Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KUNJUNGAN LEMBAGA PENYULUHAN


BALAI PENYULUH PERTANIAN (BPP) KOTA CIMAHI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Disusun oleh : Salma Arsepti

NIM : 23/522908/PN/18782

Prodi : Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2024
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................3
B. Tujuan..................................................................................................................................................3
ISI.................................................................................................................................................................4
A. Visi dan Misi........................................................................................................................................4
B. Program Kerja......................................................................................................................................4
PENUTUP.....................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................7

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan bahwa Balai Penyuluhan merupakan bentuk kelembagaan
penyuluhan pemerintah pada tingkat kecamatan. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) memiliki
peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu kelembagaan petani yang menjadi dasar
keberhasilan sistem penyuluhan pertanian.

Pembentukan dan tugas-tugas BPP diatur dalam perundang-undangan. Sebagaimana yang


dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) huruf d, BPP mempunyai tugas: a. menyusun programa
penyuluhan pada tingkat kecamatan sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten/kota; b.
melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan; c. menyediakan dan menyebarkan
informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar; d. memfasilitasi pengembangan
kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha; e. memfasilitasi peningkatan
kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran
secara berkelanjutan; dan f. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan
pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha. Sementara pengelolaan
Balai Penyuluhan Pertanian dilakukan paling kurang melalui perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan penyuluhan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pembiayaan, pembinaan, serta
pengawasan pengawasan.

Salah satu lembaga penyuluhan yang saat ini kami kunjungi secara daring adalah Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Cimahi melalui website-nya. Kunjungan tersebut dilakukan
untuk mendapatkan beberapa informasi mengenai lembaga penyuluhan tersebut.

B. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui visi dan misi, program kerja, serta
permasalahan yang dihadapi oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Cimahi.
ISI
A. Visi dan Misi
 Visi
Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Cimahi sebagai tempat pelatihan para penyuluh
dan pelaku usaha pertanian menjadi SDM yang mandiri dan profesional di bidang
pertanian.
 Misi
1. Mengembangkan profesionalisme SDM Penyuluh dan Pelaku Usaha Pertanian.
2. Mengembangkan Sistem dan Metodologi pelatihan, serta Penyerapan Teknologi baru.
3. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan
4. Mengembangkan Prilaku kemandirian dan penguasaan teknologi bagi SDM Pertanian
Tanaman Pangan.

B. Program Kerja
1. Pusluh
Dalam website resmi BPP Kota Cimahi tidak terdapat informasi lebih lanjut terkait
dengan program kerja Pusluh ini. Sementara informasi dari sumber lain terkait dengan
pusluh juga sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Namun sebagai alternatif,
terdapat sebuah aplikasi bernama e Pusluh yang dikembangkan oleh Pusat Penyuluhan
Pertanian pada tahun 2019, yang pada awalnya bernama ‘siluhtan’. Aplikasi ini bertujuan
untuk mengembangkan sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
penyuluhan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan monev, yang
kurang lebih fungsi dan tujuannya sama dengan program Pusluh.
2. LAKU SUSI
Sistem Kerja Latihan Kunjungan dan Supervisi (LAKU SUSI) merupakan salah satu
pendekatan yang digunakan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Sistem ini
merupakan sistem kerja penyuluh pertanian untuk mewujudkan petani yang professional,
andal, berkemampuan manajerial, dan berkewirausahaan. Hal tersebut dilakukan melalui
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani yang perlu disesuaikan dengan
perkembangan teknologi pertanian, tekonologi informasi dan komunikasi serta kebutuhan
pelatihan bagi petani juga bagi penyuluh pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :
67/Permentan/SM.050/12/2016 Tentang Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi,
Sistem kerja penyuluhan petanian terdiri 3 subsistem yaitu : Latihan, Kunjungan dan
Supervisi yang disingkat dengan LAKU SUSI. Latihan dalam sistem LAKU ialah
pelatihan kepada penyuluh/PPL di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
penyuluh pertanian tentang hal-hal nyata dan baru sebagai materi dalam membina petani.
Sedang kunjungan ialah kunjungan penyuluh/PPL kepada kelompok tani sebagai
pendamping dan bimbingan berdasarkan materi kunjungan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petani untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani.
Supervisi dalam hal ini adalah penyuluh pertanian supervisor melakukan supervise
terhadap kinerja penyuluh pertanian dilapangan setiap dua minggu sekali.
3. Lumbung Pangan
Lumbung Pangan merupakan salah satu kelembagaan cadangan pangan yang bertujuan
sebagai tempat penyimpanan hasil panen dan tempat cadangan pangan sampai masa
panen berikutnya. Pengelolaan cadangan pangan oleh masyarakat secara kolektif dalam
bentuk lumbung pangan telah lama ada dan menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Lumbung pangan tidak hanya berperan sebagai gudang pangan untuk mengatasi
masalah kekurangan pangan pada masa paceklik dan kondisi bencana, tetapi juga
berkembang menjadi kelembangaan pembiayaan yang melayani kebutuhan modal dan
sarana produksi bagi masyarakat (Rachmat. M., Budhi. G. S., et. al.)
4. DEMAPAN
Program Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) merupakan salah satu program pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat yang telah dilaksanakan
sejak Tahun 2006 oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik
Indonesia diseluruh Indonesia, termasuk di Kota Cimahi.
Tujuan dari Program Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) adalah untuk
meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi (mengurangi kerawanan pangan dan gizi)
masyarakat melalui pendayagunaan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di
pedesaan, dengan sasaran terwujudnya ketahanan pangan dan gizi tingkat desa yang
ditandai dengan berkurangnya tingkat kerawanan pangan dan gizi (BKP Kementerian
Pertanian RI, 2015).

PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan menegaskan bahwa bentuk dari kelembagaan penyuluhan pemerintah Balai Penyuluh
Pertanian (BPP) berada di tingkat kecamatan. Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota
berbentuk badan pelaksana penyuluhan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Balai
Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Cimahi tidak sesuai dengan Undang-Undang yang telah
disebutkan diatas.

Sementara itu, kesimpulan yang dapat diambil terkait dengan program kerja BPP Kota
Cimahi yaitu Pusluh, LAKU SUSI, Lumbung Pangan dan DEMAPAN sudah sesuai dengan Visi
dan Misi yang dimiliki BPP Kota Cimahi.
DAFTAR PUSTAKA

Pakpahan, T. E., Wicaksono, M., & Hrp, Q. H. (2021). peran Balai Penyuluhan Pertanian
sebagai pusat data informasi pertanian dalam mendukung program Kostratani. Jurnal
Agribisnis Terpadu, 14(1), 46-67.

Rachmat, M., Budhi, G. S., Supriyati, S., & Sejati, W. K. (2011, July). Lumbung pangan
masyarakat: keberadaan dan perannya dalam penanggulangan kerawanan pangan. In
Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 29, No. 1, pp. 43-53). Indonesian Center for
Agricultural Socioeconomic and Policy Studies.

Rasmiati, H., Bakce, D., & Khaswarina, S. (2016). Faktor Determinan Tingkat Ketahanan
Pangan Rumahtangga Peserta Program Desa Mandiri Pangan (Demapan) Di Provinsi
Riau. Dinamika Pertanian, 32(3), 171-178.

Rohmawati, A. R., & Anang, R. H. (2023). SISTEM PELAKSANAAN PENYULUHAN


PERTANIAN DI WKBPP PADA MASA PANDEMI COVID-19 KECAMATAN
SINAR PENINJAUAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU AGRICULTURAL
EXTENSION IMPLEMENTATION SYSTEM AT WKBPP DURING THE COVID-19
PANDEMIC SINAR PENINJAUAN DISTRICT OGAN KOMERING ULU
REGENCY. Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 12(1), 56-63.

Anda mungkin juga menyukai