Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI JARINGAN HEWAN DAN

TUMBUHAN

Disusun oleh:

Hansen Wibowo (XI-IPA 3/11)

SMA SANTA MARIA SURABAYA

TAHUN AJARAN 2016/2017


BAB I

LANDASAN TEORI

1.1 Jaringan Hewan


Jaringan hewan terdiri dari beberapa bagian, yaitu
1. Jaringan Epitelium, yaitu: jaringan penutup permukaan tubuh.

Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi
epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu
lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis
terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan
epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk
menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang
berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya
pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut
endodermis.

a. Epitelium Sederhana
1.) Pipih (squamous ) : pada kapiler darah dan alveolus.
2.) Kubus (cuboidal) : pada kelenjar tiroid dan ginjal.
3.) Batang (silindris) : pada usus dan kantung empedu.
b. Epitelium Berlapis
1.) Pipih Berlapis : pada vagina dan esophagus.
2.) Kubus Berlapis : pada kelenjar keringat dan ovarium.
3.) Batang Berlapis : pada uretra pria.
4.) Transisional : pada kantung kemih.
2. Jaringan Ikat, yaitu : jaringan penghubung atau penyambung.

Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
§ Melekatkan suatu jaringan ke jaringanlain.
§ Membungkus organ.
§ Mengisi rongga di antar organ.
§ Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
§ Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
§ Menghasilkan kekebalan.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus,
jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.

a. Jaringan Ikat Sejati


1.) Jaringan Ikat Padat : pada dermis dan tendon.
2.) Jaringan Ikat Longgar : pada epithelium kapiler.
b. Jaringan Ikat Khusus
1.) Tulang
a.) Tulang Rawan : pada daun telinga dan cuping hidung.
b.) Tulang Sejati : pada rangka.
2.) Jaringan Pengangkut
a.) Darah : plasma darah (cair), eritrosit, leukosit, trombosit.
b.) Cairan limfa atau getah bening.

3. Jaringan Otot
a. Otot Polos : pada alat dalam seperti lambung, usus, dan pembuluh darah.
b. Otot Rangka : pada bisep, trisep, lidah, bibir, dan kelopak mata.
c. Otot Jantung : terdapat pada jantung.

Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot
yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling.
Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris
melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh
kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam, misalnya di usus dan pembuluh
darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos
berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita.
Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik,
tapi bekerja di luar kehendak kita.

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf
berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima
rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki
hewan dan manusia.

1.2 Jaringan Tumbuhan

Jaringan tumbuhan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Jaringan Meristem
Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional , artinya mampu terus menerus
membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Biasanya sel muda yang belum
mengalami diferensiasi dan spesialisasi.

b. Jaringan Dewasa (jaringan permanen)


Adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil
pembelahan meristem. Sudah tidak mengalami pertumbuhan/ sementara berhenti
pertumbuhannya. Terdiri atas :

1.) Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan, terdiri dari selapis sel yang piih dan rapat
(tidak ada ruang antar sel). Fungsinya sebagai : pelindung jaringan di dalamnya serta
sebagai tempat pertukaran zat.
2.) Parenkim
Terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis sampai ke empulur. Tersusun atas sel -
sel yang bersegi banyak dan terdapat ruang antar sel. Parenkima disebut jaringan
dasar, menjadi tempat bagi jaringan – jaringan yang lain. Misal pada daun, batang
dan akar, serta mengitari jaringan lainnya seperti xylem dan floem.

3.) Floem
Sebagai penyalur zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Pada floem terdapat beberapa macam sel yang mampu membawa
makanan berupa zat organic dari satu bagian ke bagian yang lain pada tumbuhan.
Diantara pembuluh floem juga terdapat jaringan parenkima yang disebut parenkima
floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut - serabut floem yang kecil,
berdinding tebal oleh lapisan lignin, dan pada sel tua tidak terdapat protoplasma.
Pada tumbuhan tertentu, serabut floem tersebut digunakan sebagai tali (misal: rami).

4.) Xilem:
Sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Xilem pada tumbuhan berbunga
mempunyai 2 tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua ini adalah sel mati.
Trakeid berupa sel runcing panjang dengan dinding berlubang - lubang. Unsur
pembuluh berbentuk tabung yang saling berhubungan ujung – ujungnya. Dinding sel
xylem tebal karena dilapisi sel lignin (berfungsi sebagai penyokong). Xilem juga
mempunyai sel - sel parenkima dan serabut xylem yang fungsinya sama seperti pada
serabut floem.

5.) Jaringan Penguat


Untuk memperkokoh tubuhnya, jaringan ini juga disebut sebagai jaringan mekanik.
Ada 2 macam jaringan penguat : kolenkima dan sklerenkima.
i.) Kolenkima :
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip dengan parenkima. Tidak
mengandung kloroplas, terletak umumnya di bagian dekat permukaan dan di
bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.
Kolenkima jarang terdapat pada akar. Kolenkima berbeda dengan parenkim
karena dinding sel kolenkim menebal. Penebalan dinding kolenkima tidak
merata diseluruh sel, misalnya hanya pada sudut-sudut sel sehingga disebut
kolenkima sudut. Pada jaringan kolenkima tidak terdapat ruang antarsel.
Jaringan kolenkima berfungsi sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda
yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan basah (herba)

ii.) Sklerenkima :
Jaringan sklerenkima terdiri dari sel-sel mati yang dindingnya sangat tebal, kuat
dan mengandung lignin. Jaringan sklerenkima berfungsi sebagai penguat.
Menurut bentuknya, sklerenkima dibagi menjadi dua, yaitu serat dan sel batu.
Serat atau serabut sklerenkima berbentuk seperti benang panjang. Sel batu atau
sklereid bermacam-macam bentuknya. Disebut sel batu karena dinding selnya
keras, misalnya pada tempurung kelapa.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melakukan praktikum, siswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.


2. Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
3. Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan.
4. Mengetahui fungsi dari setiap jaringan sel hewan dan sel tumbuhan.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:

1. Mikroskop
2. Kaca preparat
3. Kaca penutup
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:

1. Jaringan hewan dan tumbuhan (ukuran kecil)


BAB IV
CARA KERJA
Langkah - langkah yang harus diperhatikan saat melakukan percobaan adalah:
1. Pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia.
2. Nyalakan dan atur mikroskop agar dapat jaringan dengan jelas.
3. Letakkan kaca preparat (dengan jaringan hewan dan tumbuhan) di atas meja mikroskop
dan amati jaringan tersebut dengan perbesaran 40x dan 100x.
4. Lakukan hal yang sama setelah mengamati jaringan hewan dan tumbuhan.
5. Rapikan alat dan bahan jika telah selesai melakukan praktikum.
BAB V

TABEL HASIL PENGAMATAN


BAB VI

ANALISA
BAB VII

KESIMPULAN

Dapat diketahui setelah melakukan penelitian bahwa :

1. Tumbuhan memiliki jaringan yang berbeda dengan hewan.


2. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, vakuola berjumlah besar.
3. Sel hewan memiliki membram sel, sentriol, mikrotubulus, dan vakuola dalam skala kecil.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
 Noviana, Reski.2013.Contoh laporan jaringan tumbuhan dan
hewan.rezkinoviana.com
 www.endahismiati.co.id/2011/10/ringkasan-materi-jaringan-
tumbuhan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai