Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup tersusun dari ribuan bahkan jutaan sel. Sel adalah
unit paling sederhana dari makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
berlangsung di dalam sel. Sel-sel penyusun makhluk hidup sangat bervariasi baik
bergantung pada sel lain. Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel dan memiliki
fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan berdasarkan sifatnya dibagi menjadi
dua yaitu jaringan maristem dan jaringan permanen. Penerapan sel dan jaringan
mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Praktikan juga
dikotil. Praktikan mengerti letak sel-sel dan jaringan yang ada pada tumbuhan
mahasiswa memahami dan bisa membedakan struktur dan fungsi dari sel dan
jaringan pada tumbuhan dan hewan. Manfaat yang dapat diperoleh dari
struktur yang terdapat pada sel dan jaringan tumbuhan dan hewan.
3
BAB II
2.1. Materi
Materi yang digunakan pada praktikum pengenalan sel dan jaringan antara
lain adalah daun Rhoeo discolor dan batang bunga sepatu (Hibicus rosa-sinesis).
Alat yang digunakan adalah mikroskop biologi, kaca objek, kaca penutup,
scalpel, jarum, pipet dan air. Bahan yang digunakan adalah daun Rhoeo discolor,
preparat awetan sel hewan usus halus Tikus Putih (Rattus norvegicus), preparat
jaringan monokotil akar dan batang tumbuhan jagung (Zea mays) dan preparat
2.2. Metode
kaca objek yang sudah ditetesi air dan ditutup dengan kaca penutup. Objek
4
diamati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x secara
satu persatu kemudian bagian-bagian daun Rhoeo discolor diamati dan dicatat.
Metode yang dilakukan untuk mengamati sel tikus adalah preparat awetan
diletakkan pada mikroskop kemudian diamati dengan perbesaran 40x dan 100x
didokumentasikan.
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah preparat dari tumbuhan
akar dan batang jagung (Zea mays) serta batang tanaman bunga sepatu (Hibicus
rosa-sinesis). Kedua preparat diamati pada mikroskop dengan perbesaran 40x dan
BAB III
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang berarti sel mampu
atau tetap hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Pearce (2009) yang menyatakan bahwa sel merupakan unit terkecil dari makhluk
hidup. Terdapat banyak sekali organel-organel di dalam sel seperti membran sel,
sitoplasma, inti sel, retikulum endoplasma, ribosom, badan mikro, aparatus golgi,
vakuola. Sel mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat dari Sumadi dan Marianti (2007) yang mengatakan bahwa sel
juga merupakan unit terkecil yang dapat melakukan pertumbuhan dan reproduksi.
sel Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan perbesaran 100x (kiri) dan gambar
pembanding (kanan)
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil bahwa sel pada usus Tikus
terhadap kelangsungan hidup sel hal ini didukung oleh pendapat Pramesti (2010)
satunya adalah membran sel yang berfungsi untuk mengatur pemasukan dan
pengeluaran zat dari luar sel. Membran sel memiliki fungsi sangat penting yaitu
menjaga sel tetap terisolasi dari lingkungan. Hal ini sesuai pendapat
sel.
ditampilkan pada ilustrasi 2. Data yang ditampilkan adalah daun Rhoeo discolor
Berdasarkan hasil praktikum sel tanaman terdiri dari stomata, dinding sel,
nukleus dan ribosom. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel, stomata
berbentuk bulat atau elips, nukleus berstruktur bulat padat dan tebal. Hal ini sesuai
dengan Sumadi dan Marianti (2007) yang menyatakan bahwa dinding sel
meupakan bagian sel yang berfungsi melindungi dam memberi bentuk pada sel.
Sel tumbuhan memiliki sitoplasma yang berfungsi sebagai pelindung organel sel
lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pearch (2009) yang berpendapat bahwa
Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik yang memiliki
selaput inti, namun secara umum sel hewan dan sel tumbuhan tidak memiliki
perbedaan yang mendasar, hanya saja perbedaan pada bagian struktur atau organ-
organ tertentu. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran sel, inti sel,
retikulum endoplasma dan membran sel. Sel hewan dan tumbuhan tentunya
8
memiliki perbedaan yang jika di salah satu nya ada sel tertentu salah satunya
tidak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumadi dan Marianti (2007) yang
menyatakan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan pada organ
inti sel (nukleus), mitokondria, ribosom, plastida dan vakuola. Sel hewan
bentuknya tidak tetap sedangkan sel tumbuhan bentuknya tetap. Hal ini sesuai
dengan pendapat
Nugroho (2007) bentuk sel tumbuhan cenderung tetap dibanding sel hewan.
fungsi yang sama. Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh
makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Hal tersebut sesuai pendapat dari
Ferdinand dan Ariebowo (2007) yang mengatakan bahwa sel – sel akan saling
berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu kumpulan sel yang disebut
Sugiharto dan Yudiart (2011) yang mengatakan bahwa jaringan dewasa terdapat 5
akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40x (sisi kiri) dan preparat awetan
monokotil itu terdiri dari jaringan pengangkut (floem dan xilem) dan epidermis.
Akar pada monokotil itu terdiri dari korteks, endodermis, epidermis, dan jaringan
pengangkut (xilem, dan floem). Tumbuhan monokotil memiliki akar yang serabut
dan tidak berkambium. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari George dan Jones
(2008) yang menyatakan bahwa tumbuhan dikotil mempunyai akar yang tunjang
akar yang serabut. Epidermis terletak dibagian paling luar dari sel. Hal ini sesuai
pendapat dari Syarif (2009) yang menyatakan bahwa jaringan epidermis batang
tersusun oleh selapis sel yang rapat, xilem dan floem merupakan jaringan
batang dikotil bunga tanaman sepatu adalah korteks, xilem, floem, epidermis,
dengan perbesaran 40x terlihat adanya xilem dan floem. Hal ini sesuai dengan
batang terdiri dari dinding sel, membran sel, epidermis sebagai pelindung,
pembuluh angkut (xilem dan floem) yang bertipe kolateral terbuka (antara xilem
dan floem terdapat kambium) dan disebelah dalam jaringan pembuluh angkut
dalam suatu lingkaran yang mengelilingi empulur. Antara xilem dan floem
terdapat kambium. Hal ini sesuai dengan pendapat Savitri dkk. (2008) yang
merupakan kambium.
12
BAB IV
SIMPULAN
4.2. Kesimpulan
tumbuhan terdiri dari stomata, sel tetangga, sel penutup, dan pigmen antosianin,
kemudian pada sel hewan terdiri dari sitoplasma dan membran sel. Jaringan yang
xilem, dan floem. Jaringan pada batang bunga sepatu (dikotil) adalah empulur,
monokotil dan dikotil yaitu pada berkas pembuluh angkutnya, pada monokotil
tersebar sedangan pada dikotil tersusun rapi dan terstruktur. Tumbuhan monokotil
yang dapat memperbesar batang karena di dalamnya terdapat xilem dan floem
4.2. Saran
sampel preparat saja tetapi beberapa preparat agar praktikan mendapat wawasan
yang lebih banyak tentang sel dan jaringan pada tumbuhan dan hewan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, T dan Yudiart. 2011. Buku Ajar Biologi Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Syarif. 2009. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidikan. Bandung.