Pemerintah sebagai pelaksanaan utama dalam Negara mempunyai peran yang
sangat penting. demi berlangsungnya proses pembangunan baik pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur maupun pembangunan lainnya, Pemerintah dituntut untuk mampu menjadi penyelenggara Negara dalam mewujudkan perkembangan, kemajuan serta mampu menjadi faktor pendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat. Peran Pemerintah tidak terlepas dari bentuk tanggungjawab Pemerintah terhadap peningkatan daya saing masyarakat. Melihat yang terjadi pada saat ini bahwa masyarakat di era modern dengan begitu pesat, dan berkembangnya ilmu teknologi dan komunikasi sehingga dapat mengindikasikan untuk semua masyarakat harus mampu mempersiapkan dirinya untuk terus mengembangkan potensinya, yang kemudian tidak hanya bersumber dari kalangan masyarakat sekitarnya saja akan tetapi juga menjadi tugas pokok bagi Pemeritah baik Pemerintah pusat maupun daerah untuk terus berperan aktif dalam mengawal, dan mendampingi masyarakat dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Pemerintah sehingga mampu mengambil bagian yang strategis demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan petani merupakan suatu lembaga yang ditumbuh kembangkan dari,
oleh, dan untuk petani, guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani. Pembinaan kelembagaan petani yang dilaksanakan dalam kegiatan penyeluluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antarpetani dan antar kelompok tani. Pembinaan kelembagaan petani dilaksanakan dengan maksud agar terjadi penumbuhan dan perkembangan kelompok tani, melalui pemberdayaan petani untuk mengubah pola pikir (mind set) petani, sehingga petani bersedia sungguh-sungguh meningkatkan usaha taninya dan melaksanakan fungsinya. Pembinaan kelembagaan petani merupakan landasan bagi penumbuhan kelompok tani, dimana di dalam pembinaan tersebut terdapat upaya-upaya peningkatan sumberdaya manusia petani, yang dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya petani yang berkualitas, madiri, efisien, dan kompeten.
Upaya pemberdayaan kelembagaan petani memerlukan reorientasi pemahaman dan
tindakan bagi para fasilitator perubahan selaku agen perubahan (change agent), dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian. Keterlibatan fasilitator pembangunan yang memiliki kemampuan komunikasi yang sepadan merupakan salah satu kunci keberhasilan proses diseminasi dan alih teknologi pertanian. Proses diseminasi teknologi akan berjalan lebih mulus bila disertai dengan pemahaman dan pemanfaatan potensi elemen-elemen kelembagaan dan status petani dalam suatu proses alilh teknologi atau diseminasi teknologi baru. pengorganisasian kelompok tani masih bersifat tradisional, oleh karena itu guna meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani agar sesuai dengan perkembangan saat ini, perlu dilakukan pembinaan dan perkembangan. Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan petani bertujuan untuk Memberdayakan petani agar memiliki kekuatan mandiri dan mampu melakukan inovasi teknis, sosial dan ekonomi, sehingga dapat memperoleh tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup, Meningkatkan peranan Kelembagaan Petani dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di daerah. Menurut pengamatan salah satu warga setempat. bahwa kenyataan yang terjadi dilapangan tidak sesuai dengan yang seharusnya terjadi mengenai peran pemerintah, dalam proses pemberdayaan masyarakat terutama pada pembinaan dan pengembangan petani, faktanya bahwa Pemerintah dalam memberdayakan kelompok tani di Desa Tappale Kecamatan Libureng Kabupaten Bone menuai berbagai masalah. Peranan pemerintah sebagai penyedia regulasi masih kurang massif dilihat dari peran pemerintah sebagai penyedia regulasi dalam mendukung kesejahteraan petani masih kurang dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada petani sehingga masyarakat petani kurang memahami tentang aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pada saat musim pengolahan lahan pertanian masyarakat sangat sulit mendapatkan pupuk, bahkan ketersediaan pupuk yang disiapakan oleh pemerintah sangat langkah, belum lagi bibit yang di butuhan masyarakat masih terbatas dimana tidak seimbangnya antara jumlah petani yang membutuhkan bibit pupuk dan saprodi lainnya dengan yang tersedia, belum lagi alat-alat pertanian yang disediakan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat hampir dikatakan tidak ada ataupun tidak mencukupi dari kebutuhan masyarakat. Harapan masyarakat agar mampu meningkatkan kondisi kualitas kehidupan masyarakat di Kelurahan Macorawalie melalui pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan keterampilan dan proses dalam pengembangan taraf hidup petani masih jauh dari harapan kesejahteraan sesuai dengan tujuan pemerintah dalam dalam hal pemberdayaan.
B. FOKUS PENELITIAN
Penelitian ini berfokus pada Peran Pemerintah Daerah Dalam pemberdayaan
Kelompok Tani di Desa Tappale Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Melalui tiga indikator menurut Iyas Yusuf (2014:05) dapat dilihat sebagai berikut:
a) Peran Pemerintah sebagai regulator
b) Peran Pemerintah sebagai dinamisator c) Peran Pemerintah sebagai fasilisator C. VARIABEL PENELITIAN
Peran Pemerintah Daerah, dan Pemberdayaan Kelompok Tani