Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN STRUKTUR JARINGAN HEWAN

(Laporan Praktikum biologi)

Oleh
Winengsih Sri Rahayu
2114211012

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti halnya tumbuhan, hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut


bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan
bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk
organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh,
sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot.

(Diastuti, 2009) Jaringan terbentuk dari beberapa sel hasil proses


diferensiasi, kemudian mengalami proses spesialisasi. Proses diferensiasi, yaitu
proses perbanyakan sel melalui fungsi reproduksi sel, sedangkan proses
spesialisasi merupakan proses lanjut dari diferensiasi sebagai proses perubahan
bentuk dan fungsi. Sel→ Diferensiasi→Spesialisasi Sel-sel yang bentuk dan
fungsinya sama selanjutnya akan berkelompok menjadi satu kesatuan membentuk
jaringan. (Bakhtiar, 2011)

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui struktur hewan secara mikroskopi


2. Memahami fungsi dari masing- masing jaringan yang diamati
.II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Preparat

3. jaringan hewan

4. setetes air

2.2 Cara Kerja

Langkah kerja pengamatan jaringan hewan adalah sebagai berikut:

Siapkan preparat yang akan diamati dengan cara meletakkannya pada permukaan
gelas obyek yang sudah diberi satu tetes air

Tutup specimen tersebut dengan kaca penutup, hindari terbentuknya gelembung


udara pada preparat Letakkan preparat

Letakan preparat diatas meja pentas

Posisikan lensa dengan perbesaran terendah tepat diatas gelas obyek, dan dengan
mengamati dari samping turunkan lensa mendekati permukaan gelas preparat
sampai maksimum

Jika gambar bayangan masih terlalu kecil, gunakan lensa dengan perbesaran yang
lebih tinggi/kuat dengan cara memegang dan memutar pangkal lensa abyektif
sampai pada posisi yang tepat
Posisi mata pada lensa, gunakan knop pemutar halus untuk menaikan posisi lensa
sampai didapatkan gambar yang lebih jelas

Amati dengan seksama dan gambar hasil yang diamati dibawah mokroskop
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

No Gambar Tangan Gambar Reverensi Keterangan

1. serat otot
2. inti serat
3. fibrobas
4. kapiler
5.serat otot

2 1. bronkiolus
2. Bronkiolus
Intrapulmonal
3. Bronkiolus
Terminalis
4. Bronkiolus
respiratorius
5. Duktus
Alveolaris
6. Alveolus
3
1. penghubung
jaringan
2. bagian
melintas
3. dasar selaput
4. pseudo
5.epididimis
6. otot serat
halus
4

1. tiang
pembuluh darah
2. tiang kencing
3. distal
4. tubulus

5
1. kolom epitel
2. lubang
lambung
3. sel parietal
4. submakosa
5.kelenjar
lambung
6. zimogenik
7. lamina
propria 8.
muskularis
mukosa

6
1. stica interna
2. sel endotel
3. lumen
4. sel otot polos
5. fibroblas
6. intim
7. media
8. adventisia
3.2 Pembahasan

Jaringan pada hewan dibedakan menjadi :

1. Jaringan Epitel Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain.
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium),
membatasi antarorgan (mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam
tubuh (endotelium). Sel-sel epitelium terikat kuat satu sama lain oleh material
yang berada di antara sel-sel. Adanya ikatan yang kuat tersebut memungkinkan
jaringan epitel sebagai pelindung yang melindungi tubuh dari luka secara
mekanik, serangan mikroorganisme, dan kehilangan cairan. Berdasarkan bentuk
dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel
batang, dan epitel kubus. (Diastuti, 2009)

2. Jaringan Ikat Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat,
penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya.
Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat
mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan
sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam
matriks.

3. Jaringan Otot Secara umum otot di dalam tubuh hewan maupun manusia dibagi
menjadi tiga, yaitu:

a. Otot lurik (otot rangka) Otot lurik tersusun atas sel-sel yang berbentuk silindris
yang sangat panjang, tetapi tidak mengalami percabangan. Panjang setiap selnya
bervariasi antara 3–4 cm. Otot lurik mengandung inti sel yang banyak dan
letaknya tersebar di bagian tepi sel. Miofibril-miofibril otot lurik susunannya
sejajar dengan serabut ototnya, sehingga membentuk daerah terang yang disebut
isotrop dan daerah gelap yang disebut anisotrop. Adanya daerah terang dan gelap
pada otot lurik, menyebabkan otot ini tampak bergaris-garis melintang.

b. Otot polos Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan panjang yang
bervariasi antara 20-500 milimikron, bergantung pada organ mana otot polos ini
berada. Inti selnya hanya satu dan terletak di bagian tengah sel. Kontraksinya
(pergerakannya) tidak di bawah pengaruh kesadaran atau kemauan. Kontraksi otot
polos dipengaruhi oleh saraf-saraf yang berasal dari sistem saraf otonom.
(Bakhtiar, 2011) Otot ini dapat bergerak tanpa henti tanpa menimbulkan
kelelahan, meskipun harus bergerak dalam jangka waktu lama
c. Otot jantung Otot jantung merupakan jenis otot dari penggabungan otot lurik
dan otot polos. Disebut demikian karena otot jantung, keadaan susunannya
memperlihatkan susunan otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos, yaitu
berkontraksi secara ritmis dan otomatis. Walaupun otot jantung mirip otot lurik,
tetapi ada perbedaan dalam hal percabangan dan intinya. Sel-sel otot jantung
seringkali terlihat membentuk rantai dan bercabang dua atau lebih. Percabangan
pada otot jantung seperti ini disebut Syncytium

4. Jaringan Syaraf Jaringan saraf membentuk sistem saraf. Sistem saraf berfungsi
menjamin kepekaan hewan terhadap pengaruh lingkungannya. Dengan demikian,
sistem saraf mampu menanggapi pengaruh yang terjadi dari lingkungannya. Di
samping itu, sistem saraf mampu mengendalikan gerakan otot, sekresi kelenjar,
dan berperan besar pada tingkah laku naluri. Jaringan saraf ini terdiri atas sel-sel
saraf yang disebut neuron. (Bakhtiar, 2011) Sel saraf atau neuron merupakan unit
fungsional pada sistem saraf. Neuron yang terdapat dalam tubuh bentuknya
bermacam-macam bergantung pada tempat beradanya dan fungsinya. Sitoplasma
sel neuron mengandung organel-organel antara lain badan golgi, mitokondria, dan
retikulum endoplasma. Untuk kelangsungan hidupnya, neuron mendapatkan
suplai makanan melalui neuroglia yang terdapat di sekitarnya. Neuron memiliki
badan sel, dendrit, dan neurit (akson). (Bakhtiar, 2011
KESIMPULAN

Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama selanjutnya akan berkelompok


menjadi satu kesatuan membentuk jaringan. Jaringan pada hewan dibedakan atas
4 jaringan utama: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf.
Keempat jaringan tersebut dimiliki oleh semua hewan kecuali hewan paling
sederhana seperti Porifera
Jaringan Epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup
permukaan tubuh, baik permukaan luar maupun permukaan dalam
Jaringan ikat (connective tissue) adalah jaringan yang menghubungkan
semua jenis jaringan dalam tubuh untuk sinkronisasi, melindungi, dan memelihara
seluruh jaringan dan organ tubuh.
Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos merupakan otot
yang bekerja involunter (tidak sadar) memiliki bentuk gelendong dengan inti yang
berada ditengah, sedangkan otot lurik merupakan otot volunteer (sadar) yang
berbentuk panjang silindris dengan inti banyak ditepi.
Jaringan syaraf berfungsi sebagai kepekaan hewan terhadap lingkungan,
Di samping itu, sistem saraf mampu mengendalikan gerakan otot, sekresi kelenjar,
dan berperan besar pada tingkah laku naluri. jaringan syaraf terdiri dari sel-sel
syaraf yaitu neuron
Setiap organ, disusun oleh jaringan yang berbeda-bedapula, contohnya
pada saluran pencernaan terdiri dari jangingan epitel, jaringan otot polos dan
jaringan ikat jarang. Jaringan polosnya sebagai penggerak organ pensercaan agar
terus berkontraksi, jaringan ikat membentuk bagian menonjol dari lumen yang
berfungsi mengabsorpsi, dan jaringan epitel sebagai jaringan terluarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian


Pendidikan Nasional, Jakarta. Halaman 49-70

Diastuti, Renni. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional, Jakarta. Halaman 50-58
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai