Anda di halaman 1dari 14

KEBIJA K A N D A N

KELEM B A G A A N
PENYU L U H A N P E R T A N I A N
Kelompok 2
Dr. Sapja Anantanyu
Anggota Kelompok

Nazula Salsabila W.A. (H0423086)


Ridho Al Amin (H0423098)
Sansain Waasi P. (H0423103)
Theresia Helena C. (H0423114)
kebijakan Penyuluhan Pertanian
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan. Tujuan:
1. Mendorong pembangunan berkelanjutan
2. Sarana dan prasarana
3. Pendanaan yang memadai
4. Melaksanakan program berdasarkan
pedoman tingkat nasional dan usulan
kelompok tani
kebijakan Penyuluhan Pertanian

Rasio 1 Desa 1 Penyuluh


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2022 Tentang Penguatan Fungsi
Penyuluhan Pertanian dan Perubahan Undang-
Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
sehingga PPPK dapat menjadi kekuatan baru
untuk memenuhi 1 desa 1 penyuluh.
kelembagaan penyuluhan petani

Balai Penyuluhan Pertanian yang selanjutnya disingkat BPP


adalah lembaga penyuluhan pemerintah.
Tugas dan fungsi penyuluhan Pertanian pada tingkat
kecamatan serta merupakan unit kerja nonstruktural dengan
wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Balai Penyuluhan merupakan unit pelaksana teknis
penyuluhan dari Badan Pelaksana Penyuluhan
Kabupate/Kota.
Implementasi
Tugas dari BPP :
1. Menyusun program penyuluhan pada tingkat kecamatan
2. Melaksanakan penyuluhan berdasarkan program
penyuluhan
3. Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi,
sarana produksi, pembiayaan dan pasar
4. Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan
kemitraan pelaku utama
5. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluhan PNS,
penyuluhan swadaya dan penyuluh swasta
Balai Penyuluhan di Kecamatan mempunyai
fungsi sebagai tempat pertemuan. Program
Penyuluhan di Kecamatan adalah kesepakatan
antara penyuluh PNS dengan penyuluh swadaya
dan penyuluh swasta di wilayah kerja Balai
Penyuluhan.
Implementasi kelembagaan penyuluh pertanian
masih belum optimal di Indonesia disebabkan
antara lain kapasitas kelembagaan yang belum
optimal, pembiayaan usaha tani yang kurang
memadai, serta permasalahan lainnya.
faktor-faktor yang memengaruhi
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
kelembagaan dan kebijakan penyuluh pertanian :
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Disposisi
4. Struktur birokrasi
strategi pengembangan

Peran Dukungan
Pihak luar Penyuluh

Kedinamisan
Partisipasi Kelompok
Petani Tani
kesimpulan
Kelembagaan penyuluh petani mempunyai
peran strategis dalam pembangunan
pertanian di Indonesia. Kebijakan yang telah
ada mendandakan bahwa pemerintah
memperhatikan kondisi penyuluh petani.
Pengembangan dan evaluasi harus terus
dilakukan agar program sesuai dengan yang
telah direncakan dan tetap sesuai
perkembangan zaman.
se s i
t a n y a
j a w a b
T e r i m a
k a s i h

Anda mungkin juga menyukai