Reaksi
korteks ini sangat berbeda pada kelompok hewan yang satu dengan yang lain. Pada telur Landak
laut, saat fertilisasi ditandai dengan perubahan warna permukaan telur dari kuning menjadi putih.
Perubahan warna ini dimulai dari titik sentuhan sperma dan kemudian secara bertahap akan
menyebar ke seluruh permukaan telur. Segera setelah fertilisasi, kedua lapisan telur akan saling
memisahkan diri dan lapisan luar terpisah dari permukaan telur sebagai membran fertilisasi. Pada
saat yang sama, granula korteks mulai membengkak dan pecah. Maka polisakarida yang terdapat
dapat granula ini mencair dan cairan ini kemudian mengisi rongga antara sitoplasma dan
membran fertilisasi. Sedikit sitoplasma yang terletak antara permukaan luar granula korteks
dan plasmalemma menjadi terpisah dari sitoplasma ovum yang kemudian melekat pada
membran fertilisasi. Membran fertilisasi yang terbentuk pada saat-saat pertama setelah
fertilisasi akan diperkuat oleh substansi padat yang membentuk lamella yang dikeluarkan dari
granula korteks yang pecah atau merupakan sekret sitoplasma ovum. Komponen cair dari
granula korteks mengisi rongga perivitelin yang terletak antara permukana telur dan membran
fertilisasi. Di samping itu granula korteks atau lapisan hyalin kental yang melekat erat pada
permukaan telur dapat membantu menjaga agar blastomer satu dengan yang lain tetap terikat
erat selama pembelahan.
Prinsip fertilisasi adalah penggabungan genom jantan dan betina. Proses fertilisasi
meliputi beberapa tahap : pendekatan sel kelamin; penempelen; penetrasi spermatozoon ke
dalam ooplasma; penggabungan inti dan inisiasi pembelahan zygot.
7.1. Pendekatan spermatozoon – sel telur
Baik fertilisasi eksternal maupun internal, proses pendekatan spermatozoon – sel telur
merupakan peranan aktif spermatozoon dan gerakan khemotaksis. Spermatozoon Sea urchin
mengeluarkan androgamone, sedangkan spermatozoon mammalia mengeluarkan hyaluronidase.