Anda di halaman 1dari 3

Dalam pemaparan materi disampaikan mengenai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL). PPL memiliki tugas dan fungsi memberikan penyuluhan kepada petani
melalui pendekatan kelompok tani. Hal itu dilakukan agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap
petani menjadi lebih baik dalam mengelola usaha tani. Dalam melaksanakan tugasnya agar berjalan
efektif dan efisien, setiap Penyuluh Pertanian perlu melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Persiapan Penyuluhan

Persiapan penyuluhan merupakan bagian penting sebelum pelaksanaan penyuluhan


diselenggarakan. Persiapan penyuluhan yang terencana dengan baik akan mempermudah Penyuluh
Pertanian untuk melaksanakan penyuluhan. Persiapan tersebut antara lain melakukan Identifikasi
potensi wilayah (IPW); Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK); Penyusunan programa penyuluhan pertanian bersama tim;
dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP).

Pelaksanaan Penyuluhan

Tanpa persiapan yang baik, pelaksanaan penyuluhan pertanian akan kehilangan arah dan tujuan.
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa metode yang dapat diterapkan Penyuluh Pertanian agar dapat
berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan klasifikasinya, terdapat tiga metode penyuluhan yaitu
metode penyuluhan media massa (TV, radio, lieflet dan lain-lain), metode penyuluhan kelompok
(demonstrasi/peragaan teknologi, kursus tani, sekolah lapang dan lain-lain) dan metode penyuluhan
individu (konsultasi pertanian).

Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses penyuluhan, evaluasi penyuluhan
sangat penting untuk mengukur/menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan penyuluhan
yang telah dilaksanakan. Hasil kegiatan penyuluhan pertanian yang telah dilaksanakan dilaporkan
kepada pimpinan selaku penanggungjawab kegiatan penyuluhan sebagai bahan pengambilan
keputusan/kebijakan. Setiap penyuluh pertanian berkewajiban membuat laporan pelaksanaan
kegiatan yang telah diselenggarakannya. Laporan tersebut disampaikan setiap bulan, triwulan,
semester dan setiap tahun.
Penyuluh Pertanian memiliki tugas dan fungsi memberikan penyuluhan kepada petani melalui
pendekatan kelompoktani agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap petani menjadi lebih baik
dalam mengelola usahatani guna meningkatkan kesejahteraannya. Dalam melaksanakan tugasnya
agar berjalan efektif dan efisien, setiap Penyuluh Pertanian perlu melakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut : persiapan; pelaksanaan; evaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan dan
pengembangan penyuluhan pertanian.

Persiapan Penyuluhan

Persiapan penyuluhan merupakan bagian penting sebelum pelaksanaan penyuluhan


diselenggarakan. Persiapan penyuluhan yang terencana dengan baik akan mempermudah Penyuluh
Pertanian untuk melaksanakan penyuluhan guna mencapai tujuan penyuluhan yaitu perubahan
perilaku, keterampilan dan pengetahuan petani. Persiapan tersebut antara lain melakukan
Identifikasi potensi wilayah (IPW) dan Agroekosistem; Memandu penyusunan Rencana Definitif
Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK); Penyusunan programa
penyuluhan pertanian bersama tim; dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
(RKTPP).

Pelaksanaan Penyuluhan

Berdasarkan hasil persiapan penyuluhan yang telah dilakukan, seperti tersedianya data potensi
wilayah, rencana kegiatan dan kebutuhan kelompok sudah tersusun dan RKTPP telah tersusun, maka
proses penyuluhan siap untuk dilaksanakan. Tanpa persiapan yang baik, pelaksanaan penyuluhan
pertanian akan kehilangan arah dan tujuan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa metode yang
dapat diterapkan Penyuluh Pertanian agar dapat berjalan efektif dan efisien. Prinsipnya, dalam
menentukan metode penyuluhan perlu mempertimbangkan antara lain: a. tujuan yang ingin dicapai
(petani tahu, mau, mampu); b. isi pesan (umum/khusus); c. target sasaran (individu, kelompok,
umum). d. dana yang tersedia.

Berdasarkan klasifikasinya, terdapat tiga metode penyuluhan yaitu metode penyuluhan media massa
(TV, radio, lieflet dan lain-lain), metode penyuluhan kelompok (demonstrasi/peragaan teknologi,
kursus tani, sekolah lapang dan lain-lain) dan metode penyuluhan individu (konsultasi pertanian).
Setiap metode penyuluhan memiliki kelebihan dan kelemahan, misalnya pelaksanaan kursus tani
(pendekatan kelompok) memiliki kelebihan antara lain: petani dapat berinteraksi dan berpartisipatif
langsung; permasalahan yang dihadapi petani dapat segera dipecahkan bersama-sama, sedangkan
kelemahannya antara lain: jangkauan sasaran terbatas; biaya yang digunakan relatif mahal.

Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses penyuluhan, evaluasi penyuluhan
sangat penting untuk mengukur/menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan penyuluhan
yang telah dilaksanakan. Dalam proses evaluasi, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti
apakah ada perubahan pengetahuan, prilaku, dan sikap petani; bagaimana sarana dan prasarana
yang tersedia; sudah tepatkah metode penyuluhan yang digunakan; dan lain sebagainya. Untuk itu,
sebelum melakukan evaluasi perlu ditetapkan indikator-indikator terkait apa yang akan dievaluasi
dalam pelaksanaan penyuluhan.
Hasil kegiatan penyuluhan pertanian yang telah dilaksanakan dilaporkan kepada pimpinan selaku
penanggungjawab kegiatan penyuluhan sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan. Setiap
penyuluh pertanian berkewajiban membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
diselenggarakannya. Laporan tersebut disampaikan setiap bulan, triwulan, semester dan setiap
tahun.

Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Penyuluh pertanian wajib meningkatkan kompetensinya agar menjadi penyuluh pertanian yang
profesional. Bentuk pengembangan profesinya dapat diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah di
bidang pertanian; Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan di bidang pertanian; dan
Memberikan konsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep.

Karya tulis ilmiah bagi penyuluh pertanian dapat diambil dari permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan penyuluhan di wilayah kerja masing-masing, baik permasalahan sosial,
ekonomi dan teknis pertanian.

Anda mungkin juga menyukai