
atau perluasan agaa islam. Sebagai bangsa yang terkenal dengan militer yang kuat, wilayah
kekuasaanya meliputi Benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Peradaban di Turki Usmani mengalami kemajuan antara lain bidang kemiliteran dan
pemerintahan, di mana militer dan pemerintahan Turki sangat kuat. Dalam segi budaya,
sastra, dan arsitek bangunan sangat berhasil. Dalam bidang keagamaan, suasana keagamaan
islam cukup berhasil dengan baik. Adapun dalam bidang ilmu pengetahuan, Turki Usmani
tidak mengalami kemajuan yang berarti.
Turki Usmani yang pernah berjaya sebagai kekhalifahan terakhir dalam islam, akhirnya
mengalami masa kemunduran karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Walaupun
demikian, kebesaran yang pernah dialami Turki Usmani telah membawa pengaruh yang
sangat besar dalam dunia peradaban khususnya islam.
B. Saran
1. Sebagai pelajar muslim hendaknya kita mengetahuisejarah peradaban agama kita
2. Sebagai umat islam kita harus mengambil ibrah di masa umat islam terdahulu
3. ketika mempunyai organisasi harus terstruktur

Anda mungkin juga menyukai