Anda di halaman 1dari 9

Jaringan Tumbuhan

Tujuan : Mengamati jaringan tumbuhan (akar, batang, daun).

Alat dan Bahan :

1. Mikroskop dan kelengkapannya.

2. Preparat awetan; a. akar monokotil

b. batang monokotil Tumbuhan jagung (zea Mays)

c. daun monokotil

d. batang dikotil

Hasil Pengamatan :

1. Akar Monokotil (jagung)

2. Batang Monokotil (jagung)


3. Daun Monokotil (jagung)

4. Batang Dikotil

Pertanyaan :

1. Bagaimana struktur akar, batang, daun tumbuhan dikotil dan monokotil?

Jawab :

1. Struktur Akar Dikotil dan Monokotil


Tumbuhan monokotil umumnya mempunyai perakaran serabut, sedangkan tumbuhan
dikotil mempunyai perakaran tunggang
Struktur Akar Monokotil
Struktur akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, terdiri atas lapisan
epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele). Namun demikian khusus
pada struktur akar monokotil, terdapat perbedaan, diantaranya:
1. Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang
tebal
2. Xilem dan floem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil, hal ini
disebabkan karena antara xilem dan floem tidak terdapat kambium seperti pada akar
tumbuhan dikotil.
3. Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-
jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi membentuk satu ikatan dengan lainnya.
Struktur Akar Dikotil
Umumnya struktur akar tumbuhan dikotil terdiri dari bagian epidermis, korteks,
endodermis dan silinder pusat (stele).
1. Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan
berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan
cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral.
2. Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini
menempati porsi paling besar pada akar (terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari
beberapa lapis sel dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang
sepanjang akar.
3. Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel endodermis
berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.
4. Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan
dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Akar
lateral tumbuh pada bagian ini. Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang
tersusun selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang
biasa disebut kambium.
2. Struktur Batang Dikotil dan Monokotil
Struktur batang dikotil:
1 . Ikatan pembuluh tersusun dalam satu lingkaran .
2 . Floem terletak diluar xilem .
3 . Terdapat kambium diantara floem dan xilem .
4 . Terjadi pertumbuhan sekunder atau bertambahnya diameter batang karena
berkembangnya kambium .
5 . Jaringan dasar dibedakan menjadi korteks dan empulur .
6 . Tidak mempunyai sel - sel seludang pembuluh yaitu sel - sel khusus yang membalut
loem dan xilemseperti pada daun.
struktur batang monokotil:
1 . Ikatan pembuluhgnya tersebar.
2 . Letak floem dan xilem bersebelahan.
3 . Tidak terjadi pertumbuhan sekunder .
4 . Jaringan dasar tidak dibedakan menjadi korteks dan empulur .
5 . Mempunyai sel - sel seludang pembuluh .
3. Struktur Daun Dikotil dan Monokotil

Struktur daun dikotil:

- Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman ficus (karet), letaknya
menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis tumbuhan
dikotil berfungsi melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan menjaga
bentuk daun agar tetap.
- Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknya melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula berfungsi mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
- Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi sebagai jalan masuk
dan keluarnya udara serta sebagai sel penjaga sebagai pengatur membuka dan
menutupnya stomata
- Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran
- Mesofil, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah, berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
- Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi zat.
Struktur daun monokotil:
- Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan bawah daun.
Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan
mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
- Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
- Mesofil, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi Membuat zat makanan
melalui fotosintesis.
- Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai transportasi zat.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil praktek yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa akar,
batang, dan daun tumbuhan memiliki jaringan yaitu jaringan meristem, epidermis,
kolenkim, parenkim, dan jaringan pengangkut (xylem dan floem). Terdapat xilem dan
floem sebagai alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh.
Pada tumbuhan juga terdapat jaringan epidermis yang berfungsi untuk melindungi
mekanis dan berperan dalam membatasi transpirasi da pertukaran udara. Jaringan
parenkim berfungsi sebagai jaringan dasar, kolenkim berfungsi untuk memperkokoh
pada tumbuhan yang masih muda, sedangkan sklerenkim berfungsi untuk
memperkokoh baik tumbuhan tua maupun muda.
Jaringan Hewan

Tujuan : Mengamati macam jaringan hewan.

Alat dan Bahan :

1. Mikroskop dan kelengkapannya.


2. Preparat : - Darah manusia.
4. Otot lurik.
5. Cacing hati dewasa.
6. Cacing tanah.

Hasil Pengamatan :

1. Jaringan Darah manusia

2. Jaringan Otot lurik


3. Cacing hati dewasa

4. Cacing tanah

Pertanyaan :

1. Jelaskan perbedaan jaringan darah manusia dengan jaringan otot lurik!


2. Jelaskan perbedaan jaringan cacing tanah dengan jaringan cacing hati dewasa!

Jawab :

1. - Darah terdiri dari bahan cair dan bahan padat. Bahan cair termasuk plasma, yang
terdiri dari protein, garam dan air, sedangkan bahan padat dari darah mengandung
trombosit, sel darah merah dan sel darah putih. Mayoritas darah dalam tubuh
manusia adalah plasma. Darah adalah cairan tubuh pada organisme yang
memberikan zat-zat yang diperlukan seperti nutrisi dan oksigen ke sel-sel dan
mengangkut produk sisa metabolisme dari sel-sel yang sama. Berfungsi sebagai
pengangkutan, fungsi yang amat penting dalam menjaga kelangsungan
metabolisme di dalam sel.
- Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh yang digerakkan atas
kehendak/semau kita, sehingga disebut sebagai otot motorik . Otot lurik juga
dikatakan otot rangka dilihat dari pengertian otot lurik yakni menempel pada rangka.
Otot lurik mampu bekerja keras dan kuat karna memiliki banyak inti sel tetapi otot
lurik mudah lelah artinya otot lurik butuh istirahat sehabis bekerja, menggerakkan
rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak sesuai dengan kehendak
kita. Membantu kita dalam kerja keras dan cepat.
2. - Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum
Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di tanah, memakan bahan organik
hidup dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing
tanah melakukan respirasi melalui kulitnya. Cacing tanah memiliki sistem
transportasi ganda terdiri dari cairan selom yang bergerak dalam selom yang berisi
cairan dan sistem peredaran darah tertutup sederhana. Memiliki sistem saraf pusat
dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari dua ganglia atas mulut, satu di kedua sisi,
terhubung ke tali saraf berlari kembali sepanjang panjangnya ke neuron motor dan
sel-sel sensorik di setiap segmen. Sejumlah besar kemoreseptor terkonsentrasi di
dekat mulutnya. Otot melingkar dan longitudinal di pinggiran setiap segmen
memungkinkan cacing untuk bergerak. Set yang sama otot garis usus, dan tindakan
mereka memindahkan makanan mencerna menuju anus cacing.
- Cacing hati mempunyai ukuran tubuh yang cukup besar yaitu panjang antara 2,5
sd 3 cm dan lebar antara 1 sd 1,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut meruncing
yang dikelilingi oleh alat pengisap, dan ada sebuah alat pengisap yang terdapat di
sebelah ventral sedikit di belakang mulut, juga terdapat alat kelamin. Bagian
tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagai pelindung tubuhnya dan
membantu saat bergerak

Kesimpulan :

berbagai macam jaringan yang terdapat pada hewan. Tidak semua organisme
mempunyai jaringan dalam tubuhnya. Pada organisme tingkat rendah seperti Protozoa,
tubuhnya hanya terdiri satu sel. Jadi, Protozoa tidak memiliki jaringan pada tubuhnya.
Semakin tinggi tingkatan organisme, semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.
Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas berbagai macam jaringan. Kelompok
hewan Vertebrata juga tersusun dari berbagai macam jaringan. Namun, struktur
jaringan yang terdapat pada tubuh setiap jenis hewan berbeda-beda walaupun
fungsinya sama. Misalnya, jaringan darah pada setiap hewan mempunyai struktur
berbeda-beda sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai