Anda di halaman 1dari 17

ACARA I

PENGENALAN SEL

WORKING PAPER PRAKTIKUM


BIOLOGI

Oleh

Nama : Muhammad Najwan Iftikar


NIM : 23010123140171
Kelompok : 5A
Asbing : Hestia Raufa Almatin

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


DEPARTEMEN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Waktu dan tempat pelaksanaan

Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel dilaksanakan pada hari


Senin, 4 September 2023 pukul 18.40 WIB di Laboratorium Fisiologi dan
Biokimia.

1.2. Materi
Alat dan Bahan
Alat dan fungsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mikroskop
berfungsi untuk melihat objek yang berukuran sangat kecil, object glass berfungsi
untuk meletakkan preparat yang akan diamati pada alat mikroskop. Cover glass
berfungsi untuk menempelkan objek ketika preparasi selesai dilakukan, pipet tetes
untuk memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah lain dengan jumlah yang
sangat sedikit dan dengan tingkat ketelitian pengukuran volume yang sangat
rendah. Scaple handle no 4 untuk atau mengiris kulit dan juga memotong jaringan,
gelas beaker untuk wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium, alat tulis untuk menulis dan mencatat apa yang di jelaskan pada saat
praktikum. Bahan daun tanaman rhou discolor, vili usus tikus putih atau preparat
awetan dan aquades.
1.3. Metode

Cabutlah daun dari tanaman rhoe discolor lalu sayat daun rhoe discolor
dengan posisi melintang setipis mungkin, kemudian letakan pada kaca objek yang
telah di tetesi aquades kemudian tutup menggunakan kaca penutup dan jangan ada
gelembung udara lalu kita amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran
40x kemudian 100x kenali bagian bagian seperti dinding sel sitoplasma nukleus
vokuola dan lain lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sel

Sel adalah unit struktural terkecil yang hidup. Sel dibatasi oleh membran
plasma yang membungkus sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan intraseluler
yang ada di dalam sel. Sitoplasma mengandung organel-organel sel yang berguna
untuk kelangsungan hidup sel, hal ini sesuai pendapat Rafsanjani et al. (2019)
yang menyatakan bahwa membran sel tersusun dari dua lapis lipoprotein yang
membentuk bilayer lipid. Lipoprotein terdiri dari protein yang bersifat hidrofilik
dan bagian rantai lipida yang bersifat hidrofilik. Bagian protein yang bersifat
hidrofilik mengadap pada bagian luar dalam sel dan bersentuhan langsung dengan
air, sementara rantai lipid saling berhadapan membentuk bagian dalam dari
membran. Hal ini sesuai dengan pendapat Uzwatania et al. (2017) yang
menyatakan bahwa rantai lemak yang bersifat hidrofilik menyebabkan membran
plasma bersifat impermeabel terhadap air dan materi yang larut air.

Jenis-Jenis Sel Berdasarkan Membran

Berdasarkan ada tidaknya membran inti, sel dibagi menjadi dua yakni sel
prokariotik dan sel eukariotik. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamaan et al.
(2017) yang menyatakan bahwa sel eukariotik adalah kelompok makhluk hidup
yang memiliki organel yang dilapisi oleh membran. sel eukariotik terdiri dari
beberapa organel yakni: membran inti sel, retikulum, endoplasma mitokondria,
badan golgi, lisosom, vakuola. Hal ini sesuai dengan pendapat Rafika (2015) yang
menyatakan bahwa sel prokariotik terdapat di dalam mikroorganisme sel tunggal,
misalnya bakteri. Sementara itu, sel eukariotik terdapat dalam mikroorganisme,
misalnya tumbuhan dan hewan. Sel prokariotik diduga menjadi makhluk hidup
pertama yang muncul di bumi. Sel prokariotik sendiri memiliki struktur yang
sederhana, sehingga ia dapat digolongkan ke dalam Kingdom Monera. Adapun
istilah “prokariotik” berasal dari bahasa Yunani, yakni “pro” yang berarti sebelum
dan “karyon” yang berarti “kernel” atau yang biasa disebut sebagai membran inti
atau nukleus. Makna sel prokariotik yaitu sebagai sel yang belum memiliki
membran inti sehingga tidak memiliki batas yang tegas antara inti sel dengan
sitoplasma.

2.1.1. Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik

Sel prokariotik adalah sel yang berada dalam organisme sel tunggal
(uniseluler) dengan ukuran 0,1-5 mikrometer. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rahayu dan Mangkoedihardjo (2022) menyatakan bahwa uniseluler memiliki
ukuran 0,1-5 mikrometer. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang berada dalam
organisme multiseluler dan berukuran 10 – 100 mikrometer. Hal ini sesuai
pendapat Septiandi dan Dirgantara (2019) menyatakan bahwa sel prokariotik
selalu memiliki dinding sel yang kaku dan terbuat dari peptidoglikan atau
polisakarida, sedangkan sel eukariotik tidak memiliki dinding sel, kecuali pada sel
tumbuhan yang terbentuk dari polisakarida. Keberadaan inti sel. Sel eukariotik
memiliki inti sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki inti dan membran inti
sel.

2.1.2. Organel-Organel dan Fungsinya

Lisosom adalah organel sel berbentuk kantung yang diselubungi oleh


membran tunggal. Hal ini sesuai dengan pendapat Wulandari et al. (2018)
menyatakan bahwa lisosom hanya berada di sel hewan karena fungsinya pada
tumbuhan bisa digantikan dengan vakuola. Lisosom mengandung enzim hidrolitik
yang berfungsi sebagai pencernaan intrasel atau untuk menghancurkan bakteri dan
organel sel yang rusak. Mitokondria adalah organel sel yang tersebar dalam
sitosol organisme eukariot yang berfungsi mitokondria sangat penting bagi sel,
sebab ini berguna sebagai pusat pembakaran atau pernapasan sel (respirasi
seluler), menghasilkan energi dan molekul pembawa energi siap pakai. Sentrosom
adalah wilayah yang terdiri dari dua sentriol sepasang sentriol yang terjadi ketika
pembelahan sel, hal ini sesuai dengan pendapat Yani dan Jannah (2021)
menyatakan bahwa sentrosom hanya terdapat pada sel hewan. sentrosom juga
akan mengatur benang-benang spindel dari hasil sentriol selama pembelahan sel.
Badan mikro adalah organel sel yang berbentuk bulat memiliki membran
dan berisi kristal protein. Hal ini sesuai dengan pendapat Kurniati (2020) yang
berpendapat bahwa badan mikro juga terdiri dari dua jenis, yaitu peroksisom dan
glioksisom. Peroksisom dapat ditemui pada sel tumbuhan dan hewan. Adapun
fungsinya untuk menetralkan racun dan menghasilkan enzim katalase. Ribosom
adalah organel ukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berperan
sebagai tempat sintesis protein. Hal ini sesuai pendapat Sarumaha (2021)
menyatakan bahwa fungsi organel sel ribosom ialah sebagai tempat pembuatan
atau sintesis protein. Hal itu karena dua komponen utama ribosom, yakni subunit
besar dan subunit kecil bergabung. Vakuola adalah organel yang dibungkus oleh
membran sel yang paling besar. Secara umum vakuola berfungsi untuk membantu
sel agar tumbuh membesar dan menyimpan bahan-bahan penting dan produk sisa
metabolisme sel. Vakuola banyak ditemukan pada sel tumbuhan dan jarang sekali
ada di sel hewan.
Sitoskeleton adalah jaringan filamen protein yang terbentang sepanjang
sitosol, hal ini sesuai dengan pendapat Kusuma et al. (2017) menyatakan bahwa
sitoskeleton berfungsi untuk memberi rangka atau bentuk sel. Dinding sel adalah
struktur yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan yang berada pada bagian paling
luar. Dinding sel mempunyai struktur yang relatif sederhana , karena hanya
tersusun atas selulosa dan derivat. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggraini et al.
(2018) menyatakan bahwa dinding sel berfungsi mencegah sel menggembung
melewati batas maksimal. Dinding sel memiliki pori yang dapat melewatkan
hampir berbagai jenis zat. Peroksisom adalah struktur sel lain yang lebih kecil
tetapi mirip dengan lisosom. Peroksisom terdiri dari beberapa enzim oksidase,
yaitu enzim yang bisa mengoksidasi berbagai substansi organik.
2.1.3. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Rhoeo Sel
discolor usus
tikus

Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

Keterangan : Keterangan :
1. Sel tetangga 1. Epitelium
2. Dinding sel 2. Pembuluh limfa
3. Pigmen antosianin 3. Kapiler darah

Sel tetangga adalah sel-sel yang mengelilingi sel penutup. Sel tetangga
berfungsi untuk perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang
mengatur lebar celah. Dinding sel adalah lapisan luar membran sel yang
mengelilingi jenis sel tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang,
hal ini sesuai dengan pendapat Anggreani et al. (2020) yang menyatakan bahwa
fungsi dinding sel yaitu melindungi sel dari bahan-bahan berbahaya yang masuk
dari luar dan juga mengatur metabolisme sel. Pigmen antosianin adalah kelompok
pigmen larut air pada tanaman yang paling banyak ditemukan di samping klorofil.
Hal ini sesuai pendapat Priska et al. (2018) yang menyatakan bahwa antosianin
selain bertanggung jawab memberikan warna oranye hingga hitam pada tumbuhan
tingkat tinggi antosianin berperan sebagai pelindung dari adanya cekaman biotik
dan abiotik, serta sebagai fotoprotektor terhadap radiasi sinar UV-B.

Epitelium adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau


membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Hal ini sesuai dengan pendapat
Paramita dan Juniati (2016) yang menyatakan bahwa fungsi sel epitel adalah
untuk menjaga fungsi normal dari sistem respirasi, sebagai pertahanan terhadap
pertikel asing, menjalankan transport mukosiliar, menghasilkan zat-zat seperti
mukus protein surfaktan ataupun peptida antimikroba, serta merangsang respons
komponen seluler pernapasan lainnya. Pembuluh limfa adalah saluran yang
membawa cairan jelas atau keputih-putihan, yang disebut getah bening. Pembuluh
limfa berfungsi untuk mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara
menyaring melalui nodus-nodus limfa sebelum mengendalikannya ke sirkulasi.
Kapiler darah adalah pembuluh nadi dan vena yang bercabang. Pembuluh ini
memiliki dinding yang sangat tipis. Ini memungkinkan nutrisi masuk ke dalam sel
dan jaringan tubuh. Di dalam kapiler terjadi proses filtrasi dan absorpsi. Hal ini
sesuai dengan pendapat Maola (2018) yang menyatakan bahwa kapiler darah
berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran zat.
BAB III
KESIMPULAN

Pengenalan jaringan tumbuhan adalah langkah awal dalam memahami


struktur dan fungsi tumbuhan. Melalui pengenalan ini, kita dapat memahami
bahwa jaringan tumbuhan terbagi menjadi dua tipe utama yaitu jaringan
meristematik dan jaringan dewasa. Jaringan meristematik terlibat dalam
pertumbuhan dan perkembangan, sementara jaringan dewasa memiliki peran
dalam fungsi utama tumbuhan seperti transportasi air dan nutrisi. Selain itu,
pengenalan jaringan tumbuhan juga mencakup pemahaman tentang sel-sel
tumbuhan, seperti sel epidermis, sel parenkima dan sel sklerenkim. Dengan
pengetahuan ini, kita dapat lebih mendalam dalam memahami bagaimana
tumbuhan tumbuh dan berfungsi.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. Sukrama, I. D. M. dan R. Pertiwi N. K. F. 2018. Jus apel manalagi


(malus sylvestris mill) menghambat pertumbuhan streptococcus
mutans in vitro. J. Bali dental. 2(1): 59-64.
Angreani, A. Supriatno, B. dan Anggreani, S. 2020. Analisis, uji coba dan
rekrontruksi kegiatan praktikum melalui lembar kerja peserta didik
struktur dan fungsi sel (analysis, testing, recontuction of practical
work through student worksheet structure and cell function). J. Biodik,
6(3): 242-255.
Djamaan, A., Asia, A., dan R. Wahyuni. 2017. Isolasi mikroba endofit dari kulit
batang, daun, dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
pengkulturan serta uji aktivitas antimikrobanya. J. Farmasi
Higea, 6(1): 90-97.
Kurniati, T. 2020. Biologi Sel. (Tesis)
Kusuma, I., Hadi, R. S., dan Y. Sandra. 2017. Gangguan fungsi sitoskeleton pada
proses vitrifikasi keratinosit primer manusia. J. Kedokteran
YARSI, 25(2): 075-083.
Maola, A. Y. I. 2018. Perbedaan jumlah lekosit darah vena dan kapiler
menggunakan pengenceran dalam tabung (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Semarang). (disertasi)
Paramita, D. V., dan H. Juniati, S. 2016. Fisiologi dan fungsi mukosiliar bronkus.
J THT-KL, 2(9): 64-73.
Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., dan D. Ngapa, Y. 2018. Antosianin dan
pemanfaatannya. Cakra Kimia (Indonesian J. Applied
Chemistry), 6(2): 79-97.
Rafika, A. 2015. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Subtopik Struktur dan
Fungsi Organel Sel Menggunakan Instrumen CRI dan Wawancara
Diagnostik. J. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), 4(2): 908-
912.
Rafsanjani, M. S., Asriati, A., dan N. Kholidha, A. 2019. Hubungan Kadar High
Density Lipoprotein (HDL) Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(2): 12-15.
Rahayu, D. R., dan S. Mangkoedihardjo. 2022. Kajian Bioaugmentasi untuk
Menurunkan Konsentrasi Logam Berat di Wilayah Perairan
Menggunakan Bakteri (Studi Kasus: Pencemaran Merkuri di Sungai
Krueng Sabee, Aceh Jaya). J Teknik ITS, 11(1): 15-22.
Sarumaha, M. 2021. Biologi Sel: Modul Singkat Sel dalam Perkembangannya.
Penerbit Lutfi Gilang. (buku)
Septiandi, MD, dan HB Dirgantara. 2019. Pengembangan Aplikasi Augmented
Reality Berbasis Android untuk Visualisasi Struktur Sel Bakteri dan
Bentuk Bakteri. J. Sains dan Teknologi KALBISCIENTIA , 6(1): 29-
29.
Uzwatania, F., Hambali, E., dan A. Suryani. 2017. Sintesis surfaktan alkil
poliglikosida (APG) berbasis dodekanol dan heksadekanol dengan
reaktan glukosa cair 75%. J. Teknologi Industri Pertanian, 27(1): 55-
57.
Wulandari, S. 2018. Efektivitas Serbuk Daun Kayu Manis (Cinnamomun
burmanii) terhadap Diferensial Leukosit dan Aktivitas Fagositosis
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang Diinfeksi Bakteri
Streptococcus Agalactiae (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Gresik).
(disertasi)
Yani, A., dan N. Jannah. 2021. Konsep Dasar IPA Biologi Untuk Mahasiswa
PGSD. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. (buku)

ACARA II
JARINGAN TUMBUHAN

WORKING PAPER PRAKTIKUM


BIOLOGI

Oleh

Nama : Muhammad Najwan Iftikar


NIM : 23010123140171
Kelompok : 5A
Asbing : Hestia Raufa Almatin

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


DEPARTEMEN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Jaringan Tumbuhan


dilaksanakan pada hari Senin, 4 September 2023 pukul 18.40 WIB di
Laboratorium Fisiologi dan Biokimia.

1.5. Materi
Alat dan Bahan
.Alat dan fungsi yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Mikroskop
berfungsi dapat digunakan untuk melihat objek yang berukuran sangat kecil, Alat
tulis berfungsi untuk mencatat dan menulis. Bahan Preparat awetan tumbuhan di
kotil, Preparat awetan tumbuhan monokotil.
1.6. Metode
preparat awetan tumbuhan di kotil dan tumbuhan monokotil di meja mikroskop ,
kemudian Amati preparat Letakan tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x dan
100x kemudian Gambar dan jelaskan perbedaan jaringan tanaman monokotil dan dikotil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama
dan terikat oleh bahan antarsel untuk membentuk satu kesatuan untuk
membentuk tubuh dan organ-organ penyusun tumbuhan, sel-sel tumbuhan
membentuk jaringan yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Hal ini
sesuai dengan pendapat Klarisya et al (2019). yang menyatakan bahwa jaringan
pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel muda yang
aktif membelah seperti pada ujung batang dan ujung akar. Jaringan dewasa
adalah jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah dan telah mengalami
diferensiasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Istighfarin (2015). yang menyatakan
bahwa fungsi jaringan dewasa yaitu sebagai sebagai penutup dan pelindung
permukaan tumbuhan, sebagai jaringan pengisi, sebagai jaringan pengangkut,
sebagai jaringan penguat, dan sebagai penghasil/penyekresi zat.
2.1.4. Jenis-Jenis Jaringan

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Hal ini sesuai dengan
pendapat Purba et al (2017). yang menyatakan bahwa Jaringan ini dapat
ditemukan pada titik-titik tumbuh diujung batang dan akar Jaringan epidermis
berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung
dengan pengaruh keadaan di luar organ. Jaringan pengangkut dimiliki oleh
tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). jaringan parenkim yaitu jaringan dasar Menyusun Sebagian besar tubuh
tunbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyanie dan Romania (2018). yang
menyatakan bahwa berfungsi sebagai jaringan pembentuk korteks dan emplur
pada batang serta korteks akar. Jaringan kolenkim memiliki dinding sel yang
mengalami penebalan tetapi tidak merata terutama penebalan dinding sel hanya
terdapat pada sudut- sudutnya.
2.1.6. Perbedaan jaringan Berdasarkan Asal

Meristem primer adalah jenis meristem yang berasal dari sel–sel


embrio, Hal ini sesuai dengan pendapat Dewi et al (2022). yang menyatakan
bahwa misalnya terdapat pada ujung akar yang biasanya disebut dengan titik
tumbuh apikal sehingga mampu tumbuh memanjang. Meristem sekunder yaitu
jaringan yang asalnya dari jaringan dewasa yang sudah berhenti pertumbuhannya,
tetapi kembali menjadi embrional. Jaringan meristem sekunder biasanya terletak
pada antara xilem dan floem. Meristem sekunder mencakup kambium dan
kambium gabus. Kambium adanya di akar dan batang tumbuhan dikotil serta pada
tumbuhan berbiji terbuka. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyono dan Agustinah
(2017). yang menyatakan bahwa Kambium gabus adanya di kulit batang dan
membentuk jaringan gabus yang sulit dilewati air bahkan tidak dapat dilewati air.
Pertumbuhan sekunder menjadikan tumbuhan semakin besar.
2.1.7. Pembagian Jaringan Dewasa dan Fungsinya

Jaringan epidermis adalah jaringan yang berada di paling luar permukaan


tubuh tumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitasari (2018). yang
menyatakan bahwa jaringan epidermis berfungsi sebagai penutup permukaan
tumbuhan dan untuk melindungi organ tumbuhan. Jaringan parenkim adalah
jaringan dasar tumbuhan yang terdiri atas sel-sel hidup yang mempunyai fungsi
dan bentuk yang berbeda beda. Jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat
fotosintesis kemudian untuk menyimpan makanan dan air dan sebagainya.
Jaringan penyongkong berfungsi untuk memberikan kekuatan pada tumbuhan
agar dapat berdiri kokoh. Hal ini sesuai dengan pendapat Giyanti et al (2019).
Yang menyatakan bahwa jaringan penyongkong dibedakan menjadi dua yaitu
sklenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan pengangkut berfungsi untuk
mengangkut zat-zat yang di butuhkan oleh tumbuhan baik dari akar daun melalui
xylem ataupun dari daun ke seluruh bagian tanaman melalui floem.
2.1.8.Perbedaan Jaringan Monokotil dan Jaringan Dikotil

Jaringan jaringan
Dikotil
Monokotil

Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

Keterangan keterangan

1 1
2 2
3 3
4 4

Batang Batang
Monokotil
Dikotil
Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

Keterangan Batang Monokotil


1.Tidak bercabang
2.Tidak memiliki cambium serta terus tumbuh meninggi
Keterangan Batanag Dikotil
1.Bercabang
2.Memiki cambium pada perbatasan antara jaringan xylem dan floem

BAB III
KESIMPULAN

Pengenalan sel adalah konsep dasar dalam biologi yang sangat penting.
Dalam kesimpulan, dapat dikatakan bahwa sel adalah unit dasar kehidupan yang
membentuk semua makhluk hidup. Mereka memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki beberapa kesamaan, seperti memiliki
membran sel yang melindungi isi sel, memiliki materi genetik (DNA), dan
kemampuan untuk melakukan metabolisme. Studi tentang sel telah mengarah
pada pemahaman mendalam tentang kehidupan dan berkontribusi pada berbagai
bidang ilmu, termasuk biologi, kedokteran, dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Anugerah Ayu Sendari,Dewi Markiah.2021.Pengertian jaringan dan jenis-jenis


jaringan.1.1-2.

Anda mungkin juga menyukai