Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR


DI PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES
JAKARTA BARAT TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Azifi Zahara Herawan P3.73.24.2.19.047


Frizka Ainun Zaria P3.73.24.2.19.058
Nada Choirunnisa P3.73.24.2.19.065
Putri Devi Ningsih P3.73.24.2.19.073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN 2021
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

1. Pokok bahasan : perawatan bayi baru lahir


2. Sub pokok bahasan :
3. Sasaran : Ibu Nifas
4. Waktu :
5. Tempat : Puskesmas Kecamatan Kalideres (Ruang Bersalin)
6. Hari/Tanggal : Senin, September 2021

Penyuluh

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi
dalam 4 minggu persalinan dan 60 % kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah
lahir yaitu saat ibu berada pada masa postpartum dini (Saifuddin, 2006).

Perawatan bayi baru lahir meliputi perawatan tali pusat, mengganti dan memakaikan popok,
memakaikan pakaian bayi, memandikan bayi, menggendong dan mengatur posisi bayi,
memberikan ASI dan imunisasi (Musbikin, 2005). Mengenai kemampuan ibu merawat bayi baru
lahir membutuhkan pelatihan khusus dan ibu juga harus memahami beberapa prosedur dan
manajemen perawatan bayi baru lahir. Oleh sebab itu penting bagi ibu untuk mengetahui
perawatan bayi dan yakin terhadap kemampuan sendiri, sehingga mampu merawat bayinya
sendiri dengan baik dan sehat.

Namun demikian banyak ibu yang tidak tahu secara pasti cara yang benar merawat bayinya.
Orang tua baru dapat merasa kebingungan dengan tugas yang akan datang untuk merawat
seorang bayi baru lahir. Pengetahuan hanya didapatkan dari nenek. Selain itu informasi yang
didapat dari majalah, buku, teman, dan juga tetangga sering membingungkan sehingga
menghambat dalam merawat bayinya. Ibu menjadi sangat cemas dan khawatir untuk merawat
bayinya dengan baik. Untuk itu banyak ibu yang memilih untuk menyerahkan masalah
perawatan bayinya ke orang yang lebih ahli, seperti perawat, bidan, bahkan dukun bayi.

1.2 Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah mendapat pendidikan kesehatan mengenai perawatan bayi baru lahir, diharapkan
pasien mampu memahami perawatan bayi baru lahir yang baik.

B. Tujuan Khusus

Setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang gizi perawatan bayi baru lahir maka
diharapkan pasien mengerti tentang:
1. Tanda bayi baru lahir sehat
2. Pemeriksaan kesehatan bayi baru lahir
3. Perawatan tali pusat

4. Memandikan bayi baru lahir


5. Selalu menjaga kebersihan bayi
6. Menidurkan bayi
7. Hal- hal yang perlu dihindari pada bayi baru lahir

1.3 MEDIA

Leaflet

1.4 METODE

Metode yang digunakan adalah


a. Ceramah
b. Tanya jawab

1.5 STRATEGI PELAKSANAAN

Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan pasien


a. Pembukaan a) Mengucapkan salam a) Menjawab salam
(5 menit) b) Memperkenalkan diri b) Mendengarkan
b. penyajian a) Menjelaskan tanda bayi a) Mendengarkan
Materi baru lahir sehat
(15 menit) b) Menjelaskan pemeriksaan b) Mendengarkan
kesehatan bayi baru lahir
c) Menjelaskan perawatan tali c) Mendengarkan
pusat
d) Menjelaskan memandikan d) Mendengarkan
bayi baru lahir
e} Menjelaskan cara menjaga e} Mendengarkan
kebersihan bayi
f} Menjelaskan cara menjaga f} Mendengarkan
kehangatan
g}Menjelaskan cara menidurkan g} Mendegarkan
bayi
h} Menjelaskan hal- hal yang h} Mendengarkan
perlu dihindari pada bayi baru
lahir
c. Penutup a) Menyimpulkan hasil a) Mendengarkan
(5 menit) penyuluhan
b) Mengevaluasi pasien b) Menjawab pertanyaan

c) Mengucapkan salam c) Menjawab salam


1.6 WAKTU DAN TEMPAT

Hari :
Tanggal : September 2021
Jam : WIB
Tempat : Di Puskesmas Kecamatan kalideres
Sasaran : Pasien Post Partum

1.7 EVALUASI

Evaluasi dilasanakan pada saat akhir dari proses penyuluhan, cara evaluasi dengan cara
memberikan pertanyaan dan menjelaskannya.
Pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa saja tanda bayi lahir sehat ?
2. Apa saja pemeriksaan kesehatan pada bbl ?
3. Bagaimana cara merawat tali pusat pada bbl ?
4. Bagaimana cara memandikan bbl ?
5. Apa saja yang dilakukan untuk selalu menjaga kebersihan bayi ?
6. Bagaimana cara menidurkan bayi ?
7. Apa saja hal- hal yang perlu dihindari ?

Kunci Jawaban:
a. Tanda bbl sehat adalah
 Bayi lahir segera menangis
 Bayi bergerak aktif
 Warna kulit seluruh tubuh kemerahan
 Bayi bisa menghisap ASI dengan kuat
 Berat lahir 2,5 – 4 kg

b. Pemeriksaan kesehatan BBL


 Periksakan BBL 2 kali, pada minggu pertama dan ke 3 setelah lahir
 Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin adanya kelainan pada
bayi, atau bayi sakit. Risiko terbesar bbl terjadi pada 24 jam
 Setelah bayi lahir, perlu diberikan :
1. Air susu ibu
2. Salep mata antibiotik
3. Suntikan vitamin K1 untuk mencegah pendarahan
4. Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penularan penyakit Hepatitis B
Periksakan segera ke dokter/ bidan/ perawat jika bayi malas menyusui, demam,
kejang, bayi kuning, tali pusat kemerahan, atau muncul tanda sakit lainnya.

c. Perawatan tali pusat


 Jangan membubuhi apapun pada pangkal tali pusat
 Rawat tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih atau sabun mandi dan
keringkan dengan air bersih
 Bila tali pusat kemerahan segera periksakan ke dokter/ bidan/ perawat

d. Memandikan bayi baru lahir


 Pada saat lahir, bayi tidak boleh segera dimandikan
 Bayi dimandikan paling cepat 6 jam setelah lahir
 Mandikan dengan air hangat, di ruangan yang hangat
 Mandikan dengan cepat : bersihkan muka, leher, dan ketiak dengan air dan sabun
 Keringkan seluruh tubuh dengan cepat
 Pakaikan baju, topi dan dibungkus dengan selimut
 Bayi tidak boleh dibedong terlalu ketat
 Jangan memandikan bayi jika demam atau pilek.

e. Menjaga kebersihan bayi


jika bayi kencing atau buang air besar, bersihkan dengan air, segera keringkan dan kenakan
pakaian.

f. Menidurkan bayi
 Pasang kelambu pada saat bayi tidur, siang atau malam
 Tidurkan bayi secara terlentang atau miring
 Bayi perlu banyak tidur dan hanya bangun kalau lapar
 Jika bayi telah tidur selama 2 – 3 jam bangunkan bayi untuk disusui

g. Hal- hal yang perlu dihindari


 Hindarkan bayi dari asap dapur dan asap rokok
 Hindarkan bayi dari orang sakit
 Jangan membubuhi ramuan atau apapun pada tali pusat
 Jangan memegang bayi sebelum mencuci tangan dengan sabun
 Jangan mengobati sendiri jika bayi sakit
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perawatan Bayi Baru Lahir


Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sangat halus dan organ tubuh mereka belum
sepenuhnya berkembang. Selain itu, sistem kekebalan tubuh masih lemah sehingga membuatnya
lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Berikut ini delapan perawatan yang perlu dilakukan
pada bayi baru lahir, seperti dilansir Situs Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI.

1. Perawatan Mata
Bersihkan kedua mata dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air matang.

2. Perawatan Wajah
Jaga kebersihannya dengan menyeka kulit wajah bayi dengan air matang

3. Perawatan Mulut
Bila di mulut, bibir, atau lidah bayi tampak ada bekas susu yang tebal dan sulit dibersihkan,
berarti bayi tersebut terkena jamur mulut. Segera berkonsultasi ke tenaga medis atau bidan.

4. Perawatan Kulit
Lipatan-lipatan kulit harus dijaga agar selalu kering. Kulit lembap akan mudah terkena infeksi.

5. Perawatan Tali Pusat


Tali pusat dijaga agar selalu kering dan tidak berbau. Tali pusat yang sehat rata-rata akan
terlepas/puput setelah bayi berumur 6-7 hari.

6. Imunisasi dan Vitamin K1


Pastikan bayi sudah mendapat suntikan vitamin K1 dan imunisasi HB 0 (hepatitis B yang
pertama) sebelum dibawa pulang dari tempat bersalin.

7. Pemakaian Popok
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan bokong bayi dengan air
bersih, dan keringkan.
8. Memandikan Bayi
Mandikan bayi di ruangan yang cukup hangat dan tak banyak angin dua kali sehari dengan air
bersih dan sabun bayi
DAFTAR PUSTAKA

https://akbid-dharmahusada-kediri.e-journal.id/JKDH/article/view/50

Handayani, Nina. (2011). Buku Pintar Merawat Bayi. Jakarta: Dian Rakyat

Handy, Fransisca. (2011). Panduan Cerdas Perawatan Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda

Kelly, Paula. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai