Anda di halaman 1dari 4

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI DESA TAPPALE


KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah sebagai pelaksanaan utama dalam Negara mempunyai peran yang


sangat penting. demi berlangsungnya proses pembangunan baik pembangunan sumber
daya manusia, infrastruktur maupun pembangunan lainnya, Pemerintah dituntut untuk
mampu menjadi penyelenggara Negara dalam mewujudkan perkembangan, kemajuan serta
mampu menjadi faktor pendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat. Peran
Pemerintah tidak terlepas dari bentuk tanggungjawab Pemerintah terhadap peningkatan
daya saing masyarakat. Melihat yang terjadi pada saat ini bahwa masyarakat di era modern
dengan begitu pesat, dan berkembangnya ilmu teknologi dan komunikasi sehingga dapat
mengindikasikan untuk semua masyarakat harus mampu mempersiapkan dirinya untuk
terus mengembangkan potensinya, yang kemudian tidak hanya bersumber dari kalangan
masyarakat sekitarnya saja akan tetapi juga menjadi tugas pokok bagi Pemeritah baik
Pemerintah pusat maupun daerah untuk terus berperan aktif dalam mengawal, dan
mendampingi masyarakat dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Pemerintah sehingga
mampu mengambil bagian yang strategis demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan petani merupakan suatu lembaga yang ditumbuh kembangkan dari,


oleh, dan untuk petani, guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani.
Pembinaan kelembagaan petani yang dilaksanakan dalam kegiatan penyeluluhan melalui
pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya kelembagaan petani
yang mampu membangun sinergi antarpetani dan antar kelompok tani. Pembinaan
kelembagaan petani dilaksanakan dengan maksud agar terjadi penumbuhan dan
perkembangan kelompok tani, melalui pemberdayaan petani untuk mengubah pola pikir
(mind set) petani, sehingga petani bersedia sungguh-sungguh meningkatkan usaha taninya
dan melaksanakan fungsinya. Pembinaan kelembagaan petani merupakan landasan bagi
penumbuhan kelompok tani, dimana di dalam pembinaan tersebut terdapat upaya-upaya
peningkatan sumberdaya manusia petani, yang dimaksudkan untuk mewujudkan sumber
daya petani yang berkualitas, madiri, efisien, dan kompeten.

Upaya pemberdayaan kelembagaan petani memerlukan reorientasi pemahaman dan


tindakan bagi para fasilitator perubahan selaku agen perubahan (change agent), dalam
pelaksanaan program pembangunan pertanian. Keterlibatan fasilitator pembangunan yang
memiliki kemampuan komunikasi yang sepadan merupakan salah satu kunci keberhasilan
proses diseminasi dan alih teknologi pertanian. Proses diseminasi teknologi akan berjalan
lebih mulus bila disertai dengan pemahaman dan pemanfaatan potensi elemen-elemen
kelembagaan dan status petani dalam suatu proses alilh teknologi atau diseminasi teknologi
baru. pengorganisasian kelompok tani masih bersifat tradisional, oleh karena itu guna
meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani agar sesuai dengan perkembangan saat
ini, perlu dilakukan pembinaan dan perkembangan. Pembinaan dan Pengembangan
Kelembagaan petani bertujuan untuk Memberdayakan petani agar memiliki kekuatan
mandiri dan mampu melakukan inovasi teknis, sosial dan ekonomi, sehingga dapat
memperoleh tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup, Meningkatkan peranan
Kelembagaan Petani dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di daerah.
Menurut pengamatan salah satu warga setempat. bahwa kenyataan yang terjadi
dilapangan tidak sesuai dengan yang seharusnya terjadi mengenai peran pemerintah, dalam
proses pemberdayaan masyarakat terutama pada pembinaan dan pengembangan petani,
faktanya bahwa Pemerintah dalam memberdayakan kelompok tani di Desa Tappale
Kecamatan Libureng Kabupaten Bone menuai berbagai masalah. Peranan pemerintah
sebagai penyedia regulasi masih kurang massif dilihat dari peran pemerintah sebagai
penyedia regulasi dalam mendukung kesejahteraan petani masih kurang dalam memberikan
pemahaman dan pengetahuan kepada petani sehingga masyarakat petani kurang memahami
tentang aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Pada saat musim pengolahan lahan pertanian masyarakat sangat sulit mendapatkan
pupuk, bahkan ketersediaan pupuk yang disiapakan oleh pemerintah sangat langkah, belum
lagi bibit yang di butuhan masyarakat masih terbatas dimana tidak seimbangnya antara
jumlah petani yang membutuhkan bibit pupuk dan saprodi lainnya dengan yang tersedia,
belum lagi alat-alat pertanian yang disediakan pemerintah dalam memberdayakan
masyarakat hampir dikatakan tidak ada ataupun tidak mencukupi dari kebutuhan
masyarakat. Harapan masyarakat agar mampu meningkatkan kondisi kualitas kehidupan
masyarakat di Kelurahan Macorawalie melalui pemberdayaan dan pengembangan sumber
daya manusia dengan melakukan pelatihan keterampilan dan proses dalam
pengembangan taraf hidup petani masih jauh dari harapan kesejahteraan sesuai dengan
tujuan pemerintah dalam dalam hal pemberdayaan.

B. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini berfokus pada Peran Pemerintah Daerah Dalam pemberdayaan


Kelompok Tani di Desa Tappale Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Melalui tiga
indikator menurut Iyas Yusuf (2014:05) dapat dilihat sebagai berikut:

a) Peran Pemerintah sebagai regulator


b) Peran Pemerintah sebagai dinamisator
c) Peran Pemerintah sebagai fasilisator
C. VARIABEL PENELITIAN

Peran Pemerintah Daerah, dan Pemberdayaan Kelompok Tani

Anda mungkin juga menyukai