Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

METODE PENELITIAN PENYULUHAN


PERBEDAAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF,
SERTA DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

DI SUSUN OLEH :

Oleh :

Ebit Eko Bachtiar


NIRM : 07.22.14.1800

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2017
PERBEDAAN METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering
digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan
sosiologi. Kesan tersebut muncul karena masing-masing disiplin ilmu tersebut terus
menerus menggunakan metode secara konsisten. Antropologi sering
menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu menggunakan
metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi ingin
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang
masih tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi
memiliki satu pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara itu,
sosiologi sudah terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif dan
melakukan penelitian terhadap masyarakat modern yang kompleks. Ada kesan
bahwa penelitian sosiologis selalu menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan
dikontraskan. Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya
masing-masing dalam memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang
berdasarkan paradigma tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya. Jenis
penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti,
bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini
disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada
masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada
kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur
penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau
objek penelitiannya.

Paradigma
1. Suatu perangkat kepercayaan, nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia
sekitarnya. Paradigma berfungsi mengarahkan penelitian (Nasution).
2. Seperangkat bentuk yang berbeda-beda dari sebuah kata seperti pada
ungkapan verb paradigm atau jenis sesuatu, pola, model. Paradigma berperan
sebagai rujukan dan sudut pandang (A. Chaedar Alawasilah).
3. A set of interrelated assumptions about the social world which provides a
philosophical and conceptual framework for the organized study of that world. A
paradigm represents a disciplinary matrix which encompasses the commonly
shared generalizations, assumptions, values, belief, and examples of what
contributes the disciplines interest (Thomas Kuhn).
4. Pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan (subject matter) dalam ilmu pengetahuan. Sesuatu yang menjadi
pokok persoalan dalam satu cabang ilmu menurut versi ilmuwan tertentu.
Kesatuan konsensus yang terluas dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan
membantu membedakan antara komunitas ilmuwan yang satu dengan yang lain
(Ritzer).

Metode Kualitatif Metode Kuantitatif


Desain Desain
1. Umum. 1. Spesifik, jelas, terinci.
2. Fleksibel. 2. Ditentukan secara mantap sejak
3. Berkembang, tampil dalam proses awal.
penelitiaN. 3. Menjadi pegangan langkah demi
langkah.
Tujuan Tujuan
1. Memperoleh pemahaman makna : 1. Menunjukkan hubungan antara
verstehen. variabel.
2. Mengembangkan teori 2. Mentest teori.
3. Menggambarkan realitas yang kompleks 3. Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
Teknik Penelitian Teknik Penelitian
1. Observasi, participant observation 1. Eksperimen, survey, observasi
2. Wawancara terbuka berstruktur.
2. Wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian
1. Human Instrument. 1. Test, angket, wawancara, skala
2. Buku Catatan. 2. Komputer, Kalkulator
3. Recording
Data Data
1. Deskriptif 1. Kuantitatif
2. Dokumen pribadi, catatan lapangan, 2. Hasil pengukuran berdasarkan
ucapan responden, dokumen, dll variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen
Sampel Sampel
PERBEDAAN STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL

1. Statistik Deskriptif
Menurut kamus statistika karangan B.S. Eceritt dan A Skrondal adalah
istilah umum dari metode untuk meringkas data dan menghitung data untuk
membuat fitur data menjadi lebih transparan atau dapat terlihat menjadi informasi
yang sangat berguna. Sedangkan menurut Ronald E Walpole Statistika deskriptif
merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian
suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Contohnya:
Keadaan curah hujan rata-rata pada bulan juli selama 30 tahun terakhir. adalah
suatu nilai yang termaksud dalam statistika deskriptif. Bagian dari statistika
deskriptif yaitu: ukuran pemusatan data, dan ukuran penyebaran data. Didasarkan
pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif mencakup distribusi frekuensi
beserta bagian-bagiannya seperti :
1. Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif),
2. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dansebagainya)
3. Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku.
dan sebagianya).
2. Satistika Inferensial
menurut kamus statistika karangan B.S. Eceritt dan Askrondal adalah
salah satu teknik statistik yang digunakan pada data yang diperoleh dari teknik
penarikan sampel yang mewakili suatu populasi dimana untuk mengendalikan
keragaman sampel digunakan hipotesis untuk menggeneralisasi data populasi
tersebut. Sedangkan menurut Ronald E Walpole, Statistika inferensia mencakup
semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagaian data untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai seluruh
gugus data induknya. Contohnya: data rata-rata curah hujan bulan juli dan kita
akan memprediksi data pada bulan berikutnya maka kita sudah masuk diruang
statistika inferensia. Bagian dari statistika inferensia yaitu Statistika Parametrik
dan Nonparameterik.
Konsep statistik inferensial yaitu;
1. Standard Error Peluang setiap sampel sangat identik dengan populasinya
sangat kecil meskipun inferensi populasi didapat dari informasi sampel.
Pengujian Hipotesis
2. Pengujian hipotesis adalah proses pengambilan keputusan dimana peneliti
mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai sebelumnya.
3. Uji signifikasi adalah cara mengetahui adanya perbedaan antara dua skor.
Signifikansi merujuk pada tingkat statistik dari probabilitas dimana dengannya
kita bisa menolak hipotesis nol.

Anda mungkin juga menyukai