Anda di halaman 1dari 5

Jawaban nomor 1

Tiga jenis papan display yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan:
1. Papan tulis standar
Adalah media yang umum digunakan terbuat dari kayu dicat hitam dan ditulis menggunakan
kapur tulis, papan tulis efektif digunakan para penyuluh dan petani dalam mendiskusikan
pekerjaan-pekerjaan praktis.

2. Papan tulis magnetik


Papan tulis ini adalah papan tulis sederhana, biasanya berwarna putih, dengan bagian
belakang papan terbuat atau mengandung metal atau besi sehingga tiap magnet akan mudah
menempel pada permukaan papan tulis ini. Dengan papan tulis magnetik, berbagai teknik
display tambahan sangat mungkin untuk dilakukan misalnya dengan materi yang bermagnet
yang mudah untuk di geser-geser atau dipindah-pindah.

3. Papan kain (cloth boards)


Media ini sering disebut didasarkan atas nama kain yang digunakan, seperti papan flanel, felt
board, Hook N'loop boards dan sebagainya. Dalam kegiatan penyuluhan, papan flanel sangat
cocok digunakan dalam penyampaian materi yang bersifat pengembangan suatu proses atau
kejadian-kejadian alam. Disamping itu pula flanel juga bisa digunakan untuk display dalam
kegiatan pameran.

Kelebihannya:
1. Merupakan media pembelajaran yang paling efektif dan produktif
2. Relatif tidak mahal
3. Dapat dibaca berulang-ulang
4. Dapat digunakan di mana saja, dan untuk siapa saja kegiatan penyuluhan diadakan.

Kelemahannya:
1. Proses pembuatan sampai penyampaian membutuhkan waktu yang relatif lama
2. Sukar menampilkan gerak
3. Membutuhkan tingkat literasi yang memadai
4. Cenderung membosankan bila padat dan panjang.
Gamabar papan tulis standar Gambar papan tulis magnetic

Gamabar papan kain

Jawaban nomor 2
Sistem Instruksional Dalam Perencanaan Pembelajaran

Proses intruksional merupakan suatu proses yang kompleks. Artinya untuk mendapat
menyelenggarakan proses tersebut diperlukan suatu pengaturan, pengawasan, pengarahan
dari komponen-komponen dasar sampai faktor penunjang yang mempengaruhinya. Selama
proses intruksional berlangsung, interaksi yang tyerjadi tidah hanya dipengaruhi oleh
persiapan yang dib, saling ketergantungan antar komponen, tetapi juga oleh keterlibatan guru
sebagai pribadi yang mengatur, mengawasi dan mengarahkab proses tersebut.
Disain sistem intruksional model dari Bela. Ha. Banathy, disain sistem pengajaran dari
Banathy ini mengandung  6 unsur yaitu:
1. Perumusan tujuan
2. Mengembangkan tes
3. Menganalisa kegiatan belajar
4. Menyusun pola sistem
5. Melaksanakan dan tes output
6. Mengubah untuk memperbaiki
Langkah permulaan ialah merumuskan tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai.
Yaitu perumusan tentang tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa
sebagai pengalaman hasil belajar.
Setelah tujuan-tujuan yang ingin dicapai dirumuskan, maka langkah selanjutnya ialah
mengembangkan alat evaluasi, yang didasarkan pada tujuan pengajaran. fungsinya untuk
menilai sampai dimana siswa telah menguasai kemampuan yang telah dirumuskan dalam
tujuan pengajaran.
Langkah ketiga setelah mengembangkan evaluasi ialah: menetapkan kegiatan-
kegiatan belajar mengajar yang harus ditempuh, sehingga siswa dapat melaksanakan sesuai
dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan pengajaran. Pada langkah ini kita perlu
mengadakan assesmen terhadap kemampuan yang dimiliki olelh siswa, sehingga siswa tak
perlu lagi mempelajari apa-apa yang telah diketahuinya.
Langkah keempat, setelah menetapkan kegiatan-kegiatan hyang harus ditempuh, kita
meningkatka pada perencanaan program kegiatan, yaitu menentukan materi pelajaran yang
akan diberikan, strategi dan alat yang akan dipergunakaan untuk melancarkan jalannya
pelajaran, serta jadwal.
Langkah kelima, sampai pada pelaksanaan program. Pada tahap ini program kegiatan
yang direncanakan tiba saatnya untuk dilaksanakan. Kemampuan ditampilkan oleh siswa
sebagai hasil dari sistem evaluasi, yang bertujuan untukmengetahui tingkat kemampuan
setelah mengalami situasi belajar seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan pengajaran.
Langkah keenam, ialah tahap perubahan dan perbaikan hasil evaluasi dipakai sebagai
bahan umpan balik (feed back) terhadap sistem, untuk mengetahui apa-apa yang perlu
diubah, untuk melakukan perbaikan. Selain itu tepat tidaknya materi dan strategi serta media
yang telah digunakan.Sistem pengajaran ini mengandung 10 elemen ialah:
1. Pengkhususan tujuan pengajaran
2. Menyeleksi isi pelajaran
3. Mengases kemampuan dasar murid
4. Strategi yang akan dilaksanakan
5. Pengorganisasikan murid ke dalam kelompok-kelompok
6. Alokasi waktu
7. Alokasi unit tempat-tempat belajar
8. Menyeleksi sumber-sumber belajar yang tepat
9. Mengevaluasi penampilan guru dan siswa
10. Suatu analisa bahan umpan balik oleh guru dan murid.

J. Lloyd Trump mengajukan pendapat menegnai pengelompokan sebagai berikut:


1. 40% untuk kelompokm pengajaran yang besar
2. 20% untuk kelompok diskusi kecil
3. 40% untuk belajar sendiri
Bila pengelompokan sudah ditentukan, maka langkah berikutnya ialah alokasi waktu.
Penentuan strategi dan teknik yang dipergunakan berhubungan dengan penentuan
penggunaan waktu. Perencanaan penggunaan waktu disesuaikan dengan subjek pengajaran,
tujuan pengajaran, ruang yang tersedia, pola administrasi dan kemampuan serta minat siswa.
Langkah berikutnya mengalokasi ruang belajar. Ruang kelas yang biasa dijumpai
adalah cara tradisional dimana srtrategi expository saja yang daptat dilaksanakan. Alokasi
ruang didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai tujuan masing-masing pengajaran,
sehingga ada ruang untuk kelompok besar, ruang untuk kelompok kecil dan untuk belajar
sendiri.
Pemilihan materi yang sesuai dengan pengajaran merupakan langkah yang berikut.
Guru sebagai koordinator dari sumber-sumber belajar, mempunyai pilihan materi yang
beraneka ragam. Sumber belajar mengajar dapat diklasifikasikan dalam 5 kategori:
1. Materi sebenarnya dan manusia.
2. Materi visual untuk diproyeksikan
3. Materi audio
4. Materi cetak
5. Materi yang dipamerkan.
Evaluasi kemampuan yang ditampilkan merupakan akhir langkah dari sistem.
Penampilan-penampilan dari kemampuan adalah titik pusat dari kegiatan belajar. Segala
usaha mulai dari merumuskan tujuan, memilih isi bahan pengajaran assesment siswa perlu
dievaluasi. Penampilan kemampuan yang lebih banyak diperhatikan ialah setelah diadakan
pengorganisasian kelompok, menentukan strategi, alokasi waktu, dan tempat serta pemilihan
sumber belajar juga dievaluasi. Hasil dari evaluasi dipergunakan sebagai bahan umpan balik.
Umpan balik dalam hal ini berguna untuk memperbaiki sistem pengajaran.
Menurut Jerrald. E. Kempt secara garis besar, disain sistem instruksional mengandung
tiga pokok persoalan yang merupakan elemen dasar dari suatu proses instruksional ialah:
1. Tujuan pelajaran
2. Prosedur kegiatan.
3. Evaluasi.

5 (lima) komponen perencanaan pembelajaran yaitu:

1. Tujuan Pembelajaran
Komponen tujuan pembelajaran, dibahas tentang : Khirarki tujuan pembelajaran, yang 
meliputi : tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikurer, tujuan
instruksional umum dan khusus 
2. Isi ( materi pembelajaran)
Komponen materi pembelajaran dibahas tentang pengertian materi pembelajaran sebagai
isi kurikulum, kategori bahan pembeajaran dan teknik pemilihan bahan ajar.
3. Kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar)
Komponens strategi dibahas: konsep strategi pembelajaran, cara memilih strategi
pembelajaran, factor-faktor yang  mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran, dan
beberapa contoh strategi pembelajaran.

4. Media dan sumber belajar


Komponen media pembelajaran, membahas tentang : konsep media pembelajaran,
kedudukan  media dalam pembelajaran, fungsi media pembelajaran dan klasifikasi media
pembelajaran.

5. Evaluasi
Komponen evaluasi pembelajaran, membahas tentang : konsep dasar evaluasi, syarat-
syarat perumusan evaluasi pembelajaran, tujuan  evaluasi  dan prinsip-prinsip umum
evaluasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai