Anda di halaman 1dari 26

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Pengamatan


Mikroskopis” yang disusun oleh:

nama : Nelsi Magatta

NIM : 1813141010

kelas : Kimia Sains

kelompok : I (satu)

jurusan : Kimia

Telah diperiksa dan dikonsultasikan pada asisten dan koordinator asisten, maka
laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, 13 November 2018


Koordinator Asisten Asisten

Muh. Asnur Yenre Suhardani Taofiq S.Si


NIM: 1214441022 NIM:

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Hj. Andi Asmawati Azis, M.Si


NIP. 196403071989032001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional
dan herediter terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang tersusun atas
satu sel saja yang disebut makhluk hidup uniseluler dan tersusun atas jutaan
bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup multiseluler. Makhluk hidup
tingkat tinggi yang termasuk dalam kindom hewan dan tumbuhan tersusun dalam
milyaran sel. Sel tersebut dapat bekerja secara bersamaan sesuai dengan fungsinya
masing-masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan
akivitasnya.
Sel menyusun makhluk hidup tingkat tinggi memang sangat kecil
ukurannya sehingga tidak dapat dilihat dengan alat bantu yang sederhana. Dimana
sel merupakan unit terkecil pembentruk makhluk hidup, didalam inti sel terjadi
seluruh aktivitas sel tetapi. Bagian-bagian yang menunjang kehidupan sel disebut
organel-organel. Antar sel hewan danm sel tumbuhan telah memilki tugas
tersendiri yang berbeda sehingga organel penyusun keduanya juga berbeda sesuai
tugas masing-masing.
Dengan semakin majunya teknologi pada zaman sekarang ini, manusia
dapat mengetahui apa yang menyusun makhluk hidup itu, baik yang mikroskopis.
Maka dikembangkanlah ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut, sehingga
memudahkan kita memahami hal tersebut seacara spesifik melalui apa yang telah
diteliti dan dikembangkan oleh para ilmuan.
Secara struktural tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu
tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk
melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel
yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu
jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan deferensiasi. Oleh karena itu, melalui
praktikum diharapkan mampu melihat serta mengetahui struktur dan macam-
macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan sehingga
objek pengamatan menggunakan mikroskopis dengan preparat awetan sederhana.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam
jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan struktur yang menyusun
hewan dan tumbuhan.
2. Mahasiswa dapat mengamati struktur dan macam-macam jaringan yang
menyusun hewan dan tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat membuat dan mengamati preparat atau sediaan sederhana
dengan menggunakan mikroskopis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat dengan satu sama
lain mempunyai struktur fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang
struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisme
dalam bentuk organ. Jarungan tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan
muda (meristem) dan jarimgan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung
(epidermis), jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.
Sedangkan, jaringan tubuh hewan dibedakan atas empat dasar utama yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jaringan otot dan jaringan saraf
(Tim dosen, 2018).
Klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi, membagi jaringan tumbuhan menjadi
jaringan meristematik dan jaringan permanen (terdiferensiasi). Jaringan
meristematik, yang ditemukan pada ujung-ujung akar dan batang yang sedang
tumbuh setra daerah-daerah tepi batang, cenderung memilki sel-sel yang tidak
terdiferensiasi, kecil, mampat dan memiliki sitoplasma yang aktif secara
metabolis.
Jaringan permanen dibagi-bagi lagi, menjadi jaringan pelapis (lining
tissue), jaringan fundamental, dan jaringan vaskular. Jaringan pelapis biasanya
adalah epidermis, sebuah lapisan sel berdinding tipis dengan vakuola yang besar.
Pada sejumlah lapisan epidermis, direaksikan kutikula tebal berlilin yang
melindungi tumbuhandari kehilangan air. Pada tumbuhan-tumbuhan berumur
panjang (perennial) yang lebih tua. Permukaan akar dan batang mengandung
periderma, jaringan yang tersusun atas beberapa lapis sel gabus yang resisten
terhadap air (Fried, 2006).
Jaringan tumbuhan dibagi menjadi dua bagian yaitu jaringan mudah
(meristem) dengan jaringan dewasa. Adapun defenisi mengenai jaringan mudah
(meristem) dengan jaringan dewasa sebagai berikut:
a. Jaringan mudah (meristem)
Jaringan meristem merupakan jaringan yang bersifat embrio, dimana
jaringan meristem terus-menerus membelah dan menghasilaknm sel baru
yang menambah tubuh tumbuhan. Pertumbuhan dan pengkhususan secara
morfologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi. Secara
teori, jaringan yang mengalami diferensiasi sedikit demi sedikit akan
kehilangan sifat embrionalnya dan mendapat status dewasa.
Pengelompokkan meristem menurut tempatnya dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Meristem pucuk, yang terdapat pada pucuk akar dan batang.
2. Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa.
3. Meristem lateral, yang letaknya sejajar dengan permukaan organ,
misalnya cambium dan felogen.
Selain pengelompokkan meristem, dikenal juga meristem primer dan
meristem sekunder. Meristem primer adalah sel yang berkembang secara
langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio. Sedangkan
meristem sekunder adalah jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa
yang masih tetap dapat berdiferensiasi (Mulyani, 2006).
b. Jaringan dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan-jaringan hasil pendewasaan dari
jaringan meristem yang meliputi jaringan utama, yaitu jaringan epidermis,
jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan pembuluh dan jaringan
penguat (penyokong).
1. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang tidak aktif membelah,
terdapat pada permukaan atau tubuh bagian luar, membentuk satu
lapisan sel hidup yang berderet tak bercelah, tidak memiliki klorofil.
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung, pengatur keluar-
masuknya zat, sebagi kelenjar, sebagai penguapan air, dan sebagi
tempat difusi.
Adapun struktur yang terdapat dalam jaringan epidermis, yaitu
sebagai berikut:
a) Trikoma, rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari
epidermis daun dan batan
b) Bulu akar, rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang
dapat meresap larutan garam-garam tanah.
c) Kelenjer sel, kenjer yang dapat menmbuat zat tertentu yang
terdapat pada lapisan epidermis.
d) Stomata (mulut daun), lubang pada lapisan epidermis daun yang
berfungsi sebagai tempat masuknya O2 dan keluarnya CO2 saat
fotosintesis, sebagi transpirasi atau penguapan, dan pengeluaran air
dengan bantuan akar.
2. Jaringan parenkim
Jaringan pardenkim merupakann jaringan sel yang lengkap. Sel di
susun dari selulosa yang tipis, yang berfungsi:
a) Tempat menyimpan cadangan makanan.
b) Pengangkut zat makanan dari sel ke sel (tranportasin
ekstravaskuler).
c) Tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan yang berklorofil.
3. Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh brfungsi sebagai transportasi intravakuler.
a) Xylem
1) Berfungsi mengangkut air dan mineral
2) Yang termasuk dalam xylem adalah trakeid, trakea;
penyokong, dan parenkim. Trakeid adalah deretan sel mati
yang disusun oleh lignin, merupakan pembulu yang diding
melintangnya berpori. Fungsinya untuk transportasi zat organic
secara vasikuler dari bawah keatas. Trakea adalah sel mati yang
disusun lignin yang dinding melintangnya hilang, yang
memiliki fungsi sama dengan trakeid.
b) Floem
1) Berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
2) Yang termasuk dalam floem adalah pembuluh tapis, pengiring,
dan penyokong. Pembuluh tapis adalah deretan sel hidup yang
dinding melintangnyta berpori. Sel pembuluh tapis tidak
memiliki inti (nukleus).
4. Jaringan penguat (penyokong)
a) Sklerenkim, sel mati dan merupakan jaringan tua tersusun dari
lignin. Sel serabut selenkim berbenmtuk panjang dan tahan
terhadap tarikan atau regangan. Sklererid (sel batu), yaitu sel
berbentuk bulat dan tahan terhadap tekanan dan jaringan tidak
sempurna.
b) Kolenkim, sel hidup berdinding selulosa yang tebal, terutama pada
bagian sudut, yang berfunsi memperkokoh tubuh.
(Zakrinal, 2009)
Hewan multiseluler tingkat tinggi berasal dari lapisan embrio
(embryogenesis), yaitu dari zigot-morula-blastula-grastula. Pada tahap
perkembangan embrio fase grastula terjadi pengelompokkan sel yang dikenal
dengan diferensiasi. Adapun macam jaringan yang merupakan perkembangan dari
lapisan embrional tersebut yaitu:
a. Jaringan epitelium
Jaringan ini disebut epitalium karena berada pada bagian pinggir (epi=
pinggir/atas, thele= putting/lapisan). Jaringan eptalium yang melapisi organ
sebelah luar disebut epitellium, sedangkan yang membatasi rongga tubuh
disebut mesotellium dan organ sebelah dalam disebut endothelium.
Jaringan epitellium berdasarkan strukturnya dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Epitelium pipih (squamous), berbentuk seperti lapisan pipih, inti bulat, dan
terletak di tengah.
2. Epitelium batang (silindris/columnar), berbentuk seperti batang, inti bulat
dan terletak pada bagian dasar sel.
3. Epitalium kubus (cuboidal), berbentuk kubus, inti bulat, dan di tengah.
b. Jaringan ikat biasa
Jaringan ini berfungsi untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan
dan juga mengikat jaringan dengan jaringan lainnya untuk membentuk organ.
Jaringan ikat tersusun atas komponen yang berupa matriks dan sel-sel
penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar atau materi dasar tempat
sesuatu melekat. Matriks tersusun atas serat dan bahan dasar. Serat pengikat
pada matriks mengisi rongga antar sel sehingga dapat memberikan bentuk
pada jaringan. Macam serat dalam matriks adalah serat kalogen, serat elastis
Macam-macam jaringan ikat yang dibedakan berdasarkan struktur dan
fungsinya, sebagai berikut:
1. Jaringan ikat longgar
Jaringan ini bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat
kolagen, ratikuler dan elastin. Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai
pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari
jaringan lainnya. Jaringan ini dapat ditemui pada mesentrium (selaput perut),
pembungkuspembulu darah, selapum myelin pada akson saraf, dan lapisan
subkutan kulit.
2. Jaringan ikat padat
Jaringan ini tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen
yang berwarna putih yang padat sehingga cairannya brerkurang. Jaringan
berfungsi untuk menghubungkan sebagai organ tubuh seperti pada katub
jantung, kapsul persendian, frasa, tendon dan ligament.
c. Jaringan darah
Jaringan darah termasuk jaringan penguat istimewa karena kompnen
utamanya berupa cairan yang berisi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), keeping-keping darah (trombosit) serta cairan plasma darah. Fungsi
jaringan adalah untuk pengangkutan O2 dan CO2, sari-sari makanan, hormon,
sisa metbolisme, dan alat pertahanan tubuh.
d. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot mempunyai sifat kontraktibilitas dan
reaksibilitas karena mempunhyaiprotein kontraksbdan myosin berfingsi sebagai
alat gerak aktif dalam tubuh. Jaringan otot diagi menjadi tiga berdasarkan
struktur penyusunannya yaitu:
1. Otot polos (otot involunter) terdiri atas sel-sel berbentuk gelendon atau
spindel memanjang, berinti satu ditengah, ukuran bervariasi antara 20
milimikron samapai 50 mm, bekerja lamban tidak diabawah pengaruh otak.
2. Otot jantung, merupakan otot khusus penyusun organ jantung . masing-
masing sel mempunyai inti, sel satu dengan sel yang lain.
3. Otot lurik (otot rangka/ skelet), sel-selnya berbentuk silinder dengan panja
rata-rata 3 cm, serat-seratnya bersatu membentuk berkas yang disebut
fasikuli.
e. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neutron). Jaringan saraf
merupakan perkembangan dari lapisan embrional ektoderm. Jaringan saraf
sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama sistem
hormon. Unit terkecil jaringan saraf adalah neuron (sel-sel saraf).
Berdasarkan fungsinya sel saraf dibedakan menjadi tiga, yaitu sel saraf
sensorik (aferen), berfungsi menyampaikan impuls dari reseptor ke saraf pusat.
Saraf motorik (eferen) berfungsi menyampaikan impuls tanggapan dari saraf
pusat ke efektor serta saraf assosiasi berfungsi menyaimpaikan impuls saraf
sensorik ke motorik.
(Fried, 2006)
Berdasarkan hasil penelitianmembuat preparat unetuk mengetahuijaringan
pembuluh trakea pada tangkai dan batang sirih hijau (piper betle) didapatkan hasil
yaitu preparat batang memiliki tpe penebalan dinding sekunder dan
trakeaberbentuk spiral, pada preparat batang dan tangkai mrmiliki tipe penebalan
dinding sekunder trakea berbebtuk spiral, sedangkan preparat tangakai memiliki
tipe penebalan spiral (Kurniawati, 2015)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


hari/tanggal : Selasa, 06 November 2018
waktu : 14.10-16.10 WITA
tempat : Laboratorium biologi lantai III sebelah barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop (1 buah)
b. Lap kasar (1 buah)
c. Lap halus (1 buah)
2. Bahan
a. Preparat awetan jaringan tumbuhan
b. Preparat awetan jaringan hewan
C. Prosedur Kerja
1. Jaringan Pada Hewan

Menyiapkan mikroskop Menyiapkan preparat

Memasang peparat
Mengamati preparat
pada mikroskop
Buatkan tabel pengamatan dan
tentukan bagian-bagiannya

Dokumentasikan
hasil pengamatan
2. Jaringan Pada Tumbuhan

Menyiapkan mikroskop Menyiapkan preparat

Mengamati preparat Memasang peparat


pada mikroskop
Buatkan tabel pengamatan dan
tentukan bagian-bagiannya

Dokumentasikan
hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Otot Serat Melintang Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


dengan Mikroskop
1. Unit kontraksi
otot
2. Serat otot
3. Inti(nucleus)

Pembesaran 15 x 10

2. Daun Karet (Ficus elastica c.s)


Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Stomata
2. Sel Penjaga

Pembesaran 15 x 10
3. Penampang Batang Labu (Cucurbita moschata)

Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


dengan Mikroskop
1. Epidermis
2. Xylem
3. Floem

Pembesaran 15 x 10

4. Otot polos kucing (Felis catus)

Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


dengan Mikroskop
1. Serat otot
2. Inti sel
3. Dinding sel

Pembesaran 10 x 10
5. Otot jantung kambing (Capra aegagrus hircus)
Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Serat otot
2. Inti sel

Pembesaran 10 x 10

6. Sayatan Melintang Daun Jagung (Zea mays)


Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Epidermis
2. Xylem
3. Floem

Pembesaran 10 x 10
7. Batang Jagung (Zea mays)
Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Epidermis
2. Xylem
3. Floem

Pembesaran 10 x 10

8. Kulit Mamalia (Mammalia)


Gambar tanngan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Pembuluh darah
2. Epitel

Pembesaran 10 x 10

9. Jaringan Darah Manusia (Homo sapiens)


Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Eritrosit

Pembesaran 10 x 10

10. Jaringan Tulang Rawan Hialin (Hyaline)


Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
dengan Mikroskop
1. Sel mati
2. Matriks
3. Fiber

Pembesaran 10 x 10
11. Tulang kuda (anatemnein)

Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


dengan Mikroskop
1. Jaringan tulang
2. Saluran Volkman
3. Lakuna

Pembesaran 10 x 10

12. Jaringan akar jagung (zea mays ts stem)

Gambar tangan Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


dengan Mikroskop
1. Epidermis
2. Jaringan tanah
3. Bundel Vaskular

Pembesaran 10 x 10
B. Pembahasan
Pada praktikum yang kedua ini, kita dapat mengetahui jaringan-jaringan
penyusun pada hewan tumbuhan. Jaringan sendiri adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Berbagai jaringan tersebut tersusun dan
terorganisasi dalam bentuk organ. Secara garis besar jaringan hewan dibagi
menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan
jaringan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan dibedakan berdasarkan asalnya,
komposisinya dan fungsinya. Serta pada tumbuhan yang memiliki jaringan
pembuluh akan terdapat beberapa organ tumbuhan seperti akar batang dan daun.
Jaringan penyusun hewan yang pertama adalah jaringan epitel. Biasanya
jaringan epitel ini membentuk suatu lapisan dengan sel-sel rapat dengan ruang
antar sel sedikit. Jaringan epitel ini membatasi tubuh dengan lingkungannya baik
dari dalam maupun luar. Sehingga dapat dikatakan jaringan epitel ini sebagai
pelindung tubuh hewan. Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel
terdiri atas epitel pipih selapis, epitel kubus selapis, epitel silindris selapis, epitel
pipih berlapis, epitel berlapis semu bersilia dan epitel transisional. Jaringan epitel
biasanya terletak pada dinding usus, pembuluh darah, epidermis, lambung,
hidung, bronkus dan lain-lain.
Jaringan ikat juga penyusun pada jaringan hewan. Jaringan ikat berbeda
dengan jaringan epitel karena letak antar selnya berjauhan. Jaringan ikat terdiri
atas jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan,
tulang dan darah. Jaringan ikat longgar berfungsi untuk mengikat jaringan tubuh
agar bersatu sekaligus memungkinkan gerakan di antara mereka. Sedangkan
jaringan ikat padat sebagai tempat melekatnya otot dan tulang. Untuk jaringan
lemak sendiri terdiri dari sel lemak di dalam matriks jaringan ikat longgar. Untuk
jaringan rawan, jaringannya lebih kuat dan selnya tidak seberapa banyak di dalam
matriks. Alat gerak pasif pada tubuh hewan adalah tulang. Dan untuk sistem
transportnya dibantu oleh darah. Jaringan-jaringan tersebut berfungsi sebagai
penyambung, pengikat dan penyokong jaringan yang lainnya.
Jaringan hewan yang ketiga adalah jaringan otot. Ada tiga macam jaringan
otot yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Otot polos dan otot jantung
merupakan otot tak sadar(involunter) dimana kerja otot tersebut tidak menurut
kehendak kita sedangkan otot lurik adalah otot sadar(volunter) yang kerja ototnya
dibawah kehendak kita sehingga dapat menimbulkan lelah. Otot polos mempunyai
satu inti yang letaknya di tengah, berbentuk gelendong dan biasanya terletak pada
organ viseral. Untuk otot lurik memiliki inti banyak dan terletak di tepi,
mempunyai garis gelap terang dan biasanya otot ini terletak pada tulang sehingga
sering disebut dengan otot rangka. Sedangkan otot jantung terletak pada jantung,
biasanya bercabang dan hanya memiliki satu inti yang terletak di tengah.
Penyusun jaringan hewan yang terakhir adalah jaringan saraf. Jaringan ini
berfungsi untuk menghantar impuls atau rangsangan. Jaringan saraf tersusun oleh
sel-sel saraf yang disebut neuron. Adapun bagian-bagian dari neuron adalah
dendrit yang berperan sebagai penerima rangsangan, badan sel yang di dalamnya
terdapat inti sel dan akson merupakan penyalur badan sel yang berfungsi untuk
mengirimkan rangsangan sari badan sel ke akson pada sel saraf yang lain.
Pada jaringan tumbuhan digolongkan berdasarkan asal, komposisi dan
fungsinya. Berdasarkan asalnya jaringan tumbuhan dibedakan atas meristem
primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem sendiri adalah jaringan yang
aktif mengalami pembelahan. Meristem primer biasanya terletak pada kuncup
ujung akar, batang dan daun, sedangkan meristem sekunder biasanya terletak pada
kambium dan jaringan gabus. Karena jaringan meristem ini aktif membelah maka
jaringan meristem ini akan membentuk jaringan-jaringan baru pada tubuh
tumbuhan.
Jika dilihat berdasarkan komposisinya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan
menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu macam sel misalnya jaringan
parenkim dan kolenkim. Dan jaringan majemuk yang terdiri atas dua atau lebih sel
contohnya saja jaringan pelindung dan jaringan pengangkut.
Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan dibedakan antara lain jaringan
dasar dan pelindung. Jaringan dasar dan pelindung di sini tidak lain adalah
jaringan epidermis yang berfungsi untuk melindungi jaringan sel di sebelah
dalam. Selain itu ada jaringan pengangkut yang berfungsi sebagai pengangkut
bahan makanan, adapun yang berperan sebagai alat pengangkutan pada tumbuhan
adalah hewan dan tumbuhan. untuk jaringan penguat dilakukan oleh jaringan
kolenkim dan sklerenkim serta untuk proses pengeluarannya dilakukan oleh
jaringan sekretori.
Perbedaan jaringan hewan dan tumbuhan sebenarnya tidak terlalu banyak
perbedaannya, hanya saja penggunaan istilahnya yang berbeda namun sebenarnya
memiliki fungsi yang sama. Satu hal yang membedakan jaringan hewan dan
tumbuhan yaitu tidak adanya alat gerak pada tumbuhan. Tumbuhan tidak meiliki
jaringan otot. Kita telah tahu bahwa jaringan otot termasuk alat gerak aktif.
Namun pergerakan pada tumbuhan berlangsung oleh perubahan turgor antar sel
yang bersebelahan. Jika air keluar sel, turgor turun, sel lemah dan lentur. Jika air
masuk, turgor naik, sel jadi tegang dan tegak. Pada beberapa daerah seperti
tangkai ada kelompok sel yang mudah sekali mengalami perubahan turgor itu.
Untuk jaringan-jaringan yang lain memiliki fungsi yang sama hanya saja
penggunaan istilahnya yang berbeda. Misalnya jaringan pelindung pada hewan
adalah jaringan epitel namun pada tumbuhan adalah jaringan epidermis dan gabus.
Selain itu yang memperkuat atau menyokong jaringan hewan adalah jaringan ikat
sedangkan pada jaringan tumbuhan adalah jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Begitu juga untuk sistem transport pada hewan dilakukan oleh darah melalui
pembuluh darah namun pada jaringan tumbuhan dilakukan oleh xilem dan floem.
Maksud akan terbentuknya jaringan-jaringan pada hewan dan tumbuhan tersebut
sebenarnya untuk membentuk organ.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari
epitel piph selapis, epitel kubus selapis dan epitel kolumner. Jaringan ikat
dibedakan mejadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan
lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. Jaringan otot dibedakan menjadi
otot polos, otot jantung dan otot lurik. Dan jaringan saraf terdiri dari sel-
sel saraf (neuron).
2. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen. Ciri-
ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung
protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Berdasarkan letaknya
dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal,
lateral, dan interkalar. Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem
dibedakan menjadi: promeristem, meristem primer dan meristem
sekunder. Jaringan dewasa terdiri dari: Jaringan Pelindung (Epidermis),
Jaringan Dasar (Parenkim), Jaringan Penyokong (Penguat), Jaringan
Pengangkut (Vaskuler) yaitu xilem dan floem
B. Saran
1. Asisten sebaiknya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap
kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan.
2. Praktikan sebaiknya dalam penggunaan mikroskop diperhatikan dengan
baik agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Fried, George H & Hademenos, George J. 2006. Scahum’s Outlines Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.

Kurniawati, Feby Zaenab, Siti & Wahyuni, Sri. 2015. Analisis Perbandimgan
Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Pada Preparat Maserasi Berbagai
Genus Piper Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi
Indonesia. Volume 1, Nomor 2, Halaman148-157. ISSN: 2442-3750.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Tim Dosen. 2018. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar: UNM

Zakrinal & Purnama, Sinta. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo.
DOKUMENTASI

Awetan 22 Tulang Compact Bone Awetan Zea Mays


Kuda p. I

Diamati

Hasil pengamatan Compact Hasil pengamatan zea mays


Bone Kuda
LAMPIRAN

Pertanyaan

1. Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa banyak inti
dalam setiap sel ?
Jawab:
Sel otot polos berbentuk gelendong dengan satu sisi ditengah, terdapat
pada dinding saluran pencernaan, pernapasan, pembuluh darah, dan limfa.
mempunyai satu inti dan bekerja di luar kesadaran manusia
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti pada setiap
serabut ?
Jawab:
Kumpulan serabut sel otot lurik disebut fasikulus. Setiap serabut pada otot
lurik terdiri atas banyak inti yang terdapat pada bagian tepi.
3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik, dan otot jantung
yang anda temukan ?
Jawab:
Perbedaan antara sel otot polos, otot lurik, dan sel otot jantung adalah :
a. Otot polos berfungsi memberikan gerakan diluar kehendak. Otot lurik
berfungsi untuk berkontraksi secara cepat dan kuat di bawah kehendak,
sedangkan otot jantung berfungsi membantu jantung berkontraksi
untuk memompa darah keluar masuk jantung tanpa bisa dikontrol.
b. Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernaan, pernapasan,
pembuluh darah, dan limfa. Otot lurik terdapat di rangka dan melekat
padanya, sedangkan otot jantung terdapat di jantung.
c. Otot jantung sel otot jantung bercabang, mempunyai dua sampai tiga
inti tengah dan bekerja dalam kesadaran manusia.
4. Aapa yang disebut lamela, lakuna, kanalikuli ?
Jawab:
a. Lamella merupakan substansi mineral yang disimpan dalam lapisan
tipis.
b. Lakuna yaitu rongga kecil yang terdapat diantara lamella dan saluran
haverst.
c. Kanalikuli yaitu saluran haverst dan matriks mirip tempat saluran
sitoplasma osteosit.
5. Apa fungsi saluran Haverst ?
Jawab:
Fungsi saluran haverst yaitu memelihara kehidupan sel-sel tulang karena
berisi pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai