Anda di halaman 1dari 44

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amanat Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) menjadi
landasan hukum dalam penyelenggaraan penyuluhan di negara ini.
Pemerintah mempunyai wewenang, kewajiban dan tanggung jawab dalam
menyelenggarakan penyuluhan dibidang pertanian, perikanan, dan
kehutanan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.Wewenang dan tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam bentuk
Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.Karena
penyuluhan merupakan ujung tombak dalam peningkatan dan
pengembangan SDM pelaku utama maupun pelaku usaha guna mendukung
keberhasilan pembangunan pertanian, perikanan dan
kehutanan.Keberhasilan penyuluhan ini menjadi factor penentu dalam
keberhasilan pembangunan.Sehingga peningkatan SDM ini mutlak harus
dilaksanakan dalam penyelenggaraan penyuluhan.
Salah satu hasil tindak lanjut dari Undang-Undang SP3K
tersebut, Menteri Pertanian telah mengeluarkan Permentan Nomor :
25/Permentan/OT-140/5/2009 dan Permentan No.47/Permentan/
SM.010/9/2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan
Pertanian. Sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Kementerian Kehutanan sudah menerbitkan pedoman sendiri. Programa
Penyuluhan Pertanian merupakan rencana tertulis yang disusun secara
sitematis untuk memberikan pedoman dan arah serta alat pengendali
pencapaian tujuan kegiatan penyuluhan. Programa Penyuluhan disusun
setiap tahun sekali secara rutin, yang memuat rencana tertulis kegiatan
penyuluhan tahun berikutnya.
Penyuluhan merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama
dan usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi teknologi, pasar, permodalan dan
sumber daya lainnya sebagai upaya meningkatkan produktivitas,

1
pendapatan, kesejahteraan dan efisiensi usaha serta peningkatan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyelengaraan penyuluhan dapat berjalan secara terintegrasi,
demokrasi, sinergi dan desentralisai serta adanya partisipasi dari pelaku
utama / usaha dengan dukungan pemerintah agar berjalan lebih efektif dan
efisien, maka perlu disusun programa penyuluhan tingkat kecamatan.
Secara umum Programa Penyuluhan Pertaniandi -
BPPKecamatan Singosari tahun 2020 mempunyai Visi dan Misi sebagai
berikut :

VISI BPP Kecamatan SINGOSARI :


Terwujudnya Penyuluh dan Pelaku utama di Kecamatan
Singosari yang MaDEP MaNTEEB (Mandiri, Daya Saing, Ekonomis,
Produktif, Maju, Nilai Tambah, Tentram, Efektif Efisien, Berwawasan Ramah
Lingkungan)

MISI BPP Kecamatan SINGOSARI :


1. Dalam pengelolaan/penyelenggaraan penyuluhan pertanian tingkat
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan, dengan mengetrapkan 5 Unsur
Managemen antara lain ; Perencanaan yang baik, Pengorganisasian
suatu kegiatan, Pelaksanaan sesuai rencana, Pelaporan kegiatan,
Pengawasan melalui monitoring dan evaluasi ( Monev ) serta Rencana
Tindak Lanjut ( RTL ).
2. Penyuluh sebagai Change Agent / agen perubahan berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan Pengetahuan, Ketrampilan
dan Sikap pelaku utama/usaha beserta keluarganya.
3. Agar supaya pelaku utama/petani dapat berupaya menjadi Better
Farming, bertani yang lebih maju dan produktif yang dapat
berproduktivitas dan berproduksi yang lebih baik lagi
4. Agar pelaku utama/usaha dapat berorientasi kepada Better Bussines,
berusaha tani yang lebih efektif-efisien serta secara ekonomis lebih
menguntungkan agar petani dapat berdaya saing serta dapat nilai
tambah, berkecukupan pangan dan kemandirian yang lebih baik lagi.

2
5. Agar pelaku utama/petani dapat mewujudkan Better Living, kehidupan
dan penghidupan petani dan keluarganya yang layak, lebih makmur dan
tentram serta sejahtera
6. Agar pelaku utama dalam berusahatani berlandaskan pembangunan
pertanian yang berwawasan ramah lingkungan agar pangan dan
kehidupan yang lebih berkualitas, sehat dan aman.

KEGIATAN yang dilakukan antara lain :


1. Menyusun dan membuat Programa Penyuluhan Pertanian Tahunan serta
pengesahannya, menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP/ RKPP),
Jadwal Kunjungan dan Pembuatan Materi Penyuluhan.
2. Membimbing kelompoktani dalam penyusunan RDK/RDKK serta upload e-RDKK
ke website Kementan RI baik untuk kebutuhan pupuk subsidi maupun kredit dan
lain-lain. Serta pengawasan peredaran (distribusi) pupuk sesuai peruntukaanya,
men validasi dan men verifikasi distribusi pupuk subsidi tiap bulan.
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pengawalan serta pendampingan
teknologi spesifik lokasi dalam mencapai peningkatan produktivitas dan
produksi padi, jagung dan kedele (Pajale) melalui Upaya Khusus
(UPSUS), Luas Tambah Tanam (LTT) dan Luas Panen (LP), Perluasan
Areal Tanam (PAT) dan Perluasan Areal Tanaman Baru (PATB) dengan
aparatur TNI-AD dan mahasiswa pendamping, pemuda tani/taruna tani,
demi mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan petani
pada sentra produksi.
4. Pengembangan komoditas unggulan local/daerah One Village One
Product yang mempunyai nilai tambah dan daya saing.
5. Melaksanakan rapat koordinasi rutin ( mingguan/bulanan ) baik tingkat
kecamatan maupun kabupaten.
6. Meng-kajiterap/tindak demplot komoditas strategis maupun unggulan
pada sentra produksi.
7. Melaksanakan rembug tani, kursus tani, temu teknis, temu usaha, temu
lapang pameran dll.

3
8. Mengikhtiarkan kemudahan pelaku utama/usaha dalam mendapatkan
sarana produksi pertanian dan akses permodalan/Kredit Usaha Rakyat
(KUR) pada lembaga keuangan serta informasi pasar/agribisnis.
9. Membimbing dan mengawal usulan kegiatan (proposal) poktan/gapoktan
untuk mendapatkan suatu kegiatan yang menjadi factor penentu dalam
peningkatan produktivitas tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan
10. Kerjasama, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan Dinas/instansi
lingkup kementerian pertanian dan juga partisipasi dalam menggalakkan
penganekaragaman menu non beras dan bahan lokal pada event tingkat
kecamatan/ kabupaten.
11. Kemitraan usaha dalam pemasaran komoditas yang mempunyai nilai
tambah dan daya saing.
12. Bekerjasama dalam menggali informasi teknologi ( IT ) dan inovasi daerah
dengan menyebarkan informasi teknologi yang direkomendasikan demi
meningkatkan SDM pelaku utama/usaha.
13. Bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, balai besar dan BUMN
serta stake holder lainnya, dalam meng-kaji tindak/terap hasil penelitian,
pengabdian masyarakat dan praktek kompetensi peserta diklat dll.
14. Memfasilitasi petani, poktan/gapoktan untuk menumbuh kembangkan
kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi/usaha petani.
15. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan lintas sektoral untuk
mengatasi permasalahan petani
16. Pelaporan kegiatan baik yang rutin maupun yang berkala/insidentil
17. Monitoring dan evaluasi kegiatan poktan/gapoktan dalam meningkatkan
kemauan dan kemampuannya serta monev kinerja penyuluh yang
berhome base diBalai Penyuluhan Pertanian Kec. Singosari dalam
melaksanakan Programa Penyuluhan Pertanian, Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh (RKTP/ RKPP ), Jadwal Kunjungan, pembuatan Materi
Penyuluhan , Pelaksanaan Penyuluhan dll.

4
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan

 Memfasilitasi masyarakat tani untuk mengidentifikasi dan mengkaji


potensi, kondisi dan masalahnya, serta mampu memecahkan sendiri
permasalahannya dengan memanfaatkan sumberdaya yang dituangkan
dalam rencana kegiatan penyuluhan pertanian kecamatan.
 Memfasilitasi masyarakat tani dalam mengevaluasi pelaksanaan
program yang mereka kembangkan sendiri agar dalam penyusunan
programa penyuluhan pertanian yang akan datang jauh lebih baik.
 Mewujudkan rencana kegiatan penyuluhan pertanian kecamatan yang
selanjutnya akan digunakan pula oleh lembaga / instansi sebagai bahan
program di wilayahnya.

1.3 Manfaat Programa Penyuluhan

 Manfaat programa penyuluhan ini adalah untuk mengetahui keadaan


wilayah kecamatan yang tujuannya untuk memadukan aspirasi
petani/pelaku utama/usaha dan masyarakat pertanian dengan potensi
wilayah dan program pembangunan pertanian kecamatan yang
menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah
dan alternative pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun
secara partipatif, sistimatis dan tertulis setiap tahun.

5
BAB II. PERUMUSAN KEADAAN UMUM WILAYAH

2.A. SUMBER DAYA ALAM


2.1.Deskripsi Umum Wilayah
a). Letak Geografis
Letak geografi Kecamatan Singosari pada jarak 11 Km kearah utara
dari pusat Kota Malang, yang mempunyai ketinggian antara 487 meter dari atas
permukaan laut, dengan luas wilayah 14.876 ha, Jumlah penduduk 172.587 jiwa
serta dikelilingi oleh perbukitan/pergunungan antara lain:
- Sebelah Barat Gunung Arjuna
- Sebelah Selatan Bukit Gelap
- Sebelah Timur Gunung Tumpuk Kawasan Tengger
- Sebelah Utara Bukit Gondo Mayit
Daerah selatan merupakan dataran yang menuju wilayah Kota Malang.Daerah
terendah terletak di Desa Banjararum dan daerah tertinggi di Dusun Pusung Desa
Wonorejo. Kesuburan tanah tegolong subur untuk sebagian wilayah tengah dan selatan
sehingga usahatani dapat dikembangkan tanaman pangan dan perikanan sedangkan
untuk wilayah barat dan timur baik untuk hortikultura, peternakan dan kehutanan.

b)Batas Administratif
Batas batas wilayah Kecamatan Singosari
 Sebelah Utara : Kecamatan Lawang Kabupaten Malang
 Sebelah Timur : Kec. Jabung dan Pakis Kabupaten Malang
 Sebelah Selatan : Kec. Blimbing Kota Malang
 Sebelah Barat : Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

2.2. Karakteristik Lahan dan Iklim


a. Topografi
Posisi kantor UPT - Balai Penyuluhan Kec. Singosari terletak pada
koordinat 7053’33,95 LS dan 112038’51,97 BT, pada ketinggian 507 m diatas
permukaan laut.

6
Kecamatan Singosari terletak di dataran tinggi dengan kondisi
permukaan tanah bervariasi, antara lain:
 Wilayah Bagian Utara : dataran yang subur dengan kemiringan 5%-10% yang
cocok untuk lahan usahatani tanaman pangan dan hortikutura
 Wilayah bagian timur : dataran dan perbukitan yang kurang subur dengan kemiringan 3
% - 45 % yang cocok untuk lahan usaha tani perkebunan dan peternakan, palawija dan
padi gogo serta kehutanan.
 Wilayah bagian selatan : dataran yang cukup luas dan subur dengan kemiringan 2% -
3% yang baik untuk usahatani pertanian dan hortikultura, perikanan dan peternakan
unggas.
Wilayah bagian tengah: dataran luas dengan kemiringan antara 1% - 2% yang
merupakan perumahan penduduk dan wilayah pendidikan serta pariwisata yang
dapat diusahakan pertanian padi, perikanan serta hortikultura dengan kegiatan
optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan metode Kawasan Rumah Pangan
Lestari( KRPL ) baik tanaman palawija, tanaman buah, sayuran dan bumbu serta
tanaman tanaman obat obatan. Baik dalam bentuk verticulture tanaman dalam
pot (tabulapot), tanaman dalam polibag (tabulabag), tanaman dalam pekarangan
(tabularang), toga dll.

7
2.3.Curah Hujan 5 Tahun Terakhir
Curah hujan pada 5 tahun terakhir sejumlah rata-rata 27,84 ml hujan per
hari dengan 7 bulan basah dan 5 bulan kering. Dengan rincian pertahun sebagai
baerikut :
Tabel 1 : Data Curah Hujan 5 Tahun Terakhir
2014 2015 2016 2017 2018 jumlah Rerata
No Bulan
Mm hr mm Hr mm hr mm hr Mm hr mm hr mm hr

1 Januari 332 20 192 21 408 18 483 21 401 23 1816 103 363.2 20.6

2 Pebruari 320 22 58 8 507 21 197 23 563 20 1645 94 329 18.8

3 Maret 215 23 0 0 270 17 399 16 160 17 1044 73 208.8 14.6

4 April 209 28 0 0 85 11 512 21 196 7 1002 67 200.4 13.4

5 Mei 132 18 0 0 284 14 5 6 77 4 498 42 99.6 8.4

6 Juni 117 9 0 0 322 15 55 5 90 5 584 34 116.8 6.8

7 Juli 97 7 34 2 45 8 93 8 0 0 269 25 53.8 5

8 Agustus 53 5 268 8 91 6 117 10 0 0 529 29 105.8 5.8

9 September 64 5 259 14 80 5 146 10 0 0 549 34 109.8 6.8

10 Oktober 106 16 345 18 415 12 342 14 2 2 1210 62 242 12.4

11 Nopember 171 18 309 23 526 17 373 13 237 13 1616 84 323.2 16.8

12 Desember 297 19 256 17 236 13 283 16 426 22 1498 87 299.6 17.4

Jumlah 2113 190 1721 111 3268 157 3005 163 2152 113 12260 734 2452 146.8

Rerata 176,08 15,83 143.42 9,25 272,33 13,08 250,42 13,58 179.33 9.42 1021.67 61.17 204.33 12.23

Sumber : Stasiun Pengamatan No. 51 Singosari pada elevasi 487 m dpl

CURAH HUJAN TAHUN 2014-2018


2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1 : Curah Hujan Tahun 2014-2018

8
JUMLAH HARI HUJAN TAHUN 2014-2018
120

100

80

60

40

20

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 2 : Jumlah Hari Hujan Tahun 2014-2018

Dari grafik di atas dapat dillihat selama 5 tahun terakhir ini rata2 curah hujan
terendah pada bulan juli dan curah hujan terrtinggi pada bulan januari.

2.4.Jenis Tanah dan Luas Lahan Menurut Ekosistem


Secara geologis Kecamatan Singosari merupakan batuan bentukan hasil gunung
berapi kwarter muda. Jenis tanah yang ada terdiri dari 4 macam antara lain: alluvial,
mediteran, latosol dan andosol.
Struktur tanah pada umumnya relatif baik dan remah. Tanah jenis Andosol yang peka
terhadap erosi terdapat di Desa Toyomarto, Gunungrejo, Klampok dan Wonorejo dengan
kemiringan 25% - 35%., rincian lahan sebagai berikut ;

Lahan Sawah:
 Teknis : 892,50 Ha
 ½ Teknis : 429,50 Ha
 Jumlah :1.322,0Ha

9
JENIS LAHAN SAWAH

½ Teknis
32%
Teknis
Teknis
68% ½ Teknis

Gambar 3 :Jenis Lahan Sawah


Tabel 2 : Luas Desa/Kelurahan Menurut Jenis Lahan di Singosari
No. Sawah Lahan Kering TOTAL
Desa / Kelurahan ( Ha ) ( Ha ) LUAS
( Ha )
1. Ds.Lang lang 94 302,7 396,7
2. Ds.Tunjungtirto 147 33,8 180,8
3. Ds.Banjararum 84 113 197
4. Ds.Watugede 105 108 213
5. Ds.Dengkol 62 696 758
6. Ds. Wonorejop _ 447 447
7. Ds. Baturetno 28 345 373
8. Ds.Tamanharjo 65 95,6 160,6
9. Kel. Losari 25 19 44
10. Kel. Pagentan 50 6 56
11. Ds.Purwoasri 108 116 224
12. Ds.Klampok 121 671 792
13. Ds.Gunungrejo 118 516 634
14. Kel.Candirenggo 78 85 163
15. Ds.Ardimulyo 57 64 121
16. Ds.Randuagung 60 137 197
17. Ds. Toyomartoo 120 984 1104
Jumlah 1.322 6061,1
4.739,1

Sumber Data : Rakor Bappeda Kab. Malang dengan instansi terkait serta
kuwowo/kaur ekbang desa pada hari Jumat,tgl 06 Oktober 2017

10
Lahan Sawah Kec Singosari
160
140
120
100
80 147
60 121 118 120
105 108
94 84
40 78
62 65 57 60
50
20 28 25
0 0

Gambar 4. Lahan Sawah Kec Singosari

LAHAN KERING KEC SINGOSARI


1200

1000
984
800

600 696 671


400 516
447
200 302.7 345
33.8 113 108 95.6 19 6 116 85 64 137
0

Gambar 5. Lahan Kering Kec. Singosari


Lahan kering :
 Pemukiman/Pekarangan : 2.256,10 Ha ( % )
 Bangunan Industri : 359,60 Ha (% )
 Tegal/Kebun : 1.964,70 Ha ( % )
 Perkebunan : 250,00 Ha (% )
 Hutan : 3,544,30 Ha (%)

11
 Lainnya : 1.482,80 (% )
 Jumlah :9.857,50 Ha (100,00 % )
 Sumber Data diambil dari Kecamatan Dalam Angka ( KDA ) 2018
Dengan rincian masing masing desa / kelurahan sebagai berikut :
Tabel 3. Luas Lahan Kering di Desa / Kelurahan
Pemukiman / Bangunan Tegal Perkebunan Hutan Lainnya Jumlah
No. Desa / Pekarangan Industri /Kebun
Kelurahan
1. Lang lang 143,00 0,00 279,00 0,00 0,00 26,00 448,00
2. Tunjungtirto 134,70 12,00 2,70 0,00 0,00 90,20 239,60
3. Banjararum 137,60 83,80 3,60 0,00 0,00 117,00 342,00
4. Watugede 70,00 6,00 2,00 0,00 0,00 30,00 108,00
5. Dengkol 155,10 0,00 110,40 0,00 0,00 587,20 852,70
6. Wonorejop 153,50 0,00 263,90 0,00 166,00 18,80 602,20
7. Baturetno 159,20 0,00 336,90 0,00 0,00 10,20 506,30
8. Tamanharjo 172,60 0,00 83,40 0,00 0,00 14,80 270,80
9. Losari 70,00 0,00 13,00 0,00 0,00 6,00 89,00
10. Pagentan 59,80 7,00 0,00 0,00 0,00 43,20 110,00
11. Purwoasri 52,50 0,00 69,70 0,00 0,00 48,60 170,80
12. Klampok 101,00 22,00 232,00 0,00 880,00 44,00 1.279,00
13. Gunungrejo 103,00 0,00 192,20 0,00 421,00 74,80 791,00
14. Candirenggo 205,90 1,00 39,00 0,00 0,,00 61,00 306,90
15. Ardimulyo 171,20 71,80 3,10 0,00 0,00 86,00 332,10
16. Randuagung 128,00 72,00 5,80 0,00 21,3,00 119,00 346,10
17. Toyomartoo 239,00 84,00 328,00 250,00 2.056,00 106,00 3.063,00
Jumlah 2.256,10 359,60 1.964,7 250,00 3.544,30 1.482,80 9.857,50

Sumber Data : Kecamatan Dalam Angka ( KDA ) 2018

2.5. Irigasi .
Saluran irigasi sudah terdapat diseluruh desa, kecuali Desa Wonorejo yang tidak
mempunyai lahan sawah. Saluran drainase dibagi dalam tiga kelompok utama yaitu
primer, sekunder dan petak tersier. Sumber air dari sungai klampok, sungai kalimata,
sungai sumber awan. Bangunan jaringan irigasi sebagian memerlukan perbaikan karena
sudah mengalami kerusakan.

2.6 Komoditas Utama Menurut Sub Sektor


2.6.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura

12
Tabel 4: Jenis dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provita
Luas Rata2
Jml KK Produksi s
No Jenis Usaha Tani Tanam Luas/
Petani (Ton) (Ton/ha
(Ha/ph) orang
)
1 Tanaman Pangan
a. Padi 3.587 9.274 0,34 27.189,40 7,58
b. Jagung 1.576 3.077 0.51 16.168 10,26
c. Ubi Kayu 300 66,67 0,45 8.100 27
d. Ubi Jalar 58 290 0.20 794,56 13,7
e. Kacang Tanah 5 20 0.25 6 1,2
2 Sayuran
a. Tomat 15 75 0.20 82,5 5,5
b. Cabai Rawit 30 420 0,25 138 4,6
c. Cabai Besar 25 250 0,10 82,5 3,3
3 Tanaman Buah
14
a. Pepaya ( pohon ) 18.800 36 0,55 263,200
kg/phn
b. Pisang ( pohon ) 54.500 90,90 55 1.090.000 20
c. Langsep ( pohon ) 178 78 2 157

PENGGUNAAN LAHAN UNTUK


c. Ubi Kayu
TANAMAN PANGAN
5% d. Ubi…

e. Kacang
Tanah…
b. Jagung a. Padi
29% b. Jagung

a. Padi c. Ubi Kayu


65% d. Ubi Jalar
e. Kacang Tanah

Gambar 6. Penggunaan Lahan Untuk Tanaman Pangan

13
PENGGUNAAN LAHAN UNTUK
TANAMAN SAYURAN

a. Tomat
c. Cabai Besar 21%
36% a. Tomat
b. Cabai Rawit
b. Cabai Rawit
c. Cabai Besar
43%

Gambar 7. Penggunaan Lahan Untuk Tanaman Sayuran

PENGGUNAAN LAHAN UNTUK


TANAMAN BUAH
c. Langsep
0% a. Pepaya
26%

b. Pisang a. Pepaya
74% b. Pisang
c. Langsep

Gambar 8. Penggunaan Lahan Untuk Tanaman Buah

2.6.2. Tanaman Perkebunan


Tabel 5: Jenis dan Produktivitas Perkebunan
Provita
Luas Rata2
Jml KK Produksi s
No Jenis Usaha Tani Tanam Luas/
Petani (Ton) (Ton/ha
(Ha/ph) orang
)
1 Tebu 2.849 2.849 1 227.920 80
2. Kopi 125 245 0,5 1.875 3
3. Jahe 92 245 3,8 1.380 15

14
PENGGUNAAN LAHAN UNTUK TANAMAN
PERKEBUNAN

Jahe
Kopi
3%
4%

Tebu
93%

Gambar 9. Penggunaan Lahan Untuk Tanaman Perkebunan

2.6.3. Lima Komoditas Unggulan


Tabel 6: Lima Komoditas Unggulan dan KK Tani, Kecamatan Singosari
No. Uraian KK Tani Keterangan
1. Padi Sawah 4.637
2. Jagung Manis 3.077
3. Cabai Rawit 3.027
4. Tebu 2.849
5. Kopi 375
Jumlah 13.965
Sumber: BPS Kabupaten Malang, Sensus Pertanian (st) 2013.

JUMLAH KK TANI BERDASARKAN TANAMAN


YANG DIBUDIDAYAKAN

Kopi
Tebu 3%
20% Padi Sawah
33%

Cabai Rawit
22%
Jagung Manis
22%

Gambar 10. Jumlah KK Tani Berdasarkan Tanaman yang dibudidayakan

15
2.7. Pola Usahatani
Pola usaha tani petani berdasarkan pada keadaan lahan yang dimiliki nya.
Lahan Pola Usaha Tani
Sawah Irigasi Teknis Padi-Padi-Padi
Sawah Irigasi ½ Teknis Padi-Padi – Jagung
Tegalan (Lahan Kering) Sayuran (Cabai/Jagung Manis dll)-
Cabai- Bera
Jagung-Jagung-Bera
Tebu-Tebu-Tebu (1 Tahun)

2.B. SUMBER DAYA MANUSIA


2.1. Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelaminKecamatan Singosari sebagai
berikut ;
Tabel 7 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki Laki 88,691
Perempuan 87.670
Total 176.361
Sumber Data : Data Kependudukan Kec.Singosari Tahun 2018

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS


KELAMIN

50% 50%

Laki Laki Perempuan

Gambar 11. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

16
2.2. Jumlah Penduduk Menurut Usia

Tabel 8 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Usia ( Th ) Laki-laki Perempuan Jumlah (jiwa) %


<5 4.374 4.238 8.612 4,99
6-10 7.065 6.846 13.911 8,06
11-17 9.045 8.765 17.811 10,32
18-25 10.869 10.532 21.401 12,4
26-40 24.472 23.714 48.186 27,92
41-60 22.263 21.574 43.837 25,4
> 60 9.563 9.267 18.829 10,91
Jumlah 87.650 84.937 172.587 100

2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 9: Jumlah Penduduk MenurutTingkat Pendidikan Kec. Singosari

Tingkat Pendidikan Jumlah %


Tidak / Belum Sekolah / Tidak tamat SD / Sederajat 42.126 25.57
Tamat SD / Sederajat 60.100 36.48
Tamat SLTP / Sederajat 27.825 16.89
Tamat SLTA / Sederajat 26.161 15.88
Tamat DiplomaI / II / III / 1.647 1.26
Tamat S-1 / S-2 / S-3 6.889 3.93
Total 172.587 100

2.4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 10: Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kec. Singosari

Pekerjaan Jumlah (orang)


Pegawai Negeri Sipil 2.984
TNI /Polri 2.716
Perdagangan 3.643
Petani & Pekebun 16.012
Peternak 8.087

17
Perikanan 107
Petani Hutan (Pesanggem) 2.626
Buruh Tani 8.890
Buruh Bangunan 3.745
Penggali/Penambang 332
Wiraswasta 1.214
Buruh Pabrik/Industri 6.296
Tenaga Medis / Bidan 47
Dokter 23
Pensiunan/Purnawirawan 1.378
Jasa 11.949
Lainnya 4.908

2.C.KARAKTERISTIK PETANI, KELEMBAGAAN TANI DAN PENYULUHAN


2.1. Jumlah Petani, KK Tani menurut Sub. Sektor
Tabel 11: Jumlah Petani dan KK Tani menurut Sub. Sektor Kecamatan Singosari
Jumlah Petani (Org) Jumlah KK
No. Sub Sektor
Laki-laki Perempuan Tani
1. Tanaman Pangan 6.621 2.962 6.971
2. Hortikultura 1.358 505 1.428
3. Perkebunan 3.144 1.422 3.168
7. Jasa Pertanian - - 416
Total 7.094 4.889 11.983

Sumber: BPS Kabupaten malang, Sensus Pertanian (st) 2018

2.2. Kelembagaan Tani


Kelembagaan Tani yang dimaksud adalah Kelompoktani (POKTAN)
sejumlah 98 (Tani Dewasa86, KWT 5, Taruna Tani 1dan Gabungan Kelompoktani
(GAPOKTAN) sejumlah 15 serta 1 Paguyuban Gapoktan Tingkat Kecamatan
rincian sebagai berikut:
Tabel 12: Jumlah Poktan, Anggota,Kelas dan Gapoktan Singosari
Jumlah Jumlah
Desa/ Jumlah Kelas Poktan
No Anggota Gapoktan
Kelurahan Poktan
Poktan P L M U D W

1 Pagentan 2 116 2 - - - - -
2 Candirenggo 5 406 3 2 - - 1 -

18
3 Losari 1 84 1 - - - - -
4 Tamanharjo 4 100 3 1 - - 1 -
5 Watugede 6 197 5 - 1 - 1 -
6 Banjararum 7 310 5 2 - - 1 -
7 Tunjungtirto 6 520 4 2 - - 1 -
8 Lang Lang 2 298 2 - - - 1 -
9 Purwoasri 7 385 5 2 - - 1 -
10 Klampok 12 1325 6 5 1 - 1 -
11 Gunungrejo 4 1054 - 4 - - 1 -
12 Toyomarto 10 870 7 3 - - 1 -
13 Ardimulyo 3 350 2 1 - - 1 -
14 Randuagung 8 506 6 1 1 - 1 -
15 Baturetno 8 854 7 1 - - 1 -
16 Dengkol 6 885 4 1 1 - 1 -
17 Wonorejo 6 447 5 1 - - 1 -
Jumlah 97 9.443 67 26 4 - 15 -

2.3. Kelembagaan Penyuluhan dan Dinas/Intansi Terkait


Jumlah Tenaga Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta
Petugas Teknis Dinas Terkait
Tabel 13. Jumlah Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Dinas
Terkait
Bidang Keahlian
Nama Dinas/ Jmlh Alamat Kantor Telpon/ Ta H B N K H Ket
NO. Instansi Terkait Personil kontak n. o u a a u era
( Org ) Person Pa r n k n t nga
ng t n
an i
1. BPP Kec. 4 Jln.Kedondong No
Singosari 01 Ds. Klampok 3 1
Singosari
2. UPTD–DTPHP 3 Semanding Kec. 2 1
Dau
3. PHP-POPT 1 Jln.Tumapel No 38
Sgsr 1
4. UPTD/PTPK 4 Jln. Stasiun
Peternakan Singosari 4

19
5 PTL Perikanan 1
1
6 UPTD Hutan 1 1
7. UPTD 7 Jln.Ciliwung Kota 7
Pengairan Malang
JUMLAH 6 2 0 4 1 1 7

20
BAB III. PENETAPAN TUJUAN

3.1 Tujuan Umum


Programa Penyuluhan PertanianKecamatan Singosaridiharapkan dapat
mempercepat perkembangan ekonomi daerah yang sedang digulirkan pemerintah
saat ini. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk membangun ekonomi daerah
yang dapat menjamin perekonomian rakyat adalah sistem pertanian berbasis pada
sumberdaya lokal, untuk itu keterpaduan pengelolaan antara Sumberdaya Alam
(SDA) dengan Sumberdaya Manusia (SDM) dengan didukung akses permodalan,
infomasi dan teknologi (IT) serta pasar harus diprioritaskan dalam pilar
pembangunan pertanian di Kecamatan Singosari.

Programa Penyuluhan Pertanian adalah suatu dokumen kontrak


pemberdayaan dan pembelajaran antara pelaku utama, pelaku usaha dengan stake
holder dan aparat penyuluhan , yang akan dilakukan bersama-sama secara sinergis
dalam rangka memecahkan masalah untuk meningkatkan taraf hidup petani dan
keluarganya.

3.2. Tujuan Khusus .


3.2.1.Tujuan Perubahan Non Perilaku
Terwujudnya sarana dan prasarana penunjang dalam melakukan kegiatan
agribisnis di Kecamatan Singosari.

3,2,2.Tujuan Perubahan Perilaku


Untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan pelaku utama dalam
melakukan pemasaran hasil yang berdaya saing.
Untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan pelaku utama dalam
melakukan prosesing hasil tanaman untuk meningkatkan nilai jual.
Untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan pengurus kelompok tani
dalam menyusun usaha kelompok dalam kegiatan agribisnis

21
BAB. IV. PENETAPAN MASALAH

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan dan


Kehutanan di Kecamatan Singosari masih ditemui beberapa permasalahan antara
lain :

4.1. MASALAH UMUM


4.1.1. Kelembagaan
 Implementasi Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) belum
sepenuhnya dilaksanakan, utamanya belum semua
desa/kelurahan terbentuk Pos Penyuluhan Desa (POSLUHDES),
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( BP3K )
tingkat kecamatan jg belum optimal fasilitasinya.
 Fungsi penyuluhan di kecamatan belum berjalan optimal karena
kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
penyuluhan;
 Kurang efektifnya pelaksanaan koordinasi penyuluhan karena ego
sektoral masing masing sub sector dan belum berjalannya aturan
tata hubungan kerja antara lembaga penyuluhan, dinas teknis dan
lembaga penelitian ( PP 45/2009 belum berjalan scr optimal )
 Kualitas penyelenggaraan penyuluhan kurang optimal sebagai
akibat dari belum mantapnya kelembagaan dan fungsi penyuluhan
di semua tingkatan
 Pemerintah Daerah belum optimal menjalankan kewenangannya
dalam penyelenggaraan penyuluhan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
 Kerjasama kemitraan antara kelembagaan penyuluhan
pemerintah, swasta dan swadaya belum optimal.

22
4.1.2. Ketenagaan
 Tenaga penyuluh yang memasuki masa purna tugas dan alih
tugas penyuluh ke jabatan lain belum ada pengganti / regenerasi
untuk mencapai satu desa/kelurahan satu penyuluh.
 Biaya operasional penyuluh (BOP) dirasakan belum memadai
apalagi dikaitkan dengan pelaksanaan rencana kerja penyuluh
dan tidak sepadan dengan BOP penyuluh dari dinas kelautan dan
perikanan, apalagi ada aturan kendaraan dinas harus pakai
bahan bakar pertamax.
 Belum adanya petunjuk pelaksanaan dan fasilitasi dalam
pembinaan penyuluh swasta dan swadaya sehingga registrasi
keberadaannya dalam membantu pembangunan pertanian,
perikanan, dan kehutanan berjalan lambat;

4.2. MASALAH KHUSUS


4.2.1. Penyelenggaraan Penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan belum dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip partisipatif;
 Kegiatan penyuluhan masih bersifat parsial dan belum didukung
oleh dana, sarana dan prasarana yang memadai;
 Materi dan metode penyuluhan belum sepenuhnya mendukung
pengembangan agribisnis komoditas unggulan di daerah;
 Pembiayaan penyuluhan masih terbatas dari pusat dan kontribusi
dari petani dan swasta, sementara dari APBD belum nampak.
 Kurangnya informasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan
penyuluhan;
 Tidak adanya fasilitasi untuk kegiatan evaluasi programa
penyuluhan sehingga standarisasi keberhasilan penyelenggaraan
penyuluhan sulit diukur;
 Kurangnya Pendidikan dan Pelatihan Tekinis bagi penyuluh
Pertanian

23
4.2.2. Sub. Sektor Ketahanan Pangan
 Masalah Non Perilaku
 Belum optimalnya gerakan pengembangan diversifikasi
konsumsi pangan beragam dan bergizi serta bereimbang;
 Produk pangan olahan yang berbasis pangan lokal belum
terdaftar PIRT
 Pada saat panen raya harga jual rendah sehingga
pendapatan petani menurun
 Belum teridentifikasi dan terinventarisasinya makanan
tradisional sesuai dengan potensi daerah;
 Masih cukup tingginya kehilangan hasil (losses) saat panen
dan pasca panen padi;
 Kualitas hasil produk pertanian baik segar maupun olahan
dari petani/kelompok tani masih belum sepenuhnya
memenuhi permintaan pasar;
 Kapasitas kelembagaan/petani masih lemah baik dibidang
kerjasama/kekompakan/afinitas, manajemen kelompok
usahatani, keterampilan teknis maupun bisnis usahatani;
 Masih lemahnya kemampuan kelompoktani dalam menjaring
mitra usaha dengan industri pengolahan hasil.
 Masalah Perilaku
 Terbatasnya sarana/prasarana penyuluhan bagi penyuluh
 Belum optimalnya penggunaan berbagai metode penyuluhan
yang sesuai dengan situasi dan kondisi sasaran;
 Masih rendahnya pemahaman pelaku utama terhadap
aksesibilitas pangan dalam membangun kemandirian pangan
di masyarakat dan di timgkat rumah tangga;
 Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani serta
belum menyadari pentingnya penganekaragaman konsumsi
pangan dan gizi;

24
 Rendahnya pemahaman kelompok dalam hal penanganan
lumbung pangan dan cadangan pangan dalam
mengantisipasi krisis pangan dan musim paceklik;
 Masih rendahnya pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dari pelaku utama dan pelaku usaha tentang
pemasaran hasil secara berkelompok dapat meningkatkan
posisi tawar dari produk;
 Kelompok tani/gapoktan belum menyadari tentang
pentingnya manajemen keuangan.
 Kelompok tani/gapoktan belum yakin bahwa mengolah bahan
pangan dengan sentuhan teknologi tepat guna dapat
menambah pendapatannya;
 Masih lemahnya pengetahuan dari pelaku usaha mengenai
agroindustri;
 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kualitas
konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman;
 Masih rendahnya motivasi dan partisipasi petani tentang
kualitas produksi tradisional;
 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku utama
tentang kualitas produksi sesuai dengan standar mutu yang
diminta pasar;

4.2.3. Sub Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan


 Masalah Non Perilaku
 Secara umum pembangunan pertanian masih cenderung
terfokus pada usahatani (On-Farm) dengan sasaran utama
peningkatan produksi, sementara keterkaitan dengan industri
hulu dan hilir masih perlu ditingkatkan;
 Masih belum optimalnya pencapaian produksi, produktivitas
dan kualitas komoditas hortikultura;

25
 Menurunnya kapasitas lahan akibat lahan pertanian semakin
marjinal, produktivitas lahan yang rendah dan cenderung
sangat peka terhadap degradasi lahan;
 Belum sepenuhnya diterapkan teknologi usahatani sesuai
anjuran dan belum sepenuhnya para petani mampu
menerapkan sistem tanam jajar legowo;
 Pengaruh penggunaan pupuk an-organik yang telah cukup
lama dan berkecenderungan tidak seimbang, mengakibatkan
kandungan bahan organik menjadi sangat rendah;
 Relatif masih terbatasnya alat dan mesin pertanian (Alsintan)
khususnya alat pengering (Dryer) untuk dapat mengantisipasi
panen disaat musim hujan;
 Terjadinya dampak fenomena iklim dan gangguan OPT,
khususnya hama tikus dan penggerek batang pada
komoditas padi; penyakit layu bakteri, fusarium dan hama
lalat buah pada komoditas hortikultura;
 Masih cukup tingginya kehilangan hasil (losses) akibat
penanganan yang kurang tepat saat panen dan pasca panen;
 Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petani tentang
kualitas produksi sesuai dengan standar yang diminta pasar;
 Pengetahuan tentang peluang pasar khususnya komoditas
hortikultura baik dalam negeri maupun ekspor belum dikuasai
dengan baik;
 Masalah Perilaku
 Masih rendahnya kesadaran pelaku utama dalam
berkelompok, pengetahuan berorganisasi yang baik dan
berorientasi bisnis.
 Kelembagaan petani lainnya seperti HIPPA, UPJA dan lain
sebagainya belum optimal dukungannya
 Sebagian besar pelaku utama belum berpengalaman
menanam padi hibrida;

26
 Masih banyak pelaku utama yang belum bermitra dengan
industri pengolahan hasil.

27
BAB V. MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

5.1. Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2020


Sasaran Kegiatan Penyuluhan
No Keadaan Tujuan Masalah Pelaku Sumber Penanggung Ket
Pelaku Utama Petugas Materi Metode Vol. lokasi Waktu Pelaksana
Usaha Biaya Jawab
WT TT PD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A ASPEK TEKNIS
A PADI
1 Pelaku utama belum Agar 40% pelaku Baru 35% pelaku utama 100 2 2 Pemupukan Demplot 1 Kali 4 desa / Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP/ Penyuluh,
mau dan mampu utama mau dan Menerapkan pemupukan Berimbang dan kursus 4 unit kelurahan Des’20 dan dan Mantri Tani Kelompok
Menerapkan mampu berimbang tanaman padi padi tani Banpem tani
pemupukan Menerapkan APBN
berimbang tanaman pemupukan
padi berimbang
tanaman padi
2 Pelaku utama belum Agar 65% Pelaku Baru 50% Pelaku utama 100 2 2 Benih ungggul Ceramah 1 Kali 16 desa / Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP / Penyuluh,
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu 0 bersertifikat dan 16 unit kelurahan Des’20 dan Mantri Tani Kelompok
menggunakan benih mampu menggunakan benih demplot Banpem tani
unggul bersertifikat menggunakan unggul bersertifikat APBN
benih unggul
bersertifikat
3 Pelaku utama belum Agar 15% Pelaku Baru 5 % Pelaku utama 400 2 2 Penggunaan Ceramah 1 Kali 16 desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP / Penyuluh,
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu pupuk organic dan 16 unit kelurahan Des’20 dan Mantri Tani Kelompok
menggunakan mampu menggunakan pupuk demplot Banpem tani
pupuk organik menggunakan organic APBN
pupuk organik
4 Pelaku utama belum Agar 10% pelaku Baru 5% pelaku utama 200 3 2 Pengendalian Gerdal 1 Kali 4 Desa / Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP / PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu OPT secara OPT 4 unit Kelurahan Des’20 Banpem Mantri Tani PHP-POPT,
melakukan mampu melakukan Pengendalian terpadu APBD kelompok
Pengendalian OPT melakukanPengen OPT secara terpadu tani
secara terpadu dalian OPT secara
terpadu
5 Pelaku utama belum Agar 10% pelaku Baru 5% pelaku utama 100 2 2 Penggunaan Ceramah 1 Kali 4 Desa / Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu PPC/ZPT dan 4 unit Kelurahan Des’20 dan Kelompok
menggunakan mampu melakukan melakukan tanam padi demplot Banpem Tani
PPC/ZPT tanam padi dengan dengan sistim jajar legowo APBD
sistim jajar legowo

28
6 Pelaku utama belum Agar 10 % pelaku Baru 4% pelaku utama 159 2 2 Teknologi Ceramah 1 Kali 4 Desa / Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu pengairan dan kursus 4 unit Kelurahan Des’20 dan Kelompok
melakukan teknologi mampu melakukan melakukan teknologi basah kering tani APBN Tani
pengairan basah teknologi pengairan basah kering demontrasi
kering pengairan basah
kering

B JAGUNG
1 Pelaku utama belum Agar 45% pelaku Baru 42% pelaku utama 175 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 9 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu berimbang dan kursus 7 unit dan Kelurahan Des’20 dan Kelompok
melakukan mampu melakukan melakukan Tumpangsari jagung tani 3 kali 2 APBN Tani
penanaman secara Tumpangsari unit
tumpengsari
2 Pelaku utama belum Agar 50% pelaku Baru 45% pelaku utama 190 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 9 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu berimbang dan kursus 7 unit dan Kelurahan Des’20 dan Kelompok
melakukan mampu melakukan melakukan Pemupukan jagung tani 3 kali 2 APBN Tani
Pemupukan Pemupukan berimbang unit
berimbang berimbang
3 Pelaku utama belum Agar 18% pelaku Baru 15% pelaku utama 190 2 2 Benih unggul Ceramah 1 Kali 9 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu bersertifikat 9 unit Kelurahan Des ’20 Kelompok
menggunakan benih mampu menggunakan benih Tani
unggul bersertifikat menggunakan unggul bersertifikat
benih unggul
bersertifikat
4 Pelaku utama belum Agar 48% pelaku Baru 45% pelaku utama 185 2 2 Penggunaan Ceramah 1 Kali 9 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu pupuk organic 9 unit Kelurahan Des ‘20 Kelompok
Penggunaan pupuk mampu Penggunaan pupuk Tani
organik Penggunaan organik
pupuk organic

C TEBU
1 Pelaku utama belum Agar 50 %Pelaku Baru 43% Pelaku utama 210 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 14 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu berimbang 14 unit Kelurahan Des’20 Kelompok
melakukan mampu melakukan melakukan Pemupukan Tebu Tani
Pemupukan Pemupukan Berimbang
berimbang berimbang

2 Pelaku utama belum Agar 30 % mau Baru 25% Pelaku utama 130 2 2 Klentek/Roges Ceramah 1 Kali 14 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu dan mampu mau dan mampu 14 unit Kelurahan Des’18 Kelompok
melakukan melakukan melakukan Klentek/Roges Tani
Klentek/Roges Klentek/Roges

3 Pelaku utama belum Agar 15% Pelaku Baru 8% Pelaku utama 156 2 2 Bongkar Ceramah 1 Kali 14 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu Ratoon 13 unit Kelurahan Des’20 Kelompok
melakukan Bongkar mampu melakukan melakukan Bongkar Tani
Ratoon Bongkar Ratoon Ratoon

29
D CABAI BESAR

1 Pelaku utama belum Agar 30% pelaku Baru 24% pelaku utama 173 3 2 Pengendalian Kursus 3 kali 1 11Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu OPT secara tani, unit dan 1 Kelurahan Des’20 dan Kelompok
melakukan mampu melakukan Pengendalian terpadu Ceramah Kali APBN Tani
Pengendalian OPT melakukanPengen OPT secara terpadu 10 unit
secara terpadu dalian OPT secara
terpadu
2 Pelaku utama belum Agar 35% pelaku Baru 30% pelaku utama 158 2 2 Pemupukan Ceramah 1Kali 11Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu berimbang 11 unit Kelurahan Des’20 Kelompok
menerapkan mampu menerapkan Pemupukan jagung Tani
Pemupukan menerapkan berimbang
berimbang Pemupukan
berimbang
3 Pelaku utama belum Agar 50% Pelaku Baru 45% Pelaku utama 135 2 2 Mulsa Plastik Ceramah 1 Kali 11Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu 11 unit Kelurahan Des’20 Kelompok
menggunakan mampu menggunakan mulsa Tani
mulsa plastic menggunakan plastik
mulsa plastic

E CABAI RAWIT

1 Pelaku utama belum Agar 40% Pelaku Baru 35% Pelaku utama 170 2 2 Mulsa Plastik Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu 2 unit Des’20 Kelompok
menggunakan mampu menggunakan mulsa Tani
mulsa plastik menggunakan plastik
mulsa plastik
2 Pelaku utama belum Agar 40% pelaku Baru 33% pelaku utama 173 3 2 Pengendalian Kursus tani 1 kali 1 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu OPT secara unit dan 3 Des’20 dan Kelompok
melakukan mampu melakukan Pengendalian terpadu Kali APBN Tani
Pengendalian OPT melakukanPengen OPT secara terpadu 1 unit
secara terpadu dalian OPT secara
terpadu
3 Pelaku utama belum Agar 45% pelaku Baru 37% pelaku utama 195 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu berimbang 2 unit Des’20 Kelompok
menerapkanPemup mampu menerapkan Pemupukan Cabai Rawit Tani
ukan berimbang menerapkan berimbang
Pemupukan
berimbang

F JAGUNG MANIS

1 Pelaku utama belum Agar 15% pelaku Baru 10% pelaku utama 40 2 2 Agribisnis Temu 1 kali 1 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama mau dan mau dan mampu Membuat Jagung Manis Usaha unit Des’20 dan Kelompok
Membuat jejaring mampu Membuat jejaring Angribisnis APBN Tani
Agribisnis jejaring Agribisnis
2 Pelaku utama belum Agaar 25% Pelaku Baru 20% Pelaku utama 50 2 2 Varietas Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan utama belum mau belum mau dan mampu unggul Des’20 Kelompok

30
mampumenggunaka dan mampu menggunakan varietas Tani
n varietas unggul menggunakan unggul yang sesuai pasar
yang sesuai pasar varietas unggul
yang sesuai pasar
3 Pelaku utama belum Agar 35% Pelaku Baru 30% Pelaku utama 59 2 2 Teknologi Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
mau dan mampu utama belum mau belum mau dan mampu Budidaya Des’20 Kelompok
melakukan usaha dan mampu melakukan usaha tani Jagung Manis Tani
tani secara intensif melakukan usaha secara intensif
tani secara intensif

B ASPEK EKONOMI

1 Anggota kelompok Agar 20% Baru 15 % Anggota 80 3 2 AUTP Temu 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
tani belum Anggota kelompok kelompok tahu tentang (Asuransi Usaha unit Kelurahan Des’20 Kelompok
mengetahui tentang tahu Asuransi Usaha Tani Usaha Tani Tani
Asuransi Usaha tentangAsuransi ditingkat kelompok tani Padi)
Tani di tingkat Usah Tani ditingkat
kelompok kelompok tani
2 Kelompok Tani Agar 30% Baru 25% Kelompok Tani 55 2 2 Sosialisasi Sosialisasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
belum mengetahui Kelompok Tani mengetahui tentang tentang unit Kelurahan Des’20 Kelompok
tentang lembaga mengetahui lembaga perkopersian dan Lembaga Tani
perkopersian dan tentang lembaga badan hukum Perkoperasian
badan hukum perkopersian dan dan Badan
badan hukum Hukum
3 Penanganan Agar 10% Baru 5% pembelian hasil 55 2 2 Pembelian kemitraan 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
pembelian hasil pembelian hasil panen di laksankan tingkat hasil panen di unit Kelurahan Des’20 Kelompok
panen di tingkat panen di laksankan kelompok tani tingkat Tani
kelompok tani tingkat kelompok kelompok tani
belum dilaksanakan tani
4 Harga komoditas Agar 15% harga Baru 10% harga komoditas 55 2 2 Harga kemitraan 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
hasil pertanian komoditas cenderung naik pada saat komoditas unit Kelurahan Des’20 Kelompok
cenderung turun cenderung naik panen raya pertanian tidak Tani
pada saat panen pada saat panen stabil
raya raya
5 Modal petani dan Agar 20% terjadi Baru 15% adanya 60 2 2 Pemupukan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
kelompok tani masih pemupukan modal pemupukan modal modal unit Kelurahan Des’20 Kelompok
terbatas kelompok tani kelompok tani kelompok tani Tani

C ASPEK SOSIAL

1 Pengetahuan dan Agar 40% Baru 35 % Pengetahuan 45 2 2 Pemanfaatan Ceramah 1 kali 5 6 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Kepala UPT- PPL dan
Ketrampilan Petani Pengetahuan dan dan Ketrampilan Petani Pekarangan Unit Des’20 Balai KWT
dalam Ketrampilan Petani dalam memanfaatkan Penyuluhan
memanfaatkan dalam lahan pekarangan
lahan pekarangan memanfaatkan
belum memadai lahan pekarangan
2 Pengetahuan dan Agar 30% Baru 25% Pengetahuan 40 2 2 Kerjasama Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
ketrampilan petani Pengetahuan dan dan ketrampilan petani usaha di unit Kelurahan Des’20 Kelompok

31
dalam hal kerja ketrampilan petani dalam hal kerja sama kelompok tani Tani
sama usaha di dalam hal kerja usaha di kelompok tani
kelompok tani msih sama usaha di
rendah kelompok tani
3 Pengetahuan dan Agar 45 % Baru 40 % Pengetahuan 40 2 2 Pemanfaatan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraan Koord. BPP PPL dan
Ketrampilan Petani Pengetahuan dan dan Ketrampilan Petani lumbung unit Kelurahan Des’20 Kelompok
dalam manfaat Ketrampilan Petani dalam manfaat pangan Tani
beberadaan dalam manfaat beberadaan lumbung di
lumbung di beberadaan kelompok
kelompok belum lumbung di
tercapai kelompok belum
tercapai
4 Pengetahuan Agar 50 Baru 50 %Pengetahuan 40 2 2 Administrasi Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
pengurus dalam hal %Pengetahuan pengurus dalam hal kelompok tani unit Kelurahan Des’20 Kelompok
Pengisian buku pengurus dalam Pengisian buku Tani
administrasi belum hal Pengisian buku administrasi
tercapai administrasi belum
tercapai
5 Kelas kelompok Agar 25% Kelas Baru 20% Kelas kelompok 45 2 2 Kelas Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
masih banyak yang kelompok masih masih naik ke tingkat lanjut kelompok tani unit Kelurahan Des’20 Kelompok
pemula naik ke tingkat Tani
lanjut
6 Kehadiran anggota Agar 50% Baru 45% Kehadiran 50 2 2 Keaktifan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
petani masih rendah Kehadiran anggota anggota petani dalam anggota unit Kelurahan Des’20 Kelompok
dalam pertemuan petanidalam pertemuan kelompok tani kelompok tani Tani
kelompok tani pertemuan
kelompok tani

32
5.2 Rencana Kegiatan Untuk Mengikhtiarkan Kemudahan Tahun 2020
Penanggung
No Tujuan Masalah Ikhtiar Kegiatan Yang Dilakukan Lokasi Waktu Biaya Sumber Biaya Pelaksana Keterangan
Jawab
1 Jalan usaha tani yang bisa diperbaiki Pemeliharaan jalan usaha Pengajuan bantuan jalan usaha tani Desa Toyomarto (2) April- 100 jt per APBN DTPHP DTPHP
pada awal musim tanam 2020 tani kurang intensif Desa Tamangharjo (1) Nopember unit /APBD
mencapai 60% Desa Klampok (1)
Desa Watugede (1)
Desa Dengkol (1)
2 Kelompok bisa memiliki Hand Pengajuan bantuan mesin Pengajuan bantuan Hand Tractor dan Desa Toyomarto (4) PM APBN DTPHP DTPHP
Tractor mencapai 50%% olah lahan belum Cultivator Desa Ardimulyo (3) /APBD
terealisasi Desa Klampok (2)
Desa Watugede (1)
Desa Dengkol (3)
3 Jalur irigasi yang sudah diperbaiki Pemeliharaan jalur irigasi Pengajuan bantuan perbaikan jalur irigasi Desa Toyomarto (1) Juli APBN DTPHP DTPHP
dan optimal dipergunakan bisa kurang optimal (JITUT) dan DAM Parit Desa Ardimulyo (1) /APBD
mencapai 65% Desa Klampok (2)
Desa Watugede (1)
Desa Dengkol (2)
4 Agar teralisasi sumur dangkal Banyak sawah yang tidak Pengajuan pembuatan Sumur Dangkal Desa Toyomarto (1) PM APBN DTPHP DTPHP
mencapai 40% dapat dialiri di musim Desa Dengkol (1) /APBD
kemarau karena sumber Desa Ardimulyo (2)
yang ada berkurang
debitnya
5 Agar terealisasi embung mencapai Tidak ada penampungan Pengajuan Pembuatan Embung Desa Toyomarto (1) PM APBN DTPHP DTPHP
60% air hujan Desa Ardimulyo (1) /APBD
Desa Klampok (1)
Desa Watugede (1)
Desa Dengkol (1)
6 Agar terealisasi pompa air sebanyak Pada musim kemarau Pengajuan bantuan Alat Pompa Air Desa Toyomarto (1) PM APBN DTPHP DTPHP
60% aliran dari sungai tidak bisa Desa Ardimulyo (1) /APBD
mengairi sawah Desa Klampok (1)
Desa Watugede (1)
Desa Dengkol (1)
7 Agar terealisasi power thresher Petani masih melakukan Pengajuan Bantuan Alat Power Threser Desa Toyomarto (1) PM APBN DTPHP DTPHP
sebanyak 50% perontokan padi secara Desa Tamangharjo (1) /APBD
manual Desa Klampok (2)

8 Agar terealisasi power sprayer Power Sprayer manual Pengajuan Bantuan Power Spreyer Desa Watugede (2) PM APBN DTPHP DTPHP
sebanyak 50% mudah rusak /APBD
9 Agar terealisasi Bantuan Benih Padi Petani hanya Pengajuan Bantuan Benih Padi Varietas 16 Desa/Kelurahan PM APBN DTPHP DTPHP
VUB mencapai 50% menggunakan benih padi Unggul Baru (VUB) /APBD
yang masih lama
10 Agar tersalisasi Bantuan Benih Petani menggunakan benih Pengajuan Bantuan Benih Jagung unggul dan 9 Desa /Kelurahan PM APBN DTPHP DTPHP
jagung bersertifikat mencapai 50% jagung yang tidak bersertifikat /APBD
bersertifikat

33
5.3. Matriks Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tahun 2020

Sasaran Kegiatan Penyuluhan


K
Pelaku Petu- Penang
Tujuan Masalah Pelaku Utama
Usaha gas Biaya Sum Pelak et
Metode Frekuensi Lokasi Waktu gung .
(Rp) ber Dana sana
Jawab
WT TT PD L P L P
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
8

PADI

Agar 40% pelaku utama Baru 35% pelaku utama Ceramah dan 1 Kali Jan PM Swadana Koord. Penyuluh
mau dan mampu Menerapkan pemupukan - - 200 - - 2 2 kursus tani 14 unit dan Poktan di 16 s/d dan APBN BPP , -
Menerapkan pemupukan berimbang tanaman padi 3 kali 2 unit Desa/ Des2 Kelompo
berimbang tanaman padi 020 k tani
kelurahan
Agar 55% Pelaku utama Baru 50% Pelaku utama Ceramah 1 Kali Jan PM Swadana Koord. Penyuluh
mau dan mampu mau dan mampu - - 180 - - 2 2 16 unit Poktan 16 s/d BPP , -
menggunakan benih menggunakan benih Desa / Des Kelompo
unggul bersertifikat unggul bersertifikat Kelurahan 2020 k tani

Agar 15% Pelaku utama Baru 5% Pelaku utama - - 150 - - 2 2 Ceramah 1 Kali Jan Swadana Koord. Penyuluh -
mau dan mampu mau dan mampu 16 unit Poktan/ s/d BPP ,
gapoktan PM
menggunakan pupuk menggunakan pupuk Des Kelompo
organik organic 2020 k tani
Agar 10% pelaku utama Baru 5% pelaku utama - 245 - - 3 2 SL-PHT 1 Kali Jan Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - 16 unit 17 Poktan/ s/d BPP PHP-
gapoktan PM
melakukanPengendalian melakukan Des POPT,
OPT secara terpadu Pengendalian OPT 2020 kelompo
secara terpadu k tani
Agar 10% pelaku utama Baru 5% pelaku utama - 165 - - 2 2 Ceramah dan 1 Kali Jan Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - kursus tani 13 unit dan s/d dan APBN BPP Kelompo
melakukan tanam padi melakukan tanam padi demontrasi 3 kali 3 unit 17 Desa / Des PM k Tani
dengan sistim jajar legowo dengan sistim jajar Kelurahan 2020
legowo

34
Agar 5% pelaku utama Baru 4% pelaku utama - 159 - - 2 2 Ceramah dan 1 Kali Jan Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - kursus tani 13 unit dan s/d dan APBN BPP Kelompo
PM
melakukan teknologi melakukan teknologi demontrasi 3 kali 3 unit 6 desa Des k Tani
pengairan basah kering pengairan basah kering sentra sapi 2020

JAGUNG

Agar 45% pelaku utama Baru 42% pelaku utama 175 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 9 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - - berimbang dan kursus 7 unit dan 3 Desa/ s/d dan APBN BPP Kelompo
melakukan Tumpangsari melakukan Tumpangsari jagung tani kali 2 unit Kelur Des’20 k Tani
ahan

Agar 50% pelaku utama Baru 45% pelaku utama - 190 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 9 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - berimbang dan kursus 7 unit dan 3 Desa/ s/d dan APBN BPP Kelompo
melakukan Pemupukan melakukan Pemupukan jagung tani kali 2 unit Kelur Des’20 k Tani
berimbang berimbang ahan
Agar 18% pelaku utama Baru 15% pelaku utama - 190 2 2 Benih unggul Ceramah 1 Kali 9 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - bersertifikat 9 unit Desa/ s/d BPP Kelompo
menggunakan benih menggunakan benih Kelur Des k Tani
unggul bersertifikat unggul bersertifikat ahan ’20

Agar 48% pelaku utama Baru 45% pelaku utama - 185 2 2 Penggunaan Ceramah 1 Kali 9 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu - pupuk organic 9 unit Desa/ s/d BPP Kelompo
Penggunaan pupuk Penggunaan pupuk Kelur Des k Tani
organic organik ahan ‘20

TEBU

Agar 50 %Pelaku utama Baru 43% Pelaku utama 210 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 14 Jan ‘20 kemitraan Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu berimbang Tebu 14 unit Desa/ s/d BPP Kelompo
melakukan Pemupukan melakukan Pemupukan Kelur Des’20 k Tani
berimbang Berimbang ahan
Agar 30 % mau dan Baru 25% Pelaku utama 130 2 2 Klentek/Roges Ceramah 1 Kali 14 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mampu melakukan mau dan mampu 14 unit Desa/ s/d BPP Kelompo
Klentek/Roges melakukan Kelur Des’18 k Tani
Klentek/Roges ahan
Agar 15% Pelaku utama Baru 8% Pelaku utama 156 2 2 Bongkar Ratoon Ceramah 1 Kali 14 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu 13 unit Desa/ s/d BPP Kelompo
melakukan Bongkar melakukan Bongkar Kelur Des’20 k Tani
Ratoon Ratoon ahan
CABAI BESAR

35
Agar 30% pelaku utama Baru 24% pelaku utama 173 3 2 Pengendalian Kursus tani, 3 kali 1 unit 11De Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu OPT secara Ceramah dan 1 Kali sa/ s/d dan APBN BPP Kelompo
melakukanPengendalian melakukan terpadu 10 unit Kelur Des’20 k Tani
OPT secara terpadu Pengendalian OPT ahan
secara terpadu

Agar 35% pelaku utama Baru 30% pelaku utama 158 2 2 Pemupukan Ceramah 1Kali 11De Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu berimbang 11 unit sa/ s/d BPP Kelompo
menerapkan Pemupukan menerapkan jagung Kelur Des’20 k Tani
berimbang Pemupukan berimbang ahan
Agar 50% Pelaku utama Baru 45% Pelaku utama 135 2 2 Mulsa Plastik Ceramah 1 Kali 11De Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu 11 unit sa/ s/d BPP Kelompo
menggunakan mulsa menggunakan mulsa Kelur Des’20 k Tani
plastic plastik ahan

CABAI RAWIT
Agar 40% Pelaku utama Baru 35% Pelaku utama 170 2 2 Mulsa Plastik Ceramah 1 Kali 2 Jan ‘20 swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu 2 unit Desa s/d BPP Kelompo
menggunakan mulsa menggunakan mulsa Des’20 k Tani
plastik plastik

Agar 40% pelaku utama Baru 33% pelaku utama 173 3 2 Pengendalian Kursus tani 1 kali 1 unit 2 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu OPT secara dan 3 Kali Desa s/d dan APBN BPP Kelompo
melakukanPengendalian melakukan terpadu 1 unit Des’20 k Tani
OPT secara terpadu Pengendalian OPT
secara terpadu

Agar 45% pelaku utama Baru 37% pelaku utama 195 2 2 Pemupukan Ceramah 1 Kali 2 Jan ‘20 Swadana Koord. PPL dan
mau dan mampu mau dan mampu berimbang 2 unit Desa s/d BPP Kelompo
menerapkan Pemupukan menerapkan Cabai Rawit Des’20 k Tani
berimbang Pemupukan berimbang

36
JAGUNG MANIS

Agar 15% pelaku Baru 10% pelaku 40 2 2 Agribisnis Temu 1 kali 1 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
utama mau dan utama mau dan Jagung Manis Usaha unit Des’20 dan Kelompok Tani
mampu Membuat mampu Membuat APBN
jejaring Agribisnis jejaring Angribisnis
Agaar 25% Baru 20% Pelaku 50 2 2 Varietas Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
Pelaku utama utama belum mau unggul Des’20 Kelompok Tani
belum mau dan dan mampu
mampu menggunakan
menggunakan varietas unggul
varietas unggul yang sesuai pasar
yang sesuai
pasar
Agar 35% Pelaku Baru 30% Pelaku 59 2 2 Teknologi Ceramah 1 Kali 2 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
utama belum mau utama belum mau Budidaya Des’20 Kelompok Tani
dan mampu dan mampu Jagung Manis
melakukan usaha melakukan usaha
tani secara tani secara intensif
intensif

ASPEK EKONOMI

Agar 20% Baru 15 % Anggota 80 3 2 AUTP Temu 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
Anggota kelompok tahu (Asuransi Usaha unit Kelurahan Des’20 Kelompok Tani
kelompok tahu tentang Asuransi Usaha Tani
tentangAsuransi Usaha Tani ditingkat Padi)
Usah Tani kelompok tani
ditingkat
kelompok tani
Agar 30% Baru 25% Kelompok 55 2 2 Sosialisasi Sosialisasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d Swadana Koord. BPP PPL dan
Kelompok Tani Tani mengetahui tentang unit Kelurahan Des’20 Kelompok Tani
mengetahui tentang lembaga Lembaga
tentang lembaga perkopersian dan Perkoperasia
perkopersian dan badan hukum n dan Badan
badan hukum Hukum
Agar 10% Baru 5% pembelian 55 2 2 Pembelian kemitraan 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraa Koord. BPP PPL dan
pembelian hasil hasil panen di hasil panen di unit Kelurahan Des’20 n Kelompok Tani
panen di laksankan tingkat tingkat
laksankan tingkat kelompok tani kelompok tani
kelompok tani
Agar 15% harga Baru 10% harga 55 2 2 Harga kemitraan 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraa Koord. BPP PPL dan
komoditas komoditas komoditas unit Kelurahan Des’20 n Kelompok Tani
cenderung naik cenderung naik pertanian
pada saat panen pada saat panen tidak stabil
raya raya
Agar 20% terjadi Baru 15% adanya 60 2 2 Pemupukan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraa Koord. BPP PPL dan
pemupukan pemupukan modal modal unit Kelurahan Des’20 n Kelompok Tani

37
modal kelompok kelompok tani kelompok tani
tani
ASPEK SOSIAL

Agar 40% Baru 35 % 45 2 2 Pemanfaatan Ceramah 1 kali 5 6 Desa Jan ‘20 s/d Swadana Kepala UPT- PPL dan KWT
Pengetahuan dan Pengetahuan dan Pekarangan Unit Des’20 Balai
Ketrampilan Ketrampilan Petani Penyuluhan
Petani dalam dalam
memanfaatkan memanfaatkan
lahan pekarangan lahan pekarangan
Agar 30% Baru 25% 40 2 2 Kerjasama Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraa Koord. BPP PPL dan
Pengetahuan dan Pengetahuan dan usaha di unit Kelurahan Des’20 n Kelompok Tani
ketrampilan ketrampilan petani kelompok tani
petani dalam hal dalam hal kerja
kerja sama usaha sama usaha di
di kelompok tani kelompok tani
Agar 45 % Baru 40 % 40 2 2 Pemanfaatan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d kemitraa Koord. BPP PPL dan
Pengetahuan dan Pengetahuan dan lumbung unit Kelurahan Des’20 n Kelompok Tani
Ketrampilan Ketrampilan Petani pangan
Petani dalam dalam manfaat
manfaat beberadaan
beberadaan lumbung di
lumbung di kelompok
kelompok belum
tercapai
Agar 50 Baru 50 40 2 2 Administrasi Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
%Pengetahuan %Pengetahuan kelompok tani unit Kelurahan Des’20 Kelompok Tani
pengurus dalam pengurus dalam hal
hal Pengisian Pengisian buku
buku administrasi administrasi
belum tercapai
Agar 25% Kelas Baru 20% Kelas 45 2 2 Kelas Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
kelompok masih kelompok masih kelompok tani unit Kelurahan Des’20 Kelompok Tani
naik ke tingkat naik ke tingkat lanjut
lanjut
Agar 50% Baru 45% 50 2 2 Keaktifan Koordinasi 1 Kali 17 17 Desa/ Jan ‘20 s/d swadana Koord. BPP PPL dan
Kehadiran Kehadiran anggota anggota unit Kelurahan Des’20 Kelompok Tani
anggota petani dalam kelompok tani
petanidalam pertemuan
pertemuan kelompok tani
kelompok tani

38
5.4. RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP) TAHUN 2020
NAMA PENYULUH : MOH. ZAMIL, AMd.SP
NIP : 19640501 198903 1 018
WILAYAH KERJA : SINGOSARI II
TAHUN : 2020

HASIL YANG SASARAN VOL/


No. MASALAH TUJUAN KEGIATAN METODE LOKASI
DIHARAPKAN D W T FREQ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Produktivitas dan Produksi
32 Ha ( 1 Ha Pembenihan,
Peningkatan Produktivitas dan Penggunaan Varitas Unggul padi sesuai harapan dan Pembinihan dan Ds Klampok, Ds
60 1 Ha Demplot F1, 30 Ha
Produksi Padi Lambat tidak sesuai Hibrida yang Produktivitasnya kenaikannya Percontohan F1 Banjararum,
Pengembangan F1 )
dengan harapan. Tinggi nyata/signifikan Padi Hibrida Cina Ds.Purwoasri

2 Pertanian Organik
Penggunaan Saprodi yang sayuran baik d
30 3-4 setahun
mengandung Pestisida belum bisa Efisiensi Pengunaan Saprodi yang Desa Pertanian Organik polibag maupun d Desa
terkontrol di tingkat lapangan Mengandung Pestisida sayuran Terwujud 30 lahan Randuagung
3 95% petani belummelakukan Agar 5% petanimemupuk secara Desa Klampok /
pemupukan Padi, Jagung dan Cabai berimbang pada tanaman Padi, √ Penyuluhan dan 4 unit/ 1x Poktan dan
secara berimbang Jagung dan Cabai Petani mau melakukan Demplot Randuagung
pemupukan tanaman
PadiJagung dan Cabai
secara berimbang

4 80% petani tidak melakukan Petani mengetahui hasil Praktek Lapang


pengamatan hama dan penyakit Agar 20% petani mau melakukan pengamatan hama dan pengamatan dan Desa Klampok /
√ 4 unit/ 1x
tanaman Padi, Jagung dan Cabai pengamatan hama dan penyakit penyakit pada tanaman pendampingan Poktan dan
secara rutin tanaman padi padi hama penyakit Padi Randuagung
Jagung dan Cabai

39
5 70%Pelaku utama belum mau dan Agar 30% pelaku uatama mau dan Patani tahu hasil dari
mampu Gapoktan belum mau dan mampu melaksanakan pemupukan melaksanakan pemu pukan Desa Klampok /
√ 4 Unit/ 1x
mampu melaksanakan pemupukan berimbang pada tanaman Padi, berimbang tanaman Padi, Poktan dan
berimbang pada tanaman padi Jagung dan Cabai Jagung dan Cabai Ceramah, Demplot Randuagung

4 Penyuluhan, Desa Klampok /


60 % petani belum mengetahui cara Agar 40% petani mau me mbuat Petani tahu caramembuat √ Praktek pembuat- 4 unit/ 1x Poktan dan
pembuatan pupuk organik pupuk organik pupuk organaik an pupuk organik Randuagung

5 50 % petani masih belum mau Petani tahu hasilmeng Penyuluhan/ Desa Klampok /
menggunakan pupuk organikpada Agar 50% petani mau gunakan pupuk organik √ ceramah dan 4 unit/ 1x Poktan dan
tanaman padi . menggunakan pupuk organik pada tanaman padi Demplot Randuagung

Agar 55% pengurus kelompok mau Pengurus kelompok bisa Desa Klampok /
dan mampu membuat RDK dan membuat RDK/RDKK √ √ 6 Poktan/ 2x Poktan dan
45% pengurus kelompok RDKK pupuk subsidi Pendampingan Randuagung
6 belum mahir dalam
pembuat- an RDK/RDKK
pupuk subsidi

Pendampingan pengembang an Agar semua pokmas dapat


7 kegiatan Anti Poverty Program pada mengembangkan kegiatan Anti √ √
Pokmas Poverty Program ( APP ) Pengurus Pokmas tetap Pendampingan 14 7 Desa

40
Melanjutkan pengem
bangan kegiatan APP
tahun 2008 s/d 2013

50% Poktan belum dapat mengatur 50% pengurus Poktan dapat


8 distribusi pupuk tk. Kelompok mengatur distribusi pupuk dengan Agar distribusi pupuk dapat √ 17
dengan baik baik berjalan dengan lancar Pendampingan 80 Desa/Kelurahan

Pendampingan PUAP dan Agar kegiatan PUAP dan Kegiatan PUAP dan PLDM √ √ √ Pendampingan 2 2 Desa
12 PUDPM PuDM dapat berjalan dengan sebagai percontohan
baik

Penangkaran benih unggul Agar benih lokal tidak punah Adanya pelestarian benih √ Demplot 1 1 Desa
13 lokal pada padi unggul lokal

Malang, 30 – 10 - 2019
Mengetahui Penyuluh
KoordinatorPenyuluhDinas TPHP
Kabupaten Malang

SAIKONI, SP. M.Agr MOH. ZAMIL. AMd. SP


NIP NIP.196405011989031018

41
42
BAB VI. PENUTUP

Dalam pelaksanaan dan pencapaian programa yang kita harapkan, diperlukan koordinasi sebagai keterpaduan langkah dan kerja, sehingga programa
penyuluhan pertanian tepat mencapai sasaran yang diinginkan. Kita sadar bahwa dalam melaksanakan program selalu ada kendala yang timbul namun bukan
suatu hambatan tetapi suatu motivasi kerja guna menuju perbaikan dimasa mendatang. Programa Penyuluhan Pertanian tahun ini disusun secara praktis
dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada di petani agar tujuan dan sasaran bisa dicapai dengan memuaskan.
Apabila dalam penulisan dan penyusunan programa penyuluhan pertanian ada kekurangan atau kesalahan kami mohon kritik dan saran demi
terwujudnya suatu kesempurnaan programa mendatang.

43
44

Anda mungkin juga menyukai