Anda di halaman 1dari 44

MERANCANG PROGRAM DAN

PROGRAMA PENYULUHAN
PERTANIAN
Dr. Dedi Djuliansah, Ir.,M.P
Hendar Nuryaman, S.P.,M.P,
Nurul Risti Mutiarasari, S.P.,M.Si
Lecturer Of Agribusiness Department, Faculty Of Agriculture,
University Of Siliwangi, Tasikmalaya
KOMPETENSI DASAR

Setelah selesai mengikuti


perkuliahan ini,
Mahasiswa diharapkan
dapat Menyusun
Rencana Program
Penyuluhan Pertanian.
Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian
Permentan RI No.
47/Permentan/SM.010/9/2016
Dijadikan dasar penyusunan programa bagi
penyuluh PNS, penyuluh swasta dan
penyuluh swadaya.
MENGAPA PERLU DISUSUN
PROGRAMA PENYULUHAN

1. Pembangunan pertanian selalu


berkembang.
2. Kondisi alamyang telah berubah
3. Kebijakan penyuluhan yang selalu
berubah
4. Pelaksanaan otonomi daerah,
khususnya dibidang penyuluhan
pertanian (?)
PERMASALAHAN DALAM PENYUSUNAN
PROGRAMA PENYULUHAN

1. Belum tertibnya penyusunan programa


penyuluhan di semua tingkatan
2. Programa yang ada belum sepenuhnya
dijadikan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan penyuluhan
3. Keberadaan penyuluh tersebar di berbagai
dinas/instansi (?)
4. Programa penyuluhan kurang mendapat
dukungan dari dinas/instansi terkait
5. Belum disusun secara partisipatif, Sebagian
besar masih didominasi petugas.
Pengertian Program & Programa ?
 PROGRAM Merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan atau seperangkat
tindakan untuk mencapai tujuan. Suatu program dalam mencapai tujuan
akan tersusun dengan melakukan perencanaan program.
 PROGRAMA Merupakan pernyataan tertulis yang disusun secara
sistematis tentang rencana kegiatan tahunan. Programa tersebut harus
mengembangkan keadaan sekarang, masalah-masalah, tujuan yang
ingin dicapai dan alternatif-alternatif pemecahannya serta cara
mencapai tujuan. Programa disusun secara partisipatif, sistematis dan
tertulis serta dibuat setiap tahun.
 (UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan=SP3K) >> Permentan nomor 467 Tahun
2016 : Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana tertulis
yang disusun untuk memberikan arah, pedoman dan alat pengendali
pencapain tujuan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
 Penyusunan Programa  prinsip keterpaduan dan kesinergian program
Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkatan.
TUJUAN
Menyediakan acuan dalam
penyelenggaraan penyuluhan

Memberikan acuan bagi penyuluh dalam


menyusun rencana kerja

Menyediakan bahan penyusunan perencanaan


penyuluhan untuk disampaikan dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan
pertanian (Musrenbangtan) tahun berikutnya
Permentan Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

SASARAN
Sasaran penyusunan
programa adalah para
penyuluh dan pelaku
utama serta pelaku
usaha di setiap
tingkatan dengan
difasilitasi oleh unit
kerja di masing-masing
tingkatan.
Cara menyususun program
 Ditentukan dari atas (predetermined)
Melaksanakan program pemerintah dan didasarkan
atas apa yang dapat atau ingin dicapai oleh
pemerintah.
 Disusun sendiri (self-determined)
 Penyusunan yang didasarkan sepenuhnya pada
kebutuhan yang benar-benar dirasakan oleh anggota
masyarakat pedesaan.
 Disusun bersama (joint)
 Penyusunan bersama antara yang berwenang dan
yang berkepentingan yang dianggap terbaik.
Manfaat Program PP
 Adanya pernyataan tertulis (dokumen) yang dapat
digunakan setiap waktu.
 Adanya tujuan yang dapat digunakan untuk mengukur
kemajuan.
 Adanya kelangsungan pelaksanaan program.
 Bila petani diikutsertakan dalam merencanakan
program, mereka menganggap hasil program yang
dicapai sebagai pemecahan atas masalah mereka.
 Sebagai pengalaman pendidikan bagi petani.
 Meningkatkan kepercayaan diri petani dan sifat
kepemimpinannya.
Lingkup Materi Program Penyuluhan

Lingkup  materi  program  penyuluhan  harus mencakup segala aspek


kegiatan yang berkaitan dengan  upaya-upaya peningkatan  produksi,
peningkatan  pendapatan serta  perbaikan kesejahteraan  masyarakat
penerima manfaatnya. Tentang hal  ini,  beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Optimasi  pemanfaatan  sumberdaya  untuk  kegiatan  produksi,
dengan  selalu memperhatikan konservasi sumberdaya  alam  dan
pengelolaan limbah yang ditimbulkannya.
2. Efisien  sistem produksi, yang tidak  hanya mempertimbangkan
efisiensi teknis saja, tetapi juga efisensi ekonomisnya.
3. Efisiensi sistem pemasaran produksi.
4. Pengelolaan usaha, termasuk pengelolaan ekonomi rumah tangga.
5. Pengembangan   sumberdaya  keluarga (terutama pemuda   dan
wanita).
6. Pengembangan kelembagaan-ekonomi dan kelembagaan sosial.
7. Pembinaan  kepemimpinan,  baik kepemimpinan  dalam  keluarga,
kepemimpinan  di  lingkungan pekerjaan, maupun kepemimpinan
dalam kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial.
Unsur-Unsur Programa
Penyuluhan Pertanian

1) Keadaan

Unsur-Unsur
4) Rencana Programa PP 2) Tujuan
Kegiatan (Pengesahan)

3) Masalah
DIAGRAM ALIR UNSUR
PROGRAMA PENYULUHAN
Khusus
Masalah Tujuan

Umum
Potensial Khusus
Aktual
Umum

Keadaan
Rencana
Kegiatan

Keadaan
Keadaan Masa
Sekarang Depan
KEADAAN
 Keadaan menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi
mengenai potensi, produktivitas dan lingkungan usaha pertanian,
perilaku/tingkat kemampuan petani dan kebutuhan pelaku utama
dalam usahanya di wilayah (desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional) pada saat akan disusunnya
programa penyuluhan pertanian.
 Merupakan fakta yang ditunjukan oleh data yang terdapat pada saat akan
disusunnya suatu programa. Data Aktual dan Data Potensial.

Contoh Data Aktual :


1. Produksi Padi Desa A MT 2014/2015 rata-rata mencapai 6,7 ton/ha
2. Telah terbantuk kelompok tani sebanyak 3 kelompok.

Contoh Data Potensial :


3. Hasil demplot pemupukan berimbang padi di desa A MT 2014/2015
mencapai 8,0 ton/ha
4. Berdasarkan kemampuan sosial masyarakat dan variasinya komoditas di
Desa A dapat dibentuk kelompok tani minimal 10.
Skematis Analisis Potensi Wilayah

Identifikasi PotWil Data Keragaan Sistem Usaha


Tani
Lahan- Iklim Potensi
Aspirasi petani Wilayah
Sosial ekonomi Ekologi Komoditas Pola
Program Agroekonomi usaha tani
Pemb.

Analisis

Potensi

Wilayah
TUJUAN
 Tujuan dalam hal ini memuat pernyataan mengenai
perubahan perilaku dan kondisi pelaku utama dan pelaku
usaha yang hendak dicapai dengan cara menggali dan
mengembangkan potensi yang tersedia pada dirinya,
keluarga dan lingkungannya untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dan merespon peluang.
 Prinsip yang digunakan dalam merumuskan tujuan yaitu:
SMART: Specific (khas); Measurable (dapat diukur); Actionary
(dapat dikerjakan/dilakukan); Realistic (realistis); dan Time
Bond (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan).
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan
adalah: ABCD: Audience (khalayak sasaran); Behaviour
(perubahan perilaku yang dikehendaki); Condition
(kondisi yang akan dicapai); dan Degree (derajat kondisi
yang akan dicapai).
Masalah

Suatu wilayah dikatakan mempunyai masalah


kalau ada fakta yang belum memuaskan atau
fakta tersebut belum sesuai dengan yang
diinginkan/harapan

Terdapat perbedaan antara data aktual


dan potensial

Faktor-Faktor Penyebab Fakta tidak


memuaskan (masalah)

Prilaku dan Non Prilaku


PERMASALAHAN
 Permasalahan dalam hal ini terkait dengan faktor-faktor yang dinilai dapat
menyebabkan tidak tercapainya tujuan, atau faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual)
dengan kondisi yang ingin dicapai. Faktor-faktor tersebut antara lain:
 Faktor yang bersifat perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan
tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha terhadap penerapan
suatu inovasi/teknologi baru, misalnya belum yakin, belum mau, atau
belum mampu menerapkan dalam usahanya.
 Faktor yang bersifat non perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana pendukung usaha
pelaku utama dan pelaku usaha, misalnya ketersediaan pupuk,
benih/bibit atau modal.
 Dari sekian banyak permasalahan yang diidentifikasi, perlu dibuat
pemeringkatan sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu
wilayah. Penetapan urutan prioritas masalah tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik identifikasi faktor penentu (impact point),
dan teknik pemeringkatan masalah lainnya.
RENCANA KEGIATAN
 Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk
mencapai tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapa
sasarannya, dimana, kapan, berapa biayanya, dan apa hasil yang akan
dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon
peluang yang ada. Untuk merumuskan rencana kegiatan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap) pelaku
utama dan pelaku usaha;
2. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta
sumberdaya lain yang mendukung kegiatan penyuluhan pertanian;
3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap)
penyuluh pertanian;
4. Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada; dan
5. Alokasi pembiayaan yang tersedia.
 Rencana kegiatan harus memuat unsur-unsur :
.

SIADIBIBA : Siapa yang akan melaksanakan?; Apa tujuan yang


ingin dicapai?; Dimana dilaksanakan?; Bilamana/kapan waktu
pelaksanaan; berapa banyak hasil yang ingin dicapai (kuantitas
dan kualitas); berapa korbanan yang diperlukan (biaya, tenaga,
dll); serta Bagaimana melaksanakannya (melalui kegiatan apa)?.
 
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk tabulasi/matriks yang
berisi masalah, kegiatan, metode, keluaran, sasaran,
volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya,
penanggung jawab, pelaksanaan dan pihak terkait.
4.
Rencana Kegiatan

3
Masalah
2
Tujuan
1
keadaan

ILUSTRASI Sebuah PROGRAMA adalah ibarat


sebuah roket, ia baru dapat diluncurkan apabila
unsur-unsurnya lengkap serta disusun secara
sistematis dan tertaur
Bagan Alur Penyusunan Programa Penyuluhan

KA
Program Pengemb. Komoditi /KOTA
B
Programa P.P Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Musrenbangkab/kota
Programa P.P Kecamatan/BPP Program Pengemb. Komoditi
Kecamata KE
n Musrenbangcam C
Programa P.P Desa
Program Pengemb. Komoditi
DESA
Desa
RDK/RDKK Musrenbangdes

Rencana Agribisnis Keluarga

PRA Desa

Penumbuhan
Keltan&persiapan PRA
TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA
1. PROGRAMA PENYULUHAN DESA
 Penyusunan programa desa dimulai dengan penggalian data
dan informasi mengenai potensi desa, monografi desa, jenis
komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitasnya,
keberadaan poktan/gapoktan, keberadaan kelembagaan
agribisnis desa, masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku
utama dan pelaku usaha. Penggalian data ini dilakukan oleh
penyuluh bersama-sama dengan tokoh dan anggota
masyarakat guna menjaring kebutuhan nyata, harapan dan
aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, antara lain dengan
metode Participatory Rural Appraisal (PRA)
 Pertemuan-pertemuan dalam rangka penyusunan programa
penyuluh di desa/ kelurahan dimotori oleh penyuluh (PNS,
swasta, dan swadaya) yang bertugas di desa/kelurahan dan
dihadiri oleh kepala desa/kelurahan, tokoh masyarakat, serta
pengurus kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha
.

 Pertemuan-pertemuan pada akhirnya


menghasilkan programa desa yang merupakan
sintesa antara kegiatan poktan/gapoktan di
tingkat desa dengan kegiatan dinas/cabang dinas
lingkup pertanian yang dialokasikan di
desa/kelurahan
 Programa penyuluhan desa/kelurahan tidak
disahkan, namun diketahui oleh kepala
desa/kelurahan agar dapat disinergikan dengan
program pembangunan di wilayahnya
 Naskah programa penyuluhan kemudian
dijabarkan oleh masing-masing penyuluh ke
dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)
.
2. PROGRAMA PENYULUHAN KECAMATAN
(BP3K/BPP)

 Penyusunan programa Kecamatan dimulai dari perumusan keadaan,


masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini dilakukan
pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan
pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas kebutuhan pelaku utama
dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di kecamatan (BP3K);
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di kecamatan
dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha melalui
serangkaian pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan draf programa
kecamatan (BP3K);

 Programa yang sudah final ditandatangani oleh koordinator penyuluh


kecamatan dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha, kemudian disahkan oleh Kepala Balai Penyuluhan.
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh masing-masing penyuluh
ke dalam RKTP kecamatan, serta disampaikan dalam forum
musrenbangtan kecamatan sebagai bahan penyusunan perencanaan
pembangunan kecamatan.
3. PROGRAMA PENYULUHAN KABUPATEN
(BP4K/KOORDINATOR PENYULUH)

 Penyusunan programa kabupaten dimulai dari perumusan keadaan,


masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini
dilakukan pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pelaku utama dan pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di
masing-masing tingkatan;
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di
kabupaten dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha melalui serangkaian pertemuan-pertemuan untuk
menghasilkan draf programa kabupaten;
 Draf programa kabupaten disajikan dalam pertemuan yang dihadiri
oleh pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi
lingkup pertanian, perikanan, dan kehuatanan dan perwakilan
kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka sintesa
kegiatan penyuluhan;
.

 Programa penyuluhan kabupaten yang sudah final


ditandatangani oleh koordinator penyuluh di kabupaten
dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha, kemudian disahkan oleh kepala badan
pelaksana penyuluhan/kepala kelembagaan
penyuluhan kabupaten, dan diketahui oleh pejabat
dinas/instansi lingkup pertanian, perikanan, dan
kehutahan yang membidangi perencanaan di masing-
masing unit kerjanya;
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh masing-
masing penyuluh ke dalam RKTP kabupaten, serta
disampaikan dalam forum musrenbangtan
kabupaten/kota sebagai bahan penyusunan
perencanaan pembangunan kabupaten/kota.
.
4. PROGRAMA PENYULUHAN PROVINSI
 Penyusunan programa provinsi dimulai dari perumusan keadaan,
masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini
dilakukan pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pelaku utama dan pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di
provinsi;
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di provinsi
dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha melalui
serangkaian pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan draf
programa provinsi;
 Draf programa provinsi disajikan dalam pertemuan yang dihadiri oleh
pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi lingkup
pertanian, perikanan, dan kehutanan dan perwakilan kelembagaan
pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka sintesa kegiatan
penyuluhan;
.

 Programa penyuluhan provinsi yang sudah final


ditandatangani oleh koordinator penyuluh di
provinsi dan perwakilan kelembagaan pelaku
utama dan pelaku usaha, kemudian disahkan oleh
kepala badan koordinasi penyuluhan/kepala
kelembagaan penyuluhan provinsi, dan diketahui
oleh pejabat dinas/instansi lingkup pertanian,
perikanan, dan kehutahan yang membidangi
perencanaan di masing-masing unit kerjanya;
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh
masing-masing penyuluh ke dalam RKTP di
provinsi, serta disampaikan dalam forum
musrenbangtan provinsi sebagai bahan
penyusunan perencanaan pembangunan provinsi.
.
.
Revisi Programa Penyuluhan

Dilakukan apabila terdapat:


1. Kesalahan analisa data dan
informasi.
2. Kesalahan rencana kegiatan
penyuluhan.
3. Kesalahan rumusan keadaan.
4. Kesalahan tujuan.
5. Kesalahan masalah.
6. Perubahan dukungan dana/biaya
FORMAT PROGRAMA PENYULUHAN

BAGIAN AWAL

Cover/Lembar Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Penyusun Programa (No, Nama,
Jabatan, TandaTangan)
FORMAT PROGRAMA PENYULUHAN
BAGIAN INTI

Bab I. PENDAHULUAN

Bab II. PENETAPAN KEADAAN


(Deskripsi Wilayah, gambaran keadaan umum wilayah
kerja dan data potensial /aktual wilayah kerja,
kebijakan pemerintah) dari segi SDA, SDM dan
Fasilitas Pendukung kegiatan.

Bab III. PENETAPAN TUJUAN


Dirumuskan tujuan umum dan tujuan khusus dari hasil
perumusan masalah umum dan masalah khusus.
Bab IV. PERUMUSAN MASALAH
SDM, SDA (hasil identifikasi dari aspek teknis,
sosial, ekonomi) baik masalah umum maupun
masalah khusus.

Bab V. RENCANA KEGIATAN


Upaya Pemecahan Masalah Sebagai Langkah-
Langkah dalam Mencapai Tujuan yang Ditetapkan
Sebelumnya (Rencana Kegiatan dalam bentuk
tabel/matrik).

Bab VI. PENUTUP

Daftar Lampiran (Peta wilayah, tabel rencana kegiatan


penyuluhan KP)
Form 5.
Kalender Kegiatan Penyuluh
Nama Penyuluh :....................................
Wilayah binaan :....................................
Kecamatan :....................................
BPP :....................................
Tahun :....................................
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Terima Kasih

44

Anda mungkin juga menyukai