Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 6.

STRUKTUR TUBUH HEWAN TINGKAT TINGGI (JARINGAN HEWAN)

Tujuan Praktikum
Setelah menyimak video demontrasi praktikum struktur tubuh hewan tingkat
tinggi (jaringan hewan), diharapkan mahasiswa dapat:
1. Dapat menjelaskan jaringan penyusun tubuh hewan
2. Dapat menjelaskan struktur masing-masing jaringan penyusun tubuh hewan
3. Dapat menjelaskan fungsi masing-masing jaringan penyusun tubuh hewan

Cara Kerja dan Laporan Hasil Kerja Praktikum


Berdasarkan video yang telah disimak, silahkan anda buat laporan kerja hasil praktikum
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Silahkan simak video demo praktikum ke-6 ini dengan seksama. Silahkan ikuti bagaimana
cara asisten menyiapkan dan melakukan pengamatan pada jaringan hewan.
2. Jaringan epitelium
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan sel
epitel dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat.
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing praktikum
pada video, silahkan gambarkan kembali hasil pengamatan preparat awetan sel epitel
di kertas polos dari berbagai sumber yang dapat anda temukan.
3. Jaringan tulang
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan
tulang (compact bone) dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat.
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing
praktikum pada video, Pada preparat akan tampak sel tulang (osteosit) tersusun
melingkar mengelilingi canalis havers. Silahkan gambarkan kembali hasil
pengamatan preparat awetan tulang dilengkapi dengan system haversi di kertas
polos dari berbagai sumber yang dapat anda temukan.
4. Jaringan saraf
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan
jaringan saraf dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat.
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing
praktikum pada video, silahkan gambarkan kembali hasil pengamatan preparat
awetan jaringan saraf di kertas polos dari berbagai sumber yang dapat anda
temukan.
5. Jaringan darah
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan
jaringan darah dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat.
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing
praktikum pada video, silahkan gambarkan kembali hasil pengamatan preparat
awetan jaringan darah di kertas polos dari berbagai sumber yang dapat anda
temukan, perhatikan macam-macam sel darah.
6. Otot lurik (otot serat lintang)
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan
otot lidah
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing
praktikum pada video, silahkan gambarkan kembali hasil pengamatan preparat
awetan otot lidah di kertas polos dan perhatikan bentuk dan arah serabut otot
(myofibril) dan multinukleus yang terdapat di pinggir sel yang membulat dan
terletak di tengah sel. Gambar dapat diperoleh dari berbagai sumber
7. Otot polos
a. Silahkan anda Screenshot/printscreen gambar hasil pengamatan preparat awetan
otot polos
b. Dari contoh hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing
praktikum pada video, silahkan gambarkan kembali hasil pengamatan preparat
awetan otot lidah di kertas polos perhatikan bentuk dan arah serabut otot
(myofibril) dan nukleus yang terletak di tengah sel. Gambar dapat diperoleh
dari berbagai sumber
LAPORAN PRAKTIKUM 6
STRUKTUR TUBUH HEWAN TINGKAT TINGGI (JARINGAN HEWAN)
Identitas Mahasiswa

Nama : DIFVA APRIYANI


NIM : 20035052
Program Studi dan Kelas : PENDIDIKAN KIMIA/ KIMIA A 2020

Hasil Kerja Pengamatan Jaringan Hewan


Gambar Hasil Pengamatan yang di
Gambar Asli Hasil Pengamatan
Gambar Sendiri
Jaringan Epitelium

Jaringan Tulang

Jaringan Saraf
Gambar Hasil Pengamatan yang di
Gambar Asli Hasil Pengamatan
Gambar Sendiri
Jaringan darah

Jaringan Otot Lurik

Jaringan Otot Polos

Pembahasan
Jaringan yaitu kumpulan dari sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
hewan ada 4, yaitu Jaringan Epitel, Jaringan Ikat, Jaringan Saraf, dan Jaringan Otot.
1. Jaringan Epitel, yaitu jaringan yang menutupi bagian luar tubuh dan melapisi
berbagai rongga di dalam tubuh. Jaringan epitel dibangun oleh sel-sel yang tersusun
rapat, tanpa ruang antar sel. Semua sel-sel epitel melekat pada membran basal,
yaitu suatu membran non selular. Jaringan epitel memiliki banyak fungsi, diantaranya
yaitu sebagai proteksi, absorpsi, transportasi, ekskresi, sekresi dan merespon
rangsangan. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, rongga
tubuh, organ tubuh, atau permukaan saluran tubuh. Epitel yang melapisi permukaan
dalam tubuh disebut endotelium. Jaringan epitel dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuk, jumlah, lapisan sel, struktur, dan fungsinya.
a. Epitel Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan SelBerdasarkan bentuknya,
epitel dibedakan menjadi: 1) Pipih, 2) Kubus, dan 3) Silindris. Berdasarkan
jumlah lapisannya, epitel dibedakan menjadi: 1) Epitel Simpleks (sederhana)
dan 2) Epitel Kompleks (Berlapis). Yang termasuk epitel Simpleks, yaitu epitel
pipih selapis, epitel kubus selapis, dan epitel silindris selapis. Sedangkan
yang termasuk epitel kompleks, yaitu epitel pipih berlapis banyak, epitel kubus
berlapis banyak, epitel silindris berlapis semu, dan epitel transisional.
b. Epitel Berdasarkan Struktur dan FungsiTerdiri dari jaringan epitel kelenjar dan
jaringan epitel penutup. Jaringan epitel kelenjar berfungsi untuk
mengekskresikan atau mengeluarkan kelenjar atau cairan, seperti keringat,
air ludah, air susu, dsb. Sedangkan jaringan epitel penutup berfugsi
melindungi, melapisi atau menutupi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
Pada video praktikum, terdapat jaringan epitel yang fungsinya sebagai penutup, yang
bentuknya adalah silindris dan berdasarkan jumlah lapisannya adalah epitel silindris
selapis. Epitel silindris selapis tersusun atas selapis sel-sel yang berbentuk silinder
dan terdapat pada dinding usus serta saluran pencernaan lainnya. Selain fungsinya
sebagai pelindung dan penutup, juga berfungsi sebagai absorpsi, yaitu berperan
dalam mempermudah penyerapan sari-sari makanan, karena adanya sel-sel goblet
yang berfungsi menghasilkan lendir (mukus).
2. Jaringan Tulang. Tersusun atas sel tulang yang disebut osteosit, yang dibentuk dari
osteoblas. Osteoblas adalah sel yang dari fibroblast. Komponen utama dari jaringan
tulang adalah osteon yang ada pada matriks. Sebagian besar zat yang menyusun
matriks kolagen dan garam mineral. Tulang berfungsi bagi hewan untuk bergerak,
sama halnya dengan manusia yang memanfaatkan tulang untuk bergerak. Adanya
jaringan tulang juga berfungsi untuk melindungi organ bagian dalam dari ancaman
luar, tulang juga menjadi tempat menempelnya otot-otot yang ada pada hewan.
Jaringan tulang dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Tulang Spons, komponen penyusunnya mempunyai celah, contohnya tulang
pendek.
2) Tulang Keras, komponen penyusunnya tidak mempunyai celah, contohnya
tulang pipa.
Unit dasar tulang disebut sistem Havers, terdiri atas lamela, lakuna, kanalikuli, dan
saluran Havers.
1) Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan
serat kolagen. Garam-garam mineral itulah yang membuat tulang menjadi
keras.
2) Lakuna adalah suatu ruang kecil diantara lamela yang didalamnya
mengandung osteosit.
3) Kanalikuli adalah sebuah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.
4) Saluran Havers adalah saluran ditengah-tengah tulang, yang berisi pembuluh
darah dan saraf. Di dalam saluran ini ada sebuah saluran lagi yang disebut
Saluran Volkmann yang berfungsi untuk menghubungkan dua saluran
Havers.
3. Jaringan Saraf, ialah jaringan yang terdapat pada makhluk hidup sebagai
menghantarkan impuls “rangsangan” yang diterima sistem saraf tepi menuju sistem
saraf pusat dan sebaliknya. Terdapat tiga jenis sel saraf, yaitu:
1) Sel Saraf Sensorik atau Neuron Sensori. Ialah sel saraf yang berfungsi
menyampaikan impuls atau rangsangan dari reseptor atau penerima
rangsangan menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat
“sumsum tulang belakang dan otak”.
2) Sel Saraf Penghubung atau Neuron Intermediat. Ialah sel saraf yang
membentuk rantai-rantai penghubung antara sel saraf sensorik dan sistem
saraf pusat.
3) Sel Saraf Motorik atau Neuron Motor. Ialah sel saraf yang berfungsi
mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat menuju ke
jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon.
Pada video praktikum, terdapat preparat awetan dari jaringan saraf, dimana jaringan
saraf berfungsi sebagai perespon perubahan lingkungan. Struktur jaringan saraf
terdiri atas:
1) Badan Sel, yang di dalamnya terdapat Nukleus dan berfungsi sebagai
penerima impuls atau rangsangan dari sitoplasma bercabang menuju akson.
2) Nukleus atau Inti Sel, berfungsi sebagai regulator dari seluruf aktivitas sel
saraf yang berada di dalam badan sel.
3) Dendrit, berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls
menuju badan sel saraf.
4) Akson atau Neurit, berfungsi sebagai pengirim impuls yang diperoleh badan
sel menuju sel saraf melalui sinapsis. Akson diselubungi oleh selaput
neurilima, yang di dalamnya terdapat selubung Meilin yang mengandung
fosfolipit.
5) Sel Schwan, sel yang mengelilingi akson yang berfungsi menyediakan suplai
makanan bagi metabolisme akson dan membantu regenerasi akson.
6) Nodus Rainver, yaitu bagian akson yang tidak ditutupi atau diselubungi oleh
Meilin.
7) Sinapsis, ialah pertemuan antara ujung akson yang satu dengan ujung akson
yang lainnya.
4. Jaringan Darah, termasuk kedalam jaringan pengikat dengan sifat khusus. Jaringan
darah terdiri atas substansi cair dan padat, yang cair berupa Plasma Darah,
sedangkan yang padat berupa Sel-Sel Darah, yaitu Trombosit (keeping darah atau
sel darah pembeku), Leukosit (sel darah putih), dan Eritrosit (sel darah merah).
Plasma Darah merupakan bagian darah yang cair yang mengandung elektrolit.
Plasma Darah memiliki protein yang disebut protein plasma. Protein plasma terdiri
atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Plasma Darah juga mengandung zat terlarut
lain, seperti zat saripati makanan, hormone, faktor-faktor pembeku darah. Plasma
Darah berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan dan tersusun atas protein,
air, hormon, senyawa organik maupun anorganik. Trombosit atau keping-keping
darah, terkandung enzim trombokinase yang berperan dalam pembekuan darah. Sel
pada keeping-keping darah tidak memiliki inti, tidak berwarna, mudah pecah dan
berbentuk seperti cakram dengan garis tengah. Bila hewan kekurangan keeping
darah, maka hewan tersebut akan mengalami pendarahan. Trombosit memiliki
banyak protein granula, namun tidak memiliki inti sel (nukleus). Leukosit (sel darah
putih) berfungsi untuk memperkuat sistem imun dan melawan benda-benda asing
dari luar tubuh hewan yang dapat mengganggu kesehatan hewan, misalnya melawan
serangan bakteri dan virus. Leukosit memiliki sebuah inti sel dan tidak mengandung
hemoglobin. Leukosit berwarna putih, sehingga disebut sel darah putih, gerakan yang
dilakukan adalah gerakan amuboid. Jenis sel darah putih yaitu Granulosit dan
Agranulosit. Granulosit, yaitu leukosit yang memiliki protein granula di sitoplasmanya.
Granulosit terdiri dari nuetrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit, yaitu leukosit yang
tidak memiliki protein granula di sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan
monosit. Sedangkan Eritrosit (sel darah merah) berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dan karbon dioksida dari dalam darah. Sel eritrosit bentuknya seperti cakram
bikonkaf dan berwarna merah sehingga disebut juga sel darah merah. Eritrosit tidak
memiliki inti sel (nukleus), namun mengandung protein yang disebut hemoglobin
yang terdapat di sitoplasma sel eritrosit. Umur sel darah merah sekitar 120 hari. Yang
terdapat pada video praktikum adalah Eritrosit atau Sel darah merah.
5. Otot Lurik. Jaringan otot merupakan sebuah jaringan yang berisi sel-sel serta serat
yang berfungsi sama, yaitu membentuk otot dan membantu proses pergerakan
rangka serta sebagai penyimpan energi atau cadangan makanan. Jaringan otot
dibagi menjadi tiga, yaitu Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung. Yang terdapat
pada video praktikum adalah Otot Lurik. Otot lurik merupakan otot yang terletak pada
rangka tubuh dan menggerakkan rangka. Otot lurik memiliki bentuk seperti serabut-
serabut halus memanjang (miofibril) dan mengandung banyak inti sel yang terletak di
bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan
cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Otot lurik bekerja
dibawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat, tetapi tidak teratur
dan mudah lelah serta tidak memiliki diskus inter kalaris. Otot lurik terdapat di lidah,
bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif
karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan
tulang dan tubuh.
6. Otot Polos. Otot polos termasuk jenis dari jaringan otot. Otot polos merupakan otot
yang geraknya dikontrol oleh saraf tak sadar dan tidak terletak pada rangka. Otot
polos menyusun organ-organ dalam tubuh dengan struktur berbentuk gelendong
yang di tengahnya besar dan di ujungnya runcing. Otot polos memiliki satu inti sel
yang terletak di tengah. Dinamakan otot polos, karena serabut kontraktilnya tidak
gelap (terang), sedangkan sarkoplasma (sitoplasma sel otot)-nya tampak polos atau
tanpa penampakan lurik. Kontraksi otot polos lambat dan lama, tidak mudah lelah,
tahan lama, dan tidak memiliki diskus inter kalaris. Otot polos bekerja diluar
kehendak, letaknya di organ-organ dalam, seperti saluran pencernaan, pernafasan,
kandung kemih, dan pembuluh limfa.

Referensi Pembahasan
1. http://diaririsa.blogspot.com/2018/07/laporan-praktikum-jaringan-epitel.html?m=1
2. http://lisnawatisinaga.blogspot.com/2016/03/jaringan-epitel.html?m=1
3. https://www.slideshare.net/mobile/DewiKusmaryani/jaringan-tulang-manusia
4. https://teks.co.id/jaringan-saraf-dan-fungsinya/
5. https://www.slideshare.net/mobile/dian0911/jaringan-pada-hewan-40213990
6. https://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-otot-lurik-hewan.html?
m=1
7. https://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-otot-polos-hewan.html?
m=1
TUGAS EVALUASI
Jawab pertanyaan tugas evaluasi berikut.

1. Tuliskan perbedaan sel otot polos dan otot lurik yang telah diamati
Jawab:
Perbedaan sel otot polos dan otot lurik, yaitu:
1) Otot polos tidak terletak pada rangka tubuh, sedangkan otot lurik terletak pada
rangka tubuh.
2) Otot polos merupakan otot yang geraknya dikontrol oleh sel saraf tak sadar
atau bekerja di luar kehendak, sedangkan otot lurik bekerja di bawah kehendak
(otot sadar).
3) Otot polos memiliki struktur berbentuk gelendong yang di tengahnya besar dan
di ujungnya runcing, sedangkan otot lurik memiliki bentuk seperti serabut-
serabut halus memanjang (miofibril).
4) Otot polos memiliki satu inti sel yang terletak di tengah, sedangkan otot lurik
memiliki banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sarkoplasma.
5) Kontraksi otot polos lambat dan lama serta tidak mudah lelah, sedangkan otot
lurik kontraksinya cepat, tetapi tidak teratur dan mudah lelah.
6) Otot polos letaknya di organ-organ dalam, seperti saluran pencernaan,
pernafasan, kandung kemih, dan pembuluh limfa, sedangkan otot lurik terdapat
di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.

2. Tuliskan jenis jaringan penyokong yang telah diamati dalam praktikum ini.
Jawab:
Jaringan penyokong yang terdapat dalam praktikum, yaitu:
1) Jaringan Tulang
2) Jaringan Ikat
3) Jaringan Darah

3. Jelaskan fungsi sel schwan yang terdapat pada jaringan saraf.


Jawab:
Fungsi sel schwan, yaitu:
1) Mempercepat jalannya Impuls (rangsangan) hingga sepuluh kali hanya dengan
sedikit energi.
2) Berperan dalam proses regenerasi sistem saraf tepi yang rusak.
3) Membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson).
4) Memelihara akson.
5) Melakukan fagositosis (mencerna) akson yang sudah rusak.
6) Menggantikan fungsi akson sebelum tumbuh kembali.
7) Menumbuhkan kembali akson. Bentuknya seperti “kecambah” dengan
kecepatan pertumbuhan sekitar 1 mm/hari hingga terhubung ke sel saraf lain
atau otot.
PETUNJUK PENULISAN DAN PENYIMPANAN FILE LAPORAN

1. Isi Identitas Mahasiswa pada bagian yang telah disediakan.


2. Ikuti semua instruksi yang ada pada penuntun praktikum ini.
3. Jika kegiatan pratikum anda telah selesai dilakukan, simpan file template buku kerja ini
dengan identitas mengikuti format berikut.

NIM – Nama Mahasiswa – Praktikum 6

4. Jangan mengubah pengaturan apapun pada file template Buku Kerja ini.
5. File template Buku Kerja Praktikum 6 ini diatur pada kertas ukuran A4, margin kiri,
kanan,atas, bawah masing-masing 2,5 cm
6. Jenis tulisan pada file ini adalah Arial, ukuran font 11pt, line spasi 1,5 (yang dalam
tabel line spasi 1).
7. Jika ada yang berubah pada pengaturan file ini, silahkan atur lagi seperti pada petunjuk
5 dan 6.
8. Kerjakan Tugas Evaluasi yang ada pada Template Buku Kerja ini.
9. Tuliskan Tugas Evaluasi pada halaman lanjutan dari Laporan Praktikum 6, bukan
berupa halaman yang sama dengan tulisan terakhir dari Referensi Pembahasan.
10. Tuliskan laporan kerja praktikum anda serapi mungkin, karena kerapian anda menulis
juga akan menjadi salah satu kriteria penilaian.

Anda mungkin juga menyukai