Anda di halaman 1dari 38

FASAL KEEMPAT

AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA SAMAWI TERAKHIR

Dalam pasal III saya telah menjelaskan pengelompokan


agama-agam~: ada yang mengkelompokkannya dalam agama
rendah dan tinggi. ada yang membaginya menurut negara atau
benua asalnya, seperti agama dilndia, agama di Cina, dan lain-lain,
ada pula yailg mengelompokkannya menjadi agama alamiyah dan
samawiyah. Yang disebut agama samawi ialah agama Yahudi,
Nasrani dan Islam. Perlu saya jelaskan bahwa Prof. Archie J. Bahm
dalam bukunya menamakan ketiga agama tersebut sebagai "Reli-
gions of Western Civijisation", yaitu agama-agama kebudayaan
Barat. Prof. Glassenap, dalam bukunya "Les CinqGrandes Religi-
ons du Monde", menamakan tiga agama ini "Les religions de la
revelation historique de Dieu" (agama-agama tentang.pemunculan
Tuhan dalam sejarah) atau "religions occidentales" (agama-agama
Barat).
W.Jlaupun pengelompokan itu memerlukan diskusi, namun
setidak-tidaknya Prof. ,Bahm melihat tiga agama itu sebagai satu
kelompok juga, berbeda dengan orang-orang missionari~ yang
menggolongkan agama Kristen dalam kelompok agama kelepasan
bersama dengan agama-agama Hindu dan Buddha, dan meng-
golongkan agama Islam dan Yahudi sebagai agama Taurat (lihat
pasal HI).
Dengan dasar Yahudi, Kristen dan Islam merupakan satu
kelompok, maka saya ingin menjelaskan sebagai berikut:
Pada zaman kita ini (tahun 1974), ilmu pengetahuan secara
pasti menyatakan bahwa umur dunia ini sudah jutaan tahun. Yang
75
dinamakan "Zaman batll kllno",yakni ketika manusia hanya dapat
memakai alat-alat dari batu, zaman yang dalam bahasa ilmiahnya
disebut "paleolithic pepod", diperkirakan antara tahun 1.750.000
SM sampai tahun 5.000 SM. Adapun yang dinamakan "'zaman
batu baru" atau "neolithic period" diperkirakan mulai tahun .5000
SM di Mesir dan tahun 3000 SM di Eropa sampai tahun 2500 SM,
ini karena peradaban di Mesir lebih dahulu dari peradaban Eropa,
Dengan begitu nampak sekali bahwa kita tidak banyak mengetahui
ten tang sejarah kita atau sejarah rnanusia sendiri.
Secara ilmiah sejarah keagamaan samawi sampai sekarang ini
baru dapat diungkapkandari Zaman Nabi Ibrahim 'alaihissalam,
yang hidup pada sekitar tahun 1900 SM. Pada permulaannya ia
hidup di Ur dekat muara sungai Efrat, kemudianpindah ke Haran
di sebelah udik, dan akhirnya mengembara mengikuti pantai Laut
Tengah sampai Mesir, menggembala kambing, mencari tempat
yang ada air dan rumputnya. Ketika kembali ke Kan'an (sekarang
Pa1estina), ia membawa seorang sahaya dari Mesir. Oleh karena
isttinya, Sar~h, mandul, maka sahayanya, Hajar, dikawininya, dan
dari perkawinan ini lahirlah Ismail, yang kemudian menurunkan
suku yang melahirkan Nabi Muhammad s.a.w. Baru ketika Sarah
berusia 100 tahun, ia mengandung danlahirlah putra Ibrahim yang
kedua, yaitu Ishak. Ishak ini kemudian melahirkan Ya'kub yang
disebut juga Israil. Ya'kub mempunyai 12 orang anak, diantaranya
Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya dan kemudian di Mesir
dibeli oleh Raja Mesir dan lama-kelamaan menjadi Menteri dalam
pemerintahan Fir'aun (Raja) Mesir yang bernama Ramses II.
Makin lam~ keturunan Israil di Mesir makin banyak, dan
karena Fir'aun ingin mendirikan piramida-pirainida besar, maka
orang-orang Israil itu diperbudak dan disuruh kerja-paksa ..
Dalam penderitaan Bani ,Israil ini, Fir'aun diberi nasehat oleh
dukun-dukunnya untuk membunuh setiap bayi Yahudi lelaki,
karena dikhawatirkan akan menjatuhkan kerajaan Fir'aun. Tetapi
seorang ibu Ya:hudi telah berhasil menyelamatkan bayi laki-laki
yang dilahirkannya dengan membuangnya dalam peti di sungai Nil.
Bayi tersebut kemudian diketemukan oleh istri Fir'aun dan
76
dipelihara sampai besar. Anak laki-Iaki tersebut kemudi<tn mcnjadi
seorang muda yang berjiwa pernimpin. la membcla orang-orang
[srail di Mesir, sehingga menjadi sebab kematian seorang Mesir
yang berkelahi dengan seorang Yahudi, .dan kemudian lari ke
Madyan, mengabdi kepada Syu'aib (Jethro) sehingga menjalli
menantunya. Kemudian ia menerirna panggilan Tuhan. dan perin-
tah untuk rnembebaskan Bani Israil dari kekuasaan Fir'aun. la
kembali ke Mesir, memimpin Bani Israil keluar dari Mesir ke arah
Tursina (sebelah Timur terusan Suez sekarang) dalam tujuan
kembali ke Kan'an (Palestina), dimana nenek mereka Nabi Ibrahim
pernah hidup.
Untuk percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak mullah.
Selama di Tursina banyak yang tergoda menyembah dewa-dcwa
dan menyembah anak lembu yang mereka bikin sendiri dari cmas.
Nabi Musa tidak sampai umur untuk rnemirnpin bangsa
Yahudi memasuki Palestina, merebut tanah-tanah dari bangsa
Kan'an. Setelah mereka merebut daerah Kan'an (Palestina).
mereka bercocok-tanam di sana dan mengikuti orang-orang yang
menyernbah dewa-dewa bernarna Ba'a!.
Kemudian timbullah dari lingkungan mereka Nabi I1yas
(dalam Injil disebut Eliyah) yang mernbawa orang Yahudi kembali
kepada Tuhan, yaitu dengan membuktikan bahwa dewa-dewa
orang Kan'an serta pemimpin-pemimpin agama mereka itu tidak
benar.
Bangsa Yahudi di Palestina berkembang dan pemimpin
mereka mendirikan kerajaan. Nabi Solcma n dan Nabi Daud adalah
Raja-Raja Bani Israil pada zaman keemasan rnereka. Hikay~t kedua
nabi ini ban yak tcrrnuat dalam Qur-an.
Tetapi setelah Nabi Soleman wafat, sebagai Raja ia diganti
oleh anaknya, Rehoboam. la memungut pajak sangat berat, sehing-
ga rakyat berontak dan membunuhnya. Akibat kekacauan tersebut
Kerajaan Israil pecah menjadi dua: Bagian utaradinamakan Israil
dan terdiri dari 10 suku, sedangkan bagian Selatan dinamabn
Judah dan terdiri dari :2 suku. Kedua bagian itu dapat.memper-
tahankan eksistensinya selama dua abad. Akan tetapi pad a tahun
722 SM, Ker<ijaan Israil dijajah oleh Assiria, sebuah kerajaan yang
77
lebih besar di utara. Orang-orangnya uipisah-scbarkan diseluruh
Kerajaan Assiria, sehingga dalam sl?jar;Jh Kcrajaan Israil itu
dinamakan: 'sepuluh suku Israil yang hilang'. Adapun Kerajaan
Judah masih dapat bertaharl seratus tahun !agio sampai akhirnya
dihancurkan oleh Kerajaan Babilon (Chaldea).
Di atas kita telah menyebut nama lIyas (IJiyah) pad a zaman
sebelum Nabi Daud dan Nabi Soleman. P3ua zaman perpccahan
bangsa Yahudi ada lagi pemimpin-pemimpin timbul, yang mcnurut
agama Yahudi dinamakan nabi. Mereka itu banyak dan tak
tersebut dalam Qur-an.Diantara pemimpin-pemimpin itu kita scbut
nama Amos, Hasea, Isaiah, Micah dan kCllludian Jercmiyah.
Antara Micah dan Jeremiyah kira-kirJ 70 tahlln. Selama masa itu.
Raja Manassah menghidupkan kembali penyembahan tt'rhadap
dewa-dewa, khususnya yang dipuji-puji olch AS:iiria dan Babiloll.
Tetapi kemudian muncullah Raja Josiah yang berbakti kcpada
Tuhan yang Maha Esa dan menghilangkan tcmpat-tempat pcmuja-
an dewa-dewa tersebut.
. Akhirnya Jeremiyah memperingatkan Bani Israilllntlik kcm-
bali kepada Tuhan. Bahkan Jeremiah menggambarkan bahwa Bani
Israil akan jatuh dalam tawanan mllsuh. b:lI1yak yang akan
terbunuh, sedang tempat-tempat pcmlljaan mcrcka akan dihancur-
kan oleh musuh.
Gambaran Jeremiyah itu ternyata betll! tl'rjadi. Negara Juuah
yang telah jatuh di bawah kekuasaan Babilon tidak mau mcngirim
upet. kepada Raja ijabilon yang bernama Ncbukhadnczar. Hal ini
menyebabkan Raja Babilon tersebut memutuskan untuk l11eng-
hancurkan Israil. Pada tahun 586 SM tentara Babilon I11cnyerbu ke
Jerusalem, menghancurkan benteng kota tcrsebllt serta tempat
pemujaannya; orang-orang Yahudi lapisan atas sl'l11uanya diangkut
ke Babilon. Dengan demikian maka Kerajaan Yahudi tdah musnah
dan penyembahan Tuhan Illcnurut upacara Yahudi juga musnah
dengan hancurnya satu-satunya tempat ihadah di Jerusalem.
Akibat pengasingan orang-orang Yahudi di Babilon (Babylon
exile) timbullah apa yang dinamakan "synagogue". yaitu temp at
ibadat bagi pengikut agama Yahudi. Dahulu tempat ibadat itu
satu, yaitu di Jerusalem, dimana mercka mcmuji Tuhan dan
78
menyembelih dan membakar korban binatang. Kan:na tClIIpllt
tersebut telah dihancurkan oleh Babilon, maka orang-orull
Yahudi membawa tenda kemana saja mereka pergi, dan dimullll
Jnereka berdiam, disitulah mereka membina tempat penbadatan
-nereka.
Diantara para Nabi Bani Israil (prophet) adalah Ezekiel. Ia
memimpikan kembalinya orang Yahudi dari Babilon dan di-
bangunnya kembali candi (temple) tempat ibadat mereka.
Nabi yang terakhir dalam periode ini adalah Deutero Isaiah
(Isaiah Kedua). Ia menegaskan tauhid, bahwa Tuhan itu satu. Ia
adalah Tuhan segala ma nusia, bukan hanya Tuhannya orang
Yahudi. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang ditugaskan untuk
menyampaikan akidah tauhid ini, dan nanti Tuhan akan I.llengirim
seorang utusan untuk memimpin manusia.
Pada tahun 535-332 SM, Palestina menjadi daerah yang
berada dibawah pengaruh Persia. Pada tahun 535 SM. Babi-
Ion dihancurkan oleh negara tetangganya yang besar yaitu
Persia. Pada tahun 537 Raja Persia yang bernama Cyrus memberi
kebebasan kepada suku Yahudi untuk kembali ke Palestina, akan
tetapi sebagian besar tidak mau kembali, karena sudah tidak kenai
lagi dengan negara itu.
Mereka yang kembali merupakan bangsa Yahudi baru, denJl:an
seorang Raia yang memerintah menurut kehendak bangsa yang
berpengaruh. Pada tahun 332 SM bangsa Yahudi jatuh dalam
kekuasaan Yunani,yaitu setelah Persia dikalahkan oleh Iskandar
dari Masedonia .•
Pada tahun 175SM Antiochus IV yang setia kepada negara
Yunani melakukan politik yunanisasi. la mendirikan sebuah
gimnasium di Jerusalem dan memaksa pemuda-pemuda Yahudi
hidup secara Yunani, memakai pakaian Yunani dan adat kebiasaan
Yunani. Tetapi Raja Antiochus terlibat dalam peperangan dengan
Mesir pada tahun 170 SM, kesempatan mana dipakai oleh seorang
Yahudi bernama Judas Maccabaeus untuk memimpin pemberontak-
an terhadap Raja Antiochus. Ia berhasil merebut Jerusalem pada
tahun 164 SM dan melancarkan serangan-serangan di Samaria,
Judas Maccabaeus berunding dengan Roma dan berhasil mendapat-
79
kan otonomi. Keluarganya menjadi pembesar-pembesar, agama
(high priests) yang tersohor dengan nama Hasmonean dynasty.
Sesudah keturunan Yudas Maeebaeus, maka mulailah periode
kekuasaan Romawi pada tahun 63 SM. Pada tahun 39 SM, Kaisar
Markus Antonius mengangkat temannya, Herod, menjadi Raja
Yudea.

Pada tahun 4 SM. Raja Herod meninggal, dan kerajaan


Romawi menghapuskan Kerajaan Yahudi serta menempatkannya
dibawah seorang Gubernur (proeuarator). Pontius Pilate adalah
prokurator yang memutuskan hukuman salib bagi terdakwa
Isa Al Masih. Ia diangkat pada tahun 26 M. dan hukuman salib di-
laksanakan pada tanggal 3 April tahun 33 M. Kitab suej AI Qur-an
membantah sekeras-kerasnya bahwa yang disalib itu Nabi Isa.
Pada tahun 66 M. orang-orang Yahudi memberontak terha-
dap kerajaan Romawi. Mer~ka digempur oleh ten tara Romawi
yang pada tahun 70 M berhasil menguasai kota Yerusalem. Tempat
ibadat (temple) Yahudi dihaneurkan. Kebanyakan orang Yahudi
meninggalkan Yudea, hanya sedikit sekali yang tetap tinggal di sana.
Dalam keadaan yang selalu berubah menurut kekuasaan yang
riil, meskipun ada Raja sebagai boneka kekmisaan asing, orang
Yahudi hidup di bawah kekuasaan langsung daripada para ahli
agama mereka. AWi-ahli agama itulah yang mengarahkan segala
sesuatu dalam kehidupan masyarakat. Dalam sejarah, periode itu
dinamakan_ "Rebbinic Yudaism", yakni agama Yahudi menurut
interpretasi para ahli agama mereka. Segal a soaJ-soal keagamaan
seperti tidak beketja pada hari Sabtu, pajak agama, puasa, ma-
kanan yang terlarang dan bermaeam-maeam adat kebiasaan yang
dijadikan peraturan harus ditaati. AL. Saehar, pengarang buku "A
History of Yews", menulis l>The early Hebrews had created the
Bible out of their lives; their descendants created their lives
out of the Bible", yang artinya : Orang-orang Yahudi dahulu
meneiptakan Injil berdasarkan eara hidup mereka; tetapi ketu-
runan mereka menciptakan kehidupan mereka berdasarkan Injil
(yang telah dibuat).

80
Pad a akhir sejarahnya, umat. Yahudi terpecah mClv"di 11~11
golongan, yaitu Pharisees, Sadducees dan Esseness. GOIOll)/,l1ll
pertama, yakni Pharisees, merupakan mayoritas; mereka rrwrup"
kan golongan tengah (middle class) dan kaum yang lebih 1('(
pelajar. Mereka percaya kepada hari kiyamat, kepada pahala dall
siksa dan kepada akan datangnya Al Masih yang akan memimpill
mereka. Mereka sangat berpegangan kepada hukum yang c1i-
bentangkan oleh golongan aga-ma. Golongan kedua, yaitu Sad-
ducees, merupakan golongan orang kaya. Sebagaimana biasa,
kebanyakan anggota golongan kaya meninggalkan agama dan
mengingkari hari kemudian. Anehnya, dalam golongan Sadducecs
ini termasuk pula para ahli agama, karena mereka itu telah menjadi
kaya dan tetap memeras rakyat dengan interpretasi hukum-hukum
yang memberatkan kehidupan rakyat. Mereka lebih berpegangan
kepada hukum-hukum agama daripada kaum Pharisees, karena
justru mereka mendapat keuntungan dari kedudukan mereka
sebagai pelaksana hukum-hukum agama. Golongan ketiga dan yang
terkecil, ialah golongan fusenes. Mereka itu terdiri dari
orang-orang yang berasal dari lapisan rendah, Me-
reka mempraktekkari hidup zuhud sebagai prates terhadap golong-
an ahli agama dan orang-orang kaya (sadducees). Mereka hidup
secara kolektif, di gua-gua dekat Laut Mati di Palestina, menulis
manuskrip-manuskrip keagamaan. Mereka melakukan pemandian
(baptism), merenungkan hidup sesudah mati, hari kiyamat dan
datangnya AI Masih. Diantara kaum Essenes ini kita dapatkan Nabi
Yahya (John the Baptist), anak Zakaria,

Agama Nasrani
Dalam suasana meraja-Ielanya kaum Sadducess, khususnya
para ahli agama yang memaksakan hukum kepada orang lain,
tetapi mereka sendiri kurang iman kepada agama, muncullah Nabi
Isa, anak Siti ~aryam, Ia adalah seorang Yahudi dari Nasirah
(Nasareth), oleh karena itu agama yang dibawa oleh Nabi Isa
dinamakan agama Nasrani.
Dalam Al Qut-an disebutkan bahwa Nabi Zakaria yang sudah
lanjut usianya memohon kepada Tuhan agar dikaruniai anak;

81
permohonan itu dikabulkan dan akhirnya lahirlah Y:ahya. Z~aria.
ini adalah paman Siti Maryam ibu N<\bi Isa, dan yang memehhara-
nya. Ia selalu melihat makanan di tempat Malyam, padahal ia tahu
tak ada orang yang memberinya; ia bertanya kepada Maryam;
darimana ia memperoleh makanan tersebut. Maryam menjawab:
Itu datang dari Tuhan. Hikayat ini menunjukkan betapa dekat
hubungan antara keluarga Nabi Isa dan keluarga Nabi Yahya.
Sebagai dikatakan di atas, Nabi Yahya termasuk golongan
Essenes yang hidup zuhud. Ia ITlengembara di tempat-tempat yang
sunyi. Sementara itu Siti Maryam telah melahirkan Nabi Isa,
walaupun ia perawan. Hikayat kelahiran Nabi Isa ini sangat
masyhur, banyak disebut dalam Al Qur-an antara lain 'dalam Surat
Maryam.
Ketika Nabi Isa sudahberumur ±30 tahun, ia berjumpa
dengan Yahya, yang kemudian membaptiskannya secara kaum
Essenes. Ia mengatakan bahwa Isa jauh lebih utama daripadanya.
Yahya merasa dirinya tidak senilai dengan sepatu Nabi Isa.
Kehidupan Nabi Isa dari lahirnya sampai umur 30 tahun
tidak banyak diketahui orang, sebab ke-empat Injil hanya mem-
beritakan kejadian-kejadian selama kira-kira t~ga tahun, yaitu
ketika Nabi Isa melakukan tugasnya sebagai Nabi sampai peristiwa
penyaliban. Tetapi ada dugaan keras, bahwa ia mengikuti peker-
jaan suami ibunya, Yusuf, yang disebut sebagai tukang kayu atau
tukang batu (bhs. Yunani: "tekton").
Sejarah lahirnya tidak diketahui dengan pasti. Menurut
Marcello Craveri! dalam bukunya "The Life of Jesus", halaman 37,
maka sampai abad 4 hari lahir Nabi Isa diperingati pada tanggal
Maret 28, April 18 atau Mei 29, menurut kepercayaan masing-
masing. Kemudian diperbarui menjadi 6 lanuari, dengan dihitung
30 tahun kebelakang dari tanggal penyaliban. Akan tetapi di Eropa
Barat orang menyesuaikan hari lahir Nabi Isa dengan suasana
keagamaan disana. sehingga hari lahir Nabi Isa jatuh pada tanggal
25 Desember, yang semula merupakan Dies Natalis Solis Invicti
(hari lahir matahari yang jaya).
Nabi Isa melakukan tugasnya sebagai Nabi disekitar Danau
Tobaria dan desa-desa sekelilingnya, khususnya diantara rakyat

82
jelata dan kaum nelayan. Beliausangat suka bergaul dengan faKl1
miskin, sehingga didalam Injil iatelah disebutkan berkata: 'Cilaka
bagi orang-orang yang kaya dan orang-orang yang tertawa' (Lukas
6.24). Diriwayatkan pula, bahwa seorang anak muda kaya ingin
mengikuti beliau, maka sebagai syarat pemuda itu diminta agar
lebih dahulu menjual segala harta-bendanya dan membagikan hasil
penjualannya itu kepada fakir miskin (Lucas 16.19).
Nabi Isa mengecam para ahli agama dengan katanya, sebagai-
mana tersebut dalam Matheus 23 sid 28:
23. Cilaka bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang-orang Pharisi,
orang-orang munafik! Karena kamu membayar 1I 10 daripada
selisih, adas manis dan jintan, tetapi hal ihwal yang terlebih
wajib didalam Taurat seperti keadilan dan belas kasihan dan
setiawan kamu tinggalkan. Inilah yang patut diperbuat dan
yang lain itupun jangan ditinggalkan.
25. Cilaka bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Pharisi, orang
munafik! Karena kamu membersihkan luar cawandan ping-
gan, tetapi didalamnya penuh dengan rampasan dan lobamu.
26. Hai orang Pharisi yang buta! Bersihkanlah dahulusebelah
dalam cawandan pinggan, supaya luarnyapun menjadi bersih.
27. Cilaka bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Pharisi, orang
munafik! karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur;
sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi didalamnya berisi
tulang orang mati dan berbagai-bagai najis.

28. Sedemikian juga kamu inipun dari luar kelihatan besar


kepada orang, tetapi didalam penuh kamu dengan munafik
dan dosa.

Di samping menumpahkan caciannya kepada para pembesar


agama dan golongan Pharisi, Nabi Isa selalu bergaul dengan rakyat
jelata yang Oliskin dan sakit.
Dalam Injil Lukas 6.24 kita dapatkan: Cilaka bagi kamu, hai
orang yang kenyang sekarang ini, karena kamu akan lapa.
kelak. Cilaka bagi kamu yang tertawa sekarang ini, karcnll kalllll
akan berdukacita dan menangis.
Dalam Injil Matheus 19.24 kita dapatkan: Dan lagi pula aku
berkata kepadamu: 'Lebih mudahlah seek or unta masuk ·ke lobang
jarum daripada seorang kaya masuk kedalam kerajaan Allah'.
Sikap Nabi Isa terhadap kaum aga!l1;l yang mempunyai
kekuasaan dan kekayaan, ditambah dengan kesukaannya bergaul
dengan orang-orang miskin dan menderita, telah membangkitkan
amarah dan dengki di hati orang-orang Pharisi dan Saddusi. Oleh
karena itu ketika Nabi Isa datang ke Jerusalem pada hari
Pq,skah1) orang-orang Pharisi dan Saddusi mengambil kesempatan
untuk mengenyahkan Nabi Isa, maka dilaporkanlah kunjungan-
nya itu ke Jerusalem dan akhirnya menurut riwayat Injil Nabi
Isa ditangkap, diadili dan disalib.
Hukuman penyaliban Nabi Isa sampai mati menjadi pokok
teologi agama Nasrani dan Al Qur-an membantah sekeras-kerasnya
dalam Surat An-Nisaa, ayat 155 - 158:
"Dan oleh karena mereka menyalahi janji mereka dan t(dok percaya
kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang
benar, begitu pula karena mereka berkata: "Hati kami tertutup'; se-
sungguhnya Tuhan menutup hati mereka karena kekufuran mereka, se-
hingga mereka tidok percaya kecuali hanya sedikit. Demikian pula karena
merelca berkata : "Kami telah membunuh Al Masih Isa, anak Maryam,
utusan Tuhan ", padahal mereka itu tidok membunuhnya don tidak men-
salibnya, tetapi OTungyang disalib itu telah dibuat serupa dengan Al Masih.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih pendapat tentang Nabi lsa ini,
mereka itu juga dolam kesangsian ten fang hat tersebut; mereka tidak
mempunyai pengetahuan selain mengikuti dugaan. Mereka tidak membunuh
Nabi Isa secara yakin. Akan tetapi Allah telah mengangkatnya kepadaNya,
dan Allah itu Maha Mulia don Maha Bijaksana':

Sebelum meneruskan pembicaraan tentarig sejarah agama


Nasrani, kami merasa perlu memberi keterangan ten tang Nabi Isa
sebagai berikut:

1) Hari Paskah juga disebut passover artinya hari bangsa Yahudi menyeberangi laut,
menyelamatkan diri dengan Nabi Musa dari perbudakan ,Fir'aun.

84
a. Nabi Isa tidak meninggalkan sistim-sistim seperti sistim
ibadat, sistim keluarga, sistim sosial, dan sebagainya. Beliau
hanya meninggalkan 'paraboles', yaitu kata-kata perum-
pamaan, sebagai contoh apa yang disebut dalam Lukas 15:
4-7: "Siapakah diantara kamu yang mempuT1yai domba
seratus ekor, lalu kehilangan seekor ctaripadanya, yang tidak
akan meninggalkan yang 99 ekor di padang belantara, lalu
pergi mencari yang. hilang itu sampai dapat? Dan jikalau
didapatnya, maka diangkatnya di atas bahunya dengan su-
ka-cita. Setelah sampai di lUmah maka dipanggilnya sahabat-
-sahabat dan orang-orang tetangganya, serta berkata kepada
mereka itu: Bersuka-citalah kamu dengan aku, karena aku
telah menemukan dombaku yang hilang. Maka aku berkata
kepadamu: Demikian juga di surga kelak akan ada kesukaan,
karena seorang berdosa yang bert0bat, lebih daripada 99
orang yang benar yang tak usah bertobat".
b. Isa tidak memikirkan kecuali nasib Bani Israil. Matheus 15:
24 berbunyi: "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain,
hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani
Israil". Nabi Isa bahkan memerintahkan kepada murid-
muridnya supaya tidak pergi kepada orang kafir. Matheus 10:
5-6: berbunyi: "Maka kedua belas murid inilah disuruhkan
oleh Jesus dengan pesannya demikian: Janganlah kamu pergi
ke negeri orang kafir dan jangan kamu masuk -negeri orang
Samaria, melainkan pergilah kamu kepada segal a domba
kaum Israil yang sesat itu"
Ada sebuah ayat yang bertentangan dengan uraian di atas,
yaitu Matheus 28: 19 yang berbunyi: "Sebab itu pergilah
kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu muridku, serta baptis-
kanlah dia dengan nama Bapa dan Anak dan Ruhulkudus".
Menurut beberapa sarjana, diantaranya juga Prof. Glassenap,
sudah pasti kata-kata terse but baru dimasukkan dalam Injil
pada waktu kemudian.
c. Pad a dasarnya ajaran Nabi Isa sarna dengan ajaran Nabi Musa,
dengan catatan-catatan sebagai berikut:

85
I. Nabi Isa tidak menganggap mutIak penghonnatan terha-
dap hari Sabtu dengan tidak melakukan sesuatu pekerja-
an. Dalam. Markus 2: 2-7 kita dapatkan: "Dan lagi
~atanya kepada mereka itu: 'Hari Sabat itu diadakan
karena manusia, bukannya manusia diadakan karena
hari Sabat"'.
2. Nabi Isa tidak menghormati peraturan yang dibuat oleh
manusia. Dalam Matheus 15: 9 kita baca: "Sia-sialah
mereka itu menyembah Aku, karena mereka itu meng-
ajarkan hukum-hukum akal manusia".
3. Nabi Isa mengajarkan sikap lunak dan damai. Kita
dapatkan dalam Matheus 5: 39-40 sebagai berikut:
"Kamu sudah mendengar perkataan demikian: Mata
ganti mat a, gigi ganti gigi. Tetapi aku ini berkata
kepadamu; 'J angan melawan orang yang jahat, me-
lainkan barang siapa menamPar pipi kananmu, berilah
kepadanya pipi yang sebelah lagi.
Dan jika seorang hendak mendakwa engkau lalu meng-
ambil bajumu, biarlah ia mengambil jubahmu juga".

4. Akan tetapi di bagian lain dalam Injil kita dapatkan


sikap yang sangat keras. Sebagai contoh kita ambil
Matheus 10: 34-36 yang berbunyi: "Janganlah kamu
sangka Aku datang membawa perdamaian diatas bumi
ini. Bukannya Aku datang membawa perdamaian, me-
lainkan pedanglah yang kubawa. Karena Aku datang
untuk memeCah an tara orang dan bapanya, antara anak
perempuan dan ibunya, antara menantu perempuan dan
ibu-mertuanya, dan orang-orang serumah akan menjadi
setelU yang satu terhadap yang lain."
Contoh lain dapat kit a baca dalam Matheus I 2: 30:
"Siapa yang tiada masuk pihakKu ialah lawanKu, jan
siapa yang tiada mengumpulkan serta denganKu ialah
mencerai beraikan.
5. Sebagai akibat dari hal-hal yang tersebut dalam c 4,
maka terdapat rasa fanatik dikalangan pengikut Nabi

86
Isa. Prof. Glassenap dari Universitas Tubingcll It II
menulis dalam bukunya "Les Cinq Grandes Religiollfl till
Monde", halaman 30 I, sebagai berikut:
"Satu sifat istimewa agama Nasrani pada segala waktu adalllh
sebagai berikut : perasaan damai dan belas kasihan, scrtll
rasa cinta kasih terhadap sesama orang yang dekat (tetangga),
selalu disusul dengan sifat fanatik dan agresip terhadap orang-
orang yang beragama lain, yaitu orang-orang yang - menurut
kepercayaanmereka - akan mendapat siksa neraka abadi oleh
karena mereka tidak mau mengakui kepercayaan Nasrani."
"Dengan demikian maka dalam Injil kita dapat menemukan
dua jalan sejajar dalam pikiran Nasrani untuk menghadapi hari
kemudian, yaitu pertama: jalan damai yang dianut oleh mereka
yang mengingkari diri mereka, mereka yang cinta kepada orang
lain seperti cinta· mereka kepada diri sendiri, mereka yang
hidup seorang diri untuk mengurus orang sakit dan orang
miskin dan kedua : jalan kekerasan daripada para JUru pe-
nyelidik (pelaku inquisisi), hakim yang menjatuhkan hukuman
kepada orang-orang yang tidak percaya kepada dogma gereja,
serta para peserta perang salib yang mengancam memusnahkan
dari dunia ini semua orang yang tidak mengikuti mcreka dalam
kepercayaan mereka, serta memasukkan mereka dalam api ne-
raka yang abadi di hari kemudian"_
Sejarah Agama Nasrani
Setelah Nabi Isa tak ada lagi (menur\lt Injil mati disalib dan
hidup lagi di langlt, menurut Islam tidak disalib dan telah wafat)
para pengikutnya di pimp in oleh dua belas sahabat Nabi Isa, yang
dalam AI Qur-an dinamakan Hawari. Sahabat-sahabat Nabi lsa
tersebut mempropagandakan agama Kristen ke seluruh Kerajaan
Romawi, khususnya ibukotanya, Roma. Petrus menemui ajalnya
di Roma akibat pembunuhan. Kuburan Petrus sekarang menjadi
Katedral St. Peter, yang merupakan pusat Vatikan.
Orang yang besar jasanya kepada agama Kristen adalah
Paulus. Ia seorang Yahudi dari Tarsus (daerah Turki) dan
sebelumnya bemama Saul la aktif dalam menganiaya uma!
Kristen, tetapi dalam perjalanannya an tara Damaskus dan )".
WI
rusalem ia merasa melihat Nabi Isa yang memarahinya; mulai saat
itu ia menjadi pemimpin Kristen yang besar, mempropagandakan
agama Kristen kepada orang-orang Yahudi di perantauan, dan
suratnya kepada mereka itu merupakan bagian penting dalam Injil
(Perjanjian Baru).
Di sampingjasanya menyiarkan agama Kristen diantara umat
Yahudi perantauan, ia menarik orang-orang yang bukan Yahudi,
karena mereka itu ban yak dan diharapkan. la tidak lagi meng-
anggap bahwa khitan itu perlu bagi umat Kristen. Paulus yang
mengetahui filsafat, memberikan tafsiran tentang Trinitas sebagai
berikut: Oleh karena manusia pertama (Adam) itu berdosa, maka
seluruh manusia itu membawa dosa asH dan akan masuk neraka.
Untuk menyelamatkan manusia,Tuhan telah menjelma menjadi
manusia (lsa) yang kemudian mengorbankan dirinya menebus dosa
manusia.
Selama 3 abad setelah Nabi Isa tak ada lagi, umat Kristen
sangat berpegangan kepada kenang-kenangan tentang Nabi Isa, dan
oleh karena itu dalam sejarah mereka dinamakan Masehi, artinya
penganut setia kepada Al Masih (Kristus), yang diusap dengan
minyak kasturi; mereka itu dianggap sebagai orang yang tidak setia
kepada Kerajaan Romawi, dicari-cari, jika terdapat disiksa dan
dibunuh. Bahkan ada kaisar-kaisar Romawi yang suka menjadikan
orang-orang Kristen sebagai makanan singa di Coliseum (arena
pertarungan antara gladiator di Roma dahulu). Tetapi pada tahun
311 Kaisar Constantin mengeluarkan dekrit toleransi, yang berarti
bahwa agama Kristen diberi hak hidup di Kerajaan Romawi.
Dalam masa toleransi orang-orang Masehi mengatur diri
mereka dalam kelompok-kelompok yang disebut gereja. Mereka
itu dipimpin oleh seorang ketua (presbyter) dan penilik (episco-
pal). Para penilik berada di bawah pembesar (Patriach) yang
berkedudukan di Konstantinopel (ibukota Kerajaan Romawi
Timur), Antioch (kota di Ttirki Tenggara), Alexandria (Mesir),
dan Roma Obukota Kerajaan Romawi bagian Barat).

Kaisar Constantin sendiri akhirnya memeluk agama Maseru

88
pada tahun 323 dan menjadikan agama Masehi menjadi agulllll
resmi Kerajaan Romawi.
Kemudian agama Masehi tersiar diantara suku-suku di Jur-
man. Clovis, Raja Perancis, memeluk agama Masehi pada tahun
496. Selanjutnya agama Masehi tersiar di kepulauan Inggris pacta
tahun 597, diantara bangsa Slave pada tahun 863, di Russia pacla
tahun 987lewat propagandis-propagandis dari Konstantinopel, dan
di Hongaria, Polandia dan Cekoslovakia pada tahun 1000 sebagai
hasil pekerjaan propagandis-propagandis dari Roma.

Sejarah Trinitas
Agama Masehi berpusat kepada pribadi pendirinya, yaitu Al
Masih (Kristus), sehingga pemikiran-pemikiran banyak diarahkan
kepadanya: Apakah ia Anak Tuhan, apakah manusia, apakah
di dalamnya terdapat unsur ketuhanan dan kemanusiaan .. Jika Ia
adalah Anak Tuhan, apakah diciptakan oleh Tuhan atau bagai-
mana?
Oleh karena persoalan itu makin lama makin mengganggu
kestabilan Negara, maka Kaisar Constantin mengambil inisiatip
untuk mengadakan kongres di Nicaea (daerah Turki sekarang)
pada tahun 325. Dalam Kongres tersebut ada dua aliran yang
bertentangan: 1) aliran Arius, uskup Alexandria, yang mengatakan
bahwa Tuhan Anak itu diciptakan oleh Tuhan Bapak, sedangkan
2) aliran Athanasius (Patriark Alexandria) mengatakan bahwa
Tuhan Bapak dan Yuhan Anak itu sarna, dari zat yang sarna.
Keputusan Kongres Nicaea tahun 325 itu menurut buku "History
of Christianity" sebagai berikut:
"We believe in one God, Father almighty, maker of all things,
visible and invisible; and in one Lord, Jesus Christ, the son 'Of God,
begotten of his father, only begotten, that is of the oasia of the
father, God of God, Light of Light, true God of True God;
begotten not made, of one substance with the father, by whom all
things were made, both things in heaven and things on earth, who
for us men and for our salvation, came down from heaven and Will
made (became) flesh and was made (became) man, suffered and
rose again on the third day, ascended into the heavens and comes
to judge living and dead".
Dalam bahasa Indonesia keputusan tersebut diatas dapat
disalin kurang lebih sebagai berikut: "Kita percaya kepada satu
Tuhan, Bapa Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu, yang
nyata dan yang gaib; dan kita percaya kepada satu Raja (Lord),
Jesus Kristus, putra Tuhan, diwujudkan dari bapanya, hanya
diwujudkan, yaitu dari "oasia" bapanya, Tuhan dari pada Tuhan,
Cahaya d(!.ri,pada Cahaya, Tuhan sejati dari Tuhan sejati; diwujud-
kan tidak dibuat, dari satu zat yang sarna dengan bapanya, yang
telah menciptakan segala sesuatu, yang di langit dan yang di bumi.
Yang demi umat manusia dan demi keselamatan kita, tUfUn dari
sorga dan dijadikan (menjadi) jasad dan dijadik4n (menjadi)
manusia, menderita dan bangkit kembali pada hari ketiga, manjat
ke sorga dan datang mengadili yang hidup dan yang mati".
Kemudian timbul perselisihan mengenai inkarnasi, yakni
penjelmaan Tuhan dalam Isa. Kali ini dua pihak yang bertentangan
ialah Cyril (Patriark Alexandria 412-444) dan Nestorius (Patriark
Konstantinopel 428-431). Cyril berpendapat bahwa dalam Jesus
hanya ada satu kepribadian, yaitu Ketuhanan, sedang Nestorius
berpendapat bahwa dalam Jesus itu ada dua kepribadian, yaitL
pribadi manusia dan pribadi Tuhan. Nestorius lebih jauh mengata-
kan, bahwa adalah salah untuk mengatakan Maryam itu ibu
Tuhan. Maryam adalah ibu Isa (Jesus) dalam kepribadiannya
sebagai manusia. Jesus sebagai Tuhan tidak ber-ibu.
Dalam hal ini Gereja Masehi terpecah menjadi dua: uskup-
uskup di sebelah Timur Suez berpihak kepada Nestorius dan
uskup-uskup di sebelah Barat Suez berpihak kepada Cyril. Untuk
memecahkan soal tersebut, suatu Kongres (council) telah diadakan
di Ephesus (Turki sebelah Barat-daya) pada tahun 431. Tetapi
yang terjadi, pengikut Cyril, telah datang lebih dahulu dan
menutup pintu tempat sidang. Cyril sendiri mengetuai sidang,
sehingga keputusan sidang sarna dengan pendapat Cyril,yaitu
dalam Isa (Jesus) hanya ada satu pribadi, yaitu pribadi Tuhan.
Sidang tersebut juga memutuskan bahwa Nestor itu murtad

90
(heretic). Mcskipun demikian Nestor tetap mempunyai ha/lyuk
pcngikut di Syria. Ketika pemerintah Kerajaan Romawi d
Konstantinople menganiaya pengikut Nestor, orang-orang SYllH
menjadi benci kepada Pemerintah Konstantinopel dan hal iJli,
lllenurut Bertrand Russel,memudahkan masuknya tentara Islam k"
Syria pada zaman Vmar bin Khattab.
Sesudah Cyril meninggal pada tahun 444, diadakan sinode di
Ephesus pada tahun 449. Sinode atau konperensi Ephesus tersebut
menelorkan apa yang dinamakan "monophysite heresy" (kemur-
tadan yang didasarkan atas kepercayaan bahwa Isa adalah Tuhan
karena hanya mempunyai pribadi Tuhan).
Kaisar Kerajaan Romawi menguatkan keputusan Konperensi
Ephesus 449 tersebut. Tetapi Paus Leo kemudian mengadakan
Kongres (Council) di Chalcedon (di Turki Barat) pada tahun 451,
yang membatalkan keputusan-keputusan konsili Ephesus 431 dan
449. Konsili Chalcedon 451 ini mengambil sebuah keputusan yang
karena pentingnya saya kutip secara hart1yah sebagai berikut:
"Following the holy fathers we teach with one voice that the Son
(of God) and our Lord Jesus Christ is to be confessed as one and
the same (person), that he is perfect in Godhead and perfect in
manhood, very God and very man, of a reasonable soul and
(human) body consisting, consubstantial with the Father as
touching his Godhead and consubstantial with us as touching his
manhood; made in all things like unto us, sin only excepted;
begotten of his father before the worlds according to his Godhead;
but in these last days, for us men and for our salvation born (into
the world) of the Virgin Mary, the mother of God according to his
manhood. This one and the same Jesus Christ the only begotten
son (of God) must be confessed to be in two natures, un-
confusedly, immutably, indivisibly, inseparably (united) and that
withount the distinction of natures being taken away by such
union, but rather peculiar property of each nature being preserved
and being united in one person and subsistence, not sparated or
divided into two persons, but one' and the same son imd only
begotten, God the word, our Lord Jesus Christ, as the prophets of

91
old times have spoken concerning him, and as the Lord Jesus
Christ has taught us :mdas the creedof the Fathershas delivered to
us".
Artinya kurang lebih:
Mengikuti jejak pemimpin-pemimpin kudus kami, dengan suara
bulat kami ajarkan bahwa Putera (Tuhan) dan Raja kita Jesus
Kristus itu harus disaksikan sebagai satu (pribadi) yang sarna,
bahwa beliau itu sempurna dalam Ketuhanannya dan sempurna
dalam kemanusiaannya, sangat bersifat Tuhan dan sangat manu-
siawi, mempunyai jiwa adil dan badan manusiawi, terdiri dari
substansi yang sarna dengan si Bapa dalam aspek Ketuhannya dan
terdiri dari substansi yang sama dengan kita dalam aspek ,kemanu-
siaannya; dalam segala hal dibuat sama dengan kita, kecuali dosa;
diwujudkan dari si Bapa sesuai dengan Ketuhanannya sebelum ada
alam semesta; tetapi dalam hari-hari terakhir ini, demi umat
manusia dan keselamatan kita, dilahirkan (di dunia ini) dari
Perawan Maryam, ibu Tuhan, sesuai dengan sifat-sifat kemanu-
siaannya. Jesus Kristus yang satu dan sarna ini, satu-satunya Putera
(Tuhan) yang diwujudkan, harus disaksikan mempunyai dua sifat,
tak dapat dicampur, tak dapat diubah, tak dapat dibagi, tak dapat
dipisah-pisah (bersatu) dan demikian itu tanpa menghilangkan
perbedaan-perbedaan sifat, bahkan ciri-ciri perbedaan itu tetap
terpelihara dan tetap bersatu dalam satu pribadi dan hidup, tidak
terpisah atau terbagi dalam dua pribadi, akan tetapi satu Putera
yang sam a dan satu-satunya yang diwujudkan, atas Sabda Tuhan,
yaitu Raja kita Jesus Christ, sebagaimana Nabi-Nabi dari zaman
dahulu pernah berbicara tentang beliau, dan sebagai mana Raja
Jesus Kristus mengajarkannya kepada kita, dan sebagaimana ke-
percayaan bapa-bapa kita telah meneruskannya kepada kita."
Untuk meringkaskan, akidah agama Masehi tentang Tuhan
adalah sebagai berikut:
Mula-mula ada perselisihan antara Athanasius dan Arius.
Athanasius berpendapat bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak itu
sarna dan dari zat yang sarna, tetapi mereka merupakan dua
pribadi. Sedangkan Arius mengatakan Tuhan Bapa menciptakan

92
Tuhan Anak. Perselisihan ini diselesaikan .di Nicaea tahUl1 '\')1.
dengan sebuah keputusan agak condong kepada Athtlll:lshlN
Terhadap keputusan Majelis Nicaea tersebut Sabellius menen tu Ill'.
dengan mengatakan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak hJIIYlI
merupakan dua aspek yang berbeda dari satu Tuhan (two different
aspects of one being).
Betrand Russell berkata, bahwa dengan demikian, seorang
Masehi Ortodoks berada ditengah dua bahaya: Jika ia menekankan
perbedaan antara Tuhan Bapa dan Tuhan Anak ia akan terjerumus
dalam bahaya arianism yang dikutuk oleh Konsili Nicaea tahun
325. Dan jika ia menekankan kesatuan an tara Tuhan Bapa dan
Tuhan Anak, ia akan terjerumus dalam bahaya Sabellianism.
Athanasius diikuti oleh penduduk Mesir,sedangkan Konstan-
tinopel dan Syria mengiku ti Arius.
Kemudian setelah perselisihan antara Arius dan Athanasius
selesai, timbul perselisihan baru yang hampir sarna, yaitu perseli-
sihan antara Cyril yang mengatakan, bahwa dalam Jesus hanya ada
satu pribadi, yaitu pribadi Tuhan, dengan Nestorius yang berpen-
dapat bahwa Isa mempunyai dua pribadi, Ya'ni pribadi Tuhan dan
pribadi Manusia.
Dalam persoalan terse but di atas, orang Mesir dan Abyssinia
mengikuti Cyril yang memilih aliran monophysite, yakni bahwa
dalam Jesus itu hanya ada pribadi Tuhan. Karena mereka dianiaya
oleh Pemerintah Romawi yang mengikuti Nestor, yakni aliran yang
mengatakan bahwa Isa mempunyai pribadi Tuhan dan pribadi
manusia, maka Mesir benci kepada Pemerintah Pusat Kerajaan
Romawi dan hal ini menurut Bertrand Russell memudahkan
jatuhnya Mesir ketika diserbu oleh 'Amr bin As, panglima yang
dikirim olehKhalifah Umar bin Khattab.
Walaupun beberapa kepercayaan dalam agama Masehi dikata-
kan sebagai 'heresy' (keluar dari agama Masehi), namun selama
permulaan Abad Pertengahan doktrin-doktrin agama Masehi
belum ditetapkan secara pasti. Tentu saja semua orang Masehi
percaya adanya suatu Tuhan pencipta dan penguasa alam, serta
percaya kepada hukuman dan pahala sesudah mati. Akan tetapi
lain-lain akidah masih kabur. Perbedaan tentang Trinitas adalah

93
suatu contoh yang sangat penting. Tetapi di samping itu, soal-soal
berapakah sakramen itu, apakah kekuasaan pendet-a, semua itu
juga belum ada ketentuan. (Burns and Ralph: "World Civilisation
I, ha1. 356).
Dalam garis besarnya ada dua aliran tentang soal-soal terse but
di atas :
I) aliran yang menginginkan terlaksananya agama Masehi yang
ideal seperti pada zamannya sahabat-sahabat Nabi lsa (apostles),
yaitu ketika Gereja merupakan perkumpulan orang-orang mis-
tik, yang masing-masing mendapat petunjuk dari hati sanubari-
nya sendiri dalam soal kepercayaan dan tindakan-tindakan;
2) orang-orang yang menghendaki agar Gereja Masehi merupakan
suatu organisasi yang membuat aturan-aturan dan hukum-
hukum bagi para pengikutnya sesuai dengan situasi dan keperlu-
an masa.
Perkembangan organisasi Kristen adalah satu hal yang sangat
penting selama Abad Pertengahan. Pada permulaan abad itu
organisasi tersebut sudah rnerupakan struktur yang akhirnya
menjadi kerangka masyarakat Ketika Kerajaan Rornawi di
Barat mulai berceceran, Gereja mengambil alih fungsi Kerajaan.
Mula-mula organisasi Gereja itu sangat sederhana. Orang-
orang Masehi berkumpul di rurnah salah seorang anggota jernaah
dan mendengarkan nasehat-nasehat dari ternan-ternan rnereka yang
dianggap menerima hubungan langsung dengan Ruh Kudus. Waktu
itu belum ada perbedaan antara orang awam dan para pendeta.
Tiap-tiap Gereja mempunyai pengurus yang rnenyelenggarakan
ibadat bersama, memberi nasehat kepada para anggota dan
membagi sedekah.
Lama-kelamaan di bawah pengaruh agarna rahasia (mystery
religions) ibadat Masehi menjadi sangat rumit, sehingga perlu
diadakan seorang pendeta khusus untuk rnernpelajari agarna. Hajat
untuk membela diri terhadap penganiayaan Kerajaan serta keingin-
an untuk mendapatkan kepercayaan yang hornogen', telah
mendorong perkembangan organisasi kegerejaan. Maka ditiap-tiap
kota penting timbullah seorang uskup. Pada al'lad 4 diatas

94
uskup-uskup tersebut ada empat orang patriark, masing-masing di
Alexandria, Antioch, Konstantinopel dan Roma.
Diantara 4 patriark tersebut, patriark di Roma mempunyai
kedudukan paling unggul. Uskup Roma dianggap lebih penting
karena beberapa sebab:
l) Roma merupakan bekas ibukota Kerajaan Romawi dan
disanalah Rasul Petrus dan Paulus menyiarkan agama Kristen
sampai mereka menemui ajal mereka sebagai pahlawan.
2) Disamping itu, dalam Injil Matheus 16:-18-19 disebut
bah~a Nabi Isa telah memilih Petrus sebagai penggantinya.
Pada mulanya Petrus itu seorang pencari ikan bernama
Simon. Nama ini kemudian diganti dengan Cepha dan
diibaratkan sebagai batu landasan untuk agama Masehi.
Cepha berarti batu dalam bahasa Aramaic. Dalam bahasa
Yunani batu itu petros. Ayat dalam Injil Met~ustersebut
dijadikan doktrin, yaitu "doctrine of the Petrine succession".
(doktrin penggantian Petrus).
3) Ketika ibukota Kerajaan Romawi dipindahkan ke Konstan-
tinope\ untuk menjauhkannya dari serangan-serangan musuh
dari utara, Roma dan sekitamya tidak dapat dikatakan
berada dibawah kekuasaan Kaisar di Konstantinopel.
4) Pada tahun 455 Kaisar Valentinian III mengeluarkan dekrit
agar semua uskup-uskup di bagian Barat tunduk kepada
uskup Roma. Tetapi pada hakekutnya dekrit itu tidak
diindahkan oleh uskup-uskup di Barat.
Suatu hal yang secara pash telah ikut menegakkan kedu-
dukan uskup Roma adalah bahwa daerah Roma telah dikuasai oleh
suku-suku Jerman dan Gothik. Uskup Roma selalu melindungi
penduduk daerah Roma dari kekejian-kekejian orang-orang Jerman
dan dari exploitasi Kaisar Justinian di Konstantinopel. Prof.
Glassenap dalam bukunya "Les Cinq Grandes Religions du
Monde", menyebutkan tahun 502 sebagai permulaan ke-pausan,
ya'ni secara resmi uskup Roma memakai gelar Paus.
Paus memiliki kekuasaan duniawi, baru ketika Raja Perancis,
Pepin mengusir orang-orang Lombard dari Italia, membentuk

95
daerah-daerah Pemerintahan Paus (Papal States)dan memerdeka-
kan Paus dari kaisar-kaisar di Konstantinopel serta menjadikan
mereka itu ternan dan sekutu Raja-raja Perancis pada bulan Juni
tahun 736.
Perlu diterangkan disini, bahwa dari semula Patriark: Konstan-
tinopel tidak menganggap Patriark Roma lebih tinggi daripadanya.
Dan ketika Patriark Roma telah diberi daerah luas oleh Raja
Perancis, Pepin dan Paus menjadi sekutu Kerajaan dinasti Charle-
magne, maka terputuslah hubungan antara Gereja Romawi dan
Gereja Bizantium. Gereja Romawi dinamakan Gereja Katolik dan
Gereja Konstantinopel dinamakan Gereja Ortodox.
Sebelum mengakhiri pembicaraan tentang agama Yahudi dan
Kristen, karena kitab suci mereka dipakai sebagai kitab suci agama
Kristen yaitu Bible, Perjanjian Lama khusus untuk orang Yahudi,
dan keduanya bersama untuk umat Kristen, maka baiklah kita
membicarakan tentang kitab suci tersebut sebagai berikut:
I. Perjanjian Lama: asalnya dal&m bahasa Ibrani dan telah ada
sejak ±1000 SM. Pada abad 3 SM, Raja Ptolemy Philadelphus
di Alexandria memerlukan salinan daripada hukum Yahudi.
Kemudian oleh kepala agama Yahudi di Jerusalem dikirim 70
ulama dan 70 ulama tersebut mensahkan terjemahan 5 fasal
Nabi Musa dalam bahasa Yunani. Oleh karenanya Perjanjian
Lama dalam bahasa Yunani ini disebut Septuagint (tujuh-
puluh). Kemudian muncullah terjemahan fasal-fasal lain,
sehingga Perjanjian Lama telah selesai disalin dalam bahasa
Yunani sebelum lahirnya Nabi Isa.
2. Perjanjian Lama dapat dikatakan sebagai kumpulan tulisan-
tulisan yang ditulis oleh beberapa orang, dalam beberapa
masa sejarah, dan diambil dari sumber-sumber yang berma-
cam-macam pula.
3. Sumber-sumber Perjanjian Lama ada tiga:
i. sumber yang disebutkan (specified).
Sebagai contoh: Dalam kitab Keluaran XXIV:4,7) dise-
butkan: Kitab Perjanjian (Book of the Convenant) yang
diterima oleh Nabi Musa dari Tuhan di gunung Sinai.

96
Buku itu merupakan sepotong batu yang ditulis pada
dua wajahnya, kemudian diletakkan dalam suatu tempat
khusus.
ii. yang diketemukan jejaknya sampaiasalnya (traced),
ya'ni dengan dibandingkan dengan tulisan-tulisan kuno
dari Babylon, Mesir, Assyria, dan lain-lain.
iii. yang didapatkan lewat penyimpulan (inferred). lnfe-.
rence dilakukan berhubung dengan adanya bermacam-
macam anakronisme (kesalahan-kesiilahan dalarn meng-
hit'ung dan menetapkan tanggal), kejadian yang disebut
berulang-ulang dalam bentuk berlainan, atau kontra-
diksi, perbedaan dalam satu fasal, mengenai susunan
kata (style), atau sifat (quality) atau tabi'at, dan bukti
bahwa ada suatu pengarahan untuk rnernilih bahan buku
terse but.
4. Susunan Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani tidak sarna
dengan susunan PeIjanjian Lama dalam Injil yang dinyatakan
sebagai 'authorised version' (versi yang disahkan). Susunan
PeIjanjian Lama dalam bahasa lbrani sudah terkenal semenjak
abad 3 SM, sedangkan PeIjanjian Baru dalam lnjil bahasa lng~
gris sekarang adalah berdasarkan dekrit Raj a lnggris tahun
1611 M.
Perjanjian Barn
1. Diperlukan beberapa abad sebelum terdapat kepastian: Apa-
kah yang dianggap bagian PeIjanjian Baru, karena pada
permulaan propaganda dilakukan secara lisan dan berbeda-
beda menurut temp at. Dan oleh karena tak ada kekuasaan
tertentu yang menangani, rnaka ban yak sekali manuskrip-
manuskrip muncul dalam bentuk yang berbcda-beda.
2. Bahasa PeIjanjian Barn adarah Yunani, tetapi bahasa Yunani
sendiri mengenal tiga macam: bahasa Yunani Tinggi, bahasa
Yunani Pasar (koine) dan Yunaninya orang asing.
3. PenteIjemahan Perjanjian Baru secara sungguh-sungguh bam
dimulai pada permulaan abad 20 oleh seorang saIjana Jerman,
Adolf Deissmann.

97
4. Sejarah menunjukkan bahwa mula-mula yang ada hanyalah
bahan-ballan karya perorangan, seperti Injil Mateus, Mar-
kus dan lain-lain. Periode kedua merupakan periode dalam
mana 4 Injil dan surat-surat Paulus dikumpulkan menjadi
satu. Periode ketiga adalah periode dimana lain-lain isi
Perjanjian Baru dimasukkan. Peri ode ke-3 ini diperkirakan
pacta permulaan abad ke-3, oleh karena itu, naskah-naskah
yang ada berasa! dari akhir abad ke-3, dan kebanyakan dari
abad 4 at au 5.
5. Tak ada bagian Perjanjian Baru yang. ditulis di Palestina;
semuanya, kecuali surat-surat Paulus, ditulis sesudah tahun
70 M, ya'ni setelah jatuhnya Jerusalem digempur oleh
Kerajaan Romawi.
6. lnjil Markus adalah yang tertua, menjadi sumber bagi Matells
dan Lukas. Injil Yahya merupakan lnjil terakhir dan memuat
teologia. Sebett;lnya, disamping empat lnjil tersebut masih
ada InjiI-Injil lain, seperti Injil Ibrani, Injil Petrus (yang
mengingkari pensaliban), Injil orang-orang Mesir, dan lain-lain
lagi.
Perkembangan agama Masehi menjadi Katolik dan Protestan
terjadi pada tahun 1517 dengan gerakan seorang pendeta Jerman
yang bernama Martin Luther. Akan tetapi kejadian terse but dan
lain-Iainnya tidak dapat dibicarakan dalam pelajaran ini, karena
maksud pelajaran ini han'ya untuk menggambarkan kelangsungan
agama-agama Yahudi, Masehi dan Islam. Oleh karena·itu saya akan
meneruskan dengan membicarakan agama Islam.

Agama Islam
Dahulu orang Barat memakai istilah "Mohammedanism"
untuk menunjukkan agama Islam. Kata terse but salah, sebab Islam
bukan ciptaan Mohammad. Sekarang, kebanyakan pengarang Barat
memakai perkataan Islam.
Memang menurut Al Quran, Islam adalah nama agama yang
diwahyukan oleh Tuhan untuk manusia. Dalam Al Qur-1n Surat 3
ayat 67 disebutkan bahwa Ibrahim bukan orang Yahudi, bukan

98
Jrang Nasrani, akan tetapi orang yang mengikuti jalan lurus(ha
nifan) dan orang Muslim (musliman), dan ia bukan orang musynk.
Islam dibawa oleh Nabi Mohammad (sallallahu alai hi wasal-
lam). la lahir pada talmn 571 M di Mekkah darikeluarga Abdul
Mutalib, kepala suku Quraisy yang berkuasa di Mekkah. Bapaknya
bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Ketika Moham-
mad m3sih dalam kandungan, ayahnya bepergian berdagang ke
Syria, dan meninggal dalam perjaJanan. Ketika masih umur 6
tahun ia dibawa ibunya berziarah kuburan ayahnya. Ibunya
meninggal dalam perjalanan. Makiumiah di padang pasir 14 abad
yang lalu perjalanan sangat sukar. Kemudian ia dipelihara
neneknya selama 2 tahun dan ketika Abdul Mutalib meninggal,
Mohammad diasuh oleh pamannya, Abu Talib.
Walaupun Abu Talib itu keturunan keluarga berpengaruh, ia
tern1asuk orang tidak berada. Ketika Mohammad berumur 24
tahun, Abu Talib minta kepadanya supaya ikut berdagang untuk
meringankan be ban hidup Abu Talib sekeluarga Ia diperkenalkan
kepada seorang janda kaya, yaitu Khadijah binti Khuwailid.
Khadijah mempercayakan kepada Mohammad sejumlah barang
dagangan serta mengirim seorang pelayannya (Maisarah) untuk
men em ani Mohammad. Dalam perjalanan perdagangan itu Moham-
mad mendapat keuntungan besar dan Maisarah melaporkan kepada
Khadijah tentang perangai Mohammad yang baik. Khadijah akhir-
nya meminta Mohammad agar mengawininya, Mohammad pun
rela. Perkawinan terjadi pada waktu Mohammad umur 25 tahun
dan Khadijah 40 tahun.
Kedua insah, :;uami istri itu hidup bahagia selama 15 tahun,
dikurniai beberapa anak. Mohammad dalam kehidupan materiil
yang cukup terjamin condong untuk pergi ke tempat-tempat sunyi
diluar kota Mekkah. Berhari-hari ia selalu di gua Hirak diatas Jabal
Nurdengan membawa bekal secukupnya. Pada suatu waktu ia
didatangi Malaikat Jebril yang membawakan wahyu Allah. Mo-
hammad sangat takut, segera ia tUfUn dari gunung, pulang dan
berkata kepada istrinya sambil menggigil: "SeJimutilah aku,
selimutilah aku!". Khadijah yang selalu sangat memperhatikan

99
kesehatan suaminya, bertanya kepada saudarasepupunya, Wara-
kah bin Naufal yang beragama Masehi. Warakah menerangkan
bahwa yang datang kepada Muhammad ialah Malaikat yang
mendatangi para rasul sebelumnya; ia juga mengatakan bahwa
kaum Quraisy akan mengusir Nabi Muhammad dari Mekkah dan
seandainya ia masih hidup dalam waktu itu, ia akan membantu
Muhammad
Setelah itu Nabi Muhammad melakukan tugasnya di Mekkah,
mengajak menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Tunggal. Selama 13 tahun ia mendapat rintangan-rintangan,
khususnya setelah Khadijah, kemudian pamannya, kembali ke
rahma tullah.
Akhirnya Nabi Muhammad mendapat dukungan dari orang-
orang Yathrib yang menunaikan ibadah haji, mereka berjanji
dalam bai'at Al Aqabah (satu tempat di kota Mekkah) yang terjadi
pada tengah malam, bahwa mereka akan membela beliau.
Kemudian pad a tahun 622 M Muhammad Hijrah ke Yathrib,
dan tempat itu kemudian dinamakan Madinah (kota Nabi). Disitu
Nabi Muhammad menjadi Nabi dan Kepala Negara. Ia melakukan
peperangan dengan suku Quraisy di Badr, di Uhud serta perang
parit. Pada perang Uhud ia hampir menderita kekalahan, karena
para pengikutnya tak mentaati strateginya dan tergoda oleh
jarahan materiil.
Akhirnya kota Mekkah dhebutnya pada tahun 630 M dan ia
meninggal pada tahun 632 M.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kita mengetahui
sejarah Muhammad dari hari lahirnya sampai saat meninggalnya.
Wahyu yang diterimanya diberitakan kepada para sahabat dan
pengikutnya yang kemudian menghafalnya. Disamping itu bebe-
rapa sahabatnya menjadi sekretaris menulis ayat-ayat itu dalam
bahan,.bahan yang ada.
Al Qur1in dibukukan pacta zaman Khalifah Abu Bakar,
setahun setelah Rasulullah meninggal, dan selesai pada zaman
Khalifah Uthman ± 15 tahun setelah Nabi Muhammad wafat.
Quran yang ditulis pada zaman Uthman itu menjadi Quran standar

100
(induk) dan semenjak itu sampai saat ini bentuknya tak pernah
mengalami perobahan, baik redaksi maupun urutan-urutan su-
rat-suratnya yang berjumlah 114 dan ayat-ayatnya sebanyak 6243.
Disamping Al Qur-an Nabi Muhammad meninggalkan petun-
juk-petunjuk cara sembahyang, puasa, haji, dan lain-lain begitu
juga muamalat (perdata) dan jinayat (pidana), dan ini untuk
sementara waktu menjadi tradisi oral (Iisan), sampai dibukukan
oleh Bukhari (±'256), Muslim (±261), Nasai (303), Tarmuji (279),
Abu Daud (275) dan Ibn Maja (273).
Jika Nabi Ibrahim menurunkan suku yang kemudian disebut
Bani Israil, di satu pihak, dan bangsa Arab di pihak lain, yaitu dari
anaknya yang bersama Ismail, maka agama Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad s.a.w. sejak permulaannya merupakan agama
universil. Dalam Surat 21 ayat 107 disebutkan:
"Aku tidak mengutus kamu, hai Muhammad,' Jcecwzlisebagai mhmat ba-
gi segala numusia':
Al Quran, kitab suci yang merupakan wahyu harfiah dari
Allah mengandung isi riwayat para Nabi dahlilu, daTi yang sampai
sekarang belum dapat disajikan secara iImiah, sampai yang sudah
dapat diterangkan secara ilmiah dan berdasarkan sejarah, yaitu
Nabi Ibrahim, Ishak, Ya'kub (lsrail), Yusuf, Musa, Harun, kemu-
dian NabiIsa dan akhirnya Rasul terakhir, ya'ni Nabi Muhammad
s.a.w. Hikayat Nabi Isa dan Siti Maryam merupakan bagian
penting dalam AI Quriin (Surat Maryam).
Pokok ajaran Nabi Muhammad ialah Tauhid. Sebagaimana
sudah kita ketahui, kepercayaan menurut Majlis Nicaea tahun
325 mengatakan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak adalah dari
satu substansi. Kemudian Majlis Ephesus 431 mengatakan bahwa
dalam Nabi Isa hanya ada Pribadi Tuhan. Dan akhirnya pada Majlis
Chalcedon 451 diputuskan bahwa dalam Isa itu ada dua unsur,
unsur Ketuhanan dan unsur kemanusiaan. Begitu pula Ruhul
Kudus dijadikan salah satu daTi tiga unsur Ketuhanan, sebagai
akibat pengaruh f1lsafat neoplatonism, yang mengajarkan adanya
the First (yang pertama); kemudian the Divine Mind) (akal Tuhan)
dan the Soul (Jiwa). The One dan the First disamakan dengan

101
Allah, the Divine Mind disamakan dengan Isa yang mengandung
segala 'forms' (bentuk), dan kemudian the Soul yang merupakan
penghubung antara Divine Mind (akal Tuhan) dan material
universe (alam semesta). Ketiga hal itu telah menjadi satu, yaitu
Tritunggal dan tidak merupakan "hierarchy" (tahap derajat).
Dalam Surat 112 disebutkan:
"Katakanlilh, hai Muhammad, Tuhan itu satu, daripadaNya kita memohon.
fa tidok beranak. don tidak diperanakkan dan tidak ada yang menyamai-
Nya':
Biasanya, sebagai pelajaran permulaan tentang agama Islam
guru akan menyebut Hadits yang mengatakan bahwa rukun Islam
itu lima, yaitu Syahadat, Salat, Zakat, Puasa dan Haji, dan juga
Hadits yang menerangkan bahwa rukun iman itu enam, yaitu
percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya,
Hari Akhir (Hari Kiyamat) dan Kadar, baik atau buruk. Tetapi
disamping menyebut dua had its tersebut, sebaiknya riwayat Nabi
Muhammad dan isi Al Qur:ln harus dipelajari.
Adapun isi AI Qurlin menurut Imam Rasyid Ridla dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Islam adalah agama Fitrah ya'ni yang sesuai dengan watak
manUSla.
2. " " " akal, dan kalimat akal atau fikir disebut
dalam Al Qur"an lebih dari 50 kali.
3. ., " " ilmu pengetahuan, kata ilmu dalam segala
bentuknya terdapat berpuluh-puluh kali
dalam Al Qur'im
4. " " argumentasi.
5. " " " hati, rasa dan hati-nurani (conscience).
6. " " " Yang melarang, hanya mengikuti jejak ne-
nek-moyang.
7. " " " kemerdekaan, sehingga ia melarang paksaan
dan penganiayaan, karena agama Islam te-
gas memerintahkan sikap toleransi terhadap
agama lain, akan tetapi juga tegas memerin-
tahkan untuk mempertahankan dirL

102
Dalam soal ketatanegaraan, Islam mengajarkan Syura atau
Musyawarah, ya'ni antara rakyat dan Pemerintah. Syura memberi
gambaran ajaran Islam yang sesungguhnya, bukan demokrasi
secara Barat atau demokrasi lainnya, yang kebanyakan hanya
melihat bentuknya, tetapi melupakan isinya. Sekali kita melupa-
kan isi demokrasi atau Syura, maka Pemerintah menjadi apa yang
dikatakan oleh Marx alat bagi yang berkuasa untuk mempertahan-
kan kekuasaannya. Dalam Encyclopedia of Science dikatakan
bahwa Pemerintah yang baik ialah yang bermusyawarat, walaupun
bentuknya mungkin tidak sarna dengan demokrasi.
Islam mengatur masyarakat sehingga keadilan sosial dapat
terlaksana, khususnya dengan sistim zakat yang berat itu. Islam
memerintahkan bersiap siaga untuk mempertahankan diri terhadap .
serangan dari luar, tetapi melarang agresi.
Mengenai akhlak, dalam seluruh riwayat Nabi, serta di
sela-sela bermacam-macam Surat yang mengajak manusia agar
jangan menjauhkan diri dari alam dan Tuhan, terdapat ajaran-
ajaran akhlak yang riil dan tinggi mutunya. Sebagai contoh Surat
26, ayat 67 menerangkan 1:>ahwadiantara sifat-sifat orang Islam
ialah sifat mereka yang jika berbelanja tidak boros dan tidak kikir,
akan tetapi ditengah-tengah antara kedua itu'.
Mengenai hukum telah disebutkan sumber-sumbernya, yaitu
yang pertama ialah Al Quran. Dari 6243 ayat, ayat-ayat hukum
hanya sebanyak ± 200 ayat, artinya 3 % dari seluruh isi Al Quran.
Sunnah atau Hadits adalah sumber kedua, dan sumber ketiga ialah
Ijtihad. Pujangga Pakistan, Iqbal, menamakan ljtihad sebagai "the
principle of movement", prinsip gerak. Ijtihad merupakan sumber
yang terbesar, yaitu dalam arti karena masyarakat selalu berkem-
bang, maka terjadilah hal-hal baru yang secara khusus tak ada
hukumnya dalam Al Quran atau Hadits, sehingga perIu dicarikan
hukum yang khusus tetapi yang senada dan seirama dengan Al
Quean dan Hadits.
Bentuk Ijtihad adalah Qiyas (analogi), Ijma' (dalam arti
keputusan musyawarah para ahli sedunia) serta masalah atau
maslahat yang berfaedah. Dengan dasar Ijtihad ini dan dengan

103
bercermin kepada Al Quran dan Hadits serta kehidupan Ra-
sulullah. Bangsa-bangsa yang beragama Islam pasti dapat meng-
hadapi soal-soal yang timbul dari ideologi-ideologi yang ber-
macam-macam.
Islam telah berumur 14 abad. Al Quran tetap seperti yang
ada sekarang dan seperti yang diwahyukan kepada Nabi Mu-
hammad s.a. w. Pada akhir abad 20 ini, banyak. gejala yang
dinamakan 'alienation' atau 'estrangement', artinya rasa kete~
rasingan dari Tuhan, dari alam dan dari sesama manusia.
Dengan kembali kepada Al Quran, manusia kembali kepada
Allah dan kepada alam, serta mempererat hubungan antara sesama
manusia.

104
Lampiran

PEDOMAN UNTUK HIDUP BERAGAMA DALAM MASY ARAKA T

I. DUD RI TAHUN 1945, PASAL 29.


A. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
B. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.

II. AYAT-AYAT AL QUR-AN TEN TANG KEMERDEKAAN BER"


AGAMA.

A. Surat 10 ayat 991: "Wa Iau syaa-a rabbuk41 la aamana man fiI ardli
kullihim jamii'an a fa anta tukrihun naasa
hatta yakuunu mukminiina. "
Artinya: KaIau Tuhan menghendaki, tentu
seluruh manusia di bumi ini percaya semuanya.
Apak41h engk41umemaksa orang supaya mereka
percaya?
B. Surat 1 ayat 100: "Wa maa k41ana li nafsin an tukmina illaa bi
idznillahi wa Yaj'alur rijsa 'alal/adzina la
yo 'qiluna ".
Artinya: Sesuatu jiwa tidak akan percaya,
kecuali dengan izin Tuhan, dan Tuhan akan
membuat derita bagi orang-orang yang tidak
berfikir.
C. Surat 10 ayat 101: "Qui Iindhuruu ma dzaa fis sammawaati wal
ardli wa ma tughnil aayaatu wan nudzuru 'an
Qaumin layukminun ':
Artinya : Katakan/ah, hai Mohammad: Li-
hatlah segala sesuatu yang ada di langit don
bumi. Tetapi tanda-tanda don peringatan tidak
ak41nberfaedah bag; orang tidak percaya.
D. Surat 2 ayat 256: ''Laa ikraha fiddiini qod tabayyanar rusydu
mina/ ghayyi':
Artinya : Tak ado paksaan dolam agama. Ke-
benaran nampak jelas berbeda dori kesesatan.

105
E. SUrat 2 ayat 191 "Wa qootiluuhum hotto loa tokuuna fitnatun Mtl
yakuunad diinu lillahi"
Artinya: Dan jika mereka memfitnllh. per a-
ngilah mereka itu, sampai fitnah itu hilang don
agama menjadi mumi untuk Tuhan.
F. Surat 88 ayat 21-22 :"Fadzakkhir innamaa onto mudzakkir lasto
'alaihim bi musaitirin"
Artinya: Peringatkanlah-mereka itu!. Sesung-
guhnya Engkau itu juru peringat, dan engkau
tidak berhak menguasai (memaksa) mereka.

III. VATlCAN II DOCUMENTS

A. Page 682: Religious bodies also have the right not to be hindered in
their public teaching and witness to their faith, wether by the
spoken or by the written word. However, in spreading religious faith
and in introducing religious practices, everyone ought at all times to
refrain from any manner of action which might seen to carry a hint
of coercion or of a kind of persuasion, that would be dishonorable
or unworthy, especially when dealing with poor and uneducated
people. Such a manner of action would have to be considered an
abuse of one's own right and a violation of the right of others.
Artinya: Badan-badan keagamaan juga berhak untuk tidak dirin-
tangi dalam memberi pelajaran dan dalam melakukan ibadat mereka,
baik secara lisan maupun secara tertulis. Akan tetapi, dalam
menyiarkan sesuatu kepercayaan keagamaan dan dalam mengadakan
praktek-praktek keagamaan, setiap orang harus senantiasa menghin-
darkan diri dari perbuatan-perbuatan apapun juga yang dapat
dianggap sebagai berbagai paksaan atau semacam bujukan bagai-
mana pun sedikitnya. Perbuatan seperti itu tidak patut dan hina,
lebih·lebih bila berurusan dengan orang-orang rriiskin dan tak
terpelajar. Cara-cara semacam itu harus dianggap sebagai penyalah-
gunaan hak seseorang sendiri dan pelanggaran hak orang-orang lain.
B. Footnote halaman 682.
It is customary to distinguish between "Christian witness" and
"Proselytism" and to condemn the latter. This distinction is made in
the text here. Proselytism is a corruption of Christian, witness by
appeal to hidden forms of coercion or by a style of propaganda

106
unworthy of the Gospel. It is not the use but the abuse of the right
to religious freedom.
Artinya: Adalah lazim untuk membedakan antara "Christian wit-
ness" dan "proselytism" (pengkristenan) dan mengutuk yang terse-
but belakangan itu. Perbedaan itu diadakan dalam teks disini.
Proselytism adalah pengrusakan (corruption) Christian witness de-
ngan menggunakan cara-cara paksaan yang tersembunyi atau gaya
propaganda yang tidak patut bagi InjiI. Hal itu bukan penggunaan
tetapi penyalah-gunaan hak kemerdekaan beragama.
C. Halamah 686.
Society has the right to defend itself against possible abuses
comitted on pretext of freedom of religion. It is the special duty of
the Government to provide this protection.
Artinya: Masyarakat berhak mempertahankan diri terhadap perbu-
atan-perbuatan penyalah-gunaan yang mungkin timbul dengan dalih
kemerdekaan beragama. Adalah kewajiban khusus bagi Pemerintah
untuk memberikan perlindungan ini.
IV. KODE ETIKA BAGI ORANG-ORANG YANG HIDUP DALAM
LING KUNG AN BERBAGAI AGAMA.
dikutip dari Buku: Ways of Sharing with other faiths, karangan
Daniel Johnson Fleming, Professor of missions de Union Theological
Semenary, New York tahun 1929.
A. Kriteria
Kreterium etis yang mempengaruhi tujuan kontak sesuatu
agama dengan agama lain ialah bahwa hubungan itu harus memung-
kinkan pertumbuhan sebaik-baiknya di segala bidang bagi para
pemeluk kectua agama itu. Oleh karena itu tujuannya harus
meliputi:

1) mengusahakan hubungan-hubungan dan pengertian-pengertian yang


lebih baik antara para pemeluk berbagai agama, sehingga semua
agama dapat memperoleh kebebasan sepenuh-penuhnya untuk mem-
perkembangkan apa yang terbaik dalam agama masing-masing,
berdasarkan saling pengertian dan hormat.
2) kecakapan dan kemampuan pada pihak pengikut untuk mengambil
keputusan bagi diri mereka sendiri yang ke-effisienannya dan
ketegasannya selalu meningkat.

107
3) pembinaan manusia, laki-laki dan wanita, yang waspada dan kreatif,
pengembangan pikiran yang diskriminatif (dapat mem-
beda-bedakan), yang dapat menghargai dengan cerdas apa yang
terbaik dan terhalus dalam seluruh kehidupan, walaupun mereka itu
mungkin tidak sampai setuju dengan agama guru-guru mereka.
1) Kriterium etis yang mempengaruhi prinsip timbal - balik, ialah
bahwa bila sesuatu agama mengadakan pendekatan agresip terhadap
sesuatu agama lain - pengikut agama pertama harus berusaha
mengambil suatu sikap yang mereka harapkan para pengikut agama
kedua akan mengambilnya, sekiranya mereka ini berada dalam
situasi kebalikannya.
2) Dengan lain kata, kita harus berhati-hati jangan sampai memper-
tentangkan cita-cita (idee) sesuatu agama dengan keadaan sementara
(actualities) agama-agam~ hin.
3) Sesuatu agama tidak boleh dinilai berdasarkan tingkah-laku orang-
orang yang tidak berusaha hidup sesuai dengan cita-cita agamanya
yang telah dinyatakan.
4) Dalam menafsirkan agama orang lain, kita harus mempergunakan
sebanyak mungkin rasa simpati dan day a khayal kita, sebagaimana
kita mengharapkan dari orang lain akan berbuat sedemikian dalam
keadaan sebaliknya.
B. Pilihan Perorangan
Setiap orang harus berhak memilih secara sukarela agama yang
akan dianutnya.

C. Penyiaran Agama

Sesuai dengan kriteria yang telah diberikan, maka setiap usaha


sistimatis untuk menyiarkan dengan cara-cara sehat sesuatu penda-
pat, kepercayaan atau praktek yang orang percaya sungguh-sungguh
akan dapat memperkaya kehidupan, atau untuk bersama-sama
menerirna nilai-nilai berasal dari agama seseorang, harus diakui
sebagai wajar. Beberapa petunjuk ten tang apa yang dimaksud dengan
cara-cara sehat akan diberikan dibawah ini :
1) Memandang rendah agama orang lain, menyalah-gunakan dan
memberi gambaran salah tentang agama tersebut, at au dengan
~engaja meremehkan prestasinya, adalah salah.

108
2) Tak seorangpun dibolehkan menyiarkan doktrinnya, kecuali jika
ia sendiri bersedia balk untuk menerima dan belajar maupun
untuk memberi, yaitu, kecuali ia berusaha- bersikap rendah diri
dan sanggup belajar.
3) Dengan cara-cara yang tak mendidik, atau dengan cara-cara yang
tak menghargai perseorangan mencoba merongrong atau men-
jatuhkan kepercayaan orang-orang tak terpelajar atau orang-
orang yang tak mahir berdebat diantara pengikut-pengikut
sesuatu agama lain, adalah curang.
4) Merientukan keputusan keagamaan seorang pemeluk keperca-
yaan lain, tanpa membantu atau merangsang orang itu membuat
pilihannya sendiri, dan dengan demikian menghalanginya mem-
buat pilihan secara bebas waktu orang itu telah tambah tua dan
tambah berpengalaman, merupakan contoh menonjol buat
kegagalan menghorma ti perseorangan.
5) Sedangkan kerahasiaan tidak selamanya dapat dicela, dan dalam
beberapa keadaan tertentu mungkin justru diinginkan, namun
pada umumnya kcrahasiaan itu harus dijauhi, karena segala
sesuatu yang berbau kerahasiaan akan menambah ketegangan,
memberatkan perasaan, dan menyebabkan kesalahfahaman yang
merugikan. Para orang tua khusunya harus sadat akan pengaruh-
pengaruh yang sedang menekan anak-anak mereka yang belum
dewasa.
6) Penggunaan alat-alat materiil, medis, pendidikan dan ekonomis,
tidak untuk mendapatkan pemeluk-pemeluk baru, tetapi sebagai
keuntungan-keuntungan yang hanya diperoleh dengan syarat
orang-or.ang yang bersangkutan harus mendengarkan amanat
pemberi fasilitas-fasilitas tersebut, diragukan sifatnya.
7) Penggunan alat-alat materiil, medis, pendidikan dan ekonomis
dalam hubungan dengan amanat keagamaah untuk menarik
perhatian, tetapi, menyerahkan soal mendengarkan amanat atau
tidak itu kepada pilihan masing-masing, dapat diizinkan.
8) Ketergantungan dari contoh dan buah yang timbul dari agama
seseorang (seperti usaha tanpa pamrih untuk meringankan
kesusahan, penderitaan dan kekuarangan, dan semua kehitupan
mulia, gembira dan tidak mementingkan diri sendiri) dengan

109
selalu ingat bahwa orang-orang lain yang melihat hal ini sebagai
manifestasi kehidupan keagamaan seseorang, mungkin dapat
tertarik kepada sumber hidup dan kekuatan seseorang, at au
karena tiada sebab lain kecuali bahwa kehidupan semacam itu
dianggapnya sebagai kehidupan paling tinggi, dianggap wajar.
9) Hak-hak istimewa at-as nama pemeluk-pemeluk sesuatu agama
yang agresif hanya dapat diberikan berupa konsesi-konsesi yang
dengan rela diberikan oleh orang-orang yang didekati, dan tidak
di-rampas dari mereka dengan kekuatan fisik pemerintah-
pemerintah yang unggul.
10) Ganti rugi untuk kerugian jiwa dan harta yang diderita oleh
pemeluk-pemeluk agama yang agresif dapat diterima jika di-
tawarkan secara be bas sebagai pernyataan spontan dari rasa
keadilan kemanusiaan, dan tak dapat dituntut atau dipungtit
dengan paksa.

D. Penggantian Agama

Hak ·konversi, jika dilaksanakan secara wajar, dari sesuatu agama ke


agama lain harus diakui. Akan tetapi,
I) Penggunaan kekuatan phisik, pengejaran, ancaman-ancaman akan rugi,
paksaan terselubung, tekanan-tekanan tak pantas untuk menghasilkan
konversi, bersifat tidak etis.
2) Penggunaan soal-soal politis, sosial, pendidikan dan ekonomis sebagai
pendorong untuk konversi sedemikian rupa sehingga dalam praktek hal
itu dapa! dikatakan sebagai penyuapan, harus dicela.
3) Memisahkan orang dad satu atau lebih dari satu anggota grup dimana ia
tergolong (keluarga, kasta, warga, suku, desa, badan keagamaan) de-
ngan motivasi hanya untuk menambah jumlah pengikut agama seseorang
adalah tidak pa tut (yaitu konversi dalam arti seburuk-buruknya):
4) Konversi seorang belum dewasa tanpa persetujuan orang tuanya adalah
tidak patut. Orang harus memperhatikan tuntutan-tuntutan cinta manu-
sia dengan saksama.
5) Dalam hal orang dewasa orang harus berusaha sekeras-kerasnya jangan
sampai merusak jika memang tidak perlu.

110
KEPUST AKAAN

1. Al Qur - an.
2. Al Wahyul Muhammady, Imam Rasyid Ridla.
3. Manuel de philosoph ie, par A. Cuviller.
4. History of Philosophy, by Bertrand Russel.
5. Ovilization past and present, by T. Walter Wallbank and Alastair
M. Taylor.
6. By bel.
7. Les Onq grandes religions du monde, par H. de Glassenap.
8. The World's Living Religions, by Archie J. Bahrn.
9. A History of Christianity, by Oyde L. Manschreck.
10. A History of biblical literature, by Hugh J. Schonfield.
11. Samakah Semua Agama ? Dr. J. Verkuyl.
12. Agama Hindu clan Buddha, Dr. Harun Hadiwijono.
13. Theology of Culture, by Paul Tillich.
14. Les formes elementaire de fa vie riligieuse, par Emile Durkheim.
15. World Civilization, by Burns and Ralph.
16. The Sacred and the profane, Mircia Eliade.
17. Sociology, Ogburn and Nimhoff.
18. History of Religions, E.O. James.
19. History of Christian Missions, -Stephen Neil
20. Documents of Vatican II, General editor Walter M. ABBOT S.l.
21. The Life of Jesus, Ma;cello Craveri.
22. Reconstruction of Religious thought, .Mohamad Iqbal.

111
DAFTAR NAMA-NAMA DAN ISTILAH

A atheism, 9
Abdullah, 99 Athanasius, 89, 92, 93
Abdul Mutalib, 99 Atrrutn - Brahma, 34
Abu Bakar, 100 Atman, 57, 56
Abu Daud, 101 atom, 7
Abu Talib, 99 awam, 70
Adam, 88 avatur, 72
adi - kawya, 59
B
Adolf Deissmann, 97
agama samawi, 53 Ba'al, 77
Agni, 55 Batara Guru, 58
alienation, 104 Bayu, 62
Aminah, 99 Bertrand Russel, 91,93
Amos, 78 Bhaktimarga, 66
,Amr bin As, 93 Bharata, 59
analogi, 103 Bhima, 62, 64
antroposentris, 34 biologis, 49
antropologis, 53 Bohemia, 45
Antioch, 88 Bourbons, 43
Antiochus IV, 79 Brahma, 58
anotta, 71 Brahman, 56, 57
approach, 5 Bukhari, 20, 101
Arjuna, 62, 63, 64
Archie J. Bahm, Prof., 75 c
Arius, 89, 92, 93 Calvin, 44
Arianism, 93 Cabanis, 9
argumentasi, 102 Cardinal Richelieux, 45
Aswatama, 63 Catherine de Medici, 42
aswamedha, 63 Olarles IV, 42
ascetism, 70 Charlemagne, 96
aspect, 5 Chou, 73
Aswin, 62 Dovis, 89

112

Anda mungkin juga menyukai