Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam


perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui
kontribusi yang nyata melalui pembentukan capital; penyediaan bahan pangan,
bahan baku industri, pakan dan bioenergi; penyerap tenaga kerja; sumber devisa
negara; sumber pendapatan; serta pelestarian lingkungan melalui praktek
usahatani yang ramah lingkungan. Berbagai peran strategis pertanian dimaksud
sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempercepat pertumbuhan ekonomi,
mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara
keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang
sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya
jumlah penduduk; tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar; pesatnya kemajuan
teknologi dan informasi; makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi;
perubahan iklim global; perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat;
kecilnya status dan luas kepemilikan lahan; masih terbatasnya kemampuan sistem
perbenihan dan perbibitan nasional, terbatasnya akses petani terhadap
permodalan; masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh; masih
rawannya ketahanan pangan dan energi; masih rendahnya nilai tukar petani dan
kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian
maka pembangunan pertanian ke depan menghadapi banyak tantangan.
Tantangan pembangunan pertanian Indonespia ke depan antara lain
bagaimana memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga,
memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan
perbibitan, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian;
membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah bagi
petani/peternak kecil, memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktif di
pedesaan, menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, membudayakan

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 1


penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk memperbaiki
dan meningkatkan kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan
iklim dan pelestarian lingkungan hidup, oleh karena itu di butuhkan evaluasi
kegiatan penyuluhan guna pencapaian tujuan pembangunan pertanian.
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering
dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan,
kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya
evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan
penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif,
efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan
pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program
penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggung jawabkan kegiatan yang
dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan
kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan
melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan-tahapan yang
dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang dapat dipercaya perlu adanya
prinsip-prinsip sebagai landasan dalam pelaksanaan supervisi, monitoring,
evaluasi dan pelaporan penyuluhan pertanian yaitu berdasarkan fakta, bagian
integral dari proses penyuluhan, berhubungan dengan tujuan program
penyuluhan, menggunakan alat ukur yang sahih, dilakukan terhadap proses dan
hasil penyuluhan penyuluhan serta dilakukan terhadap kuantitatif maupun
kualitatif.

B. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi yang dilaksanakan yaitu mengetahui sejauh mana tingkat


pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota kelompok tani mengenai manfaat
pupuk organik pada tanaman padi sawah, serta memperbaiki program sehingga
mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari sasaran.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 2


C. Manfaat dan Keguanaan

Manfaat melaksanakan evaluasi ini adalah:

1. Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah evaluasi dan


penyuluhan dilaksanakan
2. Perbaikan program penyuluhan tentang manfaat penggunaan pupuk
organik untuk tanaman padi sawah.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 3


TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menilai (to decide the value of)
sesuatu keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby
dan Parnwell, 1972 dalam Mardikanto dan Sutarni, 2008).
Evaluasi merupakan upaya penilaian atas hasil suatu kegiatan melalui
pengumpulan dan penganalisaan informasi/data secara sistematis serta mengikuti
prosedur tertentu yang secara ilmu diakui kebenarannya. Evaluasi bisa dilakukan
terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun pada hasil serta dampak suatu
kegiatan. Evaluasi pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara teratur,
baik awal, evaluasi proses, evaluasi akhir maupun evaluasi dampak (DEPTAN,
2007).
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting bila dilihat dari segi
manfaat sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program atau kegiatan
penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk
memperbaiki perencanaan kegiatan atau program penyuluhan dan kinerja
penyuluh, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan,
membandingkan antara kegiatan dan tujuan yang telah ditetapkan (Erwin, 2012)
Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau
pengumpulan fakta dan menggunakan beberapa standar atau kriteria pengamatan
tertentu.

B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang
berjalan maupun umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang dan
pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga
tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992),
disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit. Berikut dijelaskan beberapa
aspek atau cakupan tujuan evaluasi.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 4


1. Tujuan Kegiatan (activity objective) :
a) Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program (keadaan
umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan
minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
b) Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
c) Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat
intervensi program/kegiatan penyuluhan
d) Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
e) Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
f) Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.

2. Tujuan Managerial (managerial objective) :


a) Memberikan data/informasi sebagai dasar pertimbangan untuk
pengambilan keputusan.
b) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
c) Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.
d) Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

3. Tujuan Program (Program objective)


Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk
memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu
dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
1. Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
2. Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga
terkait
3. Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.

C. Manfaat Evaluasi
Manfaat melakukan evaluasi adalah:

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 5


1. Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan
dilaksanakan;
2. Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan
pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan
3. Penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian

D. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah


Sejak lebih dari lima tahun terakhir terlihat kecenderungan gejala
kejenuhan teknologi produksi padi yang diindikasikan oleh pelandaian produksi.
Walaupun terjadi gejala pelandaian produksi dan penurunan produktivitas lahan
sawah intensif di daerah-daerah pusat produksi padi, sistem intensifikasi padi
sawah, khususnya sawah irigasi tetap menjadi tumpuan utama peningkatan
produksi nasional. Pada masa-masa mendatang, penanaman padi dua kali atau
lebih dalam setahun akan mendominasi lahan beririgasi di Indonesia. Oleh sebab
itu, tanpa upaya terobosan dan strategi yang tepat, peningkatan produksi akan
semakin sulit dicapai.
Beberapa penelitian memberikan indikasi bahwa dalam jangka panjang
monokultur padi secara intensif dan terus menerus dapat menurunkan
produktivitas lahan. Baik dalam kaitannya dengan degradasi sumberdaya (air dan
tanah), maupun peledakan hama penyakit, dan atau berkurangnya keseimbangan
ekosistem.
Kerusakan lingkungan produksi akibat praktek intensifikasi pada
ekosistem sawah telah lama terjadi, yang sebelumnya tidak kita sadari. Hal ini
terlihat dari peningkatan produktivitas padi sawah pertahun yang tertinggi adalah
dalam periode 1978 – 1983, yaitu sebesar 206 kg/ha/tahun, selanjutnya menurun
sampai dalam periode 1993-1998 produktivitas padi sawah berkurang sebesar 42
kg/ha/tahun.
Namun demikian karen desakan kebutuhan yang terus meningkat, kegiatan
intensifikasi padi pada lahan sawah irigasi akan tetap dilakukan. Oleh sebab itu
perlu upaya-upaya konseptual dan terpola agar degradasi sumberdaya, terutama
tanah dapat dieliminir, bahkan jika mungkin kesuburannya harus ditingkatkan.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 6


Dalam hal ini sangat perlu disuluhkan mengenai manfaat penggunaan pupuk
organik pada tanaman padi sawah.

METODE PELAKSANAAN

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 7


A. Dasar Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian ini dilaksanakan mengacu pada


Programa dan Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTP) Dinas
Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2018.

B. Menetapkan Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian.

Berdasarkan materi penyuluhan yang telah dilaksanakan oleh Penyuluh desa


Lampenai Kecamatan Wotu maka perlu ditetapkan tujuan evaluasi terhadap
persiapan, Pelaksanaan dan pasca pelaksanaan penyuluhan pertanian tentang
manfaat pupuk organic pada tanaman padi sawah.

C. Metode evaluasi

Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan


pertanian adalah menggunakan metode Kuantitatif, Hal ini bertujuan untuk
memperoleh informasi yang luas dan mengidentfikasi apakah pelaksanaan
penyuluhan pertanian tentang manfaat pupuk organic pada tanaman padi sawah di
Desa Lampenai sudah sesuai dengan tujuan penyuluhan.
Sedangkan untuk memperoleh data dilakukan dengan wawancara secara
sederhana dengan menggunaan kuisioner yang telah ditetapkan dan observasi atau
pengamatan langsung terhadap kegiatan responden pada saat melakukan usaha
tani padi sawah.

D. Populasi dan Sampel

Jumlah petani yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang manfaat


pupuk organic pada tanaman padi sawah di Desa Lampenai Kecamatan Wotu
adalah sebanyak 25 orang petani yang berasal dari kelompok tani Lipotongo

Instrumen Evaluasi

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 8


Dalam melakukan evaluasi diperlukan instrumen yang harus digunakan
untuk mencapai tujuan evaluasi. Instrumen yang digunakan merupakan alat untuk
menghimpun data secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Kuisioner

Kuisioner digunakan sebagai istrumen agar data-data yang didapat dapat


ditulis sebagai bahan pertanggungjawaban responden dan untuk mempermudah
dalam merekap dan ditabulasikan sehingga dapat diukur secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Kuisioner dibagikan kepada petani sampel Desa Lampenai
dengan jumlahh responden sebanyak 25 orang.
Dalam mencapai tujuan evaluasi penulis menggunakan model evaluasi
“Goal Free Evaluation Model” yaitu melaksanakan evaluasi yang tidak
memperhatikan tujuan khusus program, melainkan bagaimana terlaksananya
program dan mencatat hal-hal yang positif maupun negatif (Suhirmanto, 2013
Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Hal 08) yang terjadi dalam program penyuluhan
pertanian yang ada di Desa Lampenai Kecamatan Wotu.

E. Analsis Data

Data dari angket dalam evaluasi ini merupakan data kuantitatif yang
akan dianalisis secara deskriptif persentase dengan langkah-langkah
menurut Riduan (2004:71-95) sebagai berikut:
1. Menghitung nilai responden dan masing-masing aspek atau sub variabel.
2. Merekap nilai.
3. Menghitung nilai rata-rata.
4. Menghitung persentase dengan rumus:
n
X DP
N
Keterangan:
DP = Deskriptif Persentase (%)
n = Skor empirik (Skor yang diperoleh)
N = Skor Ideal untuk setiap item pertanyaan

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 9


Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masing-
masing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase
kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.
5. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
a. Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100%
Skor maksimal
b. Menentukan angka persentase terendah
Skor minimal xl00%
Skor maksimal

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh


(dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel
criteria.

Tabel 1. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase


No. Persentase Kriteria
1. 75%-100% Sangat baik
2. 50%-75% Baik
3. 25%-50% Cukup Baik
4. 1% - 25% Kurang Baik
Sumber: Riduan, 2004

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 10


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Penyuluhan Pertanian


Materi penyuluhan yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan pertanian
di Desa Lampenai Kecamatan Wotu adalah manfaat pupuk organic pada padi
sawah, materi yang disampaikan sesuai dengan Rencana Kegiatan Penyuluhan
pertanian (RKTP) Tahun 2018.
Dalam UU SP3K, 2006 Pasal 1 dan Pasal 2 menyatakan bahwa materi
penyuluhan dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan
pelaku usaha dengan memperhatikan kemanfaatan dan kelestariaan sumber daya
pertanian, perikanan dan kehutanan. Materi penyuluhan berisi unsur
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial serta ilmu
pengetahuan.
Untuk mengetahui kesesuaian materi dengan kebutuhan sasaran dan tujuan
penyuluhan maka dapat dilihat pada table 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Penyuluhan Pertanian

Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 Sesuai 3 21 63 84
2 Kurang Sesuai 2 4 8 16
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 25 43 100

Dari table diatas menunjukkan 21 orang responden (84%) menyatakan


materi penyuluhan manfaat pupuk organic pada tanaman padi sesuai dengan
kebutuhan sasaran dan tujuan penyuluhan, hal ini sesuai dengan pendapat
Soekartawi (2008), mengatakan bahwa materi penyuluhan harus sesuai dengan
kebutuhan sasaran atau petani dengan demikian petani akan tertarik perhatiannya
dan akan termotifasi untuk mempraktikkannya. Materi yang menarik perhatian
para petani adalah tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha perbaikan
produksi, pendapatan dan tingkat kesejahteraannya.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 11


B. Kesesuaian Metode Penyuluhan Dengan Tujuan Penyuluhan
Metode penyuluhan yang digunakan pada pelaksanaan penyuluhan tentang
manfaat pupuk organic pada tanaman padi sawah adalah menggunakan kombinasi
metode ceramah, demonstrasi plot dan Demonstrasi farmer.
Metode Ceramah adalah menyampaikan informasi kepada sasaran pada
suatu rapat/pertemuan dengan tujuan : menyampaikan informasi yang lengkap dan
cepat dengan penjelasan mendalam, Metode demonstrasi adalah menunjukkan
suatu cara atau pembuktian suatu hasil usaha tani yang lebih baik secara bertahap,
Demonstrasi Plot Usaha tani (Demplot) merupakan Demonstrasi dilakukan secara
perorangan dengan mengusahakan komoditi tertentu dengan luasan 0,1-0,5 ha
atau satu unit usaha peternakan keluarga sedangkan Demonstrasi Usaha tani
secara kelompok (Demfarm) merupakan Demonstrasi dilakukan oleh kelompok
tani dengan luasan 1-5 ha utk komoditi yang memerlukannya.
Untuk mengetahui kesesuaian metode dengan tujuan penyuluhan dapat
dilihat pada table 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Kesesuaian Metode Dengan Tujuan Penyuluhan
N Total Persentase
Kriteria Skore Responden
o skore %
1 Sesuai 3 21 63 84
2 Kurang Sesuai 2 4 8 16
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 25 43 100
Table 3 menunjukkan bahwa 21 responden atau 84% menyatakan bahwa
metode yang digunakan sesuai dengan tujuan penyuluhan hal ini sesuai dengan
pendapat Wahyuti, 2013 yang menyatakan bahwa tujuan utama pemilihan metode
penyuluhan pertanian antara lain untuk a) tercapainya tujuan penyuluhan
pembangunan pertanian secara efektif, efisien dan akuntabel, b) mendorong
sasaran (pelaku utama dan pelaku usaha) agar bias belajar menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses sumber daya, teknologi, pasar
maupun modal, c) mengembangkan kreativitas sasaran bisa meningkatkan
produktivitas usahanya guna mencapai kesejahteraannya sendiri, d) mempercepat

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 12


proses adopsi inovasi teknologi pertanian, e) mempermudah penyampaian materi
oleh penyuluh dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian (Wahyuti, 2013)

C. Kesesuaian Media Dengan Tujuan Penyuluhan Dan Keadaan Sasaran


Media penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan manfaat
pupuk organik pada tanaman padi sawah adalah folder dan video.
Untuk mengetahui kesesuain media penyuluhan dengan tujuan penyuluhan
dapat dapat dilihat pada table 4 sebagai berikut :
Table 4. Kesesuaian Media Penyuluhan Dengan Tujuan Penyuluhan
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 Sesuai 3 10 30 40
2 Kurang Sesuai 2 12 24 48
3 Tidak sesuai 1 3 3 12
Jumlah 25 57 100

Dari table 4 diatas menunjukkan bahwa media penyuluhan yang


digunakan kurang sesuai dengan keadaan sasaran dan tujuan penyuluhan, hal ini
ditunjukkan dengan 10 responden (40%) menyatakan sesuai, 28 responden (48%)
menyatakan kurang sesuai dan 3 responden (12%) menyatakan tidak sesuai.

C. Adopsi Inovasi pasca pelaksanaan penyuluhan pertanian.


Adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru
sebagai cara bertindak yang paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses
mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan
untuk menerima atau menolaknya kemudian mengukuhkannya. Keputusan
inovasi merupakan suatu tipe pengambilan keputusan yang khas (Suprapto dan
Fahrianoor, 2004).
Mardikanto dan Sri Sutarni (1982) mengartikan adopsi sebagai penerapan
atau penggunaan sesuatu ide, alat-alat atau teknologi baru yang disampaikan
berupa pesan komunikasi (lewat penyuluhan). Manifestasi dari bentuk adopsi ini

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 13


dapat dilihat atau diamati berupa tingkah laku, metoda, maupun peralatan dan
teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan komunikasinya.
Untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi manfaat pupuk organic pada
tanaman padi sawah di Desa Lampenai kecamatan Wotu dapat dilihat pada table 5
sebagai berikut:
Tabel 5. Tingkat Adopsi Inovasi Pemupukan Organik Pada Tanaman
Padi Sawah.
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 Menerapkan 5 6 30 24(=30/125)
2 Mencoba 4 6 24 24(=24/100)
3 Menilai 3 3 9 12
4 Minat 2 10 20 40
5 Sadar 1 0 0 0
Jumlah 25 43 100

Table 5 diatas menunjukkan bahwa tingkat adopsi inovasi petani tentang


manfaat pupuk organic termasuk kategori cukup baik karena dari 25 responden
terdapat 6 responden (24%) sudah pada tahap menerima (adoption) dan 6
responden (24%) pada tahap mencoba (Trial Stage), 3 responden (12%) masih
dalam tahap menilai dan 10 (40%) responden lainnya masih dalam tahap minat.

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 14


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian (RKTP) Desa


Lampenai Tahun 2018 maka evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi
penyuluhan pertanian tentang manfaat pupuk organic pada tanaman padi
sawah dengan tujuan agar petani mau menggunakan pupuk organic.
2. Penyuluhan tentang pemupukan organic pada tanaman padi sawah sesuai
dengan kebutuhan sasaran karena pernyataan 21 orang responden (84%)
menyatakan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
3. Media penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan manfaat
pupuk organic pada tanaman padi sawah adalah folder dan video
4. Penyuluhan yang dilaksanakan mampu memberikan dampak terhadap
peningkatan produktivitas usaha tani dan pendapatan sasaran
penyuluhan.

B. Saran
1. Dalam merencanakan materi, waktu dan tempat kegiatan penyuluhan
pertanian agar melibatkan seluruh anggota sebagai pelaku sehingga
materi penyuluhan merupakan kebutuhan anggota.
2. Tingkat adopsi inovasi sangat dipengaruhi oleh motivasi sehingga petani
perlu dimotivasi untuk menerapkan teknologi yang memberikan
keuntungan relative baik secara ekonomi social dan teknis

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 15


DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, 2007 - Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada


Jakarta.

Andi purwono, 2009. Metode dan media penyampaian informasi penyuluhan.


Jakarta: Swadaya

Arsyad, 2003.Petunjuk Penyuluhan Pertanian (dalam teori dan Praktik) Usaha


Nasional. Surabaya: Bhinekha

Ibrahim, dkk. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Malang


Bayumedia.

Istuti, Wigati, 2004. Pengembangan Metode Penyuluhan Pertanian dalam


Menghadapi Permasalahan Usahatani. Buletin Teknologi dan Informasi
Pertanian Vol 7 tahun 2004. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
BPTP. Jawa Timur.

Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret


University Press, Surakarta.

Mardikanto. T,2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. LPP UNS dan UNS Press
Surakarta.

Martaamidjaja, 2000. Pedoman umum perencanaan pertisipatif penyuluhan


pertanian. Jakarta, Departemen Pertanian.

Munandar. 2003. Pengembangan SDM Pertanian untuk Pembangunan


Pertanian Sistem dan Usaha Agribisnis dalam Era Otonomi
Daerah.Jakarta

Peraturan Menteri Pertanian No. 52/Permentan/OT.140/12/2009 tentang Metoda


Penyuluhan Pertanian

Riduwan.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta

Hasil Evaluasi Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sawah 16

Anda mungkin juga menyukai