Disusun oleh:
NIREM: 03.01.18.0026
KEMENTERIAN PERTANIAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya, sehingga Makalah Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan
Pertanian di Lingkungan Kementerian Pertanian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan dan membuka wawasan mengenai
teknologi informasi apa saja yang digunakan di zaman modern seperti saat ini
khusus nya dalam bidang pertanian. Selain itu maksud disusunnya Makalah ini
adalah untuk memenuhi capaian pelajaran pada semester IV dan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Administrasi Penyuluhan Pertanian.
Pada kesempatan ini, diucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Rajiman, SP, MP selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta Magelang
2. Dr. Ir. Sujono, MP selaku Ketua Jurusan Pertanian Politeknik Pembangunan
Pertanian Yogyakarta Magelang
3. Ir. Miftakhul arifin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan
4. Ir. Totok Sevenek Munanto, MP selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Administrasi Penyuluhan Pertanian
5. Ina Fitria Ismarlin, SP., M.Si selaku Asisten Dosen Mata Kuliah
Administrasi Penyuluhan Pertanian
6. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak, demi perbaikan Makalah dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Elektronik-RDKK ............................................................................ 6
B. Sistem Pemanfaatan dan Pelaporan Balai Penyuluhan Pertanian
(Simantap) ........................................................................................ 7
C. Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (Simpi) ................... 8
D. Sistem Informasi Manajemen Data Ternak (Simdater) ...................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, semua negara didunia sedang berada di masa perkembangan
zaman. Sejak memasuki era 2000-an banyak perubahan telah terjadi.
Keinginan manusia untuk membuat semua aktifitas sehari – hari menjadi
mudah dan instan memicu perkembangan zaman ini terjadi. Sebuah teknologi
informasi hadir ditengah perkembangan dunia yang begitu pesat ini untuk
membantu semua pekerjaan manusia. Salah satu bentuk teknologi informasi
adalah kemudahan dalam mengakses internet. Kemudahan ini mengakibatkan
semua kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari internet. Melalui smartphone
saja membuat dunia seakan berada didalam genggaman.
Dalam rangka percepatan informasi penyuluhan pertanian agar efektif
dan efisien serta memenuhi 4 (empat) tepat yaitu tepat waktu, tepat tempat,
tepat sasaran dan tepat kebutuhan, Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan
modifikasi penyusunan dan penyebaran informasi penyuluhan pertanian
melalui sistem jaringan yang terkoneksi dengan internet. Hal ini dimaksudkan
agar informasi pertanian yang dibutuhkan oleh pelaku utama maupun pelaku
usaha dan masyarakat pertanian pada umumnya dapat setiap saat diperoleh dan
dipilih sesuai kebutuhan spesifik lokasi. Selanjutnya sistem ini diharapkan
mampu meningkatkan produktivitas kerja penyuluh dan penyuluhan, dalam
pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan
akuntabel. Penerapan sistem informasi penyuluhan tersebut dilakukan melalui
sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI)
dengan menggunakan sistem informasi penyuluhan yang berbasis jaringan
nirkabel (internet) yang disebut dengan Sistem Manajemen Informasi
Penyuluhan Pertanian, Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian
terdiri atas Website Cyber Extension, Program Sistem Informasi Ketenagaan
Penyuluhan Pertanian (Simluh) dan Program Sistem Informasi Petani dan
Kelompok Tani (Simpoktan).
4
B. Rumusan Masalah
Apa saja sistem informasi Administrasi Penyuluhan Pertanian lainnya yang
menggunakan Teknologi Informasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem informasi Administrasi Penyuluhan Pertanian yang
Menggunakan Teknologi Informasi
2. Mengetahui pengadministrasian penyuluhan pertanian berbasis IT
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Elektronik-RDKK
Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)
penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani yang diterapkan Kementerian
Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran.
Sistem tersebut dirasa tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi
2020 sekaligus meminimalisir penyelewengan
Pada era digital seperti sekarang ini sangat perlu memanfaatkan IT, tidak
terkecuali dalam dunia pertanian. Alokasi pupuk subsidi oleh pemerintah di
tetapkan berdasarkan usulan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok)
yang disusun oleh kelompok tani didampingi petugas PPL (penyuluh pertanian
lapangan) di lokasi masing-masing. Ketepatan penyusunan RDKK sesuai
potensi perencanaan tanam di masing-masing wilayah desa dan kecamatan
sangat menentukan ketepatan alokasi pupuk subsidi. Ketersediaan pupuk
subsidi sangat penting bagi suksesnya pencapaian produksi dan swasembada
pangan, juga produksi hortikultura.
Persyaratan utama mendapatkan kartu ini adalah petani memiliki eKTP ,
kemudian melakukan usaha tani dan tergabung dalam kelompok tani yang
menyusun RDKK nya. Untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
maksimal luasan usahanya 2 ha. Pupuk subsidi juga dapat diperuntukan
petambak ikan/udang dengan luasan maksimal 1 ha per musim tanamnya.
Semua data RDKK yang telah disusun tersebut diinput dalam sistem e-RDKK
dan disetujui oleh Kadistan Kabupaten/Kota
Verifikasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada
tahun 2020 di semua provinsi diarahkan ke e-RDKK, kemudian Petugas
Penyuluh Lapangan (PPL) melakukan pendataan dan verifikasi data ke
lapangan (jenis pupuk dan kebutuhan pupuk sesuai dosis rekomendasi) yang
kemudian PPL mengunggah data petani ke dalam sistem e-RDKK.
Kartu Tani dengan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (e-RDKK) akan mempermudah pemantuan penggunaan pupuk
6
bersubsidi. Ini karena Kartu Tani dengan sistem e-RDKK akan membangun
sistem database. "Database seluruh penerima subsidi pupuk itu akan mudah
diakses baik pada tahun berjalan maupun tahun sebelumnya sehingga
pemantauan tiap level pengajuan kebutuhan pupuk lebih mudah.
Mekanisme pemberian alokasi pupuk bersubsidi dilakukan dengan cara :
Kelompok tani didampingi petugas menyusun RDKK yaitu
dokumen yang berisi nama petani penerima pupuk subsidi, alamat
petani, luas sawah (sesuai peraturan maksimal luas 2 hektar),
kebutuhan pupuk subsidi dalam musim tanam 1,2 dan 3 (satu tahun
tiga kali tanam).
Dinas Pertanian Kabupaten merekapitulasi semua usulan kebutuhan
pupuk subsidi yang dituangkan dalam RDKK pupuk subsidi dan
mengirimkan rekapitulasi tersebut secara berjenjang ke Dinas
Pertanian Provinsi serta kepada Kementerian Pertanian RI.
Kementerian Pertanian RI menetapkan alokasi pupuk subsidi sesuai
kemampuan anggaran pemerintah sehingga tidak semua usulan yang
tertuang dalam RDKK bisa direalisasikan.
7
yang bertujuan untuk melakukan melaporkan pelaksanaan kegiatan Balai
Penyuluhan Pertanian bulanan dan tahunan yang benar-benar terbaharukan.
Hasil pelaporan ini nantinya digunakan sebagai dasar pembinaan dan
pengawasan BPP secara berjenang baik di kabupaten/kota, provinsi dan pusat,
serta memberikan rekomendasi dan penguatan BPP. Aplikasi ini bisa diakses
di smartphone, laptop dan personal computer (PC). Aplikasi ini dibuat untuk
menyongsong dan mensukseskan program kostratani yaitu berkaitan dengan
akses data satu pintu, yang mana data data tersebut terintegrasi dengan pusat.
Jika di lihat dari tampilan aplikasi tersebut yang kegiatan yang dilaporkan yaitu
semua kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPP, baik terkait pelaksanaan
kegiatan maupun penggunaan dana serta pendokumentasian berbagai kegiatan.
Hal ini tentu menjadikan kegiatan lebih transparan dalam penggunaan
anggaran lebih baik. Manfaat aplikasi tersebut yakni mempercepat
penyampaian data dan informasi serta laporan kinerja BPP yang terbaharukan
dan mempermudah penelusuran laporan kegiatan BPP secara cepat. Aplikasi
Simantap-BPP terintegrasi dengan Simluhtan, karena user name adalah
koordinator BPP yang telah terdata di Simluhtan. Adanya sistem aplikasi
seperti Simantap BPP diharapkan semua Penyuluh dapat berkerja dengan baik
dilapangan dan melakukan pelaporan – pelaporan secara jujur sehingga dapat
membantu perkembangan pertanian Indonesia.
8
suatu kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
petani serta meningkatkan pembangunan pertanian
Pada aplikasi Simpi terdapat data petani sesuai RDKK, identitas pribadi,
dan jumlah alokasi pupuk bersubsidi dan monitoring transaksi pembayaran
pupuk bersubsidi untuk petani di pengecer. Melalui aplikasi tersebut segala
bentuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi,
penetapan alokasi/ realokasi, hingga monitoring distribusi sudah disusun
menggunakan aplikasi sehingga mempermudah pekerjaan dan data menjadi
lebih rapi.
9
Laporan penggaduh yang belum menyetorkan hewan ternak pada saat
jatuh tempo
Laporan target dan realisasi setoran ternak berdasarkan tahun, wilayah,
kelompok ternak dan jenis ternak
Laporan jumlah nilai sisa setoran/pengembalian hewan ternak berdasarkan
wilayah, kelompok ternak dan jenis hewan ternak
Dashboard grafik perkembangan hewan ternak
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan sistem informasi penyuluhan tersebut dilakukan melalui
sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI)
dengan menggunakan sistem informasi penyuluhan yang berbasis jaringan
nirkabel (internet) yang disebut dengan Sistem Manajemen Informasi
Penyuluhan Pertanian, Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian
terdiri atas Website Cyber Extension, Program Sistem Informasi Ketenagaan
Penyuluhan Pertanian (Simluh) dan Program Sistem Informasi Petani dan
Kelompok Tani (Simpoktan). Selain itu sistem yang memanfaatkan Teknologi
Informasi (TI) adalah
a. Elektronik-RDKK
b. Sistem Pemantauan dan Pelaporan Balai Penyuluhan Pertanian
(Simantap-BPP)
c. Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (Simpi)
d. Sistem Informasi Manajemen Data Ternak (Simdater)
B. Saran
Mengadakan pelatihan untuk petani agar paham bagaimana cara menggunakan
Teknologi Informasi (TI) tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
12