Anda di halaman 1dari 22

Kelembagaan penyuluhan dan pengembangan SDM

( Makalah dasar-dasar penyuluhan pertanian )

Kelompok 8
1. Deka Al Khoiri (2114211060)
2. M. Putra Taufik ( 2114211032 )
3. Regita Cahyani ( 2114211014 )
4. Winengsih Sri Rahayu ( 2114211012 )

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa telah memberikan Rahmat dan
hidayahnya kepada saya. Sehingga kami dapat menyesuaikan tugas makalah yang
berjudul kelembagaan penyuluhan dan pengembangan SDM .

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah dasar-dasar penyuluhan pertanian selain itu makalah ini juga dibuat untuk
menambah wawasan tentang kelembagaan penyuluhan dan pengembangan SDM
bagi penulis dan pembaca.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Dr.Ir Dame Trully Gultom,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah dasar-dasar penyuluhan pertanian yang
telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan
agar dapat di perbaiki dengan lebih baik lagi.
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kelembagaan penyuluhan merupakan faktor determinan yang sangat


berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumberdaya manusia biasa
pertanian dan tercapainya tujuan dari pembangunan pertanian.
Kelembagaan penyuluhan diperlukan untuk mewadahi proses
penyelenggaraan penyuluhan. Sistem penyuluhan yang dulunya hanya
terdiri dari subsistem petani, penyuluh dan kelembagaan struktural
menjadi subsistem petani, penyuluh, pelaku agribisnis lainnya, lembaga
penelitian, pendidikan dan lembaga pelatihan.

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan dengan pendekatan sistem dan


usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan
terdesentralisasi. Kelembagaan penyuluhan dapat membantu fungsi dari
penyuluhan pertanian, seperti menjadi alat yang digunakan untuk
membantu pencapaian tujuan pembangunan pertanian, komunikasi
pertanian dan juga sebagai alat untuk pemberdayaan masyarakat petani
(Soekartawi, 2005; Mardikanto, 2009).

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada di masing-masing kecamatan


kabupaten Pakpak Bharat dalam kurun waktu enam tahun sejak dibentuk,
mengalami beberapa kendala dalam lembaga maupun dilapangan, yaitu
kurangnya personil Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sesuai strukur
organisasi yang ada, kurangnya tenaga penyuluh pertanian yang memiliki
disipin ilmu untuk mengembangkan potensi pertanian di kabupaten
Pakpak Bharat, kurangnya pelaksanaan koordinasi yang menangani
tentang keberhasilan pembanguna pertanian.

B. Tujuan
Untuk mengetahui kelembagaan penyuluhan pertanian dan pengembangan
SDM pertanian.
II. PEMBAHASAN

Kelembagaan penyuluhan pertanian adalah lembaga pemerintah dan/atau


masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan
penyuluhan. Pada tingkat pusat, kelembagaan penyuluhan bernama Badan
Penyuluhan dan Komisi Penyuluhan Nasional, tingkat provinsi Badan
Koordinasi Penyuluhan Provinsi dan Komisi Penyuluhan Provinsi, tingkat
Kab/Kota adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota dan Komisi
Penyuluhan Kab/Kota, di tingkat Kecamatan adalah Balai Penyuluhan
Pertanian, dan ditingkat desa/kelurahan adalah Pos Penyuluhan
Desa/Kelurahan (UU No. 16 Tahun 2006). Keseluruhan kelembagaan
tersebut bekerja saling bersinergi untuk mencapai tujuan penyuluhan yang
telah ditetapkan. Salah satu mata rantai lembaga penyuluhan yang terdekat
dengan masyaraka.

A. Balai penyuluh pertanian ( BPP )

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) mengacu SE Menteri Dalam


Negeri Nomor: 520/2017, BPP adalah Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian di kecamatan, merupakan suatu unit kerja non Struktural,
mempunyai peran sebagai Pusat Koordinasi dan Sinkronisasi
program dan kegiatan pembangunan pertanian; Pusat Data dan
Informasi Pertanian; Pusat Pembelajaran; Pusat Konsultasi
Agribisnis; dan Pusat Pengembangan Kemitraan Usahatani, selain
itu juga BPP juga harus mampu mengawal program pembangunan
di Kecamatan.

BPP dibentuk dengan memperhatikan tersedianya fasilitas untuk


tersusunnya programa penyuluhan pertanian yang tertib.
Tersedianya fasilitas penyebaran informasi teknologi dan pasar.
terselenggaranya kerja sama antara peneliti pertanian, penyuluh
pertanian, dan kontak tani nelayan. tersedianya fasilitas untuk
kegiatan belajar dan forum-forum pertemuan petani.
tersedianyatersedianya fasilitas untuk percontohan usaha tani
(model farm)

dan kemitraan agribisnis

a. Tugas BPP

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :


109/Permentan/OT.140/10/2013 perihal Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pelatihan Pertanian.

 Pelatihan Fungsional bagi Aparatur,


PelatihanTeknis dan Profesi di Bidang Pertanian
bagi Aparatur dan Non Aparatur.
 Menyusun programa penyuluhan pada tingkat
kecamatan sejalan dengan programa penyuluhan
kabupaten/kota;
 Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa
penyuluhan;
 Menyediakan dan menyebarkan informasi
teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan
pasar.
 Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan
kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha.
 Memfasilitasi peningkatan kapasitas
penyuluh (PNS, Swadaya, Swasta) melalui proses
pembelajaran secara berkelanjutan.
 Melaksanakan proses pembelajaran melalui unit
percontohan dan pengembangan model usaha bagi
pelaku utama dan pelaku usaha.

b. Fungsi BPP

Adapun Fungsi pokok BPP akan diuraikan sebagai


berikut :
 Pengenalan kebutuhan petani. Sangat tanggap dan
peka dalam mengakomodir aspirasi dan mengenali
kebutuhan petani. Sesuainya aspek responsivitas
diindikasikan dengan kemampuan para penyuluh
dalam mengidentifikasi aspirasi kebutuhan petani
dan penyusunan rencana kerja yang mampu
menjawab permasalahan dan kebutuhan petani.

 Kemampuan penentuan prioritas pelayanan.


Beragamnya kebutuhan petani menuntut penyuluh
harus jeli dan peka terhadap kebutuhan yang
memang merupakan prioritas untuk
dipenuhi.Pemprioritasan kebutuhan dilakukan
dengan menyusun berdasarkan kemampuan untuk
mengatasi permasalahan dan pemilahan terhadap
kebutuhan yang memerlukan upaya tidak lanjut
dan koordinasi dengan dinas/instansi terkait.

 Pengembangan program-program penyuluhan


yang sesuai kebutuhan dan aspirasi petani.
Kemampuan para penyuluh dalam
mengidentifikasi aspirasi kebutuhan petani dan
penyusunan rencana kerja yang mampu menjawab
permasalahan dan kebutuhan petani.

 Kesesuaian kegiatan dengan misi dan tujuan


penyuluhan pertanian. Upaya untuk mendukung
semua program kegiatan penyuluhan diperlukan
adanya peran aktif masyarakat dan peran
pemerintah untuk dapat merumuskan kebijakan
yang tepat yang sesuai dengan visi misi kabupaten
terutama yang berkaitan dengan alih teknologi
yang saat ini semakin canggih dan pembinaan
yang berkelanjutan sesuai tujuan penyuluhan
pertanian agar petani menjadi sejahtera.

 Sesuai antara prioritas pelayanan dan pemecahan


masalah dengan kebutuhan masyarakat petani.
Pada pelaksanaan kegiatannya, kinerja Balai
Penyuluhan Pertanian tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi atau konsep ±konsep
teoritis, tetapi juga memberikan peluang dan
kesempatan serta bimbingan kepada petani untuk
mencoba informasi dan teknologi yang
berkembang sehingga mereka memperoleh
pengalaman kegiatan secara nyata (belajar sambil
bekerja) yang sangat bermanfaat bagi petani.

 Kesesuaian tugas dan fungsi dengan peraturan


yang ada. Penyuluh harus dapat menyusun
rencana kerja yang tepat yang dapat mewakili
kepentingan pentani dan yangtidak mengabaikan
program pemerintah.Perlu rencana kerja penyuluh
di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang dapat
mencerminkan dan menjawab permasalahan yang
ada ditingkat petani dan disesuaikan dengan
program pemerintah dengan tidak mengabaikan
pula rencana kerja yang sesuai dengan potensi
sumberdaya daerah binaannya.

 Kinerja pelayanan dan informasi. Kualitas


pelayanan penyuluhan kepada petani harus
diutamakan. Pelaksanaan latihan dan kunjungan
harus optimal seperti materi dan metode yang
digunakan berada pada kategori tepat dan layanan
yang cukup. Keadaan ini harus dipertahankan agar
respon masyarakat terhadap kegiatan dan
programa penyuluhan di Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) dapat terlaksana dengan baik
karena pelayanan yang diberikan dapat
memberikan kepuasan bagi petani dan akan
menumbuhkan sikap yang positif terhadap segala
kegiatan penyuluhan.

 Kecepatan dalam pemberian pelayanan kepada


petani. Salah satu cara untuk mengantisipasi
munculnya kondisi ketidak tuntasan layanan
penyuluhan dapat dilakukan dengan optimalisasi
kinerja BPP melalui perbaikan atau peningkatan
kualitas layanan.

 Ketepatan materi dan teknik pelayanan informasi


dan penyuluhan pertanian. Peningkatan aspek
indikator kualitas layanan ini didasari oleh
penyuluh sebagai abdi masyarakat yang
membantu petani dan keluarganya serta
lingkungannya untuk lebih sejahtera, memberikan
kemudahan dan menjadi jembatan penghubung
antara lembaga pemerintah dengan petani agar
instansi/lembaga terkait dapat memberikan
bantuan, bimbingan, maupun pinjaman bagi
keberhasilan petani dan usaha taninya.

c. Indikator keberhasilan fasilitasi PBB

Indikator keberhasilan fasilitasi PBB yaitu sebagai


berikut:
 Peningkatan kelas klasifikasi BPP
 Penambahan jumlah PP swadaya dan PP Swasta
 Dihasilkan matrik perencanaan pendampingan
penyuluhan tingkat provinsi, kabupaten, dan
kecamatan melalui rembug tani
 Peningkatan kelas kemampuan kelembagaan
petani
 Peningkatan produksi dari target yang ditetapkan
oleh masing-masing penyuluh
 Pelaksanaan demplot yang diikuti oleh adopsi
teknologi anjuran oleh petani
 Jumlah penyuluh yang melakukan evaluasi kinerja
Jumlah kelembagaan petani yang melakukan
jejaring dan kemitraan.
B. Dinas penyelenggara Penyuluhan pertanian
Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian ada beberapa dinas
terkait dengan Penyuluhan pertanian Adapun dinas yang terkait
sebagai berikut :

a. Dinas pertanian dan pangan


Dinas Pertanian dan Pangan merupakan unsur pelaksana
pemerintah daerah di bidang Pertanian, Peternakan dan
Perikanan, dan Ketahanan Pangan. DinasDinas Pertanian
dan Pangan dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.

1. Tugas
Dalam pelaksanaan Dinas mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, dan
Ketahanan Pangan.
2. Fungsi
Fungsi dari dinas pertanian dan pangan yaitu :
 perumusan kebijakan teknis di bidang
pertanian, peternakan dan perikanan,
ketahanan pangan .
 penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum di bidang pertanian,
peternakan dan perikanan, dan ketahanan
pangan.
 pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan
urusan di bidang pertanian, peternakan dan
perikanan, dan ketahanan pangan.
 pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
pertanian, peternakan dan perikanan, dan
ketahanan pangan.
 pengelolaan kesekretariatan meliputi
perencanaan umum, kepegawaian,
keuangan, evaluasi dan pelaporan.
 pelaksanaan pengawasan, pengendalian
evaluasi,dan pelaporan di bidang pertanian,
peternakan dan perikanan, dan ketahanan
pangan.

b. Dinas peternakan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan
unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan sebagaimana dipimpin oleh Kepala Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.

1. Tugas
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
ditugaskan kepada Daerah.

2. Fungsi
 perumusan kebijakan pada Sekretariat,
Bidang Produksi Peternakan, Bidang
Kesehatan Hewan, Bidang Kesehatan
Masyarakat Veteriner, dan Bidang
Agribisnis Peternakan.
 pelaksanaanpelaksanaan kebijakan pada
Sekretariat, Bidang Produksi Peternakan,
Bidang Kesehatan Hewan, Bidang
Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan
Bidang Agribisnis Peternakan.
 pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada
Sekretariat, Bidang Produksi Peternakan,
Bidang Kesehatan Hewan, Bidang
Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan
Bidang Agribisnis Peternakan.
 pelaksanaan administrasi pada
Sekretariat, Bidang Produksi Peternakan,
Bidang Kesehatan Hewan, Bidang
Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan
Bidang Agribisnis Peternakan.
 pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.

c. Dinas perkebunan
Dinas Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Provinsi, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

1. Tugas
Dinas Perkebunan mempunyai tugas
menyelenggarakan kewenangan Pemerintah
Provinsi dan tugas Dekonsentrasi di bidang
perkebunan
2. Fungsi
 Menyiapkan bahan perumusan
perencanaan/program dan kebijaksanaan
teknis di bidang perkebunan.
 Menyelenggarakan pembinaan program,
produksi, usaha tani, dan perlindungan
tanaman.
 Melaksanakan tugas-tugas yang terkait
dengan perkebunan sesuai ketetapan Kepala
Daerah.

d. Dinas ketahanan pangan


Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan
mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan di bidang ketahanan pangan,
pertanian dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di


atas, Dinas Ketahanan Pangan , Pertanian dan Perikanan
menyelenggarakan fungsi :
 Perumusan kebijakan daerah di bidang
ketersediaan pangan, kerawanan pangan,
distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan.
 Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
ketersediaan pangan, kerawanan pangan,
distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan.
 Perumusan kebijakan di bidang prasarana dan
sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan dan kesehatan hewan, penyuluhan
pertanian dan perikanan.
 Penyusunan programa penyuluhan pertanian.
 Pengembangan prasarana ketahanan pangan,
pertanian dan perikanan.
 Pengawasan mutu, peredaran dan pengendalian
penyediaan benih tanaman, benih/bibit ternak dan
hijauan pakan ternak.
 Pengawasan penggunaan sarana pertanian dan
perikanan.
 Pembinaan produksi di bidang pertanian dan
perikanan.
 Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit
tanaman dan penyakit hewan.
 Pengendalian dan penanggulangan bencana alam.
 Pembinaan, pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian dan perikanan.
 Pelaksanaan penyuluhan pertanian.
 Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis
pertanian.
 Perumusan kebijakan pemberdayaan usaha kecil
pembudidayaan ikan, rekomendasi penerbitan siup
di bidang pembudidayaan ikan, dan pengelolaan
pembudidayaan ikan.
 Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan usaha kecil
pembudidayaan ikan, rekomendasi penerbitan siup
di bidang pembudidayaan ikan, dan pengelolaan
pembudidayaan ikan.
 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan,
rekomendasi penerbitan siup di bidang
pembudidayaan ikan, dan pengelolaan
pembudidayaan ikan.
 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
ketahanan pangan pertanian dan perikanan.
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia di
bidang ketahanan pangan, pertanian dan
perikanan.
 Pelaksanaan administrasi dinas ketahanan pangan,
pertanian dan perikanan.
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Dinas perikanan
1. Tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang
kelautan dan perikanan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah.

2. fungsi :
 Perumusan kebijakan Bidang Perikanan
Budidaya, Perikanan Tangkap, Kelautan
Pesisir dan Pengawasan, Penyuluhan dan
Usaha Kelautan Perikanan.
 Pelaksanaan kebijakan Bidang Perikanan
Budidaya, Perikanan Tangkap, Kelautan
Pesisir dan Pengawasan, Penyuluhan dan
Usaha Kelautan Perikanan.
 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang
Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap,
Kelautan Pesisir dan Pengawasan,
Penyuluhan dan Usaha Kelautan Perikanan.
 Pelaksanaan dan pembinaan administrasi
kepada seluruh unit kerja di lingkungan
Dinas.
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.

f. Dinas kehutanan
Tugas
Dinas Kehutanan melaksanakan urusan pemerintahan
daerah/kewenangan provinsi, dibidang inventarisasi dan
penatagunaan hutan, pengusahaan hutan, rehabilitasi
hutan lahan dan perlindungan hutan serta tugas
pembantuan.

Fungsi
 kebijakan teknis dibidang inventarisasi dan
penatagunaan nhutan, pengusahaan hutan,
rehabilitasi hutan dan perlindungan hutan.
 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum di bidang ninventarisasi dan
penatagunaan hutan, pengusahaan hutan,
rehabilitasi ndan perlindungan hutan.

C.BPSDM ( pertanian, perikanan, kehutanan )

a. BPSDM Pertanian
Setelah Indonesia merdeka, pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
diupayakan lebih serius lagi di bawah pembinaan Kementerian
Kemakmuran (1945-1950) mengalami reorganisasi menjadi Kementerian
Pertanian (1950-1960} dan kemudian menjadi Departemen Pertanian dan
terakhir menjadi Kementerian Pertanian hingga saat ini. Agar
penyelenggaraan pengembangan SDM pertanian dapat lebih memenuhi
kebutuhan pembangunan pertanian, maka Kementerian Pertanian
membentuk lembaga pendidikan dan penyuluhan pertanian di tingkat pusat
yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Pertanian.

 Tugas
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Badan PPSDMP)
merupakan Unit Kerja Eselon I di Kementerian Pertanian yang memiliki
mandate untuk menyiapkan SDM Pertanian yang professional, mandiri,
berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
 Fungsi
Badan PPSDMP menyelenggarakan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan
pendidikan. Program pada fungsi ekonomi yaitu program peningkatan
penyuluhan dan pelatihan pertanian. Sedangkan program fungsi pendidikan
adalah pendidkan pertanian.

b. BPSDM perikanan
pusat penyuluhan kelautan dan perikanan
pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
merupakan salah satu unit kerja pada Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP
KP) berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Per.15/Men/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 Tugas dan Fungsi


Melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program, serta
melaksanakan penyusunan pedoman, standar, bimbingan, monitoring, dan
evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan penyuluhan, pengembangan dan
pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan penyuluhan,
lembaga, dan tenaga penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusluh KP menyelenggarakan
fungsi :
Pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan,
program penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan;

a. Pelaksanaan kerja sama pengembangan penyuluhan di bidang kelautan dan


perikanan;
b. Pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata
penyelenggaraan penyuluhan serta penyusunan kebutuhan penyuluhan di
bidang kelautan dan perikanan;
c. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan
penyuluh, materi, sarana, metode, dan sistem penyelenggaraan penyuluhan
di bidang kelautan dan perikanan;
d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil prnyuluhan di bidang
perikanan; dan
e. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan

C. BPSDM kehutanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor:
P.18/MenLHK-II/2015, Pusat Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan, pelaksanaan
kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis perencanaan dan
pengembangan sumber daya aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan
kehutanan.
 Fungsi
1. Penyusunan rencana, program, kerja sama dan pelaksanaan perencanaan
dan pembangunan sumber daya manusia aparatur, standar kebutuhan dan
pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat lingkungan
hidup dan kehutanan
2. Penyiapan perumusan kebijakan perencanaan dan pengembangan sumber
daya manusia aparatur, standar kebutuhan dan pengembangan sumber
daya manusia aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan
3. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia
aparatur, standar kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia
aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan
4. Pelaksanaan administrasi pusat

untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Pusat


Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia membawahi
satuan-satuan organisasi yang terdiri atas:
1. Bidang perencanaan, penngembangan dan evaluasi sumber daya manusia
aparatur ligkungan hidup dan kehutan
melaksanaan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis rencana, program,
kerjasama, dan pelaksanaan perencanaan, pengembangan dan evaluasi
sumber daya manusia aparatur lingkungan hidup dan kehutanan
2. Bidang perencanaan, pengembangan dab evaluasi sumber daya manusia
non aparatur lingkungan hidup dan kehutanan
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis rencana, program,
kerjasama, dan pelaksanaan perencanaan, pengembangan dan evaluasi
sumberdaya manusia non aparatur lingkungan hidup dan kehutana.
3. Bidang standardisasi dan sertifikasi sumber daya manusia lingkungan
hidup dan kesehatan
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis rencana, program,
kerjasama, dan pelaksanaan standardisasi dan sertifikasi sumber daya
manusia lingkungan hidup dan kehutanan
KESIMPULAN

Kelembagaan penyuluhan pertanian adalah lembaga pemerintah dan/atau


masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan.
BPP adalah Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di kecamatan, merupakan suatu
unit kerja non Struktural, mempunyai peran sebagai Pusat Koordinasi dan
Sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan pertanian.
Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian ada beberapa dinas terkait dengan
Penyuluhan pertanian Adapun dinas yang terkait adalah dinas pertanian, dinas
dinas peternakan, dinas perkebunan, dinas kesehatan pangan, dinas perikanan,
dinas kehutanan, dsb.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan penyuluhan
pertanian meliputi BPSDM Pertanian, BPSDM Perikanan, BPSDM Kehutanan.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penyuluh Dan Perkembangan Sumber Daya Manusia Pertanian


Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2022.
Http://Bppsdmp.Pertanian.Go.Id/Profil/Tugas-Fungsi [24 Mei 2022]
Brsdm. 2022. Http://Www.Bpsdmkp.Kkp.Go.Id/Index.Php/Pusat_Penyuluhan [24
Mei 2022]
Bp2sdm Lhk. 2022. Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Kementerian
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Http://Bp2sdm.Menlhk.Go.Id/Web/.
[24 Mei 2022]
Tabloid Sinar Tani.Com.2019. Peran Balai Penyuluhan Pertanian Di Kecamatan
Diperkuat Sambut Industri 4.0. Peran Balai Penyuluhan Pertanian Di
Kecamatan Diperkuat Sambut Industri 4.0 (Tabloidsinartani.Com). [24
Mei 2022]
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsis Riau. 2022. Uraian Tugas
Dinas. Uraian Tugas Dinas - Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
Provinsi Riau. [24 Mei 2022]
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. 2018. Profil. Home -
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
(Lampungprov.Go.Id). [24 Mei 2022]
Dinas Pertanian Dan Pangan. 2018. Kedudukan , Tugas Dan Fungsi Dinas. Dinas
Pertanian Dan Pangan (Jogjakota.Go.Id). [24 Mei 2022]
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. 2022. Sejarah Ringkas. Sejarah
Ringkas – Dinas Perkebunan Prov Su (Sumutprov.Go.Id). [24 Mei 2022]
Pemerintah Kota Metro. 2022. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan
Perikanan. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan - Selamat
Datang Di Kota Metro (Metrokota.Go.Id). [24 Mei 2022]

Anda mungkin juga menyukai