Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN”

Disusun Oleh:

Nama : Ade Krisdiantoro

NPM : A1F020025

Laporan Ke : 1 (satu)

Dosen Pengampu : 1. Neni Muniarti,M.Pd

2. Dewi Jumiarni, M.Si.

Asisten Dosen :1. Putri Nesya Aldanapio (A1D019008)

2. Febrina Kusuma Wardhani (A1D019040)

3. Nurul Asih Handayani (A1D019065)

4. Danela Triani Oktari (A1D020040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
I. Pendahuluan
Didalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari ilmu biologi, dimana
banyak sekali mengkaji objek-objek kehidupan yang berjenjang dari tingkat organisme
biologi yang dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, system organ, organisme
populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Biologi pada tingkat sel memeparkan
tentang struktur dan fungsi tertentu setiap bagian sel serta proses kehidupan didalam
sel. Organel-organel dengan fungsi tertentu dapat ditemukan didalam sel. Jadi, proses
kehidupan setiap organisme berlangsung didalam sel.
Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup. Sel dikelilingi oleh
selaput/membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri
(secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu
sifat-sifat makhluk hidup, maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada
keturunannya.
Sel berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik. Sel
prokriotik tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel eukariotik. Sel
prokariotik hidup dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik hidup dengan bekerja
sama atau berkoloni dengan organisasi yang sangat tertata rapi. Tumbuhan dan hewan
adalah beberapa contoh organisme eukariotik. Namun walau keduanya sama-sama
oraganisme eukariotik namun selnya berbeda secara mikroskopis. Karena sel hanya
bisa dilihat dengan mikroskop.
Oleh karena itu, penulis melakukan praktikum ini bertujuan mengetahui
perbedaan struktur dan organel dari sel hewan dan tumbuhan secara mikroskopis.
Tujuan yang lainnya adalah agar praktikan dapat menerapkan penggunaan mikroskop
dengan baik dan benar.
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal struktur sel tumbuhan
2. Mahasiswa mampu mengenal struktur sel hewan
III. Tinjauan Pustaka
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk
hidup dan interaksi dengan lingkungannya dengan cakupan yang sangat luas
(Campbell, Reece & Mitchell, 2002).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ
reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut.
Epidermis merupakan lapisan selsel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga,
buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan
meristematik yaitu protoderm. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam
organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami
modifikasi seperti stomata dan trikomata. Stomata umumnya terdapat pada permukaan
bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan
atas dan bawah daun. Menurut fungsi, bentuk, ukuran dan susunan sel-sel epidermis
tidaklah sama atau berbeda pada berbagai jenis tumbuhan, demikian juga dengan
bentuk atau tipe stomata. Walaupun berbeda epidermisnya, semua epidermis tersusun
rapat satu sama lain dan membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel terdapat
ruang antar sel, misalnya epidermis mahkota bunga, ruang itu ditutupi oleh kutikula
(Rompas, Yulanda. 2014:13-14).
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang
menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan
dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan
lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan,
pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap
sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain
yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Haryanti, 2014: 21-
22)
Setiap spesies memiliki jumlagh kromosom yang khas sebagian besar
organisme derajat tinggi memiliki jumlah kromosom yang bersifat diploid. Variasi
jumlah setkromosom (ploidi) sering ditemukan dialam. Pada keadaan normal materi
genetic setiap makhluk hidup stabil (tidak berubah-ubah) (Sumina, 2014:175).
Jaringan pada Hewan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan
disebut histology. Macam –macam jaringan :
1. Jaringan embrional Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya
senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada
tahap awal terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama.
Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan
mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini
antara lain, lapisan jaringan embrional.
2. Jaringan Epitel Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,
organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan (Haryono Setyo
dkk, 2019: 6).
Bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan :
A. Nukleus Nukleus dibatasi oleh sepasang membrane. Selubung yang
terbentuk itu tidak sinambung, mengandung pori-pori. Didalam membrane
nuklir terdapat medium setengah cairan (semi fluida) yang didalamnya
kromosom tersuspensi. Secara kimia, kromosom itu terjadi dari DNA dan
protein (Kimball, 1998:92)
B. Dinding sel Tiap sel dipisahkan oleh membran plasma atau membran sel
dan diluar membran plasma ini masih terdapat lapisan dinding sel. Pada
umumnya dinding sel tumbuhtumbuhan nampak lebih tebal dan kuat
karena mempunyai fungsi utama sebagai pelindung sel dan rangka sel pada
sel tumbuhan muda dinding sel hanya selapis dan dinamakan lapisan
primer. Pada hewan lebih dikenal sebagai selubung sel karena sangat tipis.
C. Membran plasma
Banyak teori mengenai membran plasma yaitu :
1. Leafet theory yang menyatakan bahwa membran plasma tersusun atas lapisan-
lapisan
2. Teori globular menyatakan bahwa membran plasma sebagai bola-bola yang
berderet

Berdasarkan gambaran di atas dapat dikatakan bahwa membran plasma


merupakan suatu membran yang berbatasan memiliki sifat dinamis dan
punyai sifat-sifat khas pula sehingga banyak para ahli yang
menggolongkan membran plasma ini sebagai salah satu organel sel
yang letaknya di luar sel plasma (Juwono, 2000:21-23)

D. Retikulum endoplasma Organel yang tersusun oleh kantong pipih dan


tabung membran dua lapis yang yang meluas dan menutupi sebagian besar
sitoplasma retikulum endoplasma bersama ribosom tempat sintesis protein
khusus yang akan diekspor ke luar sel atau ke bagian membran baik pada
membran plasma maupun membran mitokondria.
E. Badan golgi Badan golgi merupakan sistem bertumpu, terikat membran
berbentuk kantong pipih yang tersusun dan terorganisasi dari ukuran besar
ke kecil. Fungsinya untuk memproses protein dan molekul lain yang akan
diekspor ke luar sel atau ke membran sel.
F. Lisosom Lisosom merupakan vesikula terikat membran yang mengandung
enzim-enzim hidrolitik yang memiliki sifat asam. Fungsinya untuk
pencernaan Mitra seluler dan perusak material seluler sel-sel.
G. Mitokondria Mitokondria merupakan organel membran yang sangat
penting untuk respirasi guna menghasilkan energi. Rangkaiannya yaitu
siklus Krebs dan sistem transpor elektron.
H. Kloroplas Kloroplas merupakan komponen penting dalam fotosintesis yaitu
sintesis karbohidrat dari karbondioksida dan air dari udara dengan
menggunakan energi cahaya matahari.
I. Sentriol Sentriol yaitu organel sel hewan tersusun atas 1 pasang struktur
yang tengahnya berlobang terdiri atas 9 protein Tubula triplet.
J. Inti
Inti merupakan bagian sel yang yang tersekat oleh membran inti dan
mengandung kromosom dan nucleus. inti merupakan struktur subseluler
paling banyak di antara struktur subseluler lain (Musum.2013: 10-13).
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
 Mikroskop
 Pinset
 Pipet tetes
 Gelas piala
 Skapel
 Silet
 Gelas obyek
 Gelas penutup
b. Bahan
 Batang singkong
 Bawang merah
 Metilen biru
 Hydrilla
 Kertas saring
 Sel epitel rongga mulut
 Alkohol 70%
 Aquases
 Kapas
 Katak
V. Langkah Kerja
5.1 Sel Gabus Empulur Batang Singkong
1. Dibuat irisan melintang dan membujur gabus ubi setipis mungkin
2. Diletakkan di atas gelas obyek yang telah ditetesi air, kemudian ditutup dengan
gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan dilanjutkan
dengan perbesaran kuat
4. Melalui pengamatan gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari bagian-
bagian sel yang nampak.
5.2 Sel Umbi Lapis Bawang Merah
1. Ambil bawang merah kemudian iris menjadi dua bagian
2. Dengan digunakan pinset, diambil selaput bagian dalam umbi lapis
yangberwarna putih dari bawang merah.
3. Diletakkan di atas gelas obyek tetesi dengan aquades, itutup dengan gelas
penutup
4. Diamati di bawah mikroskop, dan gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan
dari bagian-bagian sel yang nampak.
5.3 Sel Daun Hydrilla verticillata
1. Diambil beberapa helai daun Hydrilla verticillata
2. Diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air, kemudian ditutup dengan
gelas penutup.
3. Diamati di bawah mikroskop , gambar 2 atau 3 sel dandi beri keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak.
4. Diamati adanya aliran sitoplasma pada setiap sel, digambar arah aliran
sitoplasma tersebut dengan tanda panah.
5.4 Pengamatan Sel Epitel Rongga Mulut
1. Dibersihkan skapel atau tusuk gigi dengan alkohol 70%
2. Dikorek permukaan dalam pipi anda dengan menggunakan skapel atau tusuk
gigi
3. Dioleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian ditetesi dengan air dan
ditutup dengan gelas penutup
4. Diamatilah di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan
dari bagian-bagian sel yang nampak.
5.5 Pengamatan Sel Epidermis Kulit Katak
1. Dikerok kulit katak dengan silet, diletakkan kerokan tadi di atas gelas objek
yang sudah ditetesi air.
2. Ditambahkan 1 tetes garam fisiologis dan 1 ditetes metilen biru, ditutup
dengan gelas penutup
3. Diamati di bawah mikroskop, gambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari
bagian-bagian sel yang nampak
VI. Hasil
No Gambar Keterangan
1. Sel Gabus Ubi Membujur Sel Gabus Ubi Membujur
1. Dinding Sel
2. Ruang Kosong
Gabus ubi kayu memiliki sel
berbentuk segi enam

2. Sel Gabus Ubi Melintang Sel Gabus Ubi Melintang


1. Dinding sel
2. Ruang kosong
Gabus ubi kayu memiliki sel
berbentuk segi enam

3. Sel Umbi Lapis Bawang Merah Sel Umbi Lapis Bawang Merah
1. Nukleus/Inti sel
2. Sitoplasma
3. Dinding sel
Bawang merah memiliki bentuk
sel segi empat tetapi belum
sempurna

4. Sel Epidermis kotak Sel Epidermis Kotak


1. Sel darah
2. Inti sel
Sel epidermis pada katak lebih
tidak tersusun dan tidak
beraturan

5. Sel Hydrilla dan Aliran Sitoplasmanya Sel Hydrilla


1. Dinding sel
2. Central vakuola
3. Kloroplas
4. Sitoplasma
Sel pada Hydrilla memiliki
bentuk persegi panjang

6. Sel Epitel Rongga Mulut Epitel Rongga Mulut


1. Lumen
2. Inti sel
3. Membran sel
VII. Pembahasan
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan
dengan kehidupan. Suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan
dalam proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi.
Semua reaksi kimiawi dan fisika yang terjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi-
fungsi tersebut disebut metabolisme. Reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Enzim
adalah molekul protein yang dapat mempercepat terjadinya reaksi biokimiawi tanpa
diubah secara permanen ataupun dikonsumsi dalam proses tersebut. Struktur tiap
enzim (atau protein apapun lainnya) dikodekan oleh suatu segmen asam
deoksiribonukleat yang disebut gen (Campbell et al., 2002).
Sel yang dikatakan hidup adalah sel yang masih memiliki inti sel dan
sitoplasma. Apabila dalam ruang sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa
dikatakan hidup karena pada protoplasma terdapat plasma sel yang mengandung inti
sel, butir-butir plastida, dan mitokondria (Waluyo,dkk,1981:41).
Sel – sel eukariotik yang terdapat pada semua sel hewan dan sel tumbuhan,
memiliki persamaan dan perbedaan yang cukup jelas dalam hal fungsinya pada setiap
bagian. Adanya perbedaan ini memberikan konsekuensi yang cukup luas mengenai
fungsi dari sel – sel tersebut. Adapun perbedaan dari kedua sel tersebut dapat dilihat
dari Tabel dibawah ini.
No Bagian-bagian Sel Terdapat Pada
Hewan Tumbuhan
1. Dinding sel Tidak ada Ada Membentuk dan
melindungi inti sel
2. Selaput sel Ada Ada Mengatur keluar
masuknya zat dan
membungkus inti
sel

3. Inti sel Ada Ada Mengatur/mengendalikan


semua aktivitas sel

4. Plastisida Tidak ada Ada Tempat fotodintesis


(Kloroplas)
5. Vakuola Tidak ada Ada Menyimpan
kristal/bahan,timbunan
lain,pencernaan makanan
pada hewan bersel satu

6. Mitokondria Ada Ada Pusat


pembakaran/pernapasan
(respirasi) sel

7. Lisosom Ada Tidak ada Mendaur ulang benda-


benda asing yang terdapat
dalam sel

8. Badan golgi Ada Ada Membantu pembentukan


protein,mengeluarkan zat
keluar sel

9. Reticulum Ada Ada Membantu metabolisme


endoplasma protein,lemak,dan
karbohidrat

10. Ribosom Ada Ada Membantu pembentukan


protein,mengeluarkan zat
keluar sel

Adapun bentuk-bentuk sel yang didapat dari praktikum yang telah dilakukan
ialah :
a. Sel Gabus Ubi ( Manihot Esculenta)
Pada parktikum ini digunakan gabus ubi kayu, Dimana pada gabus
ubi dilakukan dua kali pengamatan yaitu gabus ubi yang diamati secara
membujur dan melintang.
Pada sel gabus ubi kayu membujur dan melintang didapatkan hasil
yaitu terdapat dinding sel dan ruang kosong. Dimana sel gabus ubi kayu ini
berbentuk heksagonal dan antara sel satu dengan yang lainnya tersusun rapi
dan rapat, namun di dalam dindingnya kosong. Hal tersebut berdasarkan
literature menurut Sutrian (2004) yang menyatakan bahwa sel gabus sering
disebut sel mati. Karena tidak memiliki inti sel dank arena tidak ada aktifitas
didalamnya. Organel yang dapat ditemui yaitu dinsing sel dan ruang sel.
Dimana fungsi dinsing sel yakni sebagai pelindung, pemberi bentuk yang
tetap, dan pembatas antar sel, sedangkan ruang sel berwarna putih dan
terlihat kosong.
Adapun klasifikasi dan takson objek dari Gabus ubi kayu:
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Recheablouka
 Superdivisi : Spermathopyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Rosidae
 Ordo : Euphorbiales
 Famili : Euphorbiaceae
 Genus : Manihot
 Spesies : Manihot Utilissima
b. Sel Bawang Merah (Allium Cepa L)
Selanjutnya yaitu pengamatan menggunakan umbi lapis bawang
merah didapatkan hasil bahwa sel epidermis bawang merah berbentuk
persegi panjang walaupun tidak sempurna. Selain itu bentuk sel epidermis
dari bawang merah mempunyai bentuk yang tepat dan tidak berubah-ubah.
Hal ini dikarenakan didalamnya terdapat dinding sel.
Bawang merah memiliki klasifikasi dan takson objek sebagai berikut :
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Tracheobionta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Sub Kelas : Liliade
 Ordo : Lililales
 Spisies : Allium Cepa L

Pada sel-sel bawang merah terdapat organel sel seperti sitoplasma,


membrane sel, dinding sel, dan inti sel. Inti selnya berbentuk oval atau bulat dan
merupakan organel terbesar sel. Dimana berdasrakan literature menurut Rafika
(2015) dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel

c. Hidrylla Verticallata
Pada pengematan sel Hydrilla Verticillata diperoleh hasil bahwa sel
Hydrilla memiliki bentuk persegi panjang yang tersusun beratur. Pada daun
Hydrilla dapat pula diamati aliran sitoplasma, dinding sel, central vakuola,
dan kloroplas. Dimana menurut Musum (2013) Kloroplas merupakan
komponen penting dalam fotosintesis yaitu sintesis karbohidrat dari
karbondioksida dan air dari udara dengan menggunakan energi cahaya
matahari.
Adapun klasifikasi dan takson objek dari Hydrilla Verticillata yaitu :
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Superdivisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Subkelas : Alismatidae
 Ordo : Hydrocharitales
 Famili : Hydrocharitaceae
 Genus : Hydrilla
 Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

Menurut Musum (2003) Tiap sel dipisahkan oleh membran plasma


atau membran sel dan diluar membran plasma ini masih terdapat lapisan
dinding sel. Pada umumnya dinding sel tumbuh-tumbuhan nampak lebih
tebal dan kuat karena mempunyai fungsi utama sebagai pelindung sel dan
rangka sel pada sel tumbuhan muda dinding sel hanya selapis dan
dinamakan lapisan primer.

Maka berdasarkan hasil pengamatan pada gabus ubi, bawang


merah, dan sel Hydrilla dapat diketahui bahwa ketiga sel tersebut
merupakan sel tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan ketiga jenis sel
memiliki dinding sel, dimana dinding sel tersebut hanya dimiliki oleh sel
tumbuhan.

d. Katak (Rana Sp.)

Pada praktikum ini untuk mengetahui struktur sel hewan di


gunakan katak dan sel epitel rongga mulut sebagai bahan percobaan.
Dari hasil
pengamatan sel epidermis katak yang diamati tidak terlalu jelas dan terlihat
tidak beraturan. Namun pada pembesaran tersebut masih terlihat bahwa sel
epidermis kulit katak memiliki membrane inti dan juga inti sel. Bentuk
yang tidak beraturan pada sel epidermis kulit katak tersebut dikarenakan
tidak adanya dinding sel.

Katak (Rana Sp.) memiliki klasifikasi dan takson objek sebagai


berikut :

 Kingdom : Animalia
 Phylum : Chordata
 Subphylum : Vertebrata
 Class : Amphibia
 Ordo : Anela
 Family : Ranidae
 Genus : Foselvanya
 Spesies : Foselvanya Carnivora

Pada pengamatan sel epidermis kulit katak ini dilakukan


penambahan metilen biru hal tersebut bertujuan untuk memperjelas
bentuk selnya dengan cara mewarnai sel-sel nya itu secara fisiknya akan
tetapi penambahan metilen biru ini secara kimia tidak mengganggu
metabolism sel sehingga pengamatan dapat tetap akurat. Jika warnanya
berangsur- berangsur memudar itu menandakan sel yang akan kita amati
masih hidup akan tetapi jika tetap biru berarti sel nya sudah mati, hal
demikian terjadi karena adanya enzim yang mengaktifkan metilen
birunya. Sehingga itulah yang menyebabkan warna metil birunya
mengalami pemudaran begitupun sebaliknya.

Berdasarkan literature menurut (Kimball, 1998:92), nukleus


dibatasi oleh sepasang membrane. Selubung yang terbentuk itu tidak
sinambung, mengandung pori-pori. Didalam membrane nuklir terdapat
medium setengah cairan (semi fluida) yang didalamnya kromosom
tersuspensi. Secara kimia, kromosom itu terjadi dari DNA dan protein.

Menurut Pramana (2013) Lapisan epidermis merupakan


pekembangan dari endoderm pada bagian terluar dari suatu embrio
hewan. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel epithenal dengan
bentuk
bervariasi. Secara umum lapisan epidermis katak ada 4 macam yaitu dari
lapisan terluat berupa horny layer, selanjutnya berupa middle layer, deep
layer, dan mukosa.

Selain itu dilakuakan juga pengamatan pada sel epitel rongga


mulut. Pada saat pengamatan digunakan alcohol 70% yang bertujuan
untuk mensterilkan tusuk gigi yang digunakan dalam pengembilan sel
epitel pada rongga mulut, sehingga hasil pengematan lebih maksimal.
Hasil pengamatan terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi
sel epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel
epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada
sel hewan tidak memiliki dinding sel, karena dalam dinding sel terdapat
kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku, apabila dinding
sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak bisa
bergerak secara aktif.

Menurut literature oleh Primasari, A (2018) menyatakan bahwa


jaringan lunak rongga mulut dilindungi oleh mukosa yang merupakan
lapisan terluar rongga mulut. Mukosa rongga mulut dilapisi oleh jaringan
yang terdiri atas dua lapisan, yaitu epitel dan jaringan ikat. Lapisan epitel
pada rongga mulut adalah stratified squamous epithelium yang terdiri
atas sel-sel epitel yang melekat satu sama lain dan tersusun pada masing-
masing lapisannya sedangkan jaringan ikat adalah lamina propia.
Stratified squamous epithelium terdiri dari epitel berkeratin dan epitel
tidak berkeratin. Perbedaan antara mukosa berkeratin dan non-keratin
adalah epitel mukosa yang berkeratin, inti selnya tidak tampak pada
permukaan. Berbeda halnya dengan non-keratin, sel-sel pada permukaan
masih mempunyai inti sel.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa sel


pada kulit katak dan sel epitel rongga mulut merupakan sel pada hewan,
hal tersebut dikarenkan pada sel kulit katak dan sel epitel rongga mulut
memiliki ciri-ciri sel pada hewan yaitu struktur selnya tidak tersusun
teratur dan juga tidak memili dinding sel.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya bagian-bagian protoplas
dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Selain itu,
ciri-ciri sel yang hidup adalah sel yang memiliki nukleus dan sitoplasma.

Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses
kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada sel mati tidak dijumpai
adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor,
misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.

Pada praktikum yang telah dilakukan, Adapun bahan-bahan yang telah


digunakan dimana terdapat sel hidup dan sel mati, oleh karena itu dapat dinyatakan
dengan sebagai berikut :
a. Sel Gabus Ubi ( Manihot Esculenta)
Sel gabus termasuk sel mati karena sudah tidak mempunyai inti sel
(nukleus) dan sitoplasma, serta tidak menunjukkan adanya aktivitas dalam
sel tersebut sehingga ruang selnya nampak kosong, hal ini disebabkan
karena protoplasmanya telah mati (mengering). Sesuai dengan pengertian
sel mati di atas, dimana sel mati asalnya dari sel hidup yang telah mati dan
pada sel gabus ubi juga sebelumnya pernah hidup.
b. Sel Bawang Merah (Allium Cepa L)
Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah
mempunyai inti sel,memiliki cairan didalamnya,dan ada aktifitas yang
terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.
c. Sel Hidrylla Verticallata
Sel daun Hydrilla verticillata ini merupakan sel hidup karena terdapatnya
sel protoplasma yaitu dinding sel, kloroplas dan vakuola serta inti sel.
d. Sel Epitel Rongga Mulut
Sel epitel rongga mulut termasuk sel hidup, karena sel epitel rongga mulut
terdapat inti sel dan membran sel yang merupakan syarat sel masih hidup
atau sudah mati.
VIII. Penutup
a. Kesimpulan
1. Dari hasil pengematan yang dilakukan sel tumbuhan memiliki organ-organ yang
meliputi dinding sel, inti sel, plastida, membrane sel dan memiliki vakuola
yang berukuran besar. Pada percobaan yang termasuk sel tumbuhan yaitu sel
pada ubi gabus, bawang merah dan Hydrilla.
2. Sel hewan memiliki organ-organ yaitu inti sel, sitoplasma dan membrane sel.
Pada percobaan yang termasuk sel hewan adalah sel pada kulit katak dan sel
epitel rongga mulut. Adapun perbedaan struktur sel tumbuhan dan struktur sel
hewan yaitu pada sel hewan tidak memiliki dinding sel atau hanya berupa
selubung sel serta pada sel hewan strukturnya tidak tersusun rapi atau tidak
beraturan sedangkan pada sel tumbuhan lebih strukturnya lebih teratur.
b. Saran
1. Pahami materi dan tujuan sebelum praktikum agar praktikum bisa berjalan
lancar dan meminimalisir kesalahan yang terjadi.
2. Perhatikan dengan teliti setiap pengematan yang dilakukan agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
3. Tanyakan apa saja yang belum di pahami dari praktikum yang telah dilakuakan
Daftar Pustaka

Army Pramana, D. (2013). Mikroanatomi Kelenjar Kulit Duttaphrynus melanostictus


(Schneider, 1799) dan Kalaoula baleata (Müller, 1836) (Amphibia, Anura).
ANATOMI FISIOLOGI, 21(2), 1-8.

Campbell, N.A., J.B.Reece., L.G. Mithcel. 2002. Biologi umum edisi kelima jilid 1. Erlangga.
Jakarta.

Haryanti, S. (2010). Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies tanaman dikotil
dan monokotil. Anatomi Fisiologi, 18(2), 21-28.

Haryono Setyo. 2009, Biologi Untuk mahasiswa. Semarang : Nasmedia Pustaka

Juwono. 2000. Biologi sel Semarang: Buku Kedokteran

Kimball., Jhon W. 1998. Biologi Edisi Ke Lima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Musum.2003. Buku Bahan Ajar Biologi Molekuler Sel. Bengkulu :UNIB

Primasari, A., & Cynthia, C. (2018). Perubahan Sel Epitel yang Terjadi pada Permukaan
Mukosa Bukal Wanita Hamil. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse,
Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 12(3), 222-226.

Rafika, A. (2015). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Subtopik Struktur dan Fungsi Organel
Sel Menggunakan Instrumen CRI dan Wawancara Diagnostik. BioEdu, 4(2).

Rompas, Y. (2011). Struktur sel epidermis dan stomata daun beberapa tumbuhan suku
Orchidaceae. JURNAL BIOS LOGOS, 1(1).

Suminah, Sutarno, dan A. D. Setyawan. 2002.Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium


ascalonicum L.) denganPemberian Kolkisin. Jurnal Biodiversitas. 3(1) : 175

Waluyo, Joko, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Universitas Jember:Jembe
Lampiran

1. Foto Percobaan
Proses pengirisan gabus ubi kayu setipis Proses peletakkan bahan di atas gelas
mungking objek

Proses pengirisan bawang merah Hasil pengamatan sel

Proses pengambilan selaput umbi Proses pengamatan sel


bawang merah menggunakan menggunakan mikroskop
pinset

Proses pengerokkan kulit


katak menggunakan silet

Anda mungkin juga menyukai