Anda di halaman 1dari 17

PERADABAN ISLAM di INDIA dan TURKI

DISUSUN OLEH:

HANI ISMANIAR

201501068

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes MITRA KELUARGA


2015

JEJAK PEADABAN ISLAM di HINDUSTAN (INDIA)

A. Sejarah Masuknya Islam di India


Hindustan, adalah nama lain dari negara yang disebut
india. Selain itu, nama ini juga merujuk kepada daerah di Asia
Selatan yang secara mayoritas beragama Hindu. Sedangkan,
kawasan yang beragama islam disebut Pakistan.
Sejarah peradaban islam di india terbilang panjang. Ada
banyak versi tentang masuknya islam ke negri tersebut.
Meskipun begitu, masuknya ajaran islam ke India bisa
diklasifikasikan dalam tiga gelombang, yakni dibawa orang
Arab pada 7 M, orang Turki pada masa 12 M, dan abad ke-16
M oleh orang Afganistan.
Menurut catatan sejarah, islam dimulai masuk ke India
pada era pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab. Pada tahun
16 H (636M), Khalifah Umar mengirimkan pasukan ke Persia di
bawah pimpinan Sa’ad bi Abi Waqas. Ia berjuang selama 16
tahun, akhirnya dapat menguasai seluruh Persia, kemudian
diperluas ke Khurasan dan diteruskan ke India.
Ketika kepemimpinan beralih ke tangan Khalifah Utsman
bin Affan, penyebaran Islam ke India tetap dilakukan dengan
mengirim Hakim bin Jabalah untuk mengenal negri India yang
luas itu. Hal ini dilanjutkan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib,
tahun 38 H (659 M), dengan mengutus Al-Harits Murrah
al-Abdi.

Setelah berakhirnya kepemimpinan Khalafaur Rasyidin,


penyebaran islam di India dilanjutkan oleh Bani Umayyah.
Sejak itu, agama islam berkembang dengan pesatnya di India,
dengan pedagang-pedagang Islam India atau Gujarat ini yang
kemudian membawa Islam ke negara-negara Asia Tenggara,
seperti Indonesia, Malaka, Singapura, dan sebagainya.
Ada 5 dinasti Islam yang berkuasa silih berganti di era
kesultanan Delhi. Kelima dinasti itu adalah; Dinasti Mamluk
(1206 M-1290 M); Dinasti Khilhi (1290 M-1320 M); Dinasti
Tughlaq (1320 M-1413 M); Dinasti Sayyid (1414 M-1451 M)
dan Dinasti Lodhi (1451 M-1526 M).

B. Dinasti-Dinasti Islam di India

Bukti perkembanganya Islam di India bisadiliahat dengan


kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya. Sebagian dari
peninggalannya tersebut masih dapat kita saksikan hingga saat
ini. Berikut beberapa dinasti Islam yang pernah berkuasa di
India.
1. Dinasti Ghaznawi (351-585 H / 962-1189 M)
Dinasti Ghaznawi telah berjasa dalam menyebarkan
Islam ke India, termasuk dalam perkembangan
peradaban dan kebudayaan di wilayah taklukan
tersebut. Kendati dinasti ini kemuadian berakhir
dengan berbagai peristiwa yang menyedihkan,
namun keberhasilan membawa Islam ke anak benua
India merupakan fakta sejarah yang tidak dapat
dihapus.

2. Dinasti Ghuriyyah (1000-1215 M)


Kesuksean dinasti ini diperoleh dari usaha dua
bersaudara, yaitu Ghiyatsuddin dan Muizzuddin
Muhammad.
3. Kesultanan Delhi (1206-1555 M)
Sebagai ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di anak
benua India, Delhi menjadi pusat kebudayaan dan
peradaban Islam.
Menurut CE Bosworth dalam Dinasti-Dinasti Islam,
Kesultanan Delhi mengacu pada penguasa muslim
yang memerintahkan melalui Delhi. Turki
Ghanznawiyah pertama kali membawa militer muslim
ke India Utara dan menumbangkan dinasti setempat.
Kepentingan Ghaznawiyah di India utara lebih
bersifat fianasial. Dalam perekturan tentara dari
orang-orang India, peralihan keyakinan agama islam
bukanlah menjadi syarat utama.
4. Dinasti Bengal (1336-1576 M)
Kesultanan Delhi masih berkuasa, wilayah Bengal
selalu menjadi masalah tersendiri . ketika Ghiyatsudin
Tughlaq mengusai kembali Delhi, ia membagi Bengal
menjadi 2 bagian, daerah timur dengan puast di
Sonargaon dan daerah barat dengan pusat
Lakhnawati.
Ketika Ghiyatsudin meninggal, Bengal jatuh ketangan
Fakhrudin Mubarak di timur dan Alaudin Ali barat.
Selama 2 setengah avad berikutnya, Bengal
diperintah oleh sultan independen. Selama masa ini,
banyak sekali orang Hindu kelas bawah yang
berpindah ke agama islam sehingga kebanyakan
masyarakat di daerah ini menganut ajaran Islam.
5. Dinasti Mughal (1526-1858 M)
Berikut para sultan yang memimpin pemerintahan
Dinasti Mughal:
● Zahiruddin Muhammad Babur

● Nashiruddin Humayum

● Akbar Syah I

● Jahangir

● Syeh Jehan

● Aurangaeb (Alamgir I)

● Bahadur Syah

● Farrukh Syah

● Muhammad Syah
● Ahmad
● Alamgir II
● Alam II
● Akbar III
● Bahadur Syah

C. Bukti Sejarah Peninggalan di India


1. Taj Mahal
Taj Mahal merupakan salah satu contoh karya arsitektur
muslim India. Taj Mahal dibangun oleh Sultan Syah Jehan
sebagai lambang cinta abadi untuk istri tercintanya,
Arjuman Bano Begum atau yang lebih dikenal Mumtaz
Mahal.
2. Humayun’s Tomb
Humayun’s Tomb merupakan sebuah bangunan yang
menjadi representasi bukti cinta Hamidah Banu Begam
kepada suaminya Sultan Humayun yang dibangun pada
tahun 1556.
3. Jama’ Masjid
Masjid ini merupakan masjid terbesar dan paling dikenal di
India. Masjid ini di bangun oleh Syah Jehan, sultan Moghal
ke-5.
4. Qutub Minar
Qutub adalah menara masjid paling tinggi sedunia, yaitu
72,5 m. Menara masjid ini mungkin hanya kalah dari masjid
dari Majid Nabawi yang sudah direnivasi dan dibangun
dengan batu paras merah berukir kaligrafi dari ayat- ayat
al-Quran.
5. Shalimar Garden
Taman ini dibangunpada 1641 M oleh Sultan Syah Jehan,
dan selesai setahun kemudian. Ternyata, taman ini juga
disajikan untuk mengabadikan sebuah bukti cinta sang
sultan kepada istrinya, Nur Jehan.
6. Red Fort atau Lal Qila
Benteng merah merupakan sebuah kompleks benteng abad
ke-17 M yang dibangun ata perintah Syeh jehan. Pada tahun
1638, sultan mulai memerintahkan pembanguna benteng
merah, kompleks ini difungsikan sebagai alat pertahanan
sekaligus istana dan taman.

JEJAK PERADABAN ISLAM di TURKI

A. Dinasti Seljuk (469 H / 706 H /1307 M)


Merupakan salah satu dinasti yang utama dari bangsa Turki
dan banyak perkembangan signifikan yang terjadipada masa
pemerintahan dinasti ini. Wilayah kekuasaannya meliputi irak,
iran, Kirman, dan Syaria. Dalam perkembangannya, dinasti ini
dibagi menjadi lima cabang yaitu: Seljuk Iran, Seljuk Irak, Seljuk
Kirman, Seljuk Asia Kecil, dan Seljuk Syiria.
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Seljuk
Dinasti ini dinisbatkan kepada nenek moyang mereka yang
bernama Sejuk ibn Tukak (Dukak), salah seorang anggota
suku Ghuzz yang akhirnya menjadi kepala suku Ghuzz yang
dihormati dan dipatuhi.
a. Seljuk Agung/Iran
Setahun setelah berhasil menguasai Baghdad, Thugul
Bek meninggal dunia pada tanggal 8 Ramadhan 455
H/1062 M. Penggantinya, israil bin seljuk atau yang lebih
populer dengan Arslan, mencoba melakukan konsolidasi
dan ekaspansi wilayah.
b. Seljuk Irak (1118-10924 M)
Hampir keseluruhan penguasa Seljuk di Irak menduduki
kekuasaan pada usia yang sangat muda. Itulah sebabnya,
penguasa Seljuk irak hanya dikatakan hanyalah penguasa
simbolik. Sedangkan secara [politik kekuasaan, mereka
berada ditangan atabeg(bapak asuh) dan amir yang
mengelilingi sultan sekaligus mengendalikan administrasi
pemerintahan dengan sehendak hatinya.
c. Seljuk Syria
Para penguasa merupakan keturunan dari tajuddaulah
Tutusy bin alp-Arselan yang telah memerintah Syam
pada tahun 470 H-1078 M ata perintah Malik Syah yang
membeinya wilayah kekuasaan di Dasmaskus dan
sekitarnya.
d. Seljuk Kirman (1041-1186 M)
Kesultanan Seljuk Kirman didirikan oleh imad al-din Kara
Arsela Qawurt bin Chagrhi Bek Dawud bin Mikail atau
yang lebih dikenal dengan Qawurt.
e. Seljuk Asia Kecil
Dikenal juga sebagi Seljuk Rum, berkisar sekitar 220
tahun, dengan jumlaj kesultanan kurang lebih 14 orang.

2. Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Seljuk


a. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan berkembang cukup pesat ketika Seljuk
dipimpin oleh Alp Arsian dan terus mengalami kemajuan
pada masa pemerintahan Malik Syah bersama perdana
mentrinya, Nizham al-Mulk. ​Nizham al-Mulk inilah yang
memprakasai berdirinya Universitas Nizhamiyah (1065
M) dan Madrasah Hanafiyah di Baghdad.
b. Politik dan pemerintahan
Dinasti Seljuk berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya hingga Jurjan, Tabaristan, Rayy, Qazwain,
Zanjan, bahkan hampir mengusai seluruh wilayah Iran,
Irak, Kirman, Kurzitan, dan Oman.
c. Arsitektur bangunan
Dinasti Seljuk terkenal dengan karyanya yang sangat
spektakuler dalam bidang bangunan. Meraka sangat
suka dan gemar pada bangunan-bangunan besar dan
megah, ukiran-ukiran yang cantik, serta gambar-gambar
yang dipenuhi hiasan. Bahkan, para penguasa dinasti ini
memberikan perlindungan dan perhatian terhadap hasil
karya seni serta memberikan motivasi kepada
penciptanya untuk terus berkarya.

3. Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Seljuk


Kemunduran Dinasti seljuk yang kemudian membawa pada
kehancuran dinasti ini banyak disebabkan oleh faktor
internal, seperti terjadinya perebutan kekuasaan di antara
anggota keluarga kerajaan. Pembagian wilayah yang
mereka lakukan justru menjadi benih perpecahan.
Menjelang runtuhnya dinasti ini muncul dinasti-dinasti kecil
yang memerdekakan diri, terjadinya kemerosotan dalam
bidang ekonomi, serta munculnya aliran-aliran sesat dan
fanatisme ke agamaan.

4. Bukti Sejarah Peninggalan Dinasti Seljuk


Salah satu peninggalan Dinasti Seljuk yang masih berdiri
kokoh hingga saat ini adalah Kizil Kule (Benteng Merah)
yang terletak di Alanya, Turki Selatan. Pada masanya,
benteng ini merupakan pangkala pertahanan utama Dinasti
Seljuk. Selain itu ada Masjid Agung Allepo di Suriah yang
dibangun oleh penguasa Seljuk Syira pada tahun 1089
Msebagai penghormatan kepada Sultan malik Syah.
B. Dinasti Ottoman atau Turki Usmani (699 H/1300 M-1341
H/1922M)

Setelah runtuhnya kekuasaan Bani Abbasiyah, kekuatan


umat islam mulai melemah. Pemerintah islam hanya berpusat
pada dinasti-dinasti kecil. Setelah fase sram itu, Dinasti
Utsmani muncul sebagai kekuatan baru. Dalam perjalanan
panjangnya, dinasti mampu memperluas kekuasaannya hingga
mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayahnya
meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropa. Dinasti ini pun
menjadisalah satu diantara tifa dinasti islam yang besar pada
Abad Pertengahan, selain Dinasti Safawi di Persia (Iran) dan
Dinasti Mughal di India. Dalam sejarah Islam, periode itu
disebut juga Masa Tiga Kerajaan Besar.

1. Sejarah Berdiri Turki Ustami


Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Turki
memiliki peran yang sangat besar terhadap
perkembangan dan peradaban Islam. Kerbehasilan
ini disumbangkan oleh Dinasti Seljuk yang telah
diuraikan sebelumnya dan oleh Turki Ustmani.
Kesultanan Turki Utsmani atau yang dikenal juga
dengan Dinasti Ottoman, berdiri setelah
hancurnya Turki Seljuk yang telah berkuasa
selama kurang lebih 250 tahun (1055-1300 M).
Turki Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dan
kalibah Oghuz (ughu) yang mendiami daerah
Mongol dan daerah Utara Cina, yang kemudian
menyebarkan ke Turki, Persia dan Irak. Mereka
mulai mengenal dan memeluk Islam sekitar abad 9
atau 10, yaitu ketika menetap di Asia Tengah.

2. Para Penguasa Dinasti Turki Utsmani


Dinasti Utsmani berkuasa selama kurang
lebih 6 abad (1294-1924 M). Dalam kurun waktu
tersebut, kerajaan itu dipimpin oleh 38 orang
sultan yang silih berganti. Berikut beberapa sultan
yang memiliki pengaruh dan peran besar terhadap
sejarah dan perkembangan Dinasti Utsmani:
a. Sultan Utsman bin Erthghul (699-726 H/
1294-1326 M)
b. Sultan Orkhan bin Utsman (726-761 H/
1326-1359 M)
c. Sultan Murad I bin Orkhan (761-791 H/
1359-1389 M)
d. Sultan Bayazid I bin Murad (791-805 H/
1389-1403 M)
e. Sultan Muhammad I bin Bayazid (816-824
H/1403-1421 M)
f. Sultan Murad II bin Muhammad (824-855
H/1421-1451 M)
g. Sultan Muhammad al-Fatih (855-886
H/1451-1481 M)
h. Sultan Sulaiman I (1520-1566 M)

3. Perkembangan Islam pada Masa Turki Utsmani


a. Militer dan Pemerintahan
Keterampilan, keberanian, dan ketangguhan
militer menjadi faktor penting dalam
keberhasilan ekspansi yang dilakukan Dinasti
Ustmani.
b. Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Seni arsitektur berkembang sangat pesat,
masjid yang indah dibangun, seperti Masjid
Jami’ Sultan Muhammad al-Fatih, Masjid Agung
Sulaiman, dan Masjid Ayyub al-Ansyari, yang
semula adalah gereja Aya Sophia. Semua
masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indah.

4. Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Turki Ustmani

Kemunduran Dinasti Utsmani mulai terasa


setelah meninggalnya Sulaiman I. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan melemahnya kekuatan
dinasti ini hingga mengalami keruntuhan. Menurut
Syafiq A. Mughani, ada tiga hal yang kehancuran
Turki Utsmani, yaitu melemahnya sistem birokasi
dan kekuatan militer Turki Utsmani, kehancuran
perekonomian kerjaan, serta munculnya kekuatan
baru di daratan Eropa dan serangan balik terhadap
Turki Ustmani.

5. Bukti Sejarah Peninggalan Dinasti Turki Utsmani


Meskipun saat ini Kerajaan Turki Utsmani
sudah tidak ada, namun kerajaan yang pernah
mereka bangun tetap tercatat dalam tinta emas
sejarah. Kekayaan dinasti yang berkuasa lebih dari
6 abad ini masih bisa kita saksikan dari beberpa
peninggalan mereka. Berikut beberapa bukti
kejayaan dari Dinasti Turki Utsmani.
1. Muradiye Mosque
Bursa sempat menjadi pusat Kesultanan
Utsmani sebelum pindah ke Edirne. Di
kompleks ini dipenuhi dengan bangunan
religi sekaligus penanda keberadaan
Kesultanan Utsmani.
Hampir di setiap jengkal kawasan Bursa
terdapat bangunan masjid. Arsitektur,
bebatuan yang mendekorasi
bangunannya, maupun jenis keramik dan
marmer digunakan.
2. Istana Dolmabahce
Merupakan istana Dinasti Utsmani yang
langsung berhadapan dengan Selat
Bospores sehingga keberadaannya
sangat strategis. Sebanyak 14 ton emas
digunakan untuk menghiasi 45ribu m
langit-langit monoblock istana.
3. Masjid Biru (Blue Mosque)
Blue mosque merupakan salah satu
masjid di Istanbul yang dibangun Sultan
Ahmad I pada tahun 1609 M dan selesai
pada 1612 M. Disebut dengan Masjid
Biru karena kubah penutupnya berwarna
biru. Masjod ini memilki 6 menara.
4. Masjid Sulaiman
Masjid sulaiman dibangun oleh Sultan
Sulaiman I pada 1550 M. Masjid ini
merupakan masjid terbesar di Turki yang
didesain oleh arsitek andal, Mimar Sinan.
5. Kompleks (kulliye) Beyezid II
Edirne atau sering disebut adirianopel
(Adrianople) adalah sebuah kota di
seberang utara Selat Bosporus yang
secara geografi menjadi bagian dari
Benua Eropa. Selama hampir 100 tahun,
Edirne menjadi pusat pemerintahan
Kesultanan Turki Utsmani. Di kota ini
terdapat sebuah kompleks yang disebut
Kulliye Bayazid II. Di komplek ini terdapat
Rumah Sakit Bayaedi II.
RS Bayazid II dibangun atas perintah
Sultan Bayazid II. Proses pembangunan
Kulliye Bayazid II berikut bangunan
rumah sakitnya memakan waktu empat
tahun, dari 1484 M hingga 1488 M.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Syukur al-Azizi. 2014. ​Kitab Sejarah Peradaban Islam


Terlengkap.​ Jogjakarta.:Saufa

Anda mungkin juga menyukai