Keberhasilan dalam kegiatan penyuluhan tentu tidak dapat terlepas dari evaluasi. Oleh
karena itu setiap kegiatan penyuluhan wajib diadakannya evaluasi. Evaluasi merupakan suatu
kegiatan yang penting, namun sering dilewatkan dan cenderung memiliki konotasi negatif,
karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan
penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi dapat dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya
memperbaiki dan penyempurnaan program atau kegiatan penyuluhan pertanian sehingga
lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan
pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan penyuluhan, kinerja
penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara
kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan praktikum mandiri ini adalah sebagai berikut:
1.3 Manfaat
1. Dapat membangun etos kerja yang profesional dilingkungan masyarakat dan juga
dapat mengenal kegiatan penyusunan evaluasi penyuluhan pertanian sebagai salah
satu bagian dari agribisnis.
2. Dapat menambah wawasan dan pengalaman ilmu pengetahuan agribisnis yang tidak
didapatkan selama proses perkuliahan.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama proses
perkuliahan Buku LUHT 4429 dan Aktivitas Tuton) pada lapangan kerja nyata.
1.3.2 Bagi Petani
1. Kegiatan Praktik Mandiri ini dapat dijadikan salah satu sarana saling belajar bagi
petani.
2. Pihak petani juga mendapatkan masukan pembelajaran terkait tahapan dalam evaluai
penyuluhan pertanian.
Dalam kegiatan Praktik Mandiri ini, penulis menerapkan ruang lingkup secara khusus agar
lebih fokus terhadap sebuah topik atau permasalahan. Pembahasan aspek khusus dalam
penulisan yang dibahas adalah:
Praktik mandiri dilaksanakan pada lahan pertanian kopi yang dikelola oleh Kelompok
Tani Kopi Padukuhan berlokasi di desa Karyamukti Kecamatan Cibatu - Kabupaten Garut.
Pelaksanaan praktik mandiri dilaksanakan selama kurang lebih 10 hari lamanya.
2. PEMBAHASAN
Desa Karyamukti adalah desa yang terletak di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut,
Jawa Barat. Desa Karyamukti ini memiliki ketinggian 600-1300 meter diatas permukaan laut
yang membuat desa ini termasuk daerah bertopografi atau dataran tinggi, dengan suhu rata-
rata bekisar antara 16-25˚C.
A. Data Biofisik
Melalui data biofisik dapat memberikan informasi terkait potensi wilayah sebagai
bentuk identifikasi peluang yang ada pada satuan wilayah tersebut. Berikut adalah deskripsi
umum wilayah pada Desa Karyamukti.
Iklim dan cuaca yang terjadi di wilayah desa akhir-akhir ini tidak dapat diprediksi
yang mengakibatkan aktivitas luar ruangan, terutama pertanian dan pengolahan hasil
pertanian sulit dilakukan sesuai jadwal yang ideal. Hingga sampai saat kegiatan praktikum ini
dilakukan, masyarakat sekitar masih belum dapat betul-betul memahami ritme cuaca atau
iklim yang sesuai dengan pola aktivitas pertanian di desa.
Kegiatan praktik ini dilakukan kepada salah satu kelompok tani yang ada di desa
Karyamukti yang bernama Kelompok Tani Kopi Padukuhan.
Dari total anggota tersebut, 2 diantaranya adalah pasangan suami istri yang berperan
sebagai ketua kelompok dan juga orang yang memasarkan produk hasil olahan dari panen
kopi di kelompok ini.
Sisa anggota lainnya adalah warga Desa Karyamukti yang memang sudah lama dan
berpengalaman di bidang pertanian. Rata-rata anggota ini masih memiliki relasi keluarga.
Apabila panen raya tiba, biasanya kelompok ini akan mencari tenaga bantuan untuk petik
buah kopi dan proses pasca-panen.
2.2 Perumusan Tujuan Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan pada saat ini ditujukan untuk meng-evaluasi program
penyuluhan yang telah disusun. Maka dari itu untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan
baik harus dipahami terlebih dahulu tujuan-tujuan penyuluhan yang merupakan tujuan
program yang akan dievaluasi. Tujuan-tujuan penyuluhan ini merupakan perubahan perilaku
nyata yang dikehendaki terjadi pada sasaran didik yaitu petani dan anggota keluarganya.
Evaluasi penyuluhan mencoba untuk mengukur sejauh apa perubahan perilaku tersebut
terjadi. Tanpa memahami perumusan dari tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi,
maka evaluasi tidak dapat dilakukan dengan baik.
1. Sasaran Didik
Sasaran didik disini adalah para petani di Kelompok Tani Kopi Padukuhan dan
anggota keluarganya yang diharapkan memiliki perubahan perilaku bertani lebih baik dan
berusahatani lebih menguntungkan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan. Setelah mereka
memiliki perilaku bertani lebih baik dan berusahatani lebih menguntungkan, besar
harapannya kelak mereka dapat hidup lebih sejahtera dan bermasyarakat lebih baik.
Bertani dan usaha tani lebih baik dan menguntungkan tersebut perlu didukung oleh
kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor. Kemampuan kognitif
adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengingat dan mengembangkan
intelegensia. Sebagai contoh petani Pak Encep dikatakan lebih pintar daripada petani lainnya
karena Pak Encep dapat menyusun rencana usaha taninya dan membuat strategi sesuai
dengan permintaan pasar.
Tugas penyuluh dalam hal ini adalah merencanakan aspek perilaku mana yang akan
dikembangkan kepada Kelompok Tani Kopi Padukuhan dan anggota keluarganya sebagai
sasaran didik dalam kegiatan penyuluhan tersebut.
3. Materi
Materi adalah spesifikasi dari inovasi dan program yang akan disampaikan kepada petani
dan anggota keluarganya sebagai bagian dari program penyuluhan pembangunan pertanian,
seperti:
Apabila tujuan program adalah untuk merubah kemampuan kognitif seseorang, maka
indikator yang akan dibuatpun haruslah berupa indikator perubahan kemampuan kognitif,
yaitu:
Penguasaan pengetahuan
Kemampuan pengaplikasian
Kemampuan analisis
Kemampuan sintesis
Kemampuan evaluasi
Kecepatan
Kekuatan
Kecermatan
Ketepatan
Ketelitian
Dengan penjelasan tiga indikator tersebut, maka dapat dicontohkan program yang dibuat
sebagai berikut, tujuan program; Anggota petani di Kelompok Tani Kopi Padukuhan dapat
melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon kopi sesuai dengan rekomendasi,
menyusun pembukuan sederhana, dan pemanfaatan limbah organik. Maka indikator untuk
mengukur kemajuan yang dicapai adalah:
1. Kecepatan
2. Ketepatan
1. Kesahihan (validity)
Sahih, bila alat ukur yang digunakan sesuai dengan obyek yang hendak diukur:
2. Keterandalan (reliability)
Kemampuan alat ukur, dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama
dalam situasi dan kondisi apapun.
3. Obyektivitas
Alat ukur harus obyektif kongkrit, jelas, hanya memiliki satu interpretasi untuk
menganalisis.
4. Praktis (practicability)
Mudah digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif untuk
menganalisis.
5. Sederhana (simple)
Pengertian lebih luas atau mendalam dari pengetahuan, pengertian mengacu pada
kemampuan intelektualitas seseorang.
7. Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah
Skala nilai digunakan untuk mengukur ketrampilan, adapun dimensi ketrampilan yaitu
:
a) Kekuatan
b) Kecepatan
c) Ketepatan
d) Keseimbangan
e) Keharmonisan
Jadi untuk mengukur skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan harus
melakukan kegiatan sebagai berikut :
Menentukan dimensi dari ketrampilan yang akan diukur, terdiri dari 1 dimensi atau
lebih.
Menetapkan standar dari tiap dimensi yang telah ditentukan
Membuat kriteriadari tiap dimensi yang telah ditentukan berdasarkan standar yang
telah ditetapkan.
Skala sikap adalah kecenderungan untuk berbuat, jika sudah berbuat menjadi perilaku
(Behavior), merupakan manifestasi dari perilaku. Evaluasi terhadap sikap petani apakah
menerima inovasi atau menolaknya ini berhubungan dengan strategi penyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:
a. Skala likert
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang, tentang
inovasi pertanian yangdirekomendasikan. Inovasi pertanian yang akan dievaluasi dijabarkan
menjadi unsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat diukur, dan dijadikan titik tolak
untuk menyusun instrumen. Instrumen berupa butir-butir pertanyaanyang akan dijawab oleh
responden
b. Skala gutman
c. Semantik diffferential
Skala tersusun dalam garis kontimum,dengan jawaban positif di sebalah kiri dan
negatif di sebelah kanan. Skala semantik defferential untuk mengukur sikap atau karakter
tertentu yang dimiliki seseorang terhadap obyek tertentu. Responden dapat memberikan
jawaban pada rentang positif atau negatif tergantung persepsi mereka terhadap hal yang
dinilai.
d. Rating scale
Data di peroleh kuatitatif, responden langsung menjawab atau memilih satu angka
dari alternatif yang ada.
a. Check list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih hal kegiatan yang mereka sukai
b. Rangking atau peringkat, yaitu meminta mereka menyusun rangking tentang kegiatan yang
akan dievaluasi dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
c. Free Response Tecnique (FRT), yaitu alat ukur untuk mendapatkan pendapat petani
(jawaban uraian).
Tingkat Adopsi merupakan tingkat kemampuan ahli, dan ini yang kita tuntut target
kita dalam penyuluhan pertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan penyuluhan.
Penyuluhan sasarannya sampai pada mengadopsi ,yaitu menerapkan inovasi yang disuluhkan,
artinya petani secara tetap melaksanakan/ mempratekkan inovasi yang disuluhkan tersebut.
Berikut ini Alat Pengukur untuk Mengukur Kemampuan Psikomotorik kepada petani
Kelompok Tani Kopi Padukuhan, sebagai berikut:
1. Tujuan: Petani dapat melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon kopi.
Untuk mengukur tujuan tersebut digunakan pertanyaan sebagai
berikut:
2. Tujuan: Petani mampu menyusun pembukuan usaha tani. Untuk mengukur tujuan
tersebut digunakan pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah bapak sudah berpartisipasi dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah organik?
Melakukan analisis dan interpretasi data sebagai langkah akhir dalam kegiatan
evaluasi penyuluhan pertanian bukan merupakan langkah yang dapat diabaikan begitu saja.
Banyak cara untuk melakukan interpretasi data, mulai dari yang paling sederhana sampai
yang paling canggih atau rumit. Jika membutuhkan adanya perhitungan statistik deskriptif
yaitu dengan cara menghitung nilai tengah dan besarnya kecenderungan penyebaran dari nilai
tengah.
1. Umur Petani
Jumlah parameter populasi Kelompok Tani Kopi Padukuhan sebesar 20, melalui
metode stratified random sampling anggota populasi petani tersebut digolongkan menurut
ciri berdasarkan umur menjadi 5 interval, yakni: < 20 tahun (9%), 21-30 tahun (13%), 31-40
tahun (31%), 41-50 tahun (31%), dan > 50 tahun (16%). Jumlah sampel petani sebesar 20
orang berhubung karena jumlahnya sangat minimum dan masih dapat terjangkau untuk
dilakukan.
Pendidikan petani dibagi menjadi tiga yakni sekolah SD, SMP, SMA. Tingkat
pendidikan petani umumnya berada pada tingkatan SMP sebanyak 10 orang (50%). Berikut
sebaran distribusi petani menurut tingkat pendidikan:
3. Tingkat Pengalaman
Pengalaman petani dibagi menjadi 3 interval yakni: pengalaman <5 tahun, 5-10 tahun,
dan >10 tahun. Berikut ini sebaran distribusi untuk pengalaman petani, sebagai berikut:
4. Tingkat Pengetahuan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah kberhasilan dalam
meraih tujuan yang direncanakan. Pembahasan akan langkah-langkah dalam evaluasi
penyuluhan pertanian yang telah dilakukan adalah; menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi,
memilih metode evaluasi, mempersiapkan instrumen evaluasi, menetapkan sampel sesuai
tujuan evaluasi, melakukan pengumpulan data, merekap dan mentabulasikan jenis data hasil
evaluasi, menganalisis data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan evaluasi, menetapkan
hasil evaluasi serta membuat laporan hasil evaluasi.
Dalam setiap prosesnya, seluruh kegiatan penyuluhan ini selalu menemui kendala dan
masalah baik dalam penyusunan hingga praktik di lapangan, ntuk itu para penyuluh pertanian
harus selalu mengembangkan diri untuk selalu belajar danberlatih, dengan cara belajar atau
membaca dan mempratikkan setiap kegiatan penyuluhan dalam bentuk laporan-laporan dan
kemudian mengevaluasi hasilnya, sehingga diharapkan akan terbiasa dan tentunya semakin
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Cetak BMP Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka
LAMPIRAN
Lokasi Desa Karyamukti, Cibatu, Garut, Jawa Barat.