Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan
yang sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian seperti
meningkatnya jumlah penduduk; tekanan globalisasi dan liberalisasi
pasar; pesatnya kemajuan teknologi dan informasi; makin terbatasnya
sumberdaya lahan, air dan energi; perubahan iklim global; perkembangan
dinamis sosial budaya masyarakat; kecilnya status dan luas kepemilikan
lahan; masih terbatasnya kemampuan sistem perbenihan dan perbibitan
nasional, terbatasnya akses petani terhadap permodalan; masih lemahnya
kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh; masih rawannya ketahanan
pangan dan energi; masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang
harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian
maka pembangunan pertanian ke depan menghadapi banyak tantangan.
Tantangan pembangunan pertanian Indonespia ke depan antara lain
bagaimana memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi
keluarga, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta
perbenihan dan perbibitan, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
produk pertanian; membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku
bunga rendah bagi petani/peternak kecil, memperkokoh kelembagaan
usaha ekonomi produktif di pedesaan, menciptakan sistem penyuluhan
pertanian yang efektif, membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan
organik secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan
pelestarian lingkungan hidup, oleh karena itu di butuhkan evaluasi
kegiatan penyuluhan guna pencapaian tujuan pembangunan pertanian.
Evaluasi suatu kegiatan merupakan hal yang penting, namun sering
dikesampingkan, dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari
kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan
pertanian. Sebenarnya monitoring dan evaluasi harus dilihat dari segi

1
manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/
kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Monitoring dan evaluasi
penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan
kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang
dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang Penyuluh Pertanian Terampil untuk dapat melakukan
evaluasi dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan
melaksanakan evaluasi serta dapat menyusun laporan hasil evaluasi
sesuai dengan metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan evaluasi yang
dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari
evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan
penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam
evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum
masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang dapat dipercaya perlu adanya
prinsip-prinsip sebagai landasan dalam pelaksanaan evaluasi penyuluhan
pertanian yaitu berdasarkan fakta, bagian integral dari proes penyuluhan,
berhubungan dengan tujuan program penyuluhan, menggunakan alat ukur
yang sahih, dilakukan terhadap proses dan hasil penyuluhan serta
dilakukan terhadap kuantitatif maupun kualitatif.
B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi yang dilaksanakan yaitu mengetahui sejauh mana
tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang Mikro Organisme
Lokal (MOL) dari limbah buah jeruk. Serta memperbaiki program sehingga
mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari sasaran.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluhan Pertanian
1. Pengertian Penyuluhan Pertanian

Menurut UU No.16 Tahun 2006, Penyuluhan Pertanian adalah proses


pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau
dan mampu menolong dan mengorganisasi dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas efisien usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
2. Tujuan Penyuluhan Pertanian

Menurut UU. Nomor 16 Tahun 2006 tujuan penyuluhan pertanian


adalah memperkuat pengembangan pertanian, perikanan, serta
kehutanan yang maju dan moderen dalam sistem pembangunan yang
berkelanjutan. Memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam
peningkatan kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif,
penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian peluang,
peningkatan kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi.
Mengembangkan sumberdaya manusia, yang maju dan sejahtera,
sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan pertanian, perikanan
dan kehutanan. Menurut Soedarmanto (1992) dalam kegiatan penyuluhan
pertanian petani dididik untuk dapat merubah pengetahuan, keterampilan
dan sikapnya, agar petani dapat menerima gagasan baru, mengubah
petani yang tradisional menjadi yang modern serta yang dinamis. Dari
pengertian tujuan penyuluhan diatas dikemukakan bahwa : tujuan
penyuluhan adalah untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan
merubah sikap petani dalam mengusahakan usaha taninya, kearah

3
bertani lebih baik (Better farming) berusaha tani lebih menguntungkan
(Better busness) dan hidup lebih sejahtera (Better Living).
3. Sasaran Penyuluhan Pertanian

Menurut UU. No. 16 Tahun 2006 sasaran penyuluhan pertanian adalah:


a) Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi
sasaran utama dan sasaran antara.
b) Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha.
c) Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang
meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan
kehutanan serta generasi muda dan toko masyarakat.

B. Evaluasi Penyuluhan Pertanian


1. Pengertian Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi,


efektivitas, dan dampak kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif.
Definisi evaluasi dapat diambil dari pendapat beberapa ahli antara lain
Soedijanto (1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang
terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan menilai. Evaluasi
merupakan proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui
efektifitas program pendidikan dan pelatihan. Pada dasarnya
pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai misi memaksimalkan
efektivitas pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya. Pengembangan juga dimaksudkan memberikan
fasilitas pegawai melalui pemberian belajar dalam rangka perkembangan
dan perubahan pribadinya, dalam hal ini pengembangan SDM meliputi
tiga hal yaitu Pelatihan (training), Pendidikan (education) dan
Pengembangan (development).
2. Tujuan Evaluasi Penyuluhan Pertanian

4
Tujuan dan manfaat adalah dua konsepsi yang berbeda yang dapat
mengundang perdebatan tentang pengertiannya ditinjau dari segi bahasa
(language), istilah teknis (technical or scientific concept), dan tingkat
analisis (level of analysis). Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi
tiga tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A.,
1992), disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit. Berikut
dijelaskan beberapa aspek atau cakupan tujuan evaluasi.
a) Tujuan Kegiatan (activity objective)
 Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program
(keadaan umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah,
kebutuhan dan minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
 Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
 Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat
intervensi program/kegiatan penyuluhan
 Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan
program.
 Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
 Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.
b) Tujuan Managerial (managerial objective)
 Memberikan data / informasi sebagai dasar pertimbangan untuk
pengambilan keputusan.
 Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
 Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/ stakeholder.
 Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.
c. Tujuan Program (Program objective)

Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk


memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu
dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
 Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah

5
 Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga
terkait
 Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari
masyarakat.
d. Tujuan Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani
(kognitif, afektif, dan psikomotor).
 Kognitif
Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian,
penerapan, analisis, sintesis)
 Afektif
Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
 Psikomotor
Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan
dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai
seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku
petani dan keluarganya.
3. Manfaat Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Manfaat melakukan evaluasi adalah: (a) menentukan tingkat perubahan


perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program,
sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan
pertanian; dan (c) penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian.
C. MIKROORGANISME LOKAL
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil
dengan kemampuan sangat penting dalam kelangsungan daur hidup
biota di dalam biosfer. Mikroorganisme mampu melaksanakan kegiatan
atau reaksi biokimia untuk melangsungkan perkembangbiakan sel.
Mikroorganisme digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari
bakteri, fungi, protozoa, dan algae (Darwis dkk., 1992). Mikroorganisme

6
menguraikan bahan organik dan sisa–sisa jasad hidup menjadi
unsur-unsur yang lebih sederhana (Sumarsih, 2003). Menurut Budiyanto
(2002), mikroorganisme mempunyai fungsi sebagai agen proses biokimia
dalam pengubahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang
berasal dari sisa tanaman dan hewan.
Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang
dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat
maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen
yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar
untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian,
perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai
sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik
seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun
gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan
air kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang
sudah busuk, terasi, keong, nasi basi, dan urin sapi (Hadinata, 2008).
Menurut Fardiaz (1992), semua mikroorganisme yang tumbuh pada
bahan-bahan tertentu membutuhkan bahan organik untuk pertumbuhan
dan proses metabolisme. Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang
pada suatu bahan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik
maupun komposisi kimia, seperti adanya perubahan warna, pembentukan
endapan, kekeruhan, pembentukan gas, dan bau asam (Hidayat,
2006).
Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar
dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL
mengandung unsur mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang
berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang tumbuhan, dan
sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL
dapat digunakan baik sebagai pendekomposer pupuk hayati dan sebagai
pestisida organic terutama sebagai fungisida. Salah satu activator yang
cukup murah adalah larutan MOL (Mikro Organisme Lokal).

7
Tiga bahan utama dalam larutan MOL:
1. Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai
sumber energi. Untuk menyediakan karbohidrat bagi
mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi bekas/
nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll.
2. Glukosa. Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi
mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan
mereka). Glukosa bisa didapat dari gula pasir, gula merah,
molases, air gula, air kelapa, air nira dll.
3. Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal). Bahan yang mengandung
banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain
buah-buahan busuk, sayur-sayuran busuk, keong mas, nasi,
rebung bambu, bonggol pisang, urine kelinci, pucuk daun labu,
tapai singkong dan buah maja. Biasaya dalam MOL tidak hanya
mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa
mikroorganisme diantaranya Rhizobium sp, Azospirillium sp,
Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut
phospat.

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dilaksanakan


pada tanggal 22 Juni 2019 sampai dengan 20 Juni 2019, bertempat di di
Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

B. Penentuan Responden
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan dievaluasi. Dalam
kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian sampel yang akan dievaluasi
adalah seluruh anggota kelompok tani yang pernah mendapatkan materi
penyuluhan pertanian tentang Mikroorganisme local dari limbah jeruk
pada kelompok tani yaitu kelompok tani Punranga dengan jumlah
responden sebanyak 29 orang.

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah
data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan
fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan
dalam numerik.
Adapun sumber data yaitu data primer dimana evaluator secara
langsung memperoleh data dari responden.
D. Analisis Data Evaluasi
1. Teknik Pengambilan data

Data Primer yaitu dilakukan dengan teknik wawancara langsung pada


peternak responden dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
2. Instrumen Pengambilan Data

9
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau :

a. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan

Pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau
tidak mengetahui dengan pertanyaan yang cukup pendek tentang
pembuatan wafer ternak dari limbah sayuran.

b. Pertanyaan untuk mengukur pengertian.

Pengertian lebih luas atau mendalam dari pengetahuan, pengertian


mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Letak Geografis
Desa Paenre Lompoe adalah Desa yang ada di Kecamatan
Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Luas
wilayah Desa ini adalah 525 Ha. Jarak dari Ibu Kota Kecamatan 3 Km²
dan jarak dari Ibu Kota Kabupaten 4 Km². Desa Paenre Lompoe berada
pada topografi dataran rendah dan didominasi oleh aliran sungai 130 Ha.
dengan ketinggian tempat 150 meter diatas dari permukaan air laut dan
adapun batas – batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Polewali, Kecamatan
Gantarang
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bintarore, Kecamatan
Ujung Bulu.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bialo, Kecamatan Gantarang.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung
Bulu.
Karakteristik wilayah berdasarkan hasil analisa data adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Karakteristik Wilayah Desa Paenre Lompoe, Kecamatan
Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
No Karakteristik Keterangan
1 Jenis Tanah AlluvialHidromorf, dan Alluvial Coklat.
2 Curah Hujan 160 mm/thn
3 Iklim Tipe C ( Smith Perguson)
4 Suhu Rata – Rata 270C - 320C
Sumber Data : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016

11
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Desa Paenre Lompoe
memiliki tanah yang baik dan iklim yang baik sehingga secara fisik dapat
dikembangkan sebagai wilayah usaha pertanian, dan peternakan.
Terutama pananaman padi dan peternakan sapi.
2. Potensi Sumber daya Alam
a. Luas Lahan Menurut Penggunaannya

Luas lahan menurut penggunaannya di Desa Paenre Lompoe terdiri


dari Tanah Sawah dan Tanah Kering yang termasuk tegalan, pekarangan,
perkebunan dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Luas Tanah menurut Penggunaan Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
No Penggunaan Lahan Luas Lahan(Ha)
1. Tanah Sawah 347,00
2. Tanah Kering
- Pemukiman 174,00

- Pekarangan 81.29

3. Tanah Perkebunan 1,00


4. Luas Fasilitas Umum (Jalan) 2,00
Total 525,00
Sumber : Kantor Dinas Paenre Lompoe, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Paenre
Lompoe memanfaatkan lahan yang ada di wilayah tersebut sacara
maksimal pada sektor tanah sawah dan tanah perkebunan. Hal ini dapat
diketahui dari luas lahan 525,00 Ha, sekitar 348 Ha digunakan sebagai
tanah sawah dan tanah perkebunan. Hal ini menjelaskan bahwa desa
tersebut sangat potensial untuk pengembangan berbagai jenis komoditi
kebun dan tanaman karena memiliki lahan pertanian cukup luas.
a. Jenis Tanaman Pangan

12
Jenis tanaman pangan yang dibudidayakan oleh masyarakat Desa
Paenre Lompoe dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jenis Tanaman Pangan yang diusahakan oleh Masyarakat di
Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten
Bulukumba
Jumlah Produksi
No. Jenis Tanaman
(Ha) (Ton/Ha)
1. Padi 362,00 80,00
2. Jagung 5,00 1,00
3. Semangka 2,00 2,00

Total 369,00 83,00


Sumber : Data Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
Berdasarkan Tabel 3 diatas terlihat bahwa tanaman pangan yang
paling dominan adalah padi dengan luas 362 Ha. Hal ini menggambarkan
sebagian besar lahan yang ada di Desa Paenre Lompoe ditanami dengan
padi yang merupakan komoditi utama yang harus dikembangkan di
daerah tersebut.
b. Potensi Peternakan

Usaha peternakan di Desa Paenre Lompoe secara umum merupakan


usaha prioritas. Ada beberapa jenis ternak yang dipelihara diantaranya
ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Dalam pemeliharaan ternak,
Peternak memilih sistem semi intensif yaitu selain dikandangkan, juga
digembalakan. Adapun jenis dan jumlah ternak yang ada di Desa Paenre
Lompoe dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Populasi Ternak Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang,


Kabupaten Bulukumba.
Jumlah Ternak
No Jenis Ternak
(ekor)
1. Sapi 225

13
2. Kerbau 4
3. Ayam Kampung 350
4. Ayam Broiler 20.500
5. Bebek 67
6. Kuda 45
7. Kambing 45
8. Anjing 5
Jumlah 57.172
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa jenis ternak yang
paling banyak adalah ternak ayam broiler yaitu 20.500 ekor. Sedangkan
yang paling sedikit adalah ternak kerbau yaitu hanya sekitar 4 ekor.
2. Data Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Paenre Lompoe sebesar 6.197 orang dengan


perbandingan laki-laki 2987 orang dan perempuan 3210 orang.
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Desa Paenre Lompoe sebanyak 6.197 orang, yang
terdiri dari 2987 orang laki-laki dan 3210 orang perempuan. Jumlah KK
sebanyak 1711 KK. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan
Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

14
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Paenre
Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
Penduduk
Desa
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Paenre Lompoe 2987 orang 3210 orang 6.197 orang
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
Berdasarkan Pada tabel 5, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
secara keseluruhan yaitu 6.197 orang.
b. Berdasarkan Mata Pencaharian
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Paenre
Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
N Jumlah
Mata Pencaharian
o (orang)
1 Petani 125
2 Buruh Tani 127
3 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 348
4 Peternak 5
5 Montir 6
6 Bidan Swasta 36
7 TNI 13
8 POLRI 24
9 Pengusaha Kecil, Menengah, dan besar 52
10 Pedagang Keliling 12
11 Tukang Kayu 2
12 Tukang Batu 12
13 Tukang Cuci 7
14 Karyawan Perusahaan Swasta 700
15 Wiraswasta 666
16 Pelajar 387
17 Perangkat Desa 101
18 Pengusaha Perdagangan Hasil Bumi 7

15
Pemilik Usaha Jasa Transportasi dan
19 13
Perhubungan
Pemilik Usaha Warung, Rumah Makan, dan
20 5
Restoran
21 Sopir 12
22 Tukang Kue 2
23 Tukang Gigi 3
24 Penyiar Radio 7
25 Satpam/Security 3
Jumlah 2.675
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa di Desa Paenre Lompoe
penduduknya kebanyakan bermata pencaharian sebagai PNS. Namun,
Petani berada di peringkat ketiga terbanyak di Desa Paenre Lompoe.
Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan turun temurun dari orang-orang
terdahulu.
c. Berdasarkan Pendidikan

Tabel 7. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan di Desa Paenre


Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
Jenis Kelamin
No. Tingkat Pendidikan Laki- Perem-
laki puan
1. Tamat SD/sederajat 165 122
2. Tamat SMP/sederajat 187 152
3. Tamat SMA/sederajat 357 350
4. Tamat D-1/sederajat 12 20
5. Tamat D-2/sederajat 9 16
6. Tamat D-3/sederajat 21 35
7. Tamat S-1/sederajat 98 176

16
8. Tamat S-2/sederajat 13 19
9. Tamat S-3/sederajat 9 5
10. Usia 3-6 tahun yang belum sekolah 42 53
11. Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play group 29 30
12. Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 8 6
13. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 689 798
14. Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 12 16
15. Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 78 87
16. Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 77 69
17. Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 88 97
Total 3.945
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
d. Berdasarkan Agama
Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
Jumlah Penduduk (orang)
No Agama
Laki – laki Perempuan
1 Islam 2.982 3.207
2 Kristen 5 7
Jumlah 2.987 3.214
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
3. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan


Prasarana adalah jembatan untuk menuju ketingkat sarana. Jenis dan
jumlah sarana dan prasarana dapat mendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat. Jenis sarana dapat memperlancar proses produksi
usahatani, proses pemasaran dan proses pengembangan usaha.
Jenis sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Paenre Lompoe
dapat dilihat pada Tabel 9.

17
Tabel 9. Sarana Dan Prasarana Desa Paenre Lompoe, Kecamatan
Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
N
Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Ket
o
1. Panjang Jalan Tanah 3,00 km Kurang Baik
2. Panjan Jalan Semen/Beton 5,00 km Kurang Baik
3. Jalan Aspal (Sarana Darat) 5 unit Baik
Jalan Aspal (Prasarana
4. 9 unit Baik
Laut/Sungai)
5. Sumur Pompa 12 unit Baik
6. Sumur Gali 69 unit Baik
7. Tangki Air Bersih 5 unit Baik
8. Saluran Drainase (Pembuangan Air 1 unit Baik
Limbah)
9. Gedung Lembaga Kemasyarakatan 1 unit Baik
Desa dan kelurahan (LDK/LK)
10. Masjid 6 buah Baik
11. Lapangan Bulu Tangkis 1 buah Baik
12. Posyandu 6 unit Baik
JUMLAH 117 unit
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016
4. Kelembagaan Petani

Kelembagaan petani berfungsi sebagai penggerak dan pengawas


pembangunan pertanian. Tumbuh dan berkembangnya kelembagaan
petani dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingan
dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan anggota tergantung kepada
faktor pengikat yang dapat menciptakan keakraban individu-individu yang
menjadi anggota kelompok.
Penumbuhan kelembagaan petani dapat dimulai dari kelompok-
kelompok sosial yang sudah ada dimasyarakat yang selanjutnya melalui

18
kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan menuju bentuk kelompok tani
yang semakin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam
meningkatkan produksi dan pendapatan dari usaha taninya.
Berikut ini kelembagaan petani yang ada di Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba sebagaimana terlihat pada
Tabel 10.
a. Data Gapoktan Paenre Lompoe

Tabel 10. Data Gabungan Kelompok Tani Desa Paenre Lompoe,


Kecamatan Gantarang, Kaupaten Bulukumba.
NAMA PENGURUS KELAS
NAMA JUMLAH
KEMAMPUAN
NO KELOMPOK ANGGOTA
KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
TANI (orang)
KELOMPOK
1 Matajang 1 H. Muhtar Tasbir Hj. Subaedah 24 PEMULA
2 Punranga Muh. Said Saifullah Sukma 25 MADYA
3 Matajang 2 Muh. Agus H. Muh.Idris Jumrawati 25 LANJUT
4 Bila-Bila Abd.Azis, S.Pd Wahyuddin Marlina 25 PEMULA
5 Lalan Tinting H. M.Abdullah Mardiyah Hj. Nisba 25 PEMULA
6 Bocco-Boccoe I H. Syahrir Suharni M. Jafar 25 LANJUT
7 Ajuarae I H. Mulking Alim Bahri Rosmawati 25 PEMULA
8 Ajuarae II Isnandar Nurtinah Rahmi 23 PEMULA
9 Cabalu H. Burhan Patu Mahlil Syafaruddin 25 PEMULA
10 Tammabokong Safiuddin Danial Nani 24 PEMULA
11 Lalan Tinting II Drs. Bahri Rusli Ahmad Ridha 25 PEMULA
12 Bocco-Boccoe 2 Muh. Ridwan Zul Idhar Muh. Idris 22 PEMULA
13 Matajang 3 Ahmad Faisal H. Arifuddin Husni Huana 25 PEMULA
14 Punranga 2 Muh. Alwi Mujetaba Saenab 24 PEMULA
15 Ajuarae 3 Irwan Kahar Ismail Darmawati 25 PEMULA
16 KWT Punranga Hasmawati Saenab Rahmi 33 PEMULA
17 KWT Ilalang Hj. Nisbaniyati Nurlaeli Nirmawati 25 PEMULA
18 KWT Nurul Masniati Nurhima Rahma 25 PEMUDA
Qudus
19 Dayati Suhaeni Hj. Saimah 25 MADYA
KWT Mawar

19
Bocco-Boccoe
20 Bocco-Boccoe Abide Irsam Abd. Rahman 25 LANJUT
Sejahtera

Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016


b. Kelompok Tani
Tabel 11. Data Kelompok Tani Ajuarae I Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
Nama Usia Tingkat Jumlah Pengalaman
No. Responden (Tahun) Pendidikan Tanggunga Berusahatani
n Keluarga
1. H. Mulking 60 SR 2 45
2. Alim Bahri 53 SD 6 32
3. Masdar 42 SMP 4 27
4. Yusmadianto 31 SD 3 12
5. Ambo Sakka 55 SMA 5 43
6. Darwis 40 SMA 3 20
7. H. Muh. Nasir 55 TTSD 5 40
8. Muh. Alwi 40 SMA 4 20
9. Caripuddin 40 SD 3 27
10. Takdir 38 SMP 4 21
11. H. Nasiruddin 50 SD 3 37
12. M. Akil, 40 SMA 2 21
13. M. Rusdi 48 TTSD 4 30
14. Usman 40 SD 3 20
15. Marhum 50 TTSD 2 33
16. H. Muchtar 55 SD 3 45
17. Pate 45 TTSD 3 40
18. Baktiar 44 S1 4 38
19. Risman 30 SMA 2 10
20. Taban 58 TTSD 3 40
21. Gading 36 SD 2 20

20
22. Sanuddin 50 SD 3 35
23. M. Japa 51 SMP 1 31
24. M. Nakir. L 56 TTSD 1 30
25. Baha Mare 45 SD 2 30
26. H. Ukkase 53 SMP 2 33
27. Ismail 43 SMA 3 23
28. Usman 37 SMA 3 17
29. H. Burhanuddin 55 SMA 1 32
30. Alimuddin 54 SMA 4 38
31. H. Muh. Saleh 48 SMP 1 28
32. Ibnu 40 SMP 2 20
33. Nakir. S 46 TTSD 1 30
34. H. Nurdin 56 SD 1 35
35. Yusman 38 SMA 3 18
36. Yasrul 47 SMA 2 27
37. Waris 60 SMA 3 45
38. Adi Rauf 34 SMP 2 10
39. Baharuddin 37 SD 3 20
40. Saeful 37 SMA 4 19
Jumlah 1837 112 676
Rata-Rata 45.925 3 16,9
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2017
Tabel 12. Data Kelompok Tani Matajang 2 Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
Umu Luas Status
N
Nama Petani Jabatan r Pend Alamat Garapan Pemili Peng
o
(Thn) (Ha) k garap
Punrang
1 Muh. Agus Ketua 35 SMK a 1. 00 √ √
Sekertari Punrang
2 Rizal s 38 SMK a 1. 00 − √

21
Punrang
3 H. Pasauri Anggota 55 SR a 1. 50 √ √
Punrang
4 Muhtar Anggota 38 SE a 1. 00 √ √
Punrang
5 H. Arifuddin Anggota 43 SMP a 1. 00 √ √
Punrang
6 Burhanuddin Anggota 55 SR a 1. 25 − √
Punrang
7 Mashun Anggota 43 SMP a 1. 25 √ √
Punrang
8 Nur Adi Anggota 32 SMA a 1. 00 √ √
Punrang
9 H. Muh. Idris Anggota 50 SMP a 1. 21 √ √
Punrang
10 Hj. Indo Tuo Anggota 48 SMP a 1. 50 √ √
Punrang
11 Paisal Anggota 33 SMK a 1. 75 √ √
Punrang
12 Rusdi Anggota 34 SMP a 1. 25 − √
Punrang
13 Muslimin Anggota 55 SMA a 1. 25 √ √
Punrang
14 Maryam Anggota 45 SMU a 1. 00 √ √
Punrang
15 Hj. Hartatiah Anggota 57 SR a 1. 75 √ √
Punrang
16 Undin Anggota 41 SD a 1. 50 − √
Punrang
17 Nasrun Anggota 43 SD a 1. 25 − √
18 Cakir Anggota 38 SD Punrang 1. 00 − √

22
a
Punrang
19 Takdir Anggota 35 SD a 1. 25 − √
Punrang
20 Abd. Wahab Anggota 55 SR a 1. 75 − √
Punrang
21 Umar Anggota 38 SD a 1. 75 − √
Punrang
22 Irfan Anggota 35 SMA a 1. 50 √ √
Punrang
23 Sudirman Anggota 28 SD a 1. 25 − √
Punrang
24 Masnur Anggota 30 SMA a 1. 50 √ √
Punrang
25 Nasaruddin 60 SD a 1. 25 − √
Jumlah 33,21
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2017

23
Tabel 13. Data Kelompok Bocco-boccoe Sejahtera, Desa Paenre Lompoe,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
KOMODITAS
N NAMA VOLUM
NOMOR KTP YANG
O ANGGOTA E (Ekor)
DIUSAHAKAN
730201100171000
2
1 ABIDE 6, TERNAK SAPI
730201031291000
2
2 IRSAM 5, TERNAK SAPI
ABDUL 730201130888000
3
3 RAHMAN 1, TERNAK SAPI
RAHMAT 730207181091000
-
4 YUSUF 2, TERNAK SAPI
730201250779000
2
5 MUSTAKIN 1, TERNAK SAPI
730201180978000
4
6 ABD. AZIS 2, TERNAK SAPI
730201121053000
1
7 M. RIDWAN 1, TERNAK SAPI
730201311272020
2
8 RUSTAN 5, TERNAK SAPI
9 MUHAMMAD 730201311264001 TERNAK SAPI -
IDRIS 0,
730201270268000
3
10 H. SYAHRIR 1, TERNAK SAPI
730201100874000
2
11 NURDIN 1, TERNAK SAPI
730201051264000
4
12 SAFIUDDIN 3, TERNAK SAPI
730201311260002
2
13 AMBO TANG 2, TERNAK SAPI

24
730201250490000
3
14 SYAHRUL 4, TERNAK SAPI
730209270687000
-
15 AMILUDDIN 3, TERNAK SAPI
730201130595000
-
16 MUH. AKBAR 1, TERNAK SAPI
SUDARTA 730201231283000
-
17 TAHIR, SE 1, TERNAK SAPI
730201200577000
2
18 AHMAD NUR 9, TERNAK SAPI
730201311260002
-
19 HAERUDDIN 1, TERNAK SAPI
730201300592000
2
20 WAIS ALKARNI 3, TERNAK SAPI
21 ALFIAN 730201290592000 TERNAK SAPI 3
MEISYAH AS 1,
730201070680000
-
22 AMINUDDIN 3, TERNAK SAPI
730201251097000
-
23 MUH. ANSAR 1, TERNAK SAPI
730201010772008
-
24 MUH. ACIR 7, TERNAK SAPI
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2017

25
B. Identitas Responden
Tabel 14. Data Kelompok Tani sebagai Responden di Desa Paenre
Lompoe, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba
STATUS PENGA
LUAS JUMLA
LAMAN
N NAMA KELOMPOK LAHA H
JABATAN UMUR PEN USAHA
O RESPONDEN TANI N SAPI
(tahun) D TANI
(Ha) (ekor)
(tahun)

ANGGOT
1 ALIM BAHRI A 53 SD 1,5 4 32
ANGGOT
2 AMBO SAKKA A 55 SMA 1,5 4 43
ANGGOT
3 H. MUH. NASIR A 55 SD 1,5 4 40
ANGGOT
4 MUH. ALWI A 40 SMA 1,5 3 20
ANGGOT
5 M.AKIL A 40 SMA 1 3 21
AJUARAE I
ANGGOT
6 RISMAN A 30 SMA 1 2 10
ANGGOT
7 SANUDDIN A 50 SD 2 4 35
ANGGOT
8 H. UKKASE A 53 SMP 2 4 33
ANGGOT
9 ALIMUDDIN A 54 SMA 1,5 4 38
ANGGOT
10 H. MUH. SALEH A 48 SMP 1 3 28
11 MUH. AGUS MATAJANG KETUA 35 SMK 1 3 10
2
12 MUHTAR ANGGOT 38 S.E 1 2 18
A

26
ANGGOT
13 MASHUN A 43 SMP 1,25 4 23
ANGGOT
14 Hj. INDO TUO A 48 SMP 1,5 4 30
ANGGOT
15 PAISAL A 33 SMK 1,75 2 10
ANGGOT
16 MUSLIMIN A 55 SMA 1,25 4 35
17 ABIDE KETUA 40 SMK 1 2 15
ANGGOT
18 IRSAM A 35 SMA 1 2 10
ABDUL ANGGOT
19 RAHMAN A 35 SMK 1 3 10
ANGGOT
20 MUSTAKIN A 50 SD 1,5 2 40
ANGGOT
21 ABD. AZIS A 55 SD 1,5 4 35
BOCCO-
ANGGOT
BOCCOE
22 H. SYAHRIR A 50 SMP 1,5 3 30
SEJAHTER
ANGGOT
A
23 SAFIUDDIN A 55 SMP 1,5 4 35
ANGGOT
24 SYAHRUL A 30 SMA 1 3 10
25 ALFIAN ANGGOT 30 SMK 1 3 10
MEISYAH AS A
ANGGOT
26 AHMAD NUR A 35 SMK 1 2 15
ANGGOT
27 RUSTAN A 50 SD 2 2 30
Sumber : Kantor Desa Paenre Lompoe, 2016

27
Data responden menggambarkan dengan jelas berdasarkan keadaan
dan situasi evaluasi yang dilakukan. Data responden yang telah ditabulasi
digunakan sebagai pertimbangan dalam menetapkan karakteristik
responden dalam pengambilan keputusan. Berikut ini rincian data
responden untuk kegiatan evluasi penyuluhan.
1. Berdasarkan Umur
Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Umur.
No Umur (tahun) Jumlah Persentase (%)

1. 26 – 35 8 30
2. 36 – 45 5 18
3. 46 – 55 14 52
Jumlah 27 100

Sumber : Data primer setelah diolah


Dari Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa 52 % responden berumur
46 - 55 tahun sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat adopsi
inovasi bagi responden.
2. Berdasarkan kepemilikan ternak sapi
Tabel 16. Jumlah Responden dan Jumlah Sapi yang dimiliki.
No Sapi (ekor) Jumlah Persentase (%)

1. 2 8 30
2. 3 8 30
3. 4 11 40
Jumlah 27 100

Sumber : Data primer setelah diolah


Dari Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa 40 % responden memiliki
ternak sapi berjumlah 4 ekor. Ini membuktikan bahwa responden banyak
yang memelihara sapi sebagai penghasilan utamanya.

3. Berdasarkan Pengalaman Usaha Tani


Tabel 17. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha Tani

28
No Pengalaman Usaha Tani Jumlah Persentase (%)
1. 10 -15 8 30
2. 16 – 20 3 11
3. 21 – 25 2 7
4. 26 – 30 4 15
5. 31 – 35 6 22
6. > 35 4 14
Jumlah 27 100%

Sumber : Data primer setelah diolah

Dari Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa 30 % responden sudah


bertani selama 10-15 tahun, sedangkan 22 % responden sudah bertani
selama 31-35 tahun.

B. PEMBAHASAN

Dari hasil data yang diperoleh berdasarkan jawaban responden


atas kuesioner yang telah dibagikan, dapat dirangkum dalam tabel berikut:

1. Evaluasi Awal

EVALUASI AWAL TINGKAT PENGETAHUAN


No. Nama Responden Jawaban Responden Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mawar P 2 3 1 1 2 3 2 3 2 3 22
2 Fauziah A 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 22
3 Feby A 1 2 3 1 2 3 3 1 3 2 21

29
4 Miftah R 2 3 1 3 2 2 2 1 1 1 18
35 Gusti B 2 1 3 3 2 2 1 2 3 2 21
6 Muhlizha F 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 20
7 Indah F 3 3 2 3 2 2 1 1 1 2 20
8 Rizal M 2 3 3 2 1 1 2 1 2 3 20
9 Asdar FR 1 2 1 2 3 2 2 1 1 3 18
10 Bayu G 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 21
11 Asriandi I 2 2 3 3 2 1 1 2 1 2 19
12 Aswin 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 19
13 Muh. Ikrar 3 2 2 1 1 2 1 2 3 1 18
14 Adolf Dandi 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 21
15 Muh. Badri 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 21
16 Faisal Ridwan 2 2 1 2 3 3 2 1 1 1 18
17 Syamsuri A 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 19
18 Zulkifli 2 2 1 1 3 3 2 1 1 2 18
19 Candra Agus 2 3 1 2 1 2 1 1 3 3 19
20 Nuradhayani 2 3 2 1 3 3 2 2 3 1 22
21 Resky febrianti 3 2 1 2 2 1 2 3 2 2 20
22 Reski Maya 2 3 2 2 1 1 2 1 2 3 19
23 Rahmaniar 2 3 2 2 1 1 2 3 1 2 19
24 Fajar 1 3 2 1 3 2 2 1 2 3 20
25 Ardiansyah 3 2 2 3 1 1 3 1 2 2 20
26 Bagas 2 2 1 2 1 2 2 1 3 3 19
27 Anugrah 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 22
28 Sudirman 2 1 1 3 1 1 2 2 3 3 19
29 Kemal Pasha 2 3 3 1 1 2 1 3 2 2 20
Total 574

Jumlah Skor = 574

30
 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 10 x 5
= 1450
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 10 x 1
= 290
jumlah skor 574
Persentase x 100 %= x 100% =39 ,58 %
skor tertinggi 1450
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :
39,58%

20% 40% 60% 80% 100%


0 TM KM CM M SM

0 290 580 870 1160 1450

574

Keterangan :
TM : Tidak Mengetahui
KM : Kurang Mengetahui
CK : Cukup mengetahui
M : Mengetahui
SM : Sangat Mengetahui

Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1450, maka


persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Kurang Mengetahui.

EVALUASI AWAL TINGKAT SIKAP


No. Nama Responden Jawaban Responden Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mawar P 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 24

31
2 Fauziah A 2 2 3 2 1 1 2 1 2 3 2 21
3 Feby A 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 24
4 Miftah R 1 2 1 3 3 2 2 1 2 2 3 22
5 Gusti B 2 3 2 1 1 2 2 3 2 3 2 23
6 Muhlizha F 2 2 1 3 2 1 1 2 3 2 1 20
7 Indah F 2 1 3 3 2 1 2 2 2 1 2 21
8 Rizal M 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 22
9 Asdar FR 3 2 2 1 1 2 1 2 3 2 1 20
10 Bayu G 2 3 2 2 1 1 2 1 2 3 3 22
11 Asriandi I 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 25
12 Aswin 3 2 2 1 1 2 3 1 2 3 2 22
13 Muh. Ikrar 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 21
14 Adolf Dandi 2 1 3 2 3 2 2 1 1 2 3 22
15 Muh. Badri 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 23
16 Faisal Ridwan 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 21
17 Syamsuri A 3 2 2 1 3 2 3 2 1 2 3 24
18 Zulkifli 2 2 3 1 1 2 3 3 1 1 2 21
19 Candra Agus 2 3 3 2 1 1 2 3 2 3 2 24
20 Nuradhayani 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 21
21 Resky febrianti 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 25
22 Reski Maya 3 2 2 3 1 1 2 3 2 3 2 24
23 Rahmaniar 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 25
24 Fajar 2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 23
25 Ardiansyah 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 22
26 Bagas 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 2 24
27 Anugrah 2 3 1 2 1 1 2 3 2 1 2 20
28 Sudirman 3 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 22
29 Kemal Pasha 3 2 1 3 2 2 3 2 3 1 1 23
Total 651

32
Jumlah Skor = 651
 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 11 x 5
= 1595
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 11 x 1
= 319
jumlah skor 651
Persentase x 100 %= x 100% =40 ,81 %
skor tertinggi 1595
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

40 ,81 %
20% 40% 60% 80% 100%
0 TS KS CS S SS

0 319 638 957 1276 1595

651
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1595, maka


persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Kurang Setuju.

EVALUASI AWAL TINGKAT KETERAMPILAN


No. Nama Responden Jawaban Responden Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12

33
1
1 Mawar P 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 3 1 24
2 Fauziah A 2 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 22
3 Feby A 2 2 3 1 1 3 2 2 1 2 1 1 21
4 Miftah R 1 1 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 22
5 Gusti B 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 3 24
6 Muhlizha F 1 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 23
7 Indah F 2 2 2 1 1 2 1 3 3 2 2 1 24
8 Rizal M 2 1 1 1 2 2 3 2 1 3 1 1 21
9 Asdar FR 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 24
10 Bayu G 2 2 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 22
11 Asriandi I 2 1 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1 24
12 Aswin 2 3 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 22
13 Muh. Ikrar 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 3 22
14 Adolf Dandi 1 2 1 1 2 3 3 2 1 2 3 1 22
15 Muh. Badri 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 1 23
16 Faisal Ridwan 2 3 2 1 1 2 1 3 2 1 2 2 22
17 Syamsuri A 2 2 1 2 1 1 3 3 2 1 2 3 23
18 Zulkifli 1 3 1 1 2 3 2 1 2 3 2 2 23
19 Candra Agus 1 2 2 1 1 1 2 3 3 2 1 3 22
20 Nuradhayani 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 3 22
21 Resky febrianti 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 2 24
22 Reski Maya 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 1 2 24
23 Rahmaniar 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 22
24 Fajar 3 2 1 2 1 2 3 1 1 2 2 3 23
25 Ardiansyah 3 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 3 24
26 Bagas 2 3 2 1 1 2 3 2 1 2 3 1 23
27 Anugrah 2 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 24
28 Sudirman 2 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 3 22
29 Kemal Pasha 1 2 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 24

34
Total 661

Jumlah Skor = 661


 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 12 x 5
= 1740
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 12 x 1
= 348
jumlah skor 661
Persentase x 100 %= x 100% =37 ,98 %
skor tertinggi 1740
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

37,98%
20% 40% 60% 80% 100%
0 TT KT CT T ST

0 348 696 1.044 1392 1740

661
Keterangan :
TT : Tidak Terampil
KT : Kurang Terampil
CT : Cukup Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil

Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1740, maka


persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Kurang Terampil .

35
2. Evaluasi Akhir

EVALUASI AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN


No Nama Responden Jawaban Responden Skor
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mawar P 3 4 3 3 5 4 3 4 5 5 39
2 Fauziah A 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 38
3 Feby A 3 3 4 4 3 5 3 3 5 3 36
4 Miftah R 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 36
5 Gusti B 3 3 3 4 3 3 4 5 5 5 38
6 Muhlizha F 3 4 3 5 5 4 3 4 3 3 37
7 Indah F 4 3 3 5 4 5 3 4 5 4 40
8 Rizal M 4 3 3 5 3 4 5 4 4 5 40
9 Asdar FR 3 3 4 5 4 3 4 5 3 4 38
10 Bayu G 3 4 3 5 3 4 3 5 3 4 37
11 Asriandi I 4 5 4 4 3 3 3 4 5 3 38
12 Aswin 3 3 4 5 3 5 4 3 4 3 37
13 Muh. Ikrar 3 3 4 5 4 3 4 3 4 3 36
14 Adolf Dandi 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 35
15 Muh. Badri 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 35
16 Faisal Ridwan 3 4 3 5 4 5 4 3 3 3 37
17 Syamsuri A 3 3 3 3 4 4 3 3 5 5 36
18 Zulkifli 4 5 5 3 3 3 4 5 3 3 38
19 Candra Agus 3 3 5 3 4 5 3 5 4 3 38
20 Nuradhayani 3 4 3 3 4 4 5 3 3 4 36
21 Resky febrianti 4 4 3 5 4 3 5 3 4 4 39
22 Reski Maya 4 4 3 3 5 4 3 5 4 3 38
23 Rahmaniar 3 3 3 5 3 4 5 3 4 4 37
24 Fajar 4 4 3 5 3 4 3 3 4 5 38
25 Ardiansyah 3 5 4 5 3 3 4 5 3 3 38

36
26 Bagas 4 4 3 3 4 5 3 4 5 4 39
27 Anugrah 4 3 4 3 5 5 3 4 5 3 39
28 Sudirman 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 39
29 Kemal Pasha 3 4 3 5 3 4 4 3 4 5 38
Total 1090

Jumlah Skor = 1090


 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 10 x 5
= 1450
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 10 x 1
= 290
jumlah skor 1090
Persentase x 100 %= x 100% =75 ,17 %
skor tertinggi 1450
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :
75,17%

20% 40% 60% 80% 100%


0 TM KM CM M SM

0 290 580 870 1.160 1450

1090
Keterangan :
TM : Tidak Mengetahui
KM : Kurang Mengetahui
CK : Cukup mengetahui
M : Mengetahui
SM : Sangat Mengetahui

37
Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1450, maka
persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Mengetahui.

EVALUASI AKHIR TINGKAT SIKAP

No Nama Jawaban Responden


Skor
. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Mawar P 3 3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 42
2. Fauziah A 3 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 41
3. Feby A 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 3 42
4. Miftah R 3 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 41
5. Gusti B 3 4 3 3 3 5 4 4 3 3 4 39
6. Muhlizha F 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 43
7. Indah F 3 3 3 4 5 3 3 4 3 3 5 39
8. Rizal M 4 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 45
9. Asdar FR 3 3 4 3 5 5 3 3 4 4 4 41
10. Bayu G 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 5 41
11. Asriandi I 3 4 4 3 3 3 5 5 4 3 4 41
12. Aswin 4 4 3 5 3 3 4 4 5 3 3 41
13. Muh. Ikrar 3 3 3 4 3 4 4 5 3 4 4 40

14. Adolf Dandi 3 3 5 4 3 3 5 4 3 4 3 40

15. Muh. Badri 4 3 3 5 4 3 3 3 5 3 4 40


16. Faisal Ridwan 3 3 4 4 3 4 5 4 5 3 5 43
17. Syamsuri A 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 40
18. Zulkifli 3 3 3 3 4 3 4 3 5 5 5 41
19. Candra Agus 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 3 39

20. Nuradhayani 3 3 3 4 3 5 5 3 4 3 4 40

21. Resky febrianti 4 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 39

38
22. Reski Maya 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 5 42
23. Rahmaniar 3 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 39
24. Fajar 3 5 3 3 4 3 4 3 3 4 3 38
25. Ardiansyah 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 41

26. Bagas 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 3 43

27. Anugrah 3 4 4 4 3 3 5 3 4 3 5 41

28. Sudirman 4 4 3 5 3 3 5 4 4 3 4 42

29. Kemal Pasha 4 3 5 3 4 4 3 5 4 5 4 44

Total 1188

Jumlah Skor = 1188


 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 11 x 5
= 1595
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 11 x 1
= 319
jumlah skor 1188
Persentase x 100 %= x 100% = 74 ,48 %
skor tertinggi 1595

Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

74,48%

20% 40% 60% 80% 100%


0 TS KS CS S SS

0 319 638 957 1.276 1.595

39
1188
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1595, maka


persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Setuju .

EVALUASI AKHIR TINGKAT KETERAMPILAN


No Nama Responden Jawaban Responden Skor
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mawar P 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 46
2 Fauziah A 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 41
3 Feby A 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 3 49
4 Miftah R 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 4 44
5 Gusti B 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 45
6 Muhlizha F 4 4 3 5 3 5 3 4 3 4 3 3 44
7 Indah F 4 5 5 3 4 5 4 3 4 3 3 4 47
8 Rizal M 3 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 3 43
9 Asdar FR 3 4 4 3 4 5 5 4 3 4 3 4 46
10 Bayu G 4 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 4 47
11 Asriandi I 4 5 5 3 5 4 3 5 3 5 3 3 48
12 Aswin 4 4 3 5 4 5 3 3 4 3 5 4 47
13 Muh. Ikrar 5 4 4 5 3 3 3 4 3 5 4 3 46
14 Adolf Dandi 4 3 4 4 3 5 5 4 3 5 4 5 49
15 Muh. Badri 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 45

40
16 Faisal Ridwan 3 2 3 5 4 3 3 3 4 5 4 4 43
17 Syamsuri A 3 4 3 3 4 5 4 3 6 4 5 4 48
18 Zulkifli 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 3 4 48
19 Candra Agus 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3 4 4 47
20 Nuradhayani 3 4 3 4 4 5 3 3 4 3 4 5 45
21 Resky febrianti 4 3 4 3 5 4 5 4 3 5 4 3 47
22 Reski Maya 4 5 3 5 3 3 4 5 3 3 4 4 46
23 Rahmaniar 4 3 4 4 5 3 3 3 4 5 4 3 45
24 Fajar 3 4 3 3 5 4 4 3 5 3 3 4 44
25 Ardiansyah 3 4 3 4 4 5 5 3 4 3 3 3 44
26 Bagas 4 4 5 3 5 3 5 4 3 3 4 3 46
27 Anugrah 4 5 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 44
28 Sudirman 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 45
29 Kemal Pasha 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 49
Total 1328
Jumlah Skor = 1328
 Jumlah skor tertinggi = j. responden x j. soal x kriteria tertinggi
= 29 x 12 x 5
= 1740
 Jumlah skor terendah = j. Responden x j. Soal x kriteria terendah
= 29 x 12 x 1
= 348
jumlah skor 1328
Persentase x 100 %= x 100% = 76 ,32 %
skor tertinggi 1740
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

76,32%
20% 40% 60% 80% 100%
0 TT KT CT T ST

0 348 696 1.044 1.392 1.740

41
1328
Keterangan :
TT : Tidak Terampil
KT : Kurang Terampil
CT : Cukup Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil

Jadi dari 29 responden, maka skor yang diperoleh 1740, maka


persentase tingkat pengetahuan peternak tentang pembuatan mol dari
limbah buah-buahan itu terletak pada kriteria Terampil .

EVALUASI AWAL TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN


KETERAMPILAN

Jumlah skor yang diproleh = 1886


Jumlah skor tertinggi yang diproleh = 29 x 5 x 33 = 4785
Jumlah skor terendah yang diproleh = 29 x 1 x 33 = 957

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan,sikap, dan keterampilan


petani responden terhadap pembuatan mol dari buah jeruk diproleh
nilai :
jumlah skor 1886
x 100 %= x 100% = 39,41 %
skor tertinggi 4785
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :
39,41%

20% 40% 60% 80% 100%


0 TM KM CM M SM

0 957 1914 2871 3828 4785

42
1886
Keterangan :
TM : Tidak Merespon
KM : Kurang Merespon
CM : Cukup Merespon
M : Merespon
SM : Sangat Merespon

Maka tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebelum


melakukan penyuluhan dalam menerapkan pembuatan mol dari buah
jeruk berada pada tingkat kategori kurang merespon yaitu 39,41%.

EVALUASI AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN


KETERAMPILAN

Jumlah skor yang diproleh = 3606


Jumlah skor tertinggi yang diproleh = 29 x 5 x 33 = 4785
Jumlah skor terendah yang diproleh = 29 x 1 x 33 = 957

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan,sikap, dan keterampilan


petani responden terhadap pembuatan mol dari buah jeruk diproleh
nilai :
jumlah skor 3606
x 100 %= x 100% = 75,36 %
skor tertinggi 4785
Jika digambarkan dengan garis continuum adalah sebagai berikut :

75,36%
20% 40% 60% 80% 100%
0 TM KM CM M SM

0 957 1914 2871 3828 4785

3606
Keterangan :

43
TM : Tidak Merespon
KM : Kurang Merespon
CM : Cukup Merespon
M : Merespon
SM : Sangat Merespon

Maka tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani setelah


melakukan penyuluhan dalam menerapkan pembuatan mol dari buah
jeruk berada pada tingkat kategori merespon yaitu 75,36%.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian tentang pembuatan mol


dari limbah buah jeruk di Desa paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang,
Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut :
1. Hasil evaluasi tingkat pengetahuan petani tentang kegiatan penyuluhan
pembuatan mol dari limbah buah jeruk bahwa petani berada di garis
continuum evaluasi persentase hasil Nilai 75,17% yaitu bahwa petani
terampil dalam pembuatan mol dari limbah buah jeruk.
2. Hasil evaluasi tingkat sikap petani tentang kegiatan penyuluhan
pembuatan mol dari limbah buah jeruk bahwa petani berada di garis

44
continuum evaluasi persentase hasil Nilai 74.48% yaitu bahwa petani
terampil dalam pembuatan mol dari limbah buah jeruk.
3. Hasil evaluasi tingkat pengetahuan petani tentang kegiatan penyuluhan
pembuatan mol dari limbah buah jeruk bahwa petani berada di garis
continuum evaluasi persentase hasil Nilai 76,32% yaitu bahwa petani
terampil dalam pembuatan mol dari limbah buah jeruk.
B. Saran

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani


mengenai teknologi pembuatan mol dari limbah buah jeruk, maka
penyuluh dan dinas terkait sebaiknya melakukan penyuluhan dan
bimbingan kemudian diikuti dengan sikap penyuluh yang sedia memberi
saran kepada petani atas hambatan yang petani hadapi sehingga tujuan
penyuluhan pertanian yang telah ditetapkan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Hadinata, I. 2008. Membuat Mikroorganisme Lokal. Http://Ivanhadinata.

Hidayat. 2006. Mikrobiologi industri. Andi offset, Yogyakarta.

Purwasasmita, M. 2009. Mikroorganisme lokal sebagai pemicu siklus kehidupan


dalam bioreaktor tanaman. seminar nasional teknik kimia
indonesia-SNTKI.

Van den Ban, A.W., dan Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta
: Kanisius

45
46
LAMPIRAN

LEMBAR KUISIONER

A. Pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan responden


1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan
limbah buah jeruk ?
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat mengetahui

2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan


Mikro Organisme Lokal ?

47
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat mengetahui

3. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan


MOL dari buah jeruk ?
a. Tidak mengetahui
b. Kurang mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat mengetahui

4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang cara pengolahan limbah buah


jeruk menjadi MOL ?
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat MOL dari buah jeruk ?


a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat mengetahui

6. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kelebihan dari MOL buah jeruk ?


a. Tidak Mengetahui

48
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

7. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan


dalam pembuatan MOL dari buah jeruk ?
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

8. Apakah Bapak/Ibu mengetahui selain dari limbah buah jeruk apa saja
yang bisa di gunakan untuk membuat MOL ?
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

9. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang cara pembuatan MOL dari


limbah buah jeruk?
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Cukup Mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

10. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang teknik pemberian MOL dari


buah jeruk terhadap tanaman ?

49
a. Tidak Mengetahui
b. Kurang mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Mengetahui
e. Sangat Mengetahui

B. Pertanyaan untuk mengukur tingkat sikap responden


1. Apakah Bapak/Ibu setuju untuk memanfaatkan limbah buah jeruk
menjadi MOL ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

2. Apakah Bapak/Ibu setuju MOL dapat menyuburkan tanaman ?


a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

3. Apakah Bapak/Ibu setuju menyemprotkan MOL buah jeruk ke tanaman


?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

50
4. Apakah Bapak/Ibu setuju bahwa MOL bisa menjadi alternatife
pengganti pestisida sintetis ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

5. Apakah Bapak/Ibu setuju jika di lakukan penyuluhan tentang


pembuatan MOL dari limbah buah jeruk ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

6. Apakah Bapak/Ibu setuju jika MOL limbah jeruk di berikan pada


tanaman Anda ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

7. Apakah Bapak/Ibu setuju jika manfaat penggunaan MOL buah jeruk di


beritahukan kepada masyarakat sekitar ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

51
8. Apakah Bapak/Ibu setuju jika anggota kelompok tani melaksanakan
pembuatan MOL buah jeruk ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu bahwa MOL buah jeruk lebih sehat di


gunakan di bandingan meggunakan pestisida kimia?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

10. Apakah Bapak/Ibu setuju jika MOL buah jeruk ini di buat dalam skala
besar ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju
e. Sangat Setuju

11. Apakah Bapak/Ibu setuju jika pemerintah mengharuskan penggunaan


pertanian organik ?
a. Tidak Setuju
b. Kurang Setuju
c. Cukup Setuju
d. Setuju

52
e. Sangat Setuju

C. Pertanyaan untuk mengukur tingkat keterampilan responden


1. Berapakah waktu yang dibutuhkan Bapak/Ibu dalam pembuatan MOL
dari buah Jeruk ?
a. 4 jam
b. 3
c. 2 jam
d. 1,5 jam
e. 1 jam

2. Hal apakah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan MOL dari buah
jeruk ?
a. Bahan yang digunakan harus sesuai
b. Takaran bahan yang digunakan harus sesuai
c. Wadah penyimpanan
d. Teknik pembuatan
e. Temperatur suhu

3. Apakah Bapak/Ibu tahu alat-alat yang di gunakan dalam pembuatan


MOL buah jeruk ?
a. Pisau
b. Pisau, dan ember,
c. Tali raffia, ember, dan pisau
d. Tali raffia, ember, pisau, karung dan timba
e. Tali raffia, ember, pisau, karung ,timba dan talenan

4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan dalam proses fermentasi MOL


dari buah jeruk ?
a. 15 hari
b. 12 hari

53
c. 9 hari
d. 7 hari
e. 5 hari

5. Dimanakah tempat yang baik dalam pembuatan MOL buah jeruk ?


a. Di tempat berteduh
b. Di tempat terbuka
c. Di gudang
d. Di sawah
e. Di lahan

6. Apakah Anda tahu berapa lama waktu menyimpan MOL buah jeruk ?
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 buan
d. 4 bulan
e. 5 bulan

7. Dimanakah tempat yang baik untuk penggunaan MOL buah jeruk pada
tanaman ?
a. Di pinggiran sawah kebun dan sawah
b. Di tengah-tengah kebun dan sawah
c. Di batang tanaman
d. Di akar tanaman
e. Di mana saja

8. Apakah Bapak/Ibu sudah bisa dalam pembuatan MOL buah jeruk ?


a. Tidak mampu

54
b. Kurang mampu
c. Cukup mampu
d. Mampu
e. Sangat mampu
9. Berapa orang yang Bapak/Ibu butuhkan dalam membuat MOL buah
jeruk ?
a. 6 orang
b. 5 orang
c. 4 orang
d. 3 orang
e. 2 orang

10.Apakah Bapak/Ibu tahu berapa takaran MOL buah jeruk yang di


butuhkan dalam 1 hektar?
a. 50 ml
b. 35 ml
c. 30 ml
d. 25 ml
e. 20 ml

11. Apakah bapak/ibu merasa memiliki kesulitan dalam pembuatan MOL


buah jeruk?
a. Tidak
b. Sangat kesulitan
c. kurang kesulitan
d. Tidak kesulitan
e. Sangat tidak kesulitan

12. Apakah Anda masih membutuhkan buku panduan/fasilitator dalam


pembuatan MOL buah jeruk ?
a. Tidak butuh

55
b. Kurang membutuhkan
c. Cukup membutuhkan
d. Butuh
e. Sangat butuh

56

Anda mungkin juga menyukai