Oleh :
Nama : SUNARYO
NIM : 022026683
UPBJJ : Palangkaraya
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
Aspek Non Finansial
di Unit Pengolahan Ikan ( UPI ) Mutiara Gading Desa Kumai Kec.Kumai
Kab.Kota Waringin Barat . Propinsi Kalimantan Tengah
PENDAHULUAN
Usaha Agribisnis merupakan salah satu usaha yang masih potensial dan
berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu usaha
Agribisnis adalah usaha di sektor perikanan, Indonesia merupakan negara maritim
dengan garis pantai dan wilayah laut yang luas mempunyai potensi yang sangat
besar untuk usaha di bidang perikanan seperti usaha penangkapan, budidaya ikan
maupun pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Untuk memulai suatu usaha diperlukan proses tahapan –tahapan yang dapat
membantu kita untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut
adalah membuat ide bisnis, studi kelayakan bisnis, perencanaan, pelaksanaan, dan
lain-lain. Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis,
apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan.
Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan untuk menentukan seberapa besar
pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha
tersebut dalam sebuah investasi. Dalam setiap usaha selalu ada nilai investasi awal
atau disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah
perbandingan antara input investasi dibandingkan dengan output yang akan
dihasilkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi
kelayakan dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih
dalam tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam pengambalian keputusan
strategis. Studi kelayakan suatu usaha meliputi aspek hukum, sosial ekonomi dan
budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan
aspek manajemen dan keuangannya.
Aspek-aspek dalam studi kelayakan usaha terbagi menjadi enam, yaitu aspek
hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek sumber daya
manusia dan manajamen, serta aspek teknis dan teknologi. Aspek hukum menkaji
tentang legalitas usulan usaha yang akan dibangun dan dijalankan, ini berarti bahwa
setiap usaha yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah
1
memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Sedangkan
aspek pasar adalah inti dari penyusunan studi kelayakan usaha, karena permintan
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktikum adalah analisis aspek non finansial yaitu aspek
hukum, aspek pasar, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan serta
aspek teknis dan teknologi di Unit Pengolah Ikan ( UPI ) Mutiara Gading yang
berlokasi di Desa Kumai Kecamatan Kumai , Kabupaten Kota Waringin Barat
Provinsi Kalimantan Tengah
2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum adalah agar mahasiswa dapat
menganalisis aspek non finansial suatu unit/badan usaha agribisnis secara
benar.
3. Manfaat
Dari hasil analisis aspek non finansial di UPI Mutiara Gading dapat
dijadikan acuan apakah dari sisi aspek yuridis dan aspek pasar kegiatan usaha
agribisnis tersebut layak untuk dikembangkan.
2
PELAKSANAAN
3
2. Metode Praktikum yang Digunakan
Pada praktikum analisis aspek non finansial ini menggunakan metode
wawancara dan diskusi.
3. Hasil Praktikum
A. Aspek Yuridis :
Dari hasil wawancara dan diskusi selama kegiatan praktikum
didapatkan data-data yang berkaitan dengan aspek yuridis sebagai
berikut :
No Tidak Proses
Parameter Aspek Yuridis Ada
. Ada pengajuan
A. Aspek Yuridis Produk
a. Sertifikat Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga ( P-IRT ) dari Dinas
Kesehatan
b. Sertifikat Halal dari LPOM MUI
c. Sertifikat Kelayakan Pengolahan
( SKP ) dari Kementerian Kelautan
dan Perikanan
d. Uji Nutrisi Produk
e. SNI Produk
Aspek Yuridis Badan Hukum
B. Perusahaan
a. Usaha perseorangan
4
B. Aspek Pasar :
Sedangkan data-data yang berkaitan dengan aspek pasar adalah
sebagai berikut :
Parameter Aspek
No. Keterangan
Pasar
A. Perkembangan Permintaan pasar lokal maupun pesanan dari
Pasar luar daerah
Harga Rp. 10.000-13.000,- per bungkus
ukuran 1 ons
Volume pemasaran rata-rata 400-500 bungkus
per bulan
Saluran pemasaran : Langsung dan melalui
distributor
5
C. Aspek Teknis :
Hasil Pengamatan dan Diskusi & Wawancara
TIDAK
SESUAI/ SESUAI
NO. ASPEK TEKNIS/FISIK
ada /tidak
ada
I LOKASI
a Bebas banjir √
b Terpisah dari rumah tempat tinggal √
c Ketersediaan bahan baku √
d Letak pasar yang dituju √
e Pasokan tenaga listrik dan air √
f Pasokan tenaga kerja √
g Fasilitas jalan dan transportasi √
II SARANA DAN PRASARANA
1 Kantor Administrasi √
a Meja dan Kursi
b Komputer dan printer √
c Lemari arsip √
2 Tempat usaha / proses produksi
a Tempat cuci bahan baku √
b Tempat penyimpanan bahan baku √
c Ruang proses produksi √
d Ruang pengemasan √
e Ruang penyimpanan produk √
f Toilet dan kamar mandi √
g Gudang √
3 Peralatan dan mesin produksi
Tempat penyimpanan bahan baku ( Freezer , Cool
a √
Box dll. )
b Kapasitas mesin / alat produksi √
Peralatan / mesin produksi ( bersih, memakai
b √
bahan stainless dan tidak berkarat )
Peralatan pengemasan produk ( handsealer,
c √
vacum sealer dll. )
d Rak peralatan dan bahan tambahan √
e Instalasi listrik dan air √
f Peralatan pendukung :
- Tempat sampah
- Tempat cuci tangan
- Pakaian kerja (masker,sarung tangan ddl.)
√
- Alat perangkap serangga
- Skema alur kerja dan tanda-tanda
peringatan
6
1 Bahan Baku dan Bahan tambahan
Proses pemilihan bahan baku utama dan bahan
a √
tambahan
Proses pembersihan/pencucian dan penyiangan
b √
ikan
7
2. . Sumber Daya Manusia (SDM)
Potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa Kumai
Kecamatan Kumai cukup besar untuk berperan memanfaatkan sumber daya
alam yang ada dalam meningkatkan produksi perikanan. Hal ini disebabkan
karena sebagian masyarakat desa Pulogading tinggal di daerah pesisir pantai.
8
E. Aspek Organisasi dan Manajemen :
UPI Mutiara Gading adalah usaha pengolahan ikan yang masih tergolong
skala kecil berdasarkan omzet dan aset usaha yang dimiliki, oleh karena itu
struktur oragnisasinya pun masih sederhana, sebagai ketua organisasi adalah
Ibu Murwati. Dalam menjalankan usaha, ketua dibantu oleh Sekretaris untuk
pencatatan surat menyurat, notulensi pertemuan kelompok dan pencatatan
produksi serta dibantu oleh seorang Bendahara yang tanggung jawab dalam
mengatur arus pemasukan dan pengeluaran usaha tersebut. Kemudian untuk
melaksanakan proses produksi mulai dari pengadaan bahan baku, proses
pengolahan, proses pengemassan serta pemasaran dibantu oleh anggota sesuai
dengan tanggungjawabnya masing-masing.
UPI Mutiara Gading dalam menjalankan proses pengolahan sudah mempunyai alur
proses pengolahan ikan yang jelas serta norma dan aturan yang ketat pada masing-
masing anggotanya dalam bekerja.
Kualifikasi sumber daya manusia yang di miliki oleh UPI Mutiara Gading
memang tidak terlalu tinggi, karena rata – rata pendidikan yang dimiliki oleh
anggotanya adalah mulai lulusan SMP sampai dengan SMA, mereka hanya
mengandalkan pengalaman keterampilan yang sudah dimiliki dan pelatihan serta
pembinaan oleh Dinas terkait.
9
PEMBAHASAN
A. Aspek Yuridis
Dari hasil praktikum di Unit Pengolah Ikan ( UPI ) Mutiara Gading yang
berlokasi di Desa Kumai Kecamatan Kumai, Kabupaten Kumai, Provinsi Kalimantan
Tengah ,UPI Mutiara Gading merupakan UMKM pengolahan ikan yang berdiri pada
tahun 2012 memproduksi aneka olahan ikan seperti ikan crispy, teri crispy dan abon
ikan.
Semua jenis usaha memerlukan legalitas hukum dalam menjalankan
usahanya karena status hukum suatu badan usaha sangat berguna untuk menjaga
kelangsungan hidup badan usaha tersebut. Di sisi lain, aspek hukum juga dapat
digunakan untuk meyakinkan investor dan untuk mengantisipasi maupun
menyelesaikan permasalahan-permasalahan antar pihak yang berkepentingan baik
yang berkepentingan langsung maupun tidak langsung (Musyadar, 2004).
Pada tahun 2012 UPI Mutiara Gading sudah memperoleh Piagam
Pengukuhan kelompok sebagai UMKM skala kecil dari Kepala Desa Kumai
Kecamatan Kumai dan seiring dengan berkembangnya usaha, UPI Mutiara Gading
sudah memperoleh berbagai macam bentuk perijinan usaha seperti SIUP, TDP ,HO
.Pada tahun 2015, dalam rangka meningkatkan kualitas produk olahan ikan UPI
Mutiara Gading sudah mempunyai Sertifikat Keamanan Pangan berupa P-IRT,
Sertifikat Halal dan Sertifikat Kelayakan Usaha dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia dan dengan dukungan dari Dinas Perikanan
Kabupaten Kota Waringin Barat serta instansi terkait UPI Mutiara Gading sedang
mengajukan Sertifikat SNI dari Badan Sertifikasi Nasional ( BSN ) untuk produk
olahan ikan kering.
Dengan adanya sertifikat dan dokumen perijinan yang sudah dimiliki oleh UPI
Mutiara Gading tentunya dari Aspek Yuridis UPI Mutiara Gading ini sudah
mempunyai kelayakan usaha yang selanjutnya dapat digunakan untuk analisa suatu
usaha.
B. Aspek Pasar
UPI Mutiara Gading yang bergerak dibidang pengolahan ikan kering sudah
melakukan diversifikasi usaha produk olahannya dalam rangka menyerap keinginan
pasar , waktu awal pendirian usaha ini UPI Mutiara Gading hanya memproduksi
produk abon ikan, tetapi dengan mempertimbangkan pangsa pasar, akhirnya UPI
Mutiara Gading memproduksi Ikan Crispy, Teri crispy dan olahan ikan kering dengan
berbagai rasa.
10
Dalam satu bulan UPI Mutiara Gading mempunyai kapasitas produksi 100 Kg
ikan kering atau 200 Kg dari bahan ikan segar atau mentah dengan rata-rata omset
produksi sebesar Rp.14.000.000,- perbulan. Untuk wilayah pemasaran dari produk
ikan crispy ini adalah lokal daerah Kumai dan Pangkalanbun serta pesanan rutin
dari Kota Semarang.
UPI Mutiara Gading memproduksi ikan crispy kering dengan kemasan
aluminium foil sehingga produknya lebih awet dan aman untuk distribusi lokal
maupun luar kota.
C. Aspek Teknis
Ada beberapa parameter aspek teknis yang dilihat dari UPI Mutiara Gading,
diantara nya adalah lokasi usaha, bangunan fisik tempat usaha, tata ruang/layout
rumah produksi, sarana dan prasarana, proses pengolahan, pengemasan dan
distribusi .Lokasi usaha UPI Mutiara Gading terletak dipinggir jalan sehingga akses
keluar masuk bahan baku maupun distribusi produk lebih mudah, tersedia jaringan
listrik dan dekat dengan TPI (tempat Pendaratan Ikan ) , jaraknya sekitar 3 km
sehingga memudahkan pengambilan bahan baku utama yaitu ikan.
Untuk tata layout tempat usaha juga sudah sesuai dengan alur proses
pengolahan ikan , mulai dari tempat cuci dan masuk bahan baku utama, proses
produksi, tempat pengemasan dan penyimpanan produk. Peralatan dan mesin
produksi serta peralatan pendukung lainnya juga sudah memenuhi standar.
Proses pengolahan produk ikan juga perlu diperhatikan karena ikan adalah
produk yang mudah busuk sehingga perlu adanya pemilihan bahan baku dan
penanganan produk sesuai dengan GMP dan SSOP pengolahan ikan, mutu dan
kualitas produk harus sesuai dengan prinsip keamanan pangan sehingga aman
dikonsumsi oleh konsumen.
11
pengolahan lanjutan dari ikan kering ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah
produk, sehingga akan meningkatkan nilai penjualan produk itu sendiri. Oleh
karena itu dengan adanya badan usaha UPI Mutiara Gading dapat meningkatkan
nilai jual dan pendapatan serta menambah pekerjaan baru bagi masyarakat
sekitar.
Analisis aspek lingkungan dari kegiatan usaha pengolahan ikan di UPI
Mutiara Gading menunjukkan bahwa kegiatan usaha tersebut tidak berpengaruh
terhadap kemunduran atau perusakan lingkungan hidup karena bahan baku
utama adalah ikan kering dan ikan segar yang hanya melalui proses pencucian
sehingga tidak berdampak bagi lingkungan sekitar
Badan usaha agribisnis UPI Mutiara Gading masih sederhana sesuai dengan
kapasitas usaha yang dimiliki, walaupun demikian mereka sudah menerapakan
struktur organisasi yang efektif dan efisien dalam menjalankan usahanya, karena
masing –masing anggota sudah mempunyai peran yang penting dalam suatu
usaha pengolahan ikan.
Dari hasil pembahasan analisa aspek non finansial , UPI Mutiara Gading yang
bergerak dibidang usaha pengolahan ikan crispy sudah dinilai layak dalam suatu
usaha agribisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Musyadar, Achmad, dkk. 2004. Materi Pokok Studi Kelayakan Agribisnis. Universitas
Terbuka, Jakarta.
12