Anda di halaman 1dari 19

ACARA I

PENGENALAN SEL

WORKING PAPER PRAKTIKUM


BIOLOGI

Oleh

Nama : Kanada Krisna Mayo


NIM : 23020323140153
Kelompok : 3A
Asbing : Galuh Parlina

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Waktu dan tempat pelaksanaan

Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Sel dilaksanakan pada hari


Selasa tanggal 5 September 2023 pukul 14.55 WIB di Laboratorium Fisiologi dan
Biokimia.

1.2. Materi

Pada praktikum pengenalan sel diperlukan beberapa alat dan bahan. Alat
yang pertama adalah mikroskop, mikroskop diperlukan untuk melihat dan
mengamati sel karena sel berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata manusia. Selanjutnya adalah object glass dan cover glass, object
glass berfungsi untuk meletakkan objek dan ditutup dengan cover glass untuk
melindungi objek dari kontaminasi benda lain. Alat selanjutnya pipet tetes, pipet
tetes berfungsi untuk memindahkan larutan dalam jumlah yang sedikit.
Selanjutnya scalpel handle, alat ini digunakan sebagai pegangan scalpel agar
tangan tidak perlu menyentuh scalpel sehingga lebih aman. Scalpel, scalpel
digunakan untuk memotong jaringan pada objek dengan sangat tipis. Gelas
beaker, digunakan untuk menampung larutan aquades. Selanjutnya ada beberapa
bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan sel. Bahan pertama yang
digunakan adalah daun tanaman Rhoe Discolor, daun digunakan sebagai objek
pengamatan sel pada tumbuhan. Pengamatan sel pada hewan dilakukan dengan
menggunakan vili usus atau dinding pada usus hewan. Bahan berikutnya yang
digunakan adalah aquades, aquades diteteskan pada objek agar objek tidak
terkontaminasi sehingga dapat dilihat dengan jelas.
1.3. Metode

Untuk pengamatan sel tumbuhan, ambil daun tanaman Rhoe Discolor dan
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Kemudian sayat daun dengan posisi
melintang dengan ukuran yang setipis mungkin, hal ini bertujuan agar sel pada
daun terlihat dengan jelas. Setelah daun disayat, daun diletakkan pada object glass
dan ditetesi aquades lalu dilanjut dengan menutup objek menggunakan cover
glass, pastikan tidak ada gelembung udara di dalam kaca objek. Letakkan objek
pada mikroskop dan amati dengan perbesaran 40x dan 100x sehingga terlihat
dengan jelas bagian-bagian seperti dinding sel, inti sel, membran sel, dan lainnya.
Kemudian jelaskan hasil pengamatan.
Pada pengamatan sel hewan, awetan vili usus yang telah kita siapkan
diletakkan diatas object glass dan ditetesi aquades kemudian ditutup dengan cover
glass. Selanjutnya objek diletakkan pada mikroskop dan diamati menggunakan
perbesaran 40x dan 100x sehingga dapat terlihat bagian-bagian sel pada objek.
Amati bagian-bagian sel seperti membrane sel, sitoplasma, nucleus, dan lainnya.
Kemudian jelaskan hasil pengamatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sel

Sel merupakan unit struktural terkecil yang menunjukkan semua sifat dari
organisme hidup. Hal ini sependapat dengan Subagiartha (2018) yang menyatakan
bahwa sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Sel adalah
salah satu unit dasar kehidupan yang terstruktur dan fungsinya mempengaruhi
kehidupan makhluk hidup. Sel terdiri atas beberapa bagian, hal ini sesuai dengan
pernyataan Fontana (2020) yang menyatakan bahwa sel adalah bagian yang terdiri
dari nucleus (inti sel) dan nukleolus (anak inti sel). Sel disebut sebagai satuan
terkecil, hal ini sependapat dengan Agustina dan Cahyati (2021). Sel disebut
sebagai satuan terkecil karena tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil. Sel pada hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan dalam segi bagian sel
karena dipengaruhi sistem gerak.

2.1.1. Jenis-Jenis Sel Berdasarkan Membran

Sel terbagi menjadi dua berdasarkan membrannya, sel prokariotik dan


eukariotik. Semua organisme terdiri dari salah satu dari dua jenis sel yang
berbeda secara structural yaitu prokariotik dan eukariotik. Kedua jenis sel ini
berdiferensiasi berdasarkan letak DNA di dalam sel. Sebagian besar DNA pada
eukariotik dikelilingi oleh membran organel yang disebut nukleus, sedangkan
prokariota tidak memiliki nukleus sesuai dengan pendapat Susilowati (2019). Sel
prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan yang signifikan. Pernyataan ini
mengacu pada Subowo (2015) DNA sel eukariotik ditemukan dalam nukleus
yang dikelilingi oleh membran ganda. Sedangkan pada prokariotik, DNA tidak
ditutupi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel pada sel eukariotik
mempunyai sifat khusus, sedangkan pada sel prokariotik tidak.
2.1.2. Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik

Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel eukariotik


mempunyai membran inti. Selain itu, organel membran seperti mitokondria, yang
tidak seperti sel prokariotik, tidak memiliki membran inti, mengandung dua
protein penyusun, flagela dikonfirmasi oleh Waluyo (2018). Perbedaan dari sel
eukariotik adalah mereka memiliki inti sejati dengan membran inti dan nukleolus.
Semua organel terbungkus dalam membran yang mirip dengan mitokondria,
retikulum endoplasma, lisosom dan organel sel lainnya. Bedanya dengan sel
prokariotik adalah mereka tidak memiliki membran sel. Urutan unik menurut
perbedaan utamanya adalah letak inti sel. Perbedaan utama antara sel prokariotik
dan sel eukariotik adalah lokasi DNA. Hal ini dibenarkan oleh Akmaliah (2018)
yang menyatakan bahwa perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik
adalah letak DNAnya. Pada sel prokariotik, DNA terkonsentrasi di wilayah yang
tidak ditutupi oleh membran, yang disebut nukleoid. Sedangkan pada sel
eukariotik, sebagian besar DNA terdapat pada organel yang disebut nukleus, yang
dilapisi oleh membran ganda.

2.1.3. Organel-Organel dan Fungsinya

Organel sel terdiri dari beberapa organ yang didukung dengan pendapat
Suriani (2021) secara struktural sel terdiri dari beberapa organel. Organel-organel
terdiri dari; membran sel yang berfungsi melindungi sel dan seluruh bagian sel,
retikulum endoplasma yang mengangkut zat ke dalam sel, sitoplasma yang
berfungsi untuk tempat berlangsungnya metabolisme sel, mitokondria berfungsi
menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan respirasi sel, lisosom berfungsi
mengimpor makromolekul dari luar masuk ke dalam sel melalui mekanisme
intraseluler, mikrofilamen berfungsi dalam pergerakan sel, perokisme berfungsi
mereduksi peroksida sisa metabolisme toksik. Hal ini sesuai dengan pandangan
Huda dkk. (2020) yang berpendapat bahwa sel mempunyai organel yang
menjalankan fungsi tertentu, membran sel berfungsi melindungi bagian dalam
sel, dan retikulum endoplasma berfungsi mengatur dan mengangkut zat menuju
sel.
2.1.4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

1 1

2 2

Sel Tumbuhan Sel Hewan

3 3

Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

1. Stomata 1. Membran
2. Dinding Sel 2. Inti Sel
3. Kloroplas 3. Sitoplasma
4. Sitoplasma

Perbedaaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat kita lihat dari bentuk antara sel
hewan dan sel tumbuhan. Dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel dan tidak
beraturan, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel dan memiliki bentuk
yang beraturan walaupun bentuk sel tumbuhan lebih kecil dibanding sel hewan.
Hal. Ini ditulis oleh Linda (2018) organel yang membedakan sel tumbuhan dan sel
hewan yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Dan bentuk sel hewan memiliki kemampuan berubah
bentuk karena tidak memiliki dinding sel yang kaku, sedangkan sel tumbuhan
memiliki bentuk sel yang kaku karena memiliki dinding sel dan dinding sebagai
kekuatan structural yang melindungi sel. Hal ini ditulis oleh Nurdin (2022) sel
tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan dan fungsi nya masing-masing.

BAB III
KESIMPULAN

Sel adalah unit terkecil organisme hidup dan membentuk dasar utama
struktur kehidupannya. Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
yang dapat dilihat melalui pengamatan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel dan
terlihat kecil, namun sel hewan tidak memiliki dinding sel dan lebih bebas
dibandingkan sel tumbuhan. Sel tumbuhan dibagi menjadi dua jenis yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus dan organel
transparan, sedangkan sel eukariotik memiliki nukleus dan organel transparan
seperti badan golgi, lisosom, dan kloroplas. Perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan dapat diamati secara langsung dengan mengamati rhodicolor daun dan vili
usus. Perbedaan yang paling mencolok adalah bentuk selnya. Dapat dilihat pada
hasil praktikum bahwa sel tumbuhan lebih teratur dan memiliki dinding sel
sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya lebih bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Subagiartha, I Made. (2018). Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi.


Agustina, D, K,. Zen, S. Sahrir, D,C,. Fadhila, F. Zuyasna. (2021). Teori Biologi Sel.
Fontana, Felix. (2020). Praktis Belajar Biologi untuk Mahasiswa Kesehatan.
Susilowati, R. P. (2019). Kajian Sel dan Molekuler.
Subowo. (2015). Biologi Sel
Akmaliah, C. (2018). Penggunaan Modul Intertif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sel
Waluyo, A, D, L. (2019). Faktor Kesulitan Guru Melaksanakan Pembelajaran Materi
Struktur dan Fungsi Sel
Suriani, C. (2021). Modul Belajar Mandiri
NURDIN, G. M., SI, S., & SI, M. (2022). STRUKTUR DAN FUNGSI SEL. KONSEP
DASAR BIOLOGI.
Advinda, L. (2018). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
ACARA II
JARINGAN TUMBUHAN

WORKING PAPER PRAKTIKUM


BIOLOGI

Oleh
Nama : Kanada Krisna Mayo
NIM : 23020323140153
Kelompok : 3A
Asbing : Galuh Parlina

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Biologi dengan materi Mengenal Jaringan Tumbuhan


dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 September 2023 pukul 14.55 WIB di
Laboratorium Fisiologi dan Biokimia.

1.5. Materi

Pada praktikum mengenal jaringan tumbuhan diperlukan beberapa alat dan


bahan. Alat yang pertama adalah mikroskop, mikroskop diperlukan untuk melihat
dan mengamati jaringan karena tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Alat
kedua adalah alat tulis untuk mencatat hal yang kita amati selama praktikum.
Bahan yang digunakan pada praktikum mengenal jaringan tumbuhan adalah
preparat awetan tumbuhan dikotil dan preparat awetan tumbuhan monokotil untuk
mengamati perbedaan jarigan pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
1.6. Metode

Untuk melakukan praktikum, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah
menyiapkan preparat awetan tumbuhan dikotil kemudian letakkan preparat pada
meja mikroskop. Amati preparat melalui mikroskop dengan perbesaran 40x dan
100x. Selanjutnya siapkan preparat awetan tumbuhan monokotil dan letakkan
preparat paada meja mikroskop. Amati preparat melalui mikroskop dengan
perbesaran 40x dan 100x. Setelah melakukan pengamatan jelaskan hasil
pengamatan yaitu perbedaan jaringan tanaman dikotil dan monokotil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Pengertian Jaringan

Jaringan adalah tingkat organisasi kehidupan yang berupa kumpulan sel-sel


yang mempunyai struktur fungsi yang sama. Hal tersebut diperkuat dengan
pernyataan Maryana et al, sel-sel yang memiliki karakter dan fungsi sejenis saling
bekerja sama membentuk jaringan. Jaringan terbagi menjadi 2 macam
berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase perkembangan jaringan pada
tumbuhan dibagi menjadi dua, hal ini sesuai dengan pendapat Sulistyowati (2016)
bahwa jaringan ada dua macam yaitu jaringan meristem (embrional) dan
permanen (dewasa). Jaringan meristem tersusun oleh sel muda sehingga selalu
membelah dan berdiferensiasi. Sel penyusun jaringan permanen tidak membelah
namun telah berdiferensiasi. Jaringan adalah gabungan sel-sel yang bertujuan
melakukan suatu fungsi pada jaringan dalam makhluk hidup.

2.1.5. Jenis-Jenis Jaringan

Jaringan dibagi menjadi dua jenis yaitu meristem dan jaringan dewasa.
Meristem sendiri merupakan suatu jaringan yang sel-selnya sedang aktif
membelah, atau biasa disebut dengan sel muda, berdinding tipis dan vakuola
kecil, dengan daerah selingan (terdapat di antara pangkal buku monokotil), lateral
lateral (menyebabkan pertumbuhan sekunder), apikal (menyebabkan pertumbuhan
sekunder), apikal (menyebabkan pertumbuhan primer). Hal ini diperkuat oleh
Sriwahyuni (2023) yang menyatakan bahwa jaringan meristem terbagi menjadi
jaringan interkalar yang ditemukan diantara ruas batang tanaman monokotil,
kemudian jaringan meristem lateral yang menyebabkan pertumbuhan secara
sekunder seperti pertambahan diameter batang sehingga batang suatu tanaman
akan semakin lebar ukurannya akibat kambium yang aktif membelah diri yang
terdapat pada tanaman dikotil.
2.1.6. Perbedaan jaringan Berdasarkan Asal

Jaringan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu jaringan promeristem, jaringan


meristem primer, dan jaringan meristem sekunder. Jaringan promeristem
dapat disebut juga sebagai jaringan primordial. Ketiga jaringan ini
kemudian berdiferensiasi sesuai dengan pendapat Nugroho (2021) jaringan
terbagi menjadi jaringan primer, dengan proderm menjadi jaringan
epidermis, prokambium menjadi jaringan pembuluh darah primer, dan
jaringan meristem basal menjadi jaringan parenkim, yang berperan penting
dalam pertumbuhan primer. Jaringan promeristem atau jaringan primordial
terletak di ujung akar maupun batang yang terbentuk sejak fase embrio.
Promeristem terdiri dari sel-sel awal yang kemudian berkembang menjadi
protoderm, prokambium, dan meristem basal. Menurut pendapat Wijano
(2017) yang menyatakan bahwa meristem sekunder merupakan jaringan
tumbuhan yang terdapat pada tanaman dikotil. Meristem primer
merupakan jaringan meristem yang berada pada tumbuhan dewasa.
Jaringan meristem sekunder biasa terdapat pada ujung akar dan terbagi
menjadi beberapa bagian, pernyataan ini diperkuat dengan Ramdhini et al
(2021) jaringan meristem pada ujung akar membentuk 3 jaringan yang
merupakan hasil dari deferensiasi promeristem, yakni epidermis dari
protoderm, jaringan dasar dari meristem dasar dan silinder pusat dari
prokambium.
2.1.7. Pembagian Jaringan Dewasa dan Fungsinya

Jaringan dewasa dibagi menjadi empat berdasarkan fungsinya, hal ini


sesuai dengan pendapat Tedy (2022) jaringan dewasa terbagi menjadi empat yang
berfungsi terhadap setiap tempat jaringan. Jaringan dewasa terdiri dari jaringan
pelindung (epidermis), jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan
pengangkut. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan,
jaringan parenkim berfungsi sebagai jaringan pembentuk korteks dan emplur pada
batang dan korteks akar. Jaringan selanjutnya adalah jaringan penyokong, jaringan
ini berfungsi untuk menegakkan batang dan mempertahankan kestabilan
tumbuhan. Jaringan berikutnya adalah jaringan pengangkut yang terbagi menjadi
dua yaitu xylem dan floem. Xylem berfungsi sebagai pengangkut air dan zat hara
dari akar menuju daun, xylem tersusun dari sel mati dan dinding tebal berbahan
lignin. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil proses fotosintesis menuju
seluruh bagian tumbuhan, floem tersusun dari sel mati dan sel hidup hal ini
diperkuat dengan pendapat Nugroho (2021) jaringan dewasa memiliki jaringan
yang terbagi menjadi 4 dan memiliki fungsi nya masing-masing.
2.1.8. Perbedaan Jaringan Monokotil dan Jaringan Dikotil

1 1

2 2

Akar Monokotil Akar Dikotil

3 3

Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

1. Xylem 1. Xylem
2. Floem 2. Floem
3. Korteks 3. Epidermis

1 1

2 2

Batang Monokotil Batang Dikotil

3 3
Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2023.

1. Xylem 1. Xylem
2. Floem 2. Floem
3. Parenkim 3. Korteks

Jenis jaringan terbagi menjadi dua, yaitu monokotil dan dikotil yang
membedakan kedua jaringan tersebut yaitu perbedaan pada berkas pengangkutnya
Hal ini juga sesuai pendapat Ayu (2016) pada tumbuhan monokotil memiliki
jaringan pembuluh yang tersebar sedangkan dikotil memiliki jaringan pembuluh
yang tersusun dalam satu lingkaran. Pada jaringan monokotil berkas pengangkut
umumnya tersebar tanpa susunan khusus sedangkan dikotil umumnya teratur
membentuk cincin atau melingkar. Perbedaan utama pada jaringan monokotil dan
dikotil ialah memiliki dua keping biji, sedangkan monokotil memiliki satu keping
biji. Dan dalam batang monokotil tidak memiliki jaringan pengangkut xylem
maupun floem karena itu menyebabkan nya tidak memiliki kambium pada batang.
Hal ini juga sesuai pendapat Saputri (2022) perbedaan pada sel dikotil dan
monokotil disebabkan oleh perbedaan jaringan.
.

BAB III
KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum jaringan tumbuhan yang menggunakan


objek berupa preparat tumbuhan dikotil dan monokotil dapat disimpulkan bahwa
jaringan adalah gabungan sel-sel yang memiliki kesamaan fungsi yang menjadi
struktur fundamental bagi makhluk hidup. Jaringan terbagi menjadi dua yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang
berisi sel-sel yang masih berkembang dan aktif membelah. Jaringan dewasa berisi
sel-sel yang sudah tidak membelah diri dan menjadi sel atau jaringan tetap.

Meristem terbagi menjadi tiga bagian. Perbedaannya terletak pada asal


mula terbentuknya mereka. Artinya, promeristem merupakan bagian pertama dari
meristem yang sudah ada, dan meristem primer masih aktif membelah dan
merupakan sel yang terdapat pada tumbuhan dewasa. Meristem adalah jaringan
kambial yang memastikan batang dan akar kuat dan tahan lama. lebar. Meristem
dibagi menurut letaknya: ujung apikal batang dan ujung akar, bagian yang berada
di antara jaringan dewasa, dan bagian lateral yang sejajar dengan permukaan
organ.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyowati, E,. et al. 2016. Buku Siswa Biologi Untuk Siswa SMA Kelas XI.

Nugroho, L. H. (2021). Struktur dan produk jaringan sekretori tumbuhan. UGM


PRESS.

Saifullah, S. (2020). Modul pembelajaran biologi SMA: jaringan tumbuhan.

Sriwahyuni, I. (2023). BAB 3 STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN


KAMBIUM. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.

Ramdhini R, N. et al. (2021). ANATOMI TUMBUHAN. Yayasan Kita Menulis.

Tedy R. H. (2022). Jenis jaringan dan fungsinya.

Ayu, F. (2016). Variasi Dekomposisi Dari beberapa Jenis Kayu dan Perubahan
Kualitas Tanah Oleh Rayap. ( Doctoral Dissertation, Bogor Agricultural
University).

Saputri, R., Ratnadewi, Y. D., Tjitrosoedirdjo, S., Setyawati. T. (2022). Efektifitas


Triklopir dan Fluroksipir dalam Pengendalian Gulma Berdaun Lebar di
Savana Bekol Taman Nasional Baluran.

Anda mungkin juga menyukai