Di susun oleh:
Semester :2
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “ Makalah Sejarah pendidikan
islam”. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi baik dari buku bacaan maupun internet.
Selama mengerjakan makalah ini terdapat tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu kami berharap teman-teman dan Dosen mau memberikan kritik dan saran
yang dapat membangun kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam sejarahnya, pendidikan Islam telah mengalami pasang surut. Dari
zaman Rasulullah saw. hingga tiga rezim sebelumnya (kekhalifahan Rasyidin, Daulah
Umaiyyah, dan Abbasiyah) masing-masing dengan karakteristik perkembangannya
yang beragam sesuai dinamika yang berkembang pada masa itu. Masa depan Islam
atau sering disebut peradaban Islam dalam pendidikan yang ditancapkan pada masa
Daulah Abbasiyah. Sebuah rezim yang dalam sejarah Islam dinisbahkan dari mana
silsilah keluarga Nabi Muhammad saw., al-Abbas (paman Nabi). Kemajuan yang
pesat diperoleh dinasti Abbasiyah dalam berbagai bidang kehidupan pada masa itu
untuk membandingkan dengan peradaban Islam kini secara jujur diakui, belum
tertandingi.
Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya budaya Islam, yang ditandai dengan
berkembangnya luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-sekolah
formal serta universitas-universitas di berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-
lembaga pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas-universitas tersebut tampak
sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola budaya
kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga
pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan perkembangan berbagai macam aspek
budaya kaum muslim.
B.Rumusan masalah
1.Bagaimana sejarah berdirinya Dinasti Umayyah?
2.Bagaimana sejarah berdirinya h Dinasti Abbasyiah?
3.Apa saja perkembangan ilmu pengetauhan Bani umayyah dan Bani Abbasyiah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dinasti Umayyah
A. Awal Berdirinya Bani Umayyah
Nama Bani Umayyah berasal dari nama “Umayyah Ibn Abdi Syams Ibnu Abdi
Manaf, yaitu salah seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah.
Dinasti Umayyah didirikan oleh Mu’awiyah bin Aby Sufyan, dan berkuasa sejak tahun
661 sampai tahun 750 Masehi dengan ibukota Damaskus. Ia juga mengganti sistem
pemerintahan muslim yang semula bersistem musyawarah (demokrasi) menjadi sistem
Monarchy Herdity (Kekuasaan turun-temurun).
Pendirian Bani Umayyah dilakukanya dengan cara menolak Ali menjadi khalifah,
berperang melawan Ali dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali yang
secara politik menguntungkan Mu’awiyah. Keberuntungan Muawiyyah berikutnya adalah
keberhasilan pihak Khawarij membunuh khalifah Ali r.a. sehingga jabatan khalifah
setelah Ali dipegang oleh putranya yaitu Hasan ibn Ali selama beberapa Bulan akan
tetapi karena tidak didukung pasukan yang kuat sedangkan pihak Muawiyah semakin
kuat akhirnya dia melakukan perjanjian dengan Hasan ibn Ali, isi perjanjian itu adalah
bahwa pergantian pemimpin akan di serahkan kepada umat islam setelah masa
kepemimpinan Muawiyah berakhir. Perjanjian ini dibuat pada tahun 661 M (41 H.) dan
tahun ini disebut ‘am jamaat, karena perjanjian ini mempersatukan umat islam menjadi
satu kepemimpinan politik yaitu kepemimpinan muawiyyah.1
Lembaga pendidikan Islam dimasa ini diklasifikasikan atas dasar muatan kurikulum
yang diajarkan. Dalam hal ini, kurikulumnya meliputi pengetahuan agama (Lembaga
pendidikan formal) dan pengetahuan umum (non formal). Adapun lembaga pendidikan
Islam yang ada sebelum kebangkitan madrasah pada masa Bani Umayyah adalah sebagai
berikut:
Shuffah, adalah suatu tempat yang telah dipakai untuk aktivitas pendidikan. Biasanya
tempat ini menyediakan tempat pemondokan bagi pendatang baru dan mereka
tergolong miskin. Disini para siswa diajarkan membaca dan menghafal Alquran
secara benar dan hukum Islam dibawah bimbingan langsung. Pada masa ini
setidaknya telah ada sembilan shuffah yang tersebar dikota Madinah. Dalam
perkembangan berikutnya, sekolah shuffah juga menawarkan pelajaran dasar-dasar
berhitung, kedokteran, astronomi, geneologi, dan ilmu fonetik.
Kuttab atau Maktab,adalah Lembaga pendidikan Islam tingkat dasar yang
mengajarkan membaca dan menulis kemudian meningkat pada pengajaran Alquran
dan pengetahuan agama tingkat dasar.
Majlis, yang berarti sesi dimana aktivitas pengajaran atau diskusi berlangsung. Ada
beberapa macam majlis seperti; Majlis al-Hadits, majlis ini diselenggarakan oleh
ulama/guru yang ahli dalam bidang hadits. Majlis al-Tadris, majlis ini biasanya
menunjuk majlis selain dari pada hadist, seperti majlis fiqih, majlis nahwu, atau majlis
kalam. Majlis al-Syu’ara, majlis ini adalah lembaga untuk belajar syair, dan sering
dipakai untuk kontes para ahli syair. Majlis al-Adab, majlis ini adalah tempat untuk
membahas masalah adab yang meliputi puisi, silsilah, dan laporan bersejarah bagi
orang-orang yang terkenal. Majlis al-Fatwa dan al-Nazar, majlis ini merupakan sarana
pertemuan untuk mencari keputusan suatu masalah dibidang hukum kemudian
difatwakan.
Masjid, Semenjak berdirinya pada masa Nabi Muhammad Saw, masjid telah menjadi
pusat kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum Muslimin, baik yang
menyangkut pendidikan maupun sosial ekonomi.
Khan, berfungsi sebagai asrama untuk murid-murid dari luar kota yang hendak belajar
hukum Islam pada suatu masjid, seperti khan yang dibangun oleh Di’lij ibn Ahmad
ibn Di’lij di Suwaiqat Ghalib dekat makam Suraij. Disamping fungsi itu, khan juga
digunakan sebagai sarana untuk belajar privat.2
2. Dinasti Abbasiyah
A. Sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Kesuasaan dinasti Bani Abbas, atau khilafah Abbasiyah, sebangaimana
disebutkan melanjutkan kekuasaan dinasti Umayyah. Dimana pemerintahan
Abbasiyah adalah keturunan dari Al-Abbas, paman Nabi SAW pendiri kerajaan al-
1. Banyak hal terjadi antara interen Bani Ummayah pada dekade terakhir
pemerintahannya
2. Pendekanya masa jabatan khalifah di akhir-akhir pemerintahan Bani
Ummayah, seperti khalifah Yazid bin al-Walid lebih kurang memerintah
sekitar 6 bulan.
3. Dijadikan putra mahkota dari jumlah satu orang seperti yang dikerjakan
oleh Marwan bin Muhammad yang menjadikan anaknya Abdulah dan
Ubaidilah sebagai putra mahkota.
B. Perkembangan Pendidikan
Sejak lahirnya agama Islam, lahirnya pendidikan dan pengajaran
Islam. Pendidikan dan pengajaran Islam itu terus tumbuh dan berkembang pada masa
khalifah-khalifah Rasyidin dan dan masa Ummayah. Pada asalnya masa Abbasiyah
pendidikan dan pengajaran berkembang dengan sangat hebatnya di seluruh negara
Islam, sehingga sekolah-sekolah yang tidak banyak banyaknya, tersebar dari ke kota-
kota sampai ke desa-desa. Anak-anak dan pemuda-pemuda berlomba-lomba menuntut
ilmu pengetahuan, melawat ke pusat-pusat pendidikan, meninggalkan kampung
halamannya karena cinta akan ilmu penegtahuan. 6
Pada masa Nabi SAW.masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Ummayah, tujuan
pendidikan, yaitu keagamaan semata-mata. Mengajar dan belajar karena Allah dan
mengharapkan keridaannya.
Pada masa Abbasiyah tujuan pendidikan itu bermacam-macam karena pengaruh
masyarakat pada masa itu. Tujuan itu dapat Dikunci sebagai berikut:
1. Tujuan keagamaan dan akhlak, seperti pada masa sebelumnya. Anak-
anak didik diajar membaca/menghafal Al-Qur'an, yaitu karena hal itu
suatu kewajiban dalam agama, agar mereka mengikuti ajaran agama dan
1. factor politik
Faktor politik yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan
peradaban Islam, adalah sebagai berikut :
1. Pindahnya ibu kota negara dari Syam ke Irak dan Bagdad sebagai
Ibu kotanya [146 H].
2. Banyaknya cendekiawan yang diangkat menjadi pegawai
pemerintahan dan istana. Khalifah-khalifah Abassiyah, misalnya Al
Mansur, banyak mengangkat pegawai pemerintahan dan istana dari
cendekiawan cendekiawan Persia.
3. Diakuinya Mu’tazilah sebagai mazhab resmi negara pada masa
khalifah Al Ma’mum pada tahun 827 M. Mukhtazilah adalah aliran
yang menganjurkan kemerdekaan dan kebebasan berpikir pada
manusia. Aliran ini telah berkembang dalam masyarakat terutama
pada masa Dinasti Abassiyah I.10
2. factor sosiografi
Nama Bani Umayyah berasal dari nama “Umayyah Ibn Abdi Syams Ibnu Abdi
Manaf, yaitu salah seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah.
Dinasti Umayyah didirikan oleh Mu’awiyah bin Aby Sufyan, dan berkuasa sejak tahun
661 sampai tahun 750 Masehi dengan ibukota Damaskus. Ia juga mengganti sistem
pemerintahan muslim yang semula bersistem musyawarah (demokrasi) menjadi sistem
Monarchy Herdity (Kekuasaan turun-temurun).