Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MODEL PENDEKATAN PENYULUHAN

Dosen Pengampu

1. Drs. Gunawan Yulianto, MM, M.Si


2. Dr Epsi Eurida, SE., M.Sc

OLEH KELOMPOK 7

1. AGUS WIJI PRASOJO (03.01.22.0515)


2. AHMAD MARUF (03.01.22.0516)
3. FADINDA HALIZASABRINA SUTEJO (03.01.22.0522)
4. SEPTHA BAYU SAPUTRA (03.01.22.0542)
5. TANAYA NISCALA HANAN ARMI (03.01.22.0545)

POLBANGTAN YOGYAKARTA-MAGELANG

JURUSAN PERTANIAN

PRODI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah dasar-
dasar penyuluhan pertanian, dengan judul : “Model Pendekatan Penyuluhan”

Harapan saya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita
semua. Kami menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari teman-teman demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 19 September 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1

KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANG................................................................... 4


1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................... 4
1.3 TUJUAN........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHAN....................................................................................... 5

2.1 DEFINISI MODEL PENDEKATAN PENYULUHAN............... 5


2.2 BAGAIMANA MODEL PENDEKATAN PENYULUHAN ITU? 5
2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PENDEKATAN
PENYULUHAN............................................................................ 6

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8

3.1 KESIMPULAN............................................................................... 8

3.2 SARAN........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebagai negara agraris, Indonesia hingga saat ini masih menempatkan sektor
pertanian sebagai sektor sentral mata pencaharian utama penduduk Indonesia, khususnya
didaerah pedesaan. Pertanian di Indonesia perlu ditingkatkan, namun banyak tantangan untuk
meningkatkan hal tersebut, tantangan yang pasti akan di jumpai antara lain daya saing produk
pertanian yang rendah, ketersediaan bibit, pupuk, rendahnya pengetahuan petani akan
teknologi. Akan tetapi untuk mengatasi permasalahan tersebut, kegiatan penyuluhan atau
Pendidikan pembangunan merupakan salah satu faktor pelancar pembangunan pertanian.

Sasaran penyuluhan pertanian sangat beragam, berdasarkan karakteristik individunya,


lingkungan fisik dan sosialnya. Seorang penyuluh perlu memahami prinsip-prinsip metode
penyuluhan yang tepat. Prinsip-prinsip tersebut menurut Mardikanto (1993) :

1. Pengembangan untuk berpikir kreatif


2. Tempat yang paling baik adalah tempat di kegiatan sasaran
3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan model pendekatan penyuluhan ?


b. Bagaimana model pendekatan penyuluhan itu ?
c. Kekurangan dan kelebihan metode pendekatan punyuluhan

1.3 Tujuan

a. Untuk memahami definisi model pendekatan penyuluhan


b. Untuk mengetahui bagaimana model pendekatan penyuluhan terhadap masyarakat
sekitar
c. Untuk memahami dasar pertimbangan metode pendekatan penyuluhan

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Model Pendekatan Penyuluhan

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar teknolinogi permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas efesiensi usaha pendapatna dan kesejahteraan serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pendekatan penyuluhan adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu


penyuluhan yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat kesimpulan.

Menurut rivera (2001) ada lima pendekatan penyuluhan pertanian, yaitu :

a. Pendekatan partisipatif (the agricultural extetion participatory


approach)
b. Pendekatan pengembangan system usaha tani (the farming system
approach)
c. Pendekatan patungan biaya (the cost sharing approach)
d. Pendekatan latihan dan kunjungan (the training and visit approach)
e. Pendekatan komoditi unggulan (the commudity specialized approach)

Menurut Amanah dan Farmayanti (2014) model penyuluhan dengan pelibatan


masyarakat sejak awal perencanaan program atau penetapan prioritas isu dan permasalahan
yang dihadapi dilapangan, sehingga pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan merupakan
kegiatan yang perlu dilakukan agar penyuluhan dapat memberi manfaat bagi masyarakat
local.

2.2 Bagaimana model pendekatan penyuluhan itu ?

Model pendekatan penyuluhan itu meliputi metode penyuluhan pertanian secara


umum sebagai berikut :

a. Metode Perseorangan
Metode ini ditujukan kepada petani secara perseorangan yang memperoleh
perhatian khusus dari penyuluh karena ia mengalami kesulitan dalam

5
melaksanakan kegiatan usaha taninya, misalnya kesulitan dalam memberantas
hama tanaman padinya.
b. Metode Kelompok
Kegiatan penyuluhan menggunakan metode kelompok ini mengarahkan sasaran
kegiatan kepada tani secara berkelompok (kelompok tani), misalnya penyuluhan
menggunakan metode demonstrasi.
c. Metode Massa
Kegiatan penyuluhan menggunakan metode ini mengarahkan sasaran kegiatannya
kepada masyarakat tani pada umumnya. Dalam pelaksanaannya dapat terjadi tatap
muka secara langsung antara penyuluh lapangan dan petani, misalnya dalam
memperkenalkan proyek baru seperti supra insus. Namun dapat juga tidak terjadi
kontak secara langsung tetapi penyuluh menggunakan media tv atau radio.

Dari ketiga metode tersebut yang paling banyak digunakan adalah metode kelompok,
karena metode ini lebih efektif dan efisien dalam mengarahkan petani untuk belajar
keterampilan dalam berusaha tani.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pendekatan Penyuluhan

Menurut Slamet (2005) bahwa metode penyuluhan individu ditujukan kepada


individu-individu petani yang memperoleh perhatian khusus dari penyuluh.

Kelebihan metode individu adalah

a. Adanya partisipasi aktif dari individu


b. Umpan balik dapat diperoleh langsung dari petani
c. Hasil akhir merupakan integrasi informasi dari penyuluh

Kekurangan metode inividu adalah :

a. Sasaran target sangat sempit


b. Biaya perkapita penyuluhan sangat tinggi
c. Memungkinkan adanya rasa kecemburuan dari petani lain

Menurut Setiana (2005) bahwa metode penyuluhan kelompok merupakan suatu


penyuluh yang berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok.

Kelebihan metode penyuluhan kelompok:

a. Relatif lebih efisien, pertanian berkelompok

6
b. Komunikator tidak tersamar

Kelemahan metode penyuluhan kelompok :

a. Masalah pengorganisasian kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi


b. Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis

Menurut Van Den Ban dan Hawkins (1999) bahwa metode penyuluhan masal merupakan
suatu metode penyuluhan yang dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.

Kelebihan metode penyuluhan massal:

a. Penuh kepercayaan
b. Langsung dapat dilaksanakan

Kelemahan metode penyuluhan massal :

a. Memakan lebih banyak waktu


b. Kurang efisien

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penyuluhan bertujuan untuk mengubah perilaku petani melalui Pendidikan dengan waktu
yang lebih lama, tetapi perubahannya akan berlangsung lebih kekal.

Dikarenakan hal tersebut penyuluhan adalah investasi masa depan. Tetapi hasil dari
penyuluhan tidak dapat diketahui dalam waktu singkat atau terjadinya perubahan perilaku
tentu akan butuh waktu yang lebih lama.

3.2 Saran

a. Lebih baik sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan terlebih dahulu sosialisasi


kepada masyarakat supaya masyarakat tidak bertanya-tanya ketika penyuluh
melakukan tugasnya.
b. Dinas pertanian harus jeli dalam mengawasi penyuluh yang turun ke lapangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Tomy Perdana,M.M.,2020, "Menjawab Tantangan Sektor Pertanian Indonesia,Inovasi


Generasi Muda di Perlukan", https://www.unpad.ac.id/2020/10/menjawab-tantangan-sektor-
pertanian-indonesia-inovasi-generasi-muda-diperlukan/ , diakses pada 19 September 2022.

Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Bangka Selatan,2021, "Pemilihan Metode Penyuluhan


yang Efektif dan Efisien", https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/921-
pemilihan-metode-penyuluhan-yang-efektif-dan-
efesien&ved=2ahUKEwjIqNjZoaD6AhUSBLcAHbq1B2wQFnoECC4QAQ&usg=AOvVaw
1nedITgXnyGWekhp5f-zmZ , diakses pada 19 September 2020 pukul 14.18.

Anda mungkin juga menyukai