Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS UNIT I

KODE MATA KULIAH : LUHT4312


ANALISIS NON FINANSIAL
USAHA BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus)
PADA POKDAKAN SOPO NYONO
KECAMATAN SILAU LAUT KABUPATEN ASAHAN
SUMATERA UTARA

AFRINADEWI
NIM. 020709887
TAHUN 2023
UPBJJ-UT JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


BIDANG MINAT PENYULUHAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat


rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktik
Studi Kelayakan Agribisnis Unit I yaitu ” Analisis Non Finansial Usaha
Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Pada Pokdakan Sopo Nyono
Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban setelah
melaksanakan Praktikum Studi Kelayakan Agribisnis Unit I. Dalam
penyusunan laporan ini tentunya masih terdapat kekurangan baik itu dari
segi isi maupun dari segi teknik penulisan, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan laporan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi
penulis serta mendapat ridha dari Allah SWT.

Medan, Mei 2023

Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2

1.1. Ruang Lingkup ....................................................................................... 2


1.2. Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktik ............................................. 2
1.4. Sarana dan Alat serta instrumen yang digunakan .............................. 3
BAB II. PELAKSANAAN .................................................................................... 5

2.1. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 5


2.2. Metode Pelaksanaan Praktik .................................................................... 5
2.2.1. Persiapan Praktikum ......................................................................... 5
2.2.2. Pelaksanaan Praktikum .................................................................. 6
2.2.3. Evaluasi dan Pelaporan ................................................................... 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 7

3.1. Aspek Hukum ........................................................................................... 7


3.2. Aspek Teknis ............................................................................................ 8
3.3. Aspek Pasar ............................................................................................ 12
3.3.1. Volume Produksi .......................................................................... 12
3.3.2. Perkembangan Harga .................................................................... 13
3.3.2. Strategi Pemasaran ..................................................................... 13
3.4. Aspek Manajemen. ................................................................................. 13
3.5. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budidaya ................................................... 14
3.5.1. Sosial .............................................................................................. 14
3.5.2. Ekonomi ......................................................................................... 14
3.6. Aspek Lingkungan.................................................................................. 14
BAB IV. KESIMPULAN .................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Ruang Lingkup


Ruang Lingkup Praktikum Analisis Non Finansial yang dilakukan
pada Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Kelompok
Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) SOPO NYONO meliputi :
1. Aspek Hukum
2. Aspek Teknis
3. Aspek Pasar
4. Aspek Manajemen.
5. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budidaya
6. Aspek Lingkungan
1.2. Tujuan
Tujuan dari Praktikum Analisis Non Finansial yang dilakukan pada
Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Kelompok
Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) SOPO NYONO yaitu :
1. Untuk menginventarisasi aspek Pasar, Teknis, Sosial,
Ekonomi dan Budidaya, serta aspek Lingkungan yang dimiliki
Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) SOPO NYONO.
2. Untuk mengetahui apakah Usaha yang dijalankan oleh
Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) SOPO NYONO
memiliki Aspek Studi kelayakan dan Hukum terpenuhi.
3. Untuk mengetahui apakah keseluruhan aspek yang dimilik
sesuai dengan literatur yang ada untuk mendukung
keberlangsungan dan keberlanjutan usaha budidaya Ikan
Lele (Clarias Gariepinus).

1.3. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktik


Adapun waktu pelaksanaan praktik dilaksanakan pada hari
Rabu s/d kamis tanggal 03 s/d 04 Mei 2023, sedangkan lokasi
tempat pelaksanaan praktik adalah sebagai berikut :
Nama Kelompok : POKDAKAN SOPO NYONO
KETUA : KATAR
ALAMAT : Desa Silo Bonto Kecamatan silau Laut
Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara
KOORDINAT : 3.1046918, 99.7135227
4P37+VCC Silo Lama, Asahan Regency,
North Sumatera

Gambar 1. Screen shoot lokasi POKDAKAN SOPO NYONO

1.4. Sarana dan Alat serta instrumen yang digunakan


Adapun sarana yang digunakan untuk praktikum adalah berkomunikasi
dan wawancara dengan pengelola atau Ketua kelompok pembudidaya ikan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum yaitu sebagai
berikut :
1. Kamera.
Perangkat ini digunakan untuk mengumpulkan data pendukung
dengan mendokumentasikan lokasi dan kegiatan
2. Komputer.
Perangkat ini digunakan untuk membuat perangkat administrasi
yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum, selain itu juga digunakan
dalam pembuatan laporan.
3. Printer.
Perangkat ini digunakan untuk mencetak panduan, formulir yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum ini.
4. Smartphone.
Perangkat ini digunakan untuk menentukan koordinat lokasi, alat
komunikasi dengan penanggung jawab lokasi praktikum dalam
menentukan waktu dan rencana praktikum.
5. Alat tulis menulis. Alat tulis menulis ini digunakan untuk
mengumpulkan data – data primer yang diperoleh dari wawancara
maupun observasi langsung.
Sedangkan instrumen yang digunakan meliputi kuisioner wawancara
dan Buku bacaan / Buku Materi Manajemen Agribisnis. Buku bacaan ini
digunakan untuk memperoleh informasi dan data – data penunjang yang
dibutuhkan dalam pembuatan laporan.
BAB II. PELAKSANAAN

2.1. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada pembudidaya yang melakukan kegiatan budidaya ikan lele
mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan oleh pembudidaya serta ikut
berpartisipasi langsung dalam melakukan kegiatan budidaya ikan lele
bersama – sama dengan pembudidaya. Sedangkan data sekunder
diperoleh dengan menggandakan dokumen yang ada disekitar lokasi
praktikum serta mencari beberapa literatur pendukung yang berkaitan
dengan materi praktikum.

2.2. Metode Pelaksanaan Praktik

Praktikum manajemen agribisnis ini dilakukan dengan 3 tahapan


kerja yaitu persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum dan evaluasi.
2.2.1. Persiapan Praktikum
Pada tahap ini saya, melakukan inventarisasi sarana dan alat serta
lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum studi kelayakan
agribisnis ini, termasuk formulir dan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada pemilik/ketua tempat praktikum yang dituju.
Kemudian melakukan komunikasi dengan penyuluh perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Asahan untuk berkoordinasi dan
meminta nomor kontak ketua/ pengurus Kelompok budidaya yang dituju
yaitu Pokdakan Sopo Nyono. Setelah itu saya melakukan koordinasi dan
meminta iji kepada ketua kelopmpok untuk berkunjung pada lokasi
praktikum
Setelah sampai dilokasi, saya memperkenalkan diri dan
menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung serta menanyakan hal-hal
dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum.
Setelah ijin diperoleh maka saya membuat janji untuk berkunjung
berikutnya terkait pelaksanaan praktikum.
2.2.2. Pelaksanaan Praktikum
Setelah penanggung jawab menyetujui jadwal pelaksanaan praktikum
yang saya sampaikan, saya hadir sesuai jadwal yang disepakati dan
melakukan wawancara langsung kepada ketua kelompok terkait
a. Mencari informasi tentang aspek yuridis yang meliputi jenis produk
yang dihasilkan di lokasi praktikum serta badan hukum yang yang
melatar belakangi/melandasi kegiatan budidaya ikan lele yang
dilakukan di lokasi praktikum
b. Mencari informasi tentang aspek pasar yang meliputi volume
produksi yang dihasilkan, perkembangan pasar seperti harga dari
produk yang dihasilkan dalam hal ini ikan lele, serta pangsa pasar
dan pasar yang menjadi tujuan penjualan dari hasil produksi
c. Mencari informasi tentang aspek teknis, fisik dan pelayanan yang
meliputi keadaan lokasi praktikum, teknologi produksi yang
digunakan serta kebutuhan input produksi yang digunakan dalam
kegiatan usaha budidaya ikan lele
d. Mencari informasi tentang aspek sosial dan lingkungan yang meliputi
manfaat usah terhadap penciptaan lapangan pekerjaan,
peningkatan pendapatan serta dampak dari usaha yang dilakukan
terhadap lingkungan.
e. Mencari informasi tentang aspek organisasi dan manajemen yang
meliputi pola pengelolaan usaha yang dilakukan, struktur organisasi
yang digunakan serta kebutuhan tenaga kerja untuk usaha yang
dilakukan di lokasi praktikum.
2.2.3. Evaluasi dan Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melaksanakan
praktikum, maka langkah terakhir dalam pelaksanaan praktikum adalah
pembuatan laporan tertulis. Pembuatan laporan praktikum secara tertulis ini
dilakukan untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang
pelaksanaan studi kelayakan agribisnis pada Pokdakan Sopo Nyono.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil praktikum yang diperoleh saat kunjungan, wawancara


dan observasi lapangan yang dilakukan di Pokdakan Sopo Nyono adalah
sebagai berikut :
3.1. Aspek Hukum
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sopo Nyono
terbentuk sesuai dengan sesuai dengan :
• Akte Notaris Nomor 052. tanggal 12 juni 2017
• Surat Keterangan Kepala Desa Silo Bonto nomor :
045/474/IX/2003/2017.
• Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-0010091.AH.01.07 Tahun 2017 tentang
pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan
Pembudidaya Ikan Sopo Nyono
Adapun Struktur organisasi POKDAKAN “SOPOYONO” adalah sebagai
berikut :
No. NAMA JABATAN

1. KATAR KETUA
2. SUDARNO SEKRETARIS
3. SUYADI BENDAHARA
4. TUMINO ANGGOTA
5. SARTONO ANGGOTA
6. SUWANTO ANGGOTA
7. ROHMAN HIDAYAT ANGGOTA
8. ERNIWATI ANGGOTA
9. SUGI HARTONO ANGGOTA
10. KAMIYEM ANGGOTA
Tabel 1. Struktur organisasi POKDAKAN “SOPOYONO”
3.2. Aspek Teknis
Kegiatan budidaya ikan Lele yang dilakukan sudah tersirkulasi
dengan baik. Mulai dari persiapan induk, pemijahan, penetasan telur,
pendederan I dan II, serta pembesaran. Air tawar yang digunakan berasal
dari air tanah yang didistibusikan ke tandon menggunakan pompa.
Sedangkan untuk distribusi air dari tandon menggunakan skema gravitasi
dengan instalasi saluran pipa paralon dengan ukuran 2 inchi. Sedangkan
pembuangan limbah dari setiap wadah budidaya dimanfaatkan untuk
budidaya pakan alami cacing sutera.
Teknologi budidaya ikan lele yang digunakan yaitu secara intensif
menggunakan teknologi probiotik dan pakan alami. Penggunaan teknologi
ini dilakukan karena teknologi ini memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a) Ukuran kolam kecil sehingga mudah dalam pemeliharaan dan
pengelolaan kolam
b) Usaha yang dilakukan dapat menggunakan modal yang tidak terlalu
besar sehingga dapat dilakukan oleh para pengusaha ataupun
masyarakat umum
c) Dapat dilakukan pada berbagai jenis tanah atau dilokasi manapun
walaupun memiliki tingkat porositas tinggi.
d) Dapat dilakukan budidaya dengan menggunakan padat tebar tinggi.
Adapun aset dan sarana/ prasarana yang dimiliki oleh POKDAKAN
“SOPOYONO” antara lain

No. NAMA ASET JUMLAH

1. LUAS TANAH 20.000 M2


2. BAK PEMBENIHAN 10 BAK (2 x4x1 Meter)
3. PENDEDERAN I 10 KOLAM (3x5x1 Meter)
4. PENDEDERAN II 10 KOLAM (2.5x5x1 Meter)
5. KOLAM PEMBESARAN 2 KOLAM (3x5x1 Meter)
6. TANDON 2 UNIT
7. POMPA AIR 2 UNIT

8. KOLAM INDUK 3 PETAK (3x5x1 Meter)


No. NAMA ASET JUMLAH

9. GUDANG PAKAN 1 UNIT (2 x 2 meter)


10. PERLATAN SORTIR 6 set
11. PERALTAN KEBERSIHAN 1 set
12. BAK BUDIDAYA CACING 1 unit
SUTERA
13. LISTRIK 1300 KwH
Tabel 2. aset dan sarana/ prasarana POKDAKAN “SOPOYONO”

Gambar 2. Bak Pemijahan dan Penetasan Telur Ikan Lele (Claries


gariepineus)

Gambar 3. Bak Pemeliharaan Induk Ikan Lele (Claries gariepineus)


Gambar 4. Bak Pendederan I benih Ikan Lele (Claries gariepineus)

Gambar 5. Bak Pendederan II Benih Ikan Lele (Claries gariepineus)

Gambar 6.Bak Penderan dan Penampungan Benih Ikan Lele (Claries


gariepineus) siap Jual
Gambar 7. Kolam pembesaran Ikan Lele (Claries gariepineus)

Gambar 8. Bak budidaya cacing sutera

Gambar 9. Bak penampungan air/ Tandon

Untuk penggunaan pakan Pokdakan Sopo Nyono telah


menggunakan Pakan Buatan hasil buatan sendiri dengan memanfaatkan
limbah/ hasil tangkapan nelayan silo baru walaupun persentase nya masih
sekitar 20% karena keterbatasan peralatan pembuatan pakan mandiri.
(saat ini masih dalam tahap pengajuan ke pemerintah Kabupaten Asahan
melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Terkait bantuan Perlatan Mesin
Pembuat Pakan Mandiri skala Kecil).
3.3. Aspek Pasar
Ikan hasil pembudidayan di Pokdakan Sopo Nyono terdiri dari Benih
Ikan lele (Claries gariepineus) ukuran 1 inchi, 2 inchi, 3 inchi, 5 inchi dan
bibit kiloan serta Ikan Lele Konsumsi. Adapun komoditas utama nya dalah
penyedian benih ikan lele berbagai ukuran kepada masyarakat. Sedangkan
untuk pembesaran untuk ikan konsumsi dilakukan sebagai alternatif
terhadap benih yang yang ukuran nya telah melibihi kebutuhan masyarkat
atau sisa hasil benih lele yang berbeda masa pemeliharaan sehingga
berbeda ukuran.
Pada tahun 2022 kebutuhan benih lele tidak dapat terpenuhi dengan
baik akibat keterbatasan wadah/ bak pembenihan dan penetasan telur.
Namun untuk tahun 2023 ini kebutuhan tersebut dapat terpenuhi
dikarenakan Pokdakan Sopo Nyono telah mendapatkan Bantuan
pembangunan Gedung dan bak pembenihan ikan lele dari Pemerintah
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Asahan sebanyak 10 unit Bak
beton ukuran 2 x 4 x 1 Meter.
3.3.1. Volume Produksi
Kegiatan usaha budidaya ikan ini dilakukan dengan menggunakan
10 bak pembenihan yang setiap petak kolam berukuran 2 x 4 x 1 Meter.
Untuk sekali pemijahan sekitar 80.000 s/d 100.000 benih telah menetas
Usaha budidaya ikan dilakukan selama 1,5 s/d 2 bulan
Volume produksi = Jumlah Tebar x Tingkat kehidupan : Size
= 80.000 x 80 %
= 64.000 ekor
Dengan estimasi harga per ekor 250 rupiah maka omset untuk 1 (satu) kali
siklus adalah
64.000 x 250 =16.000.000
Sedangkan untuk ikan lele konsumsi dengan tingkat konversi pakan 1,2 dan
tingkat kehidupan ikan yaitu 70 %. Dengan padat tebar 300 ekor/m2 Dalam
kurun waktu pemeliharaan 2 s/d 2,5 bulan ikan yang dihasilkan akan
berukuran minimal 100 gram dengan size 10, dengan demikian diperoleh
volume produksi sebagai berikut :
Volume produksi = Jumlah Tebar x Tingkat kehidupan : Size
= (300 ekor x 15 m2) x 70 % : 10
= 315 Kgm
Volume produksi yang dihasilkan dalam satu kolam yaitu 315 kg atau
sehingga untuk 2 kolam dihasilkan 630 kg. Volume ini dihasilkan dalam
jangka waktu pemeliharaan 2 s/d 2,5 bulan.
3.3.2. Perkembangan Harga
Untuk benih ikan perkembangan harga stabil dan penentuan harga
ada di pembudidaya terkait kualitas dan ukuran sedangkan Ikan konsumsi
dari kegiatan budidaya ini dipasarkan secara lokal kepada
penampung/pengecer yang membeli ikan dan pemborong. Harga ikan di
pasar sangat bervariasi dan berubah – ubah sesuai ketersediaan ikan lele
di pembudidaya ikan. Apabila pembudidaya ikan sedang mengalami panen
raya maka ketersediaan ikan patin di pasar akan banyak sehingga
mempengaruhi harga pasar yang akan turun/kg.
3.3.2. Strategi Pemasaran
Untuk strategi pemasaran tidak ada yang khusus Benih Ikan yang
dihasilkan akan dipasarkan kepada masyarakat dengan cara pembeli
langsung datang ke lokasi budidaya SOPO NYONO untuk memilih dan
membeli bibit ikan lele sesuai kebutuhan atau melalui sambungan telepon
dan akan diantar langsung ke lokasi pembeli
Pembeli juga dapat berkonsultasi dengan anggota pokdakan terkait
padat tebar, ukuran ideal, cara pemberian pakan dll sehingga masyarakat
senag dengan pelayanan seperti itu.
3.4. Aspek Manajemen.
Secara struktur organisasi pokdakan sopo nyono terdiri dari 1 Ketua
Kelompok, 1 sekretaris dan 1 bendahara serta 7 orang anggota namun
secara operasional dilapangan termasuk ketua dan anggota lainnya
langsung menagani seluruh kegiatan pembudidaya yang sedang
dilaksanakan. Setiap anggota memiliki area budidaya masing-masing dan
saling berbagi ilmu terkait kegiatan yang dilaksanakan.
3.5. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budidaya
3.5.1. Sosial
Pelaksanaan kegiatan budidaya ikan lele ini adalah kelompok
pembudidaya ikan sehingga seluruh anggota terlibat secara langsung dan
meningkatkan rasa persaudaraan. Apabila ada anggota yang mengalami
kendala keuangan seperti Modal usaha maka anggota lain akan membantu
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Begitu juga terkait permasalahan
dalam pelaksanaan budidaya maka akan dicari solusi bersama anggota
kelompok untuk menyelesaikan permasalahan.
3.5.2. Ekonomi
Masyarakat sekitar terbantu dengan adanya kegiatan budidaya ikan
lele oleh pokdakan Sopo Nyono ini antara lain:
• Tempat pembelajaran dan sharing ilmu pengetahuan terkait
budidaya ikan lele
• Tempat memperoleh bibit ikan lele menjadi dekat yang
awalnya harus mendatangkan bibit dari balai budidaya ikan
air tawar kerasaan yang lokasi nya jauh sehingga tingkat
mortaliti besar dan biaya transportasi meningkat
• Untuk ikan konsumsi ikan lebih berkualitas dan harga lebih
murah karena langsung ke pembudidaya
3.6. Aspek Lingkungan
Pelaksanaan kegiatan budidaya ikan lele di pokdakan Sopo Nyono
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sistematis sehingga tidak ada
pencemaran lingkungan yang terjadi akibat kegiatan budidaya ini.
Lokasi budidaya berada jauh dari pemukiman padat penduduk yaitu
berada pada lahan perkebunan kelapa sawit dan kelapa. Pakan yang
digunakan adalah pakan komersial dan pakan buatan mandiri dengan
bahan baku berasal dari hasil tangkapan nelayan desa Silo Baru dan air
hasil budidaya ikan dimanfaatkan untuk budidaya pakan alami cacing
sutera dan penyiraman tanaman perkebunan sawit dan kelapa.
Gambar 10. Pemanfaatan Limbah buangan air kolam budidaya ikan untuk
budidaya pakan alami
BAB IV. KESIMPULAN

Dari hasil pelaksanaan praktikum studi kelayakan agribisnis Unit I yaitu


Analisis Non Finansial Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) di
Pokdakan Sopo nyono yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Usaha budidaya ikan Lele (Clarias Gariepinus) yang
dilaksanakan tidak mengakibatkan pencemaran maupun
kerusakan lingkungan
2. Seluruh aspek yang dianalisis dapat dikategorikan memenuhi
persyaratan untuk dilaksanakan usaha budidaya ikan lele.
3. Kebutuhan masyarakat akan benih ikan lele masih tinggi
4. Perkembangan harga baik benih dan ikan konsumsi lele masih
menjanjikan dan stabil.
5. Budidaya ikan yang dilakukan menggunakan teknologi intensif
dengan menggunakan probiotik untuk mempercepat proses
metabolisme dan penyerapan pada makanan yang baik sehingga
dalam padat tebar tinggi pertumbuhan dapat berlangsung
dengan cepat
6. Kegiatan budidaya yang dilaksanakan sudah memiliki landasan
Hukum yang jelas.
7. Penanganan limbah sudah efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraeni Ida, Nasruddin Wasrob. 2015. Materi Pokok Manajemen Agribisnis


; 1 – 9; LUHT4235/3SKS. Jakarta : Universitas Terbuka.
Republik Indonesia. 2007.Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor Per. 12/Men/2007 Tentang Perizinan
Usaha Pembudidayaan Ikan. Jakarta.
Effendi, Irzal. 2004. Pengantar Akuakultur. PT Penebar Swadaya. Jakarta

Khairuman dan Amri, Khairul, 2002. Budidaya Lele Dumbo secara Intensif.
Agromedia Pustaka. Jakarta.

Ruherlistyani, Sudaryati, D., & Heriningsih, S. (2017). Budidaya Lele


dengan Sistem Kolam Bioflok. LPPM UPN VY. Yogyakarta.
Diana Rachmawati, Istiyanto Samidjan, Heryoso Setyono, (2015),
Manajemen Kualitas Air Media Budidaya IkanLele Sankuriang
(Clarias gariepinus) dengan Teknik Probiotik Pada Kolam Terpal Di
Desa Vokasi Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang,
PENA Akuatika, Vol 12 (1) : 24-32
Suparno dan Muhammad Qosim, (2016), Pengaruh Pengembangbiakan
Bioflok Pada Peningkatan Produksi Dan Kualitas Ikan Lele, Jurnal
Inovasi dan Teknologi, Vol. 5. No. 1. Suprapto, Samtafsir SL, (2013),
. Bioflok-165 Rahasia Sukses Teknologi Budidaya Lele, Depok (ID):
AGRO 165
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai