Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktik Unit 1

PROGRAMA DAN EVALUASI PENYULUH PERTANIAN


“TAHAPAN PROGRAM PENYULUHAN”

Di kerjakan oleh :
NAMA : Edi Susanto
NIM: 043416911
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
PERTANIAN
SAMARINDA
2023
Kata Pengantar

Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktik Mandiri dari hasil kegiatan kunjungan ke lahan
pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara berjudul “Programa Penyuluhan Pertanian
Pada Lahan Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara”.
Laporan Praktik Mandiri ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
nilai mata kuliah LUTH 4429 (Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian) pada
Prodi Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian Universitas
Terbuka.
Dalam proses penulisan Laporan Praktik Mandiri ini penulis memang
mengalami berbagai hambatan antara lain terbatasnya waktu dan sumber-sumber
yang tersedia sebagai bahan penulisan Laporan ini, namun penulis tetap berusaha
untuk menyelesaikan Laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan bagi para pembaca khususnya Prodi Agribisnis Bidang Minat
Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang undang nomor 16 Tahun 2006 Programa Penyuluhan


Pertanian Tingkat Desa merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi
masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian Tingkat
Desa yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah
dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Inti programa
adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah lokakarya
partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta
dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari programa ini adalah kegiatan-kegiatan utama
dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan
pertanian selama satu tahun.
Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang menunjang
keberhasilan program perkembangan pertanian. kegiatan penyuluhan pertanian
bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan
produksi pertanian. Pembangunan Pertanian bertujuan meningkatkan Pendapatan ,
petani, meningkatkan kwalitas konsumsi gizi mendorong terciptanya lapangan kerja
dan kesempatan berusaha serta mendorong peningkatan pertambahan industri
pertanian melalui pengembangan agribisnis yang berkelanjutan. Untuk mencapai
tujuan tersebut di atas pembangunan pertanian diarahkan pada peningkatan kualitas
sumberdaya manusia termasuk didalamnya penyuluhan pertanian. Dengan semakin
meningkatnya pendidikan pertanian, banyaknya informasi dari berbagai media massa,
adanya alsintan baru serta perbaikan usaha tani. Perbaikan usaha tani tersebut telah
mengakibatkan terjadinya perubahan usahatani dari semula bersifat subsistem
menjadi usahatani yang bersifat komersil. Dalam penyelenggaraan penyuluhan
pertanian sekarang menghadapi berbagai tantangan baik berupa lingkungan
ekonomi rasional maupun era globalisasi yang terus bergerak dinamis. Dalam rangka
memantapkan pembangunan pertanian, khususnya kegiatan Penyuluhan Pertanian
Kabupaten Penajam Paser Utara maka perlu adanya Programa penyuluhan pertanian
sesuai dengan keadaan dan potensi wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan
memuat tentang penjabaran aspirasi kebutuhan petani di Kabupaten Penajam Paser
Utara.
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktik mandiri ini adalah mempelajari
penyusunan programa penyuluhan pertanian. Pemilihan lokasi praktik mandiri ini
dilakukan secara inisiatif mahasiswa (purposive). Jenis data yang dibutuhkan dalam
praktik mandiri ini adalah data primer (secara langsung) dan sekunder (dari berbagai
referensi).

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan praktikum mandiri ini terdiri atas dua bagian,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum


1. Mahasiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sesuai
dengan bidang keahlian agribisnis khsususnya mata kuliah LUTH 4429
(Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian)
2. Mahasiswa mampu memahami dan memperoleh gambaran nyata tentang
tahapan dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.
3. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat agar kurikulum pendidikan
tinggi sejalan dengan tuntutan pembangunan diberbagai bidang.

1.2.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa mempelajari dan memahami kegiatan penyusunan programa
penyuluhan pertanian.

1.3 Manfaat
Kegiatan praktik mandiri yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membawa
manfaat khususnya bagi pribadi Mahasiswa, Masyarakat (Petani), dan Program
Sarjana Agribisnis Universitas Terbuka (UT) yang nantinya akan dapat memberikan
perbaikan penulisan ilmiah yang lebih baik dikemudian hari.
Adapun manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan praktik mandiri
sebagai berikut ini:
1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengembangkan dan membangun sikap etos kerja yang profesional


dilingkungan masyarakat, Mahasiswa dapat mengenal kegiatan penyusunan
programa penyuluhan pertanian sebagai salah satu bagian dari agribisnis,
2. Dapat menambah wawasan akan ilmu pengetahuan agribisnis yang tidak
didapatkan selama proses perkuliahan.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama proses
perkuliahan (Buku LUTH 4429 dan Aktivitas Tuton) pada lapangan kerja yang
sesungguhnya.
4. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa dalam kegiatan penyusunan programa
penyuluhan pertanian.

1.3.2 Bagi Petani

1. Kegiatan Praktik Mandiri ini dapat dijadikan salah satu sarana dan masukan
(rekomendasi) bagi petani.
2. Pihak petani juga mendapatkan pembelajaran terkait cara peyusunan programa
penyuluhan pertanian.

1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan

1. Dapat membekali Mahasiswa dengan keterampilan dari dunia pertanian


(Agribisnis) yang sebenarnya.
2. Dapat dijadikan feed back bagi perguruan tinggi untuk usulan perbaikan
kurikulum yang lebih baik lagi mengenai LUTH 4429 (Programa dan Evaluasi
Penyuluhan Pertanian)
3. Dapat menjalin kerja sama yang luas baik antara perguruan tinggi dengan pihak
petani yang membantu kegiatan praktik mandiri mahasiswa.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup berfungsi untuk memberikan batasan dalam kegiatan praktik
mandiri sehingga lebih terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan. Ruang lingkup
dari kegiatan praktik mandiri yang dilakukan di lahan pertanian Kabupaten
Penajam paser Utara meliputi dua aspek yaitu aspek umum dan aspek khusus.

1.4.1 Aspek Umum

Aspek umum yang akan dipelajari di kebun, adalah sebagai berikut:


1. Gambaran Umum Lahan Pertanian.
2. Kondisi Lingkungan Lahan Pertanian (Biofisik dan SDM).

1.4.2 Aspek Khusus

Dalam kegiatan Praktik Mandiri ini, penulis menerapkan ruang lingkup secara
khusus agar lebih fokus terhadap sebuah topik atau permasalahan. Pembahasan aspek
khusus dalam penulisan adalah penyusunan programa penyuluhan pertanian. Materi
khusus yang dibahas adalah:
1. Perumusan Keadaan,
2. Penetapan Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian,
3. Penetapan Masalah,
4. Penetapan Rencana Kegiatan,
5. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.TATA LAKSANA PRAKTIK MANDIRI
1.5 Kerangka Praktik

Pelaksanaan kegiatan kunjungan Praktik Mandiri pasti memerlukan sebuah


kerangka kerja yang terencana dengan baik dikarenakan kerangka praktik bertujuan
untuk memudahkan dalam pelaksanaan aktivitas praktik mandiri. Berikut ini
Flowchart kerangka praktik seperti pada Gambar 1 berikut ini:

Perkenalan Maksud Kunjungan Ke Lahan Pertanian


(sektor perikanan) di Kabupaten Penajam paser

Mempelajari Gambaran Umum Lahan Pertanian (sektor


perikanan) di Kabupaten Penajam paser

Mempelajari, memahami, serta mengamati


aspek

Aspek Umum
Gambaran Umum
Lingkungan Lahan Pertanian

Aspek Khusus Perumusan Keadaan,


Penetapan Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan
Penetapan Masalah,
Penetapan Rencana Kegiatan
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Mendiskusikan dan mewawancara salah


satu petani

Pelaksanaan Praktik Mandiri


Gambar 1. Kerangka Praktik
1.6 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penulisan laporan praktik mandiri, penulis menggunakan


berbagai cara dan metode untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan serta
dapat membantu dalam penyusunan laporan praktik mandiri penulis. Data yang
digunakan terbagi menjadi dua bagian yakni data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang akan didapat dari hasil melakukan wawancara
secara langsung kepada pihak yang terkait di Lahan Pertanian Kabupaten Penajam
paser Utara dan selain itu juga data primer dapat diperoleh dari hasil pengamatan
(observasi) di Lahan Pertanian di Kabupaten Penajam paser Utara
Data sekunder adalah data-data yang tidak didapatkan dari perkebunan
melainkan berupa data yang diambil dari beberapa referensi dari buku-buku relevan
ataupun media internet yang berkaitan dengan topik pembahasan.
Metode pengumpulan data yaitu:
1. Metode observasi
Melakukan pengamatan secara langsung pada lahan pertanian Kabupaten
Penajam paser Utara.
2. Wawancara
Cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau menggunakan
pertanyaan secara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab yang berada
di lahan pertanian Kabupaten Penajam paser Utara.
3. Studi literatur
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari beberapa referensi
dari buku-buku yang relevan dan dokumen perusahaan terkait topik yang
dibahas oleh penulis.

1.7 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Praktik Mandiri dilaksanakan pada lahan pertanian yang berlokasi di Kabupaten


Penajam paser Utara. Pelaksanaan Praktik Mandiri dilaksanakan selama 2 minggu
lamanya.

2 PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data Potensi Wilayah
Desa Bangun Mulya merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Waru, Kabupaten Penajam paser Utara, Penajam Paser Utara.
A. Data Biofisik
Melalui data biofisik dapat memberikan informasi terkait potensi wilayah
sebagai bentuk identifikasi peluang yang ada pada satuan wilayah tersebut. Berikut
ini deskripsi umum wilayah pada Kabupaten Penajam paser Utara yang ditunjukkan
pada penjelasan berikut.
 Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah
Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Kota
Balikpapan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Paser dan sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Penajam merupakan daerah
pemekaran dari Kabupaten Paser.
 Luas Kabupaten ini adalah 3.333,06 km2 dengan jumlah kependuduk
110.240 (2002) jiwa. Kabupaten Penajam Paser Utara terletak antara 00º 48'
29'' 01º 36' 37'' LS dan 116º 19' 30'' 116º 56' 35'..
B. Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca di wilayah Kabupaten Penajam paser Utara cukup cerah dan
mendukung saat prosesi praktikum berlangsung.
C. Jumlah Penduduk
Mengutip rilis BPS dalam publikasi Kecamatan Penajam Paser Utara dalam
Angka 2022, jumlah penduduk di tahun 2020 mencapai 178.681 jiwa. Laju
pertumbuhan penduduk di Penajam Paser Utara antara tahun 2010 - 2020
adalah 2,18 persen. Indeks pembangunan manusia Kabupaten Penajam Paser
Utara pada tahun 2019 adalah sebesar 71,64, naik dari tahun sebelumnya
yakni sebesar 71,13 pada tahun 2018.
Adapun jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Penajam paser Utara pada
umumnya adalah sebagai buruh petani, karyawan swasta, wiraswasta, pedagang.
Berikut ini Tabel 5. yang menjelaskan data penduduk pada Kabupaten Penajam paser
Utara berdasarkan jenis pekerjaannya:
Dari data penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara menurut mata pencaharian
dapat disimpulkan ketergantungan terhadap sektor perikanan cukup besar, sehingga
peranan sektor perikanan menjadi penting. Karena merupakan kegiatan utama dalam
menggerakan kegiatan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan kata lain
jika kondisi pertaniannya produktif maka pendapatan masyarakat akan meningkat.
Begitu pun sebaliknya jika kondisi pertanian mengalami penurunan produktivitasnya
maka akan berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh
karena itu pembangunan masyarakat dengan bertumpu pada keberpihakan terhadap
pertanian dipandang perlu untuk ditingkatkan dan lebih dioptimalkan. Selain itu
kondisi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dijadikan potensi utama,
jika dilihat dari kemampuan sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor
ini.
D. Rencana Usaha Kelompok (RUK)
RUK merupakan pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis mengenai
kegiatan bersama dibidang ekonomi, berdasarkan hasil kesepakatan seluruh anggota
kelompok yang dilandasi keinginan dan kemauan bersama untuk dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan secara bersama. Dengan adanya penyusunan rencana usaha
tani kelompok sebagai proses mengolah aspirasi dan kebutuhan petani.
1. Identifikasi Kelompok
Beberapa hal yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan kinerja
kelompok tani terutama masalah pengelolaan lembaga kelompok tani,
diantaranya:
a. Kelengkapan administrasi kelompok tani: AD/ART, Profil kelompok tani,
buku administrasi, dan sebagainya.
b. Intensitas dan frekuensi pertemuan kelompok tani dalam kegiatan
pelaksanaan penyuluhan pertanian
c. Pelaksanaan kegiatan pelatihan, sekolah lapang, kursus tani dan
sebagainya.
d. Pembagian kerja dan tugas dalam struktur organisasi kelompok tani.
e. Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan produktif dalam rangka
menciptakan kemampuan dan kemandirian kelompok tani.
f. Pembinaan kelompok tani melalui kegiatan pemberian bantuan dan
subsidi.
2. Sasaran
a. Pola Usaha
Pola usaha tani yang dilakukan disesuaikan musim yang ada.
b. Sasaran Produktivitas Usaha
Meningkatkan produktivitas secara optimal dengan benih unggul,
pemberantasan hama dan penyakit, dan menghadapi resiko kegagalan.
3. Rencana Kebutuhan Sarana
Pembelian benih unggul ikan, pengadaan alat-alat budidaya, penanggulangan
resiko kegagalan panen yang diakibatkan oleh predator dan lainnya.
3.2 Penentuan Tujuan
Aspek pertama yang harus diperhatikan PPL sebelum melaksanakan
penyuluhan adalah identifikasi tujuan kegiatan penyuluhan. Penentuan tujuan menjadi
aspek utama, karena akan menentukan indikator keberhasilan kegiatan penyuluhan
yang dilaksanakan. Penyuluhan dikatakan berhasil atau gagal tergantung dari
ketercapaian tujuan ini. Dalam teori pembelajaran terdapat tiga ranah (wilayah)
perubahan perilaku yang menjadi tujuan pembelajaran. Pertama ranah kognitif
(pengetahuan) yakni perubahan perilaku dalam wilayah pengetahuan. Indikator yang
bisa digunakan dalam hal ini misalnya; dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti jadi mengerti, atau dari tidak paham menjadi paham. Materi yang termasuk
dalam ranah ini biasanya materi penyuluhan yang bersifat informatif, berisi
penerangan, dan penjelasan, serta uraian tentang suatu hal.
Ranah kedua adalah ranah affektif, yaitu perubahan perilaku pada sikap audiens
(petani) terhadap materi (subject matter) yang sedang disuluhkan. Indikator yang
dapat digunakan misalnya sejauhamana respon, sikap, minat, animo, daya tarik dan
motivasi petani terhadap materi yang sedang disuluhkan. Materi penyuluhan yang
termasuk dalam ranah affektif, biasanya materi penyuluhan yang berisi tentang
introduction teknologi baru. Karena diharapkan petani mau untuk menerima dan mau
untuk melakukan adopsi teknologi baru tersebut. Ranah yang ketiga adalah ranah
psikomotor (keterampilan), yaitu perubahan perilaku pada aspek praktikal atau
keterampilan (skill) tertentu. Indikator yang dapat digunakan misalnya sejauhmana
petani mampu mempraktekan suatu tindakan dengan benar sesuai anjuran. Materi
yang termasuk dalam ranah ini, biasanya yang berisikan tentang anjuran suatu
metode,teknik,dan cara melakukan sesuatu. Tujuan utama dari programa penyuluhan
pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Penyusunan programa ini
didasari oleh prioritas masalah potensi sumberdaya alam serta kebutuhan petani di
wilayah kerjanya.
3.3 Penetapan Masalah

Ketetapan identifikasi masalah dilanjutkan dengan uji prioritas masalah akan


mempermudah penanganan dan pemecahan masalah usaha tani atau kegiatan
sekaligus memberikan prioritas. Berikut ini Tabel 7. Terkait dengan identifikasi
masalah, potensi, dan tindakan yang dibutuhkan.
Tabel 7. Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya
Masalah Penyebab Masalah Potensi Tindakan/Kegiatan yang
N Dibutuhkan
o 1 2 3 4
1 Banyaknya a. Penggunaan varietas 1. Pembudidaya maju 1. Penyuluh bersama
Serangan benih ikan yang 2. Program degan PHP
Hama & berulang-ulang Penyuluhan mengadakan
Penyakit b.Pola pembibitan yang Pertanian (PPL). penyuluhan tentang
tidak serempak 3. Bantuan Benih OPT.
berlabel 2. Penyuluhan tentang
4. Petugas pergiliran ikan.
Pengendali 3. Melalui kegiatan
Hama Penyakit. SLPHT ikan
5. Adanya Program diharapkan
SLPHT pembudidaya tau
bagaimana
mengendalikan Hama
& Penyakit
2 Produksi a. Pengolahan lahan 1. Pembudidaya maju 1. Melalui program
benih belum budidaya tidak optimal 2. Informasi SLPTT Pembudidaya
optimal b.Pakan subsidi tidak Teknologi tau dan mau
tersedia atau 3. Program menerapkan
keterlambatan dalam Penyuluhan informasi pertanian
penyediaan sehingga Pertanian (PPL) yang ada pada lahan
pemberian pakan tidak 4. Program SLPTT budidaya.
optimal 5. Bantuan Benih 2. Koordinasi dengan
c. Mahalnya pakan berlabel pihak UD dalam
anorganik sehingga penyediaan
pembudidaya hanya pakan subsidi tepat
berpatok pada pakan waktu.
subsidi organik. 3. Pemanfaatan ikan
d.Pemanfaatan teknologi ukuran kecil sebagai
budidaya yang masih pakan organik.
kurang

3 Kepengurusan a. Pembentukan pengurus 1. Pembudidaya 1.Koordinasi dengan


Kelompok yang diambil tampa yang aktif Instansi setempat dan
Pembudidaya kesepakatan bersama dalam pengurus lama untuk
yang kurang sehingga banyak anggota pembinaan membentuk
Aktif yang tidak mengenal 2. Program kepengurusan yang
siapa pengurus mereka. baru bersama-sama

b.Pengurus memiliki lahan Penyuluhan dengan anggota.


di kelompok lain. Pertanian (PPL) 2.Pendataan ulang
c. Ketua yang tidak anggota kelompok dan
berprofesi sebagai luas lahan
pembudidaya 3.Membuat pertemuan
kelompok dari
gabungan kelompok
yang ada sebagai
wadah menjalin
hubungan yang lebih
baik dan informasi
4 Fungsi a. Anggota kelompok 1. Pembudidaya maju 1. Melakukan pembinaan
Kelompok enggan untuk benkumpul 2. Pembudidaya rutin dan memotivasi
Pembudiday b.Pola hidup yang yang mau belajar kelompok tani
a tidak konsumtif terhadap waktu masih ada khususnya pengurus.
dapat c. Masih berpegang pada 3. SDM 2. Pendekatan personal
berkembang pertanian tradisional Pembudidaya 3.Memberikan materi
dan berjalan sehingga kurang respon semakin tinggi penyuluhan yang
dengan baik terhadap kegiatan 4.Program menarik bagi
penyuluhan Penyuluhan pembudidaya
d.Perangkulan pengurus Pertanian (PPL) 4.Kegiatan berupa
kepada anggota kurang pertemuan kelompok
sebagai ajang
silaturahmi
5 Pembudiday a. Tidak tersedianya 1. Program 1. Penyuluhan tentang
a tidak alat PUTS dan soil Penyuluhan penggunaan alat
mengetahui tester. Pertanian (PPL) PUTS & soil tester.
kandungan b.Pembudidaya tidak 2. Swadana 2. Penyuluhan tentang
unsur yang mengenal alat kelompok pengapuran tanah
terkandung PUTS dan soil tester. yang disesuaikan
dalam air c. Kurangnya informasi dengan kandungan pH
mengenai manfaat tanah.
pengukuran pH tanah 3. Pengukuran pH rutin
sebelum pengolahan
tanah.
4. Menyarankan kepada
petani supaya lahan
sawah tidak terus
digenangi air
3.4 Uji Prioritas Masalah
Setelah dilakukannya identifikasi masalah berkaitan dengan usaha tani maka
dilakukan penetuan prioritas melalui uji prioritas masalah yakni penentuan masalah
berdasarkan aspek gawat, mendesak, dan penyebaran. Berikut ini Tabel 8. Mengenai
uji prioritas masalah sebagai berikut:

Tabel 8. Uji Prioritas Masalah


Skor Jumlah
Jenis Masalah Gawat Mendesak Penyebaran Skor
No
1 2 3 4 5
1 Banyaknya Serangan Hama & 3 3 3 9
Penyakit
2 Produksi budidaya belum 3 3 3 9
optimal
3 Kepengurusan Kelompok 1 1 1 3
Budidaya yang Tidak Aktif
4 Fungsi Kelompok Budidaya tidak 1 1 1 3
dapat berkembang dengan baik
5 Pembudidaya tidak mengetahui 3 3 3 9
kandungan unsur hara dan pH
tanah
11 11 11 33
6.6

Dari kelima jenis masalah besaran tingkat skor permasalahan di Kabupaten


Penajam Paser Utara, 6.6 dalam tingkat sedang yang penanganan permasalahan
adalah pantauan rutin dan pembinaan secara berkala untuk lebih mengoptimalkan
permasalahan lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
3.5 Matriks Programa Penyuluhan
a. Keadaan
kolom ini berisi uraian singkat mengenai status pemanfaatan potensi
sumberdaya pembangunan budidaya secara umum yang berkaitan dengan
tingkat produktivitas usaha budidaya di suatu wilayah.
b. Tujuan
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh untuk
mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan budidaya
secara umum, khususnya yang berkaitan dengan perubahan pengetahuan,
wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha serta seluruh
pemangku kepentingan dalam peningkatan produktivitas usaha budidaya di
suatu wilayah.
c. Masalah
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
belum tercapainya tujuan pembangunan budidaya yang diharapkan, baik yang
bersifat perilaku maupun non perilaku, yang dihadapi oleh pelaku utama dan
pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan dalam peningkatan
produktivitas usaha budidaya di suatu wilayah.
d. Sasaran
Kolom ini menjelaskan mengenai siapa yang direncanakan untuk mendapat
manfaat dari penyelenggaraan suatu kegiatan/metode penyuluhan budidaya di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, atau desa, yaitu:
1. Pelaku usaha, pelaku utama dan kelembagaan pembudidaya (untuk
programa penyuluhan di semua tingkatan).
2. Penyuluh dan petugas dinas/instansi lingkup pertanian yang bertugas
setingkat di bawah wilayahnya, serta pemangku kepentingan lainnya
(untuk programa penyuluhan ditingkat kabupaten/kota, provinsi dan
nasional).
e. Materi
Kolom ini berisi mengenai jenis informasi teknologi yang menjadi pesan bagi
sasaran baik dalam bentuk pedoman-pedoman, petunjuk teknis suatu komoditas
tertentu dan lain-lain.
f. Kegiatan/Metode
kolom ini berisi kegiatan-kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan dari programa penyuluhan
budidaya.
g. Volume
Kolom volume berisi mengenai jumlah dan frekwensi kegiatan yang akan
dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang
disampaikan melalui kegiatan/metode penyuluhan, atau agar terjadinya
perubahan perilaku pada sasaran.
h. Lokasi
Kolom ini memuat mengenai lokasi kegiatan programa penyuluhan yang akan
dilaksanakan seperti: desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan sebagainya.
i. Waktu
Kolom ini berisikan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
tercantum dalam programa penyuluhan budidaya.
j. Sumber Biaya
Kolom sumber biaya diisi mengenai beberapa biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan yang ditetapkan, serta dari mana sumber
biaya yang tersebut diperoleh.
k. Penanggungjawab
Kolom ini berisi mengenai siapa penanggung jawab pelaksanaan kegiatan
programa penyuluhan budidaya, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak
dinginkan dapat dengan jelas diminta pertanggung jawaban.
l. Pelaksana
Kolom ini berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh, petani/kontaktani
dan/atau pelaku usaha.
m. Keterangan
Kolom ini berisi uraian mengenai hsl-hsl ysng perlu dijelaskan tentang pihak-
pihak yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan programa
penyuluhan pertanian.
Tabel 9. Matriks Programa Penyuluhan Pertanian

Sasaran Kegiatan Penyuluhan


Pelaku Kegiatan/ Sumber Penanggung
Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Utama Petugas Materi Vol Lokasi Waktu Pelaksana
Usaha metode biaya jawab
TD WT TT L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pengendalaian hama Meningkatkan Aplikasi pemakanan, herbisida dan √ √ √ √ √ √ √ Pengendalian Temu 3 Ds Sidorejo April Swadaya Kepala Balai Penyuluh
(Banyaknya Serangan keterampilan masyarakat insektisida yang tidak sesuai hama Terpadu lapang 2022 penyuluhan kecamatan
Hama & Penyakit) dalam aplikasi pakan. anjuran kecamatan dan
Pokdakan
Meningkatkan Belum mampu membedakan jenis √ √ √ √ √ √ √ Klasifikasi Temu 3 Ds Bangun April Swadaya Kepala Balai Penyuluh
pengetahuan dalam yang tergolong hama. hama dan lapang Mulya 2022 penyuluhan kecamatan
membedakan jenis Pengendalian kecamatan dan
serangga penyerang hama Terpadu Pokdakan
ikan.

Pola tanam masih Meningkatkan Belum memiliki pengetahuan √ √ √ √ √ √ √ Pola tanam dan Diskusi 3 Ds Bangun April Swadaya Kepala Balai Penyuluh
sistem konvensional pengetahuan sistem jalur tentang sistem jalur dan baris serta pengaturan kelompok, Mulya 2022 penyuluhan kecamatan
(Produksi Padi Sawah dan baris tanam serta teknik pengolahan tanah yang tanaman Demplot kecamatan dan
belum optimal) teknik pengolahan tanah konservatif Pokdakan
yang konservatif
Pengolahan lahan Pupuk subsidi tidak tersedia atau √ √ √ √ √ √ √ Cara membuat Temu 3 Ds Bangun April Swadaya, Kepala Balai Penyuluh
persawahan optimal keterlambatan dalam penyediaan Pupuk, lapang Mulya 2022 Bansos penyuluhan kecamatan
sehingga pemupukan tidak optimal, teknologi kecamatan dan
petani hanya berpatok pada pupuk pembudidaya Diskusi Pokdakan
subsidi yang tersedia, Pemanfaatan dapat kelompok,
teknologi pertanian yang masih membantu Demplot
kurang pembudidaya
Kepengurusan Kepengurusan kelompok Pembentukan pengurus yang √ √ √ √ √ √ √ Pemilihan Pertemuan 1 Ds Bangun April Kelompok tani Kelompok
Kelompok Tani tani yang aktif dengan diambil tampa kesepakatan bersama Pengurus Mulya 2022 tani
yang kurang Aktif anggotanya sehingga banyak anggota yang kelompok
tidak mengenal siapa pengurus budidaya
mereka, Pengurus memiliki lahan di berdasarkan
kelompok lain, Ketua yang tidak musyawarah
berprofesi
Fungsi Kelompok Meningkatkan fungsi Anggota kelompok enggan untuk √ √ √ √ √ √ √ Pentingnya Diskusi, 1 Ds Bangun April Kepala Balai Kelompok
Tani tidak dapat Kelompok Tani sehingga benkumpul, Masih berpegang pada kegiatan pertemuan Mulya 2016 penyuluhan tani
berkembang dan dapat berkembang dan pertanian tradisional sehingga pertemuan kecamatan
berjalan dengan baik berjalan dengan baik kurang respon terhadap kegiatan kelompok tani
penyuluhan, Perangkulan pengurus
kepada anggota kurang
Pembudidaya Pembudidaya belajar Tidak tersedianya peralatan √ √ √ √ √ √ √ Melukan Pertemuan, 3 Ds Bangun April Swadaya Kepala Balai Kelompok
belajar kandungan kandungan yang Pembudidaya yang memadai pengarahan temu Mulya 2022 penyuluhan tani
yang terkandung terkandung dalam air. lapang kecamatan
dalam air.
4. P E N U T U P

4.1 Kesimpulan

Tolok ukur keberhasilan membangun perilaku profesional petani dalam


mengembangkan usaha agribisnis dapat diukur dari tingkat dinamika para
pelakunya ditinjau dari jenis, bentuk, kualitas serta derajat partisipasinya pada
setiap aspek kegiatan dalam sistem agribisnis.
Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun
secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan pertanian. Rencana tentang kegiatan penyuluhan
pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan
potensi wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan
keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatif
pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif,
sistematis dan tertulis setiap tahun.
Penyusunan programa Penyuluhan Pertanian didasarkan pada Undang-
undang no 16 tahun 2006 yaitu bahwa programa penyuluhan terdiri atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi,
dan programa penyuluhan nasional.
4.2 Tindak Lanjut

Setelah menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan pembelajaran, pasti


akan menemui banyak kendala, dan permasalahan-permasalah baru di lapangan.
Untuk itu para penyuluh harus selalu mengembangkan diri, untuk selalu belajar,
mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan akhirnya didapatkan hasil
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Pertanian. 2009. Modul Pembekaan


Bagi THL TB Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Jawa Barat.
Hadisapoetra, Soedarsono. 1973. Pembangunan Pertanian. Departemen
Ekonoi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Mardikanto, Totok. 2010. Sistem Penyuluhan Pertanian. Program Studi


Pemberdayaan Masyarakat-Program Studi Pascasarjana, Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.

[STPP] Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Bogor, 2009. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Dasar Umum Bagi Penyuluh Pertanian Ahli. Sekolah Tinggi
Penyuluh Pertanian. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai