Tentang :
“Metode KB Alamiah ”
Disusun oleh:
Kelompok 5 / Kelas 3B
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayatnya yang dilimpahkan kepada kita sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan tentang “Metode KB Alamiah” dengan
baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan dan menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, saya
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun. Namun, besar harapan
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Metode KB Ovulasi Billing...................................................................................................5
2.2 KB Herbal dan asupan gizi berhubungan dengan perencanaan keluarga dan fertilisasi
....................................................................................................................................................10
2.3 Hypno Fertility, Accupresure, Massage...............................................................................14
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
3
Pada awalnya, kontrasepsi sering kali dianggap sebagai cara untuk
menjarangkan kehamilan atau mengurangi jumlah penduduk. Seiring dengan
perkembangan, masalah kontrasepsi tersebut, kini menjadi bagian dari masalah
kesehatan reproduksi. Keberadaan metode dan alat-alat kontrasepsi terkini, memaksa
para penyelenggara pelayanan Keluarga Berencana untuk memperbaharui
pengetahuannya. Masalah-masalah kontrasepsi telah memasuki tahapan yang jauh
lebih rumit, yaitu menyangkut masalah kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
4
Penggunaan KB dapat memplaning masa depan anak dan juga tentang gizi anak
tentunya lebih terjamin karena sudah ada perencanaannya.
Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu
itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu
masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia
pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, aman, murah
dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat
ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih
baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Metode KB Ovulasi Billing.
2. Untuk mengetahui Bagaimana KB Herbal dan asupan gizi berhubungan dengan
perencanaan keluarga & fertilisasi
3. Untuk mengetahui Hypno Fertility, Accupresure, Massage
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Metode Ovulasi of Billing
Metode Lendir Serviks/Metode Ovulasi Billings (MOB) adalah pengenalan
ovulasi dengan memperhatikan perubahan pada jumlah dan konsistensi mukus
serviks sebagai reaksi terhadap perubahan kadar hormon-hormon ovarium yang
ada di dalam darah. Wanita yang ingin menghindari kehamilan harus menghindari
hubungan seksual sejak saat dia menyadari akan terjadiny aovulasi sampai tiga
hari setelah ovulasi. Mukus atau lendir serviks sangat penting artinya dalam
membantu sperma untuk bergerak naik lewat serviks dan uterus. Pada saat
ovulasi,mukus serviks dipersiapkan oleh kadar estrogen yang tinggi sehinggapada
saat ini mukus menjadi encer, jernih, mudah mulur, dan dapat ditembus sperma.
(Farrer, 2008).
Metode lendir serviks atau biasa disebut Ovulasi Billings, pertama kali
ditemukan tahun1971. Metode lendir serviks adalah KB alami dimana wanita
harus mengamati perubahan ciri lendir yang dikeluarkan dari serviks sepanjang
daur. Metode ini dilakukan dengan berpantang senggama mulai dari hari
keluarnya lendir serviks sampai 3 hari penuh sesudah hari puncak (WHO,1998).
Pada tiap siklus haid diproduksi 2 macam lendir serviks oleh sel-sel serviks
yaitu :
Lendir Tipe –E (estrogenik) :
Diproduksi pada fase akhir pra ovulasi. Sifat-sifat banyak, tipis, seperti air
(jernih) dan viskositas/kelengketan rendah, elastisitas besar, bila dikeringkan
terjadi bentuk seperti daun pakis. Spermatozoa dapat menembus lendir ini.
(Setia Rudi. 2014)
Lendir Tipe –G (gestagenik) :
Diproduksi pada fase awal pra ovulasi dan setelah ovulasi. Sifat-sifat
kental, kelengketan tinggi, keruh (oppaque). Dibuat karena peninggian kadar
progesteron.
Ciri-ciri lendir serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30 hari). (Setia
Rudi. 2014)
Fase 1 : Haid, hari 1-5, lendir bisa ada atau tidak, dan tertutup oleh darah
haid, perasaan wanita terasa basah dan licin (lubrikatif). (Setia Rudi. 2014)
Fase 2 : Pasca haid, hari 6-10, tidak ada lendir atau hanya sedikit sekali,
perasaan wanita terasa kering. (Setia Rudi. 2014)
Fase 3 : Awal pra ovulasi, hari 11-13, lendir keruh, kuning atau putih dan liat,
perasaan wanita liat dan lembab. (Setia Rudi. 2014)
6
Fase 4 : Segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi. Hari 14-17. Lendir
bersifat jernih, licin, basah, dapat diregangkan. Dengan konsistensi seperti
putih telur. Hari terakhir dari fase ini dikenal sebagai gejala puncak (peak
symptom). Perasaan wanita lubrikatif dan atau basah. (Setia Rudi. 2014)
Fase 5 : Pasca ovulasi, hari 18-21. lendir sedikit, keruh dan liat. Perasaan
wanita liat dan atau lembab. (Setia Rudi. 2014)
Fase 6 : Akhir pasca ovulasi atau segera pra haid. Hari 27-30. lendir jernih
dan seperti air. Perasaan wanita liat, lembab dan atau basah.
Cara mengetahui kesuburan dengan mengamati lendir vagina, adalah
sebagai berikut :
a. Keluarnya lendir dari mulut Rahim diamati setiap hari
b. Satu hari atau lebih setelah haid, vagina akan terasa kering, sampai
kemudia timbul lendir yang pekat, padat, dan kental
c. Mengamati perbedaan lendir dri sifat lengket berubah menjadi basah
dan licin
d. Beberapa hari kemudia lendir semakin licin, elastis dan encer, hal ini
berlangsung selama 1-2 hari. Hari ke-2 merupakan hari terakhir dan
juga merupakan hari paling subur (peak symptom), ditandai dengan
perasaan licin disertai dengan pembengkakan vulva sampai kemudia
lendir menjadi berkurang.
a. Indikasi
b. Kontra Indikasi
1. Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya
membuat kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
2. Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus),
kecuali MOB.
3. Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB (Metode
Ovulasi Billings).
8
4. Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerjasama (berpantang) selama
waktu tertentu dalam siklus haid.
5. Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya. . (Dr.hanafi
harianto, 2010)
9
E. Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Terhadap Metode MOB
Bidan harus menjeleskan atau menginstruksikan kepada klien secara jelas
dan gamblang mengenai kontrasepsi metode ini, meliputi:
a. Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB).
Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar
dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam
hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan
perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam
vagina.
b. Pola Lendir yang Khas
Setelah haid berakhir umumnya wanita mengalami beberapa hari tidak ada
lendir dan daerah vagina dierasakan kering. Ini dikenal dengan hari kering.
Setelah itu, seorang wanita mulai melihat adanya lendir. Lendir ini secara khas
lengket, seperti bubur atau rapuh. Warnanya bervariasi dari kuning sampai
putih. Karena lendir ini tidak seberapa lembab, daearah vagina masih dirasakan
lengket. Bila terdapat lendor jenis apapun sebelum ovulasi, saat ini dianggap
sebagai masa subur. Walaupun lendir tersebut lengket dengan tipe seperti
bubur, hari hari subur sudah dimulai karena jenis lendir yang basah didalam
leher rahim mungkin telah ada.
c. Catatan sederhana
Catatan sederhana yang tepat merupakan pokok keberhasilan anjurkan kepada
klien untuk selalu mencatat hasil pengamatannya, menggunakan sekelompok
tanda-tanda sesuai dengan budaya setempat dan tersedia secara luas bagi peserta
kontrasepsi MOB. Di daerah tertentu, menggunakan stiker berwarna di daerah
lain memakai simbol yang ditulis tangan ada juga yang menggabungkan
keduanya. Contoh kedua sistem ini digambarkan dengan penjelasan sebagai
berikut :
Stiker merah atau simbol (*) untuk perdarahan
Stiker hijau atau huruf (K) untuk kering
Stiker putih untuk basah, jernih, licin, lendir subur atau huruf (LE)
10
Stiker kuning untuk menunjukkan lendir yang lengket, putih, seperti awan,
lendir tidak subur atau gunakan huruf (LG)
2.2 KB Herbal dan asupan gizi berhubungan dengan perencanaan keluarga dan
fertilisasi
Kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor usia juga
dipengaruhi oleh faktor gizi. Faktor gizi ini mempunyai peranan penting dalam mendukung
kesuburan. Untuk meningkatkan kesuburan di perlukan pengetahuan tentang berbagai jenis
makanan yang dapat meningkatkan kesuburan dan makanan yang harus dihindari agar
kesuburan tetap terjaga.
Berikut ini adalah zat gizi yang dapat mendukung fertilitas:
1. Karbohidrat
Sebagai zat pembangkit energy karbohidrat diperlukan untuk mendukung fertilitas.
Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilitas dapat berjalan dengan cara namun
karbohidrat yang tidak terpakai dapat tertimbun menjadi lemak oleh sebab itu
asupan karbohidrat juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi obesitas. Obesitas juga
dapat menurunkan libido pada pria dan wanita.
2. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang menghasilkan 9 Kkal untuk setiap
gramnya. Pengaruhnya dalam fertilitas sebagai peningkat libido pada pria dan
wanita.
Contoh :avocado, coklat
3. Protein
Berfungsi memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang bermanfaat sebagai zat
penyubur pada pria adalah kelompok asam amino misalnya asam amino esensial,
arginin dan triptofan. Arginin dapat mencegah kemandulan, memperkuat tahan
hidup sperma dan membantu membuka aliran adalah pada alat kelamin sehinggga
meningkatkan libido. Selain itu triptofan dapat memacu produksi serotonin dan
bersifat menenangkan saraf sehingga meningkatkan libido.
Contoh : untuk asam amino terdapat pada kuning telu, susu, daging segar, ikan,
tempe, tahu.
Untuk agrinin terdapat pada coklat gandum, kacang kacangan, seafood sedangkan
untuk triptofan terdapat pada coklat, kalkun, susu.
4. Vitamin
Vitamin zat organic komplek yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat
kecil.
Contoh : vitamin A, vitamin B, complex dan vitamin c.
11
Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan, diperlukan pengetahuan tentang
berbagai jenis makanan. Pada dasarnya makanan terbagi ke dalam empat kelompok
makanan, yaitu:
1. Daging dan alternatifnya
Berbagai daging unggas dan ikan, telur, kacang kacangan (kacang polong atau
kedelai), kacang tanah, dan biji-bijian, seperti bunga matahari atau biji labu.
2. Buah dan sayur terutama yang mentah
Makanan lebih segar lebih baik dari yang beku, akan tetapi makanan beku lebih
baik dengan makanan instan. Jus buah atau sayuran, buah kering,kismis, dan kurma.
Dari keempat kelompok makanan tersebut, tidak semuanya dapat menghindari kesuburan.
Oleh karena itu, ada beberapa yang harus dihindari. Makanan yang dianjurkan untuk
meningkatkan kesuburan adalah sebagai berikut:
1. Makanan yang belum disuling, seperti roti, nasi, sereal, atau biji-bijian.
2. Makanan yang segar, seperti sayuran baru setiap hari.
3. Memperbanyak mengkonsumsi kacang kacangan, seperti kacang polong dan kacang
kedelai.
4. Telur merupakan sumber protein yang terbaik karena mengandung nutrisi untuk
pertumbuhan anak.
5. Mengkonsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
6. Mengkonsumsi vitamin B, seperti B6 dan B12, asam folat karena berpengaruh
terhadap kesuburan.
7. Mengkonsumsi zat besi karena perempuan anemia biasanya cenderung berkurang
kesuburannnya.
8. Memasak makanan dengan cara dikukus.
9. Makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah dan sayuran.
Pengaturan pola makan ini harus sudah di mulai, sejak usia 19-26 tahun, dan dilengkapi
dengan olahraga teratur serta menghindari stress. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Menghindari makanan olahan yang mengandung bahan bahan tiruan seperti keju
olahan, daging olahan, sosis, makanan beku dan makanan instan.
2. Menggunakan sedikit mungkin sayuran kaleng, kacang asin, dan minyak
terhidrogenasi.
3. Mengurangi makanan tepung seperti kue, biscuit, pudding instan, dan sereal manis.
4. Menghindari minuman kafein karena menyebabkan berkurangnya kesuburan.
12
Peran zat gizi untuk fertilitas dan mencegah kemandulan
Faktor gizi ini mempunyai peran sangat penting dalam meningkatkan kesehatan reproduksi.
Fungsi seks sangat dipengaruhi oleh glandula endokrin yang menghasilkan hormon
reproduksi. Untuk menghasilkan hormon tersebut di perlukan gizi. Fungsi seks dan
reproduksi akan berjalan baik jika memenuhi kecukupan gizi dan apabila asupan gizi
kurang akan muncul gangguan seperti tidak berkembangnya organ seks, menopause dini,
dan impotensi. Organ seks yang tidak berkembang secara sempurna akan berdampak
terhadap fertilitas seseorang.
AKTIVITAS SEKSUAL
1. Posisi Woman On Top
Posisi woman on top ini sering juga disebut juga cowgirl, dimana wanita dapat
mengontrol kedalaman dan frekuensi dorongan selama berhubungan
intim.Posisi ini dianggap dapat mencegah kehamilan saat bercinta. Hal ini
dikarenakan sperma akan sulit untuk mencapai leher rahim dalam waktu
singkat.Walaupun gravitasi tidak memiliki pengaruh besar dalam proses
kehamilan, tetapi cara berhubungan intim seperti ini dianggap telah melawan
gravitasi, sehingga membuat sperma atau air mani akan sulit berjalan ke leher
rahim.Jadi kemungkinan tidak hamil saat berhubungan intim dengan cara ini
sangat besar.
2. Posisi berdiri
Posisi berdiri dipercaya sebagai cara bercinta yang tidak mengakibatkan
kehamilan oleh beberapa kalangan. Ini adalah posisi dimana pria dan wanita
tetap berdiri saat berhubungan intim. Biasanya saat melakukan cara ini, wanita
akan menaikan salah satu kakinya untuk memudahkan pasangannya selama
melakukan hubungan intim. Namun, ada cara lain, dimana wanita akan
digendong dan kakinya dilingkarkan ke pinggang pria. Setelah itu,
punggungnya ditempelkan ke dinding agar mempermudah pria
melakukan penetrasi selama berhubungan intim. Cara berhubungan intim
seperti ini juga tidak mengakibatkan kehamilan. Saat berhubungan intim
dengan cara berdiri, sperma akan sulit mencapai rahim dalam waktu yang
tepat
karena adanya perlawanan terhadap gaya gravitasi. Sekali lagi, gravitasi tidak
memiliki pengaruh besar dalam proses perjalanan sperma ke rahim.
3. Posisi spork
Ini adalah posisi dimana pria memungkinkan untuk memasuki wanita dari
samping saat berhubungan intim.Cara berhubungan intim yang tidak
mengakibatkan kehamilan paling baik adalah ketika membiarkan wanita
berbaring miring, kemudian mengangkat kaki kanannya untuk memudahkan
pria melakukan penetrasi yang diposisikan di antara kedua kaki dengan sudut
90 derajat.Saat berhubungan intim dengan cara ini, kaki wanita akan
membentuk gunting sehingga dapat menghambat pergerakan sperma saat
14
berada di dalam tubuhnya.Cara ini juga dapat dilakukan dengan beberapa
variasi. Jika wanita fleksibel, kaki kiri juga bisa dinaikan sedikit agar
penetrasi menjadi maksimal.
FERTILITAS
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan
penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan;
misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya (Mantra, 2003:145).
HYPNO FERTILITY
Infertilitas tidak hanya menyangkut fisik saja dan sudah waktunya untuk mengakui bahwa
komponen mental dan emosional memainkan peran penting dalam menciptakan konsepsi.
perasaan, emosi, khawatir, stress, frustasi, kegelisahan, merupakan faktor utama dari semua
dalam proses yang sangat rumit ini.
Dampak psikologis dari infertilitas dapat menyebabkan gejala depresi pada wanita subur.
Sekitar 10 persen wanita subur memenuhi kriteria untuk didiagnosa depresi, 30-50 persen
melaporkan gejala awal depresi, dan 66 persen laporan merasa tertekan setelah gagal
melakukan pengobatan untuk mengatasi infertilitas. Mayoritas wanita infertil menyatakan
bahwa infertilitas merupakan pengalaman yang paling menyakitkan dalam hidup mereka.
15
Pengobatan Mind / body pada pasien infertilitas telah terbukti baik meningkatkan
kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan serta mengurangi tekanan psikologis. Dr
Ernest L. Rossi seorang ahli psychobiology dan body mind connection, telah melakukan
penelitian yang luas untuk menunjukkan bahwa gen manusia harus dalam keadaan kesiapan
secara fisik maupun psikologis ketika proses pembuahan berlangsung, dan bahwa sugesti
hypnosis- dapat mengaktifkan tipe gen-gen spesifik, termasuk IL-1, c-FOS, dan CYP17.
perasaan negatif yang terekspresikan dan / atau energi yang cukup besar yang belum
terselesaikan (block energy negative) dapat menghalangi terjadinya konsepsi. emosi
terekspresikan seperti rasa bersalah, kesedihan mendalam atau malu karena belum hamil,
atau sedih setelah terjadi keguguran dan merasa bersalah karena telah melakukan aborsi
dapat membuat konflik emosional yang ekstrim, yang mempengaruhi setiap sel tubuh dan
dapat menyebabkan terproduksinya senyawa khusus yang akan mempengaruhi kesehatan
reproduksi. Stres dan kurang percaya diri cenderung menjadi penyebab utama yang harus
ditangani dalam hypnofertility.
2. Cobalah untuk mengatur waktu sehingga klien tidak akan terganggu oleh anggota
keluarga, binatang peliharaan atau telepon.
3. Pilih waktu yang teratur dan tetap dan masukkan dalam jadwal keseharian klien,
sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Klien bisa memasang alarm pengingat untuk
membantu kedisiplinan
4. Duduk atau atur posisi yang disukai, berbaring baik-baik saja selama tidak tertidur.
6. Lakukan praktek respon relaksasi setiap hari – dua kali sehari jika stres sangat tinggi.
ACCUPRESUR
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip
dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga memiliki
beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti membantu meningkatkan sirkulasi
darah,merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga.
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Akupresur dilakukan
dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan
melalui siku, tangan, atau alat bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu,
akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum.
16
Sama seperti akupunktur, pengobatan ini juga dipercaya baik untuk merelaksasi dan
mengobati beragam jenis penyakit.
Ada ratusan titik akupresur di permukaan tubuh, namun titik yang umum digunakan antara
lain:
LR-3 atau titik hati 3. Titik ini berada bagian lunak di antara ibu jari kaki
dan jari kedua pada kaki.
LI4 atau titik usus besar berada di jari tangan. Posisinya di bagian lunak
antara jari telunjuk dan ibu jari.
SP-6 atau titik limpa 6. Titik ini berada sekitar tiga jari di atas pergelangan
kaki, tepatnya pada bagian lunak atau otot betis bagian bawah.
Dalam ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, ada teori yang menyebutkan bahwa
munculnya suatu penyakit disebabkan oleh adanya gangguan aliran energi yang disebut
"chi” di dalam tubuh. Akupresur bekerja dengan cara membebaskan sumbatan energi
tersebut.
Teknik akupresur yang menekan titik-titik tertentu pada tubuh dipercaya bisa mengatasi
penyumbatan aliran energi dan mengembalikan keseimbangan energi di tubuh Anda.
Akupresur bisa meredakan rasa nyeri, seperti nyeri punggung, sakit kepala, atau nyeri
pasca operasi, dengan cara memancing tubuh untuk memproduksi hormon endorfin.
Hormon inilah yang akan mengurangi rasa sakit, sekaligus menimbulkan perasaan positif.
2. Membantu meringankan efek samping kemoterapi
Pasien yang menjalani kemoterapi sering kali merasakan mual, lemas, mudah lelah, atau
bahkan stres.
Akupresur dipercaya dapat meringankan stres, mual, meredakan rasa sakit, meningkatkan
energi, dan mengatasi konstipasi yang mungkin terjadi sebagai efek samping kemoterapi.
Pada suatu penelitian, diketahui bahwa pasien yang menjalani pengobatan untuk mengatasi
depresi dan cemas, mengalami perbaikan gejala setelah mendapatkan terapi tambahan
berupa akupresur selama beberapa bulan.
17
Akupresur juga terlihat dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada pasien yang
akan menjalani prosedur medis tertentu, seperti cuci darah.
Susah tidur dapat membuat tubuh terasa tidak berenergi, sulit berkonsentrasi, dan
mengantuk saat bekerja. Untuk membantu mengatasinya, terapi akupresur mungkin dapat
membantu. Hal ini diduga terkait efek endorfin yang dilepaskan tubuh ketika menjalani
terapi akupresur.
Selain beberapa manfaat di atas, akupresur juga diduga baik untuk membantu mengurangi
nyeri otot dan sendi, seperti pada penyakit arthritis.
MASSAGE
Pijat tentunya bukan aktivitas yang sulit dilakukan. Apalagi, pemijatan mampu
memberikan manfaat tambahan ketika sedang mencoba untuk hamil, seperti mengurangi
hormon stres. Ada teknik pemijatan yang difokuskan pada area perut, yang membantu
rahim untuk menyiapkan kehamilan, demikian pendapat Abigail Lynn, terapis pijat
berlisensi di Chicago, IL.
Ada banyak manfaat terapi pijat pada sistem reproduksi wanita terutama bagi
fertilitas. Di antaranya adalah:
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran
hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada
tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan
sebagainya (Mantra, 2003:145).
3.2 SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35128033/_KB_SEDERHANA_
Bambang Trisnowiyanto. (2012). Keterampilan Dasar Massage. Yogjakarta: Muha Medika.
World Health Organization (WHO). (2012). The World Health Statistics 2012.
Kemenkes.RI (2014). Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja. Jakarta:
Kemenkes.RI. hlm. 15. ISBN 9786022358077.
https://www.slideshare.net/ulfasakurai/gizi-dan-fertilitas
Wijanti, Ribut Eko, Indah Rahmaningtyas. 2012. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Kediri:
Gena Pratama Pustaka
Sibagariang, Elva Elya.2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV Trans
Infomedia
https://www.orami.co.id/magazine/cara-berhubungan-intim-yang-tidak-mengakibatkan-
kehamilan/
Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Wanita dan Remaja. Jakarta: Salemba
Medika.
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/121/jtptunimus-gdl-rinaervina-6049-2-babii.pdf
20