Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PKL

LUHT4491

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“ Teknik Pendederan Ikan Lele (Clarias Sp) Pada Kelompok Budidaya “Berkah
Rahayu” Desa Tambaksari Kidul Kecamatan Kembaran “

Nama Mahasiswa: Nur Fauzi

NIM: 030919664

UPBJJ-UT: Purwokerto

Masa Regitrasi Matakuliah : 2021.2

Dosen Pengampu : Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERIKANAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah banyak memberi nikmat,
taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan selama 1 minggu, di mulai tanggal 6 Nopember sampai dengan 14
Nopember 2021 di Kelompok Budidaya “Berkah Rahayu” Desa Tambaksari Kidul
Kecamatan Kembaran.

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik
Kerja Lapanagan LUHT4491 UPBJJ-UT Purwokerto.

Sungguh secara rendah hati penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
senantiasa membantu demi kelancaran penyusunan laporan Paktik Kerja Lapangan ini.
Khususnya penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Adi Suryanto, M. Pd. Selaku Kepala UPBJJ-UT Purwokerto


2. Ibu Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si  selaku dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan
3. Bapak Rofik selaku ketua kelompok budidaya “Berkah Rahayu” yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan PKL dan telah banyak membantu selama kami
melaksanakan PKL.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Melalui laporan ini penulis menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dan
kekhilafan yang menyangkut materi, praktik, maupun tata tulis. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.

Banyumas, 17 Nopember 2021

Nur Fauzi

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.................................................................................5

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.......................................5

D. Alat yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan..............................................5

BAB II.......................................................................................................................................6

PELAKSANAN........................................................................................................................6

A. Sarana/Alat/Instrumen.................................................................................................6

B. Langkah-langkah Praktik Kerja Lapangan...............................................................6

BAB III......................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.......................................................................................................................7

A. Keadaan Umum Lokasi................................................................................................7

B. Hasil Praktik..................................................................................................................7

BAB IV....................................................................................................................................10

PENUTUP...............................................................................................................................10

A. Kesimpulan..................................................................................................................10

B. Saran.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

LAMPIRAN............................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak di konsumsi
masyarakat, mudah didapat dan harga yang murah (Ikhsan et al., 2016). Ikan banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia karena memberi manfaat untuk kesehatan tubuh
yaitu mengandung protein yang tinggi dan kandungan lemak yang lebih rendah
dibanding sumber protein hewani lain (Yuarni et al., 2015). Jenis ikan yang saat ini
digemari dan dikembangkan adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
Ikan lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang mengandung sumber
protein hewani dan bernilai ekonomis. Kebutuhan sumber protein hewani khususnya
komoditas perikanan terus meningkat setiap tahun sehingga perlu adanya inovasi agar
produksi meningkat (Hermawan et al., 2014).
Menurut Madani (2013), kebutuhan nasional ikan lele konsumsi tahun 2009
hingga 2012 secara berturut-turut mengalami peningkatan, yaitu 200.000, 270.600,
366.000, hingga meningkat 495.000 ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan pasar
tersebut, diperlukan suplai benih siap tebar yang memadai untuk kegiatan usaha
pembesaran. Menurut Catfish Club Indonesia (2009), permintaan benih lele daerah
Jawa Barat saja rata-rata mencapai 800.000 ekor per hari, bahkan memiliki potensi
permintaan hingga mencapai 1,5 juta ekor perhari. Permintaan benih ikan lele tersebut
baru terpenuhi oleh produksi Jawa Barat rata-rata hanya sebesar 600.000 ekor per
hari. Jadi masih di daerah Jawa Barat saja pasar benih ikan lele memiliki potensi
antara 200.000 sampai 700.000 ekor benih per hari.
Usaha budidaya ikan lele dibedakan menjadi 3 Fase, yaitu fase pembenihan, fase
pendederan dan fase pembesaran. Fase Pembenihan bertujuan menetaskan telur
menjadi larva, Fase Pendederan bertujuan menghasilkan ukuran tertentu dan fase
pembesaran bertujuan unutk pemeliharan ikan untuk siap dikonsumsi. (Gunawan,
2009).
Menurut Mahyudin (2008), untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan, salah
satu faktor yang menentukan adalah tersedianya benih deder yang memenuhi syarat
baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
kelompok budidaya “Berkah Rahayu” yang berada di Desa Tambaksari Kidul
Kecamatan Kembaran melakukan upaya pendederan, yaitu memelihara benih dari

4
ukuran 2-3 cm hingga mencapi ukuran 7-9 cm yang siap ditebar di kolam
pembesaran.
Dengan demikian, ingin diketahui bagaimana teknik pendederan ikan lele yang
berada di kelompok budidaya “Berkah Rahayu” Desa Tambaksari Kidul Kecamatan
Kembaran yang sudah maju dan berprospek tinggi. Oleh karena itu, dengan melihat
prospek dari tempat budidaya di kelompok budidaya “Berkah Rahayu”, maka akan
dilakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk melakukan pengamatan terhadap hal-
hal yang berkaitan tentang pendederan ikan lele.
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
teknik pendederan ikan lele (clarias sp) di kelompok budidaya “Berkah Rahayu”
Desa Tambaksari Kidul Kecamatan Kembaran.
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di kelompok budidaya “Berkah Rahayu”
Desa Tambaksari Kidul Kecamtan Kembaran yang dilaksanakan selama 1 minggu
dimulai tanggal 6 Nopember 2021 sampai dengan 14 Nopember 2021.

D. Alat yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan


1. Alat tulis menulis
2. Kamera Handphone
3. Ember
4. Alat sortir
5. Seser halus dan kasar
6. Selang air
7. Pompa air
8. Timbangan
9. Piring plastik

5
BAB II

PELAKSANAN

A. Sarana/Alat/Instrumen
Sarana yang digunakan dalam praktikum adalah motor sebagai sarana transportasi
untuk menuju tempat kegiatan praktik.
Alat yang digunakan dalam praktikum meliputi :
1. Alat tulis menulis untuk mencatat hasil wawancara dengan narasumber
2. Kamera Handphone digunakan sebagai alat dokumentasi kegiatan
3. Ember digunakan untuk memberi pakan benih ikan
4. Alat sortir digunakan untuk menyortir benih ikan berdasarkan ukurannya
5. Seser halus dan kasar digunakan untuk menagkap benih ikan
6. Selang dan pompa air digunakan untuk pengisian air kolam
7. Timbangan digunakan untuk menimbang benih ikan
8. Piring plastik digunakan untuk menghitung benih ikan

Instrumen yang digunakan dalam praktikum adalah daftar pertanyaan untuk


wawancara, Panduan Praktikum Kerja Lapangan (PKL).

B. Langkah-langkah Praktik Kerja Lapangan


1. Mencari tempat untuk PKL
2. Konsultasi dengan pemilik usaha terkait dengan judul PKL
3. Mempersiapkan kolam pendederan ikan lele
4. Memasukan benih ikan lele ke kolam
5. Pemberian pakan
6. Penyortiran ikan lele
7. Pemanenan benih lele
8. Pembuatan laporan

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi


Lokasi PKL yang berjudul Teknik Pendederan Ikan Lele (Clarias Sp) di
kelompok budidaya “Berkah Rahayu” Desa Tambaksari Kidul Kecamatan Kembaran
Kabupaten Banyumas. Kelompok budidaya “Berkah Rahayu” memulai usaha ini
sejak tahun 2016. Dahulu kegiatan budidaya hanya fokus pada pembesaran ikan
dengan teknik bioflok. Namun sekarang lebih fokus ke pemijahan dan pendederan.
Luas keseluruhan lokasi 1400m2 yang memiliki 5 kolam bulat diameter 3 m untuk
indukan ikan lele, 13 kolam pemijahan ukuran 1,5 x 2 m, dan 15 kolam pendederan
ukuran 2 x 5 m. Dan terdapat gudang untuk penyimpanan pakan dan juga untuk
beristirahat.

B. Hasil Praktik
Kelompok budidaya “Berkah Rahayu” merupakan salah satu pembudidaya ikan
lele yang berada di Desa Tambaksari Kecamatan Kembaran yang melakukan
budidaya mulai dari pembenihan, pendederan, hingga pembesaran.
Pendederan merupakan salah satu yang dilakukannya. Pendederan di kelompok
budidaya “Berkah Rahayu” memiliki beberapa cara atau tahapan, yaitu :
1. Persiapan kolam
Ketika kolam sudah kosong, hal yang pertama dilakukan yaitu dengan
membersihkan kolam mulai dari mengelap kolam dengan kain untuk
membersihkan lumut yang menempel pada kolam sampai bersih. Setelah bersih
dari kotoran selanjutnya kolam dibilas dengan air bersih hingga kolam bernar
benar siap digunakan kembali.
2. Pengisian air kolam
Setelah kolam benar-benar bersih, selanjutnya kolam diisi air dengan
ketinggian ± 30-40 cm dengan perbandingan 75% air dari sumur atau mata air dan
25% dari air kolam. Hal ini karena agar air cepat berubah warna sehingga benih
siap ditebar.
3. Penebaran benih
Benih yang ditebar pada kolam pendederan yaitu benih ukuran 2-3 cm atau
umur ± 3 minggu dari menetas. Untuk kepadatan pendederan yaitu 600-800 ekor
per m². Penebaran diawali dengan proses aklimatisasi ikan terlebih dahulu.

7
Aklimatisasi bertujuan untuk menyetarakan kondisi lingkungan dan kondisi
wadah, guna mencegah kematian ikan akibat perubahan kondisi lingkungan yang
drastis.
4. Pemberian pakan
Pemberian pakan dilakukan pada jam 8 pagi dan jam 8 malam. Hal tersebut
karena pada jam 8 pagi sinar matahari sudah muncul sehingga bagus untuk
memberi pakan, dan pada jam 8 malam karena pada jam itu kondisi air kolam
sudah normal sebab sebelum jam 8 malam kondisi amoniak air kolam sedang naik
sehingga tidak baik untuk memberi pakan.
Pakan diberikan sebanyak 3-4% dari bobot ikan, namun pada saat hujan cukup
2% saja untuk meminimalisir timbulnya kembung ikan. Pakan yang digunakan
yaitu pada benih ukuran 2-3 cm , 3-4 cm diberikan pelet pf-500, pada benih
ukuran 3-5 cm diberikan pelet pf-1000, dan pada benih ukuran 4-6 cm, 5-7 cm,
dan 7-9 cm diberikan pelet Hi-Pro-Vite 781-1.
5. Penggantian air kolam
Air kolam diganti dengan melihat kondisi air tersebut. Yaitu jika berbau, ph,
dan suhu kurang maka dilakukan penggantian air kolam dengan cara membuang
air ± 60 % dan memasukan air baru.
6. Manajemen kesehatan ikan
Pengamatan kesehatan ikan dilakukan setiap hari. Ikan yang sakit atau
memiliki tanda – tanda sakit, akan dipisahkan ke bak lain, untuk diberi perawatan
dengan garam ikan.
7. Penyortiran atau grading
Penyortiran dilakukan untuk mencegah sifat kanibal pada lele lele berukuran
lebih besar akan memakan lele yang berukuran lebih kecil. Penyortiran benih yang
dilakukan seminggu sekali, bertujuan untuk mengelompokkan benih sesuai
dengan ukuran seperti ukuran 2-3 cm, 4-6 cm, 5-7 cm dan 7-9 cm.
8. Pemanenan
Panen benih ikan lele dilakukan pada hari ke-30 setelah benih ditebar atau
pada ukuran 7-9 cm. Sebelum dilakukan pemanenan, ikan diberok, atau tidak
diberi makan untuk mencegah terjadinya kematian pada saat transportasi. Pada
saat pemanenan kolam disurutkan hingga ¼ volume wadah. Penurunan volume
wadah bertujuan untuk mempermudah proses pemanenan. Pemanenan dilanjutkan
dengan pemindahan ikan dari wadah budidaya ke wadah penyortiran. Grading

8
berguna untuk memisahkan ikan berdasarkan ukurannya sehingga hanya ukuran
7-9 cm saja yang siap di jual ke petani atau pengepul.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendederan ikan lele adalah salah satu usaha untuk mengembangkan ikan lele
pada tahap awal. Pendederan adalah kegiatan pembesaran benih hasil pembenihan
sampai ukuran yang aman untuk dibudidayakan di media pembesaran (Suyanto,
2008).
Pendederan yang dilakukan di kelompok budidaya “Berkah Rahayu” memiliki
beberapa cara atau tahapan, yaitu persiapan kolam, pengisisan air kolam, penebaran
benih, pemberian pakan, penggantian air kolam, manajemen kesehatan ikan,
penyortiran, dan pemanenan.

B. Saran
Penulis benar-benar mendapat banyak manfaat setelah melakukan PKL ini, tidak
hanya mengerti teori tetapi juga bisa membuktikannya dengan melakukan praktik.
Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” begitu pula dengan hasil laporan
ini yang tentunya ada kekurangan. Oleh karena itu penilis meminta maaf dan
menerima kritik serta saran yang membangun agar kami dapat membuat laporan lain
yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Lele Paiton Varietas Baru yang Menjanjikan. Dikutip dari www.dkp.go.id
pada tanggal 13 Nopember 2021 pukul 10.23 WIB.
Ardyanti, R., Nindarwi, D. D., Sari, L. A. & Sari, P. D. W. (2018). Manajemen Pembenihan
Lele Mutiara (Clarias sp.) dengan Aplikasi Probiotik di Unit Pelayanan Teknis
Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (UPT PTPB) Kepanjen, Malang,
Jawa Timur. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(2), 84-89.
BRPI. (2021). Ikan Lele Mutiara. BPPI. Sukamandi.
Catfish Club Indonesia (CCI). 2009. Permintaan dan Produksi Benih Ikan Lele Jawa Barat.
Hasil Pertemuan Bulanan. 10 hlm.
Gunawan, S., 2016. Panduan Komplet Budi Daya Ikan Lele di Lahan Sempit. Penerbit,
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hermawan, T.E.S.A., Agung S. dan Slamet B. P. 2014. Pengaruh Padat Tebar Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias gariepinus)
dalam Medi.
Ikhsan, M., Muhsin dan Patang. 2016. Pengaruh Variasi Suhu Pengering Terhadap Mutu
Dendeng Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepeanus). Jurnal Teknologi Pertanian
2(1):114-122
Madani,H. 2013. Evaluasi Perikanan Budidaya. Balai Besar Sosial Ekonomi Kebijakan
Kelautan dan Perikanan. Jakarta, 22 hlm.
Mahyudin K. 2008. Panduan lengkap agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Depok.
Rusmana, T. 2016. Pendederan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di BBI Jati
Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Studi Budidaya Perikanan. Peternakan.
Politeknik Negeri Lampung. Lampung
Suyanto. S. R. (2007). Budidaya Ikan Lele. Jakarta.: Penebar Swadaya.
Yuarni, D., Kadirman dan Jamaluddin. 2015. Laju Perubahan Kadar Air, Kadar Protein dan
Uji Organoleptik Ikan Lele Asin Menggunakan Alat Pengering Kabinet (Cabinet
Dryer) dengan Suhu Terkontrol. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 1(1):
12-21

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Lokasi kegiatan PKL

Gambar 2. Lokasi kegiatan PKL

12
Gambar 3. Lokasi kegiatan PKL

Gambar 4. Proses pembersihan kolam

13
Gambar 5. Proses penebaran benih

Gambar 6. Proses pemberian pakan pada pagi hari

Gambar 7. Proses pemberian pakan pada malam hari

14
Gambar 8. Proses penyerokan benih

Gambar 9. Proses penyortiran benih

15
Gambar 10. Proses penghitungan benih

Gambar 11. Foto bersama Bapak Rofik ketua kelompok budidaya “Berkah Rahayu”

16

Anda mungkin juga menyukai