TENTANG
COITUS INTERUPTUS
Dosen Pengampu;Putri yayu¸M.keb
1. Nabillah Rizqiyah
2. Riska
3. St.Nursahbani
4. Erika
5. Haerunisa
6. Eka Kurniati
i
KATA PENGANTAR
segala puji kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah ini
dengan judul Coitus Interuptus”.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan untuk kepentingan proses belajar.melalui kata pengantar ini penukis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah
ininada memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna,oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semuah dalam pembuatan di masa
mendatang.semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..………...…………………………………………… ..1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………......2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………….....3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian coitus interuptus ......................................................... 3
B. Cara Kerja...................................................................................... 3
C. Manfaat.......................................................................................... 4
D. Keterbatasan.................................................................................. 4
E. Dapat Dipakai untuk...................................................................... 4
F. Tidak Dapat Dipakai untuk........................................................... 5
G. Keterbatasan.................................................................................. 5
H. Instruksi bagi klien ....................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……...……………………………………………….........7
B. Saran ……..............................................…...……………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA.........………………...........................................…………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah
jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai
macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program
KeluargaBerencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk
setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat
dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka
kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50% pada tahun
1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan
hasil yang cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis.
Berdasarkan hasil – hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987 ternyata
tingkat kelahiran kasar telah menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000 dan TFR
menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu, jika dipandang dari segi islam KB itu
hukumnya haram.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita
harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin
tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
(Depkes RI, 1998).
Salah satu contoh dari KB adalah dengan metode sanggama terputus.
Coitus Interuptus (coitus interuptus ) merupakan salah satu usaha kontrasepsi
yang paling tua. Cara ini banyak digunakan di benua Eropa dalam abad ke-18 da
1
19 dan memegang peranan penting dalam pembatasan penduduk. Kira-kira 50%
dari suami istri mempergunakannya pada waktu itu. Pada pertengahan abad ini
masih juga dipergunakan di Jamaika 60%, Puerto Rico 54%, Ungaria 67%.
Walaupun cara ini tentu ada kegagalannya tapi tidak kalah dengan hasil
pasangan yang mempergunakan kondom dan diafragma. Dulu dikatakan bahwa
koitus interuptus dapat menyebabkan hipertropi prostat, impotensi, dan endungan
panggul namun buti ilmiah tidak ada. Tapi kalau salah satu anggota dari pasangan
tidak menyetujuinya, dapat menimbulkan ketegangan dan dengan demikian
mungkin merusak hubungan seks.
B. Rumusan masalah
C.Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian coitus interuptus
Metode coitus interuptus juga dikenal dengan metode coitus interuptus .
Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum terjadi ejakulasi pada
pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetes pun
sperma masuk kedalam rahim wanita. Dengan cara ini kemungkinan terjadinya
pembuahan (kehamilan) bisa dikurangi.
Coitus interuptus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana alat
kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah..
3
B. Cara Kerja
Coitus interuptus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana alat
kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
C. Manfaat
Kontrasepsi
Nonkontrasepsi
D. Keterbatasan
4
Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak
memakai metode-metode lain.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode
yang lain.
Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
5
pada kesadaran pihak pasangan. Ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang
pria untuk merasakan tanda ejakulasi dan kecepatannya untuk menarik penis dan
mendapatkan orgasme diluar vagina.
Sering kali terjadi cairan sperma cepat keluar, bahkan sebelum laki-laki yang
bersangkutan merasa telah terjadi ejakulasi, atau juga pria yang tidak tahu pasti
kapan dia mengalami ejakulasi sehingga bila ada tetes sperma/ air mani yang
masuk kedalam vagina. Ada kemungkinan tertularnya HIV/ AIDS (pada seks
bebas). Kadang-kadang laki-laki juga enggan untuk menarik penisnya pada saat
puncak ejakulasi terjadi karena mengurangi kenikmatan bersenggama.
BAB III
6
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
7
Depkes RI. (1998) Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 1998. Jakarta: Badan.
www.internet.co.id
www.wikiepedia.co.id