Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

DISUSUN OLEH
SHAPIRA 19311012

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKBID LA TANSA MASHIRO
Jln. Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung, Lebak, Banten, 42317
Telp./Fax. (0252) 203690, email akbid_latansa@yahoo.co.id, Instragram
@akbidlatansa,
Facebook Akademi Kebidanan-AKBID La Tansa Mashiro, Youtube AKBID
LATANSA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : - pengertian bayi baru lahir
- Pengertian tanda-tanda bayi baru lahir
- Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Maret 2021
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Gedung Akbid Latansa Mashiro
Penyuluh/Petugas : Mahasiswa Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta diharapkan dapat
mengetahui tanda - tanda bahaya pada bayi baru lahir
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien dapat :
1. Mengetahui tentang Pengertian bayi baru lahir
2. Mengetahui tentang pengertian tanda-tanda bayi baru lahir
3. Mengerti tentang tanda-tanda bayi baru lahir
C. Materi
1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah
mampu hidup di luar kandungan (Ibrahim Kristina S. 1984. Perawatan
Kebidanan jilid II,Bandung).
2. Pengertian Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah
pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
3. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu diperhatikan dalam mengenali kegawatan
pada bayi baru (neonatus):
1) Bayi tidak mau menyusu
ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau
menyusu maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek
pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika
sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi
dehidrasi berat.
2) Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang
terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari
demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis
anjuran dokter. Jika bayi kejang namun tidak dalam kondisi demam,
maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya
kejang, konsultasikan pada dokter.
3) Lemah
Jika bayi terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah.
Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari
diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
4) Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia
dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang
dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit maka lihat
dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
5) Merintih
Ketika bayi merintih terus menerus walau sudah diberi ASI atau
sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa
jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6) Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya
tanda infeksi. Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat
adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan
air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi
tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah
kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di
apotik.
7) Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang
atau lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar
membuat bayi kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin
atau pakaian yang basah.
8) Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya
infeksi yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi
dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau
bidan.
9) Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI.
Namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir
atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan
kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka harus mengkonsultasikan
hal tersebut pada dokter.

Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu tanda


bahaya : Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas. Masalah
atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh
tenaga di kamar bersalin) :
1. Tidak bernafas
2. Sesak nafas
3. Sianosis sentral ( kulit biru)
4. Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
5. Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
6. Kejang
7. Kondisi perlu tindakan awal
8. Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
9. Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
10. Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan
segera (oleh tenaga di kamarbersalin):
11. Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah
kelahiran bayi
12. Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
E. Media
- Leaflet
- Laptop
- infocus
F. Strategi Pelaksanaan
No Rencana Kegiatan Waktu Bentuk Kegiatan Media

1 Pendahuluan 5 menit Ceramah dan tanya Leaflet


a. Menyampaikan salam jawab
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu

2 Inti 15 presentasi Laptop,


Menjelaskan : menit infocus,
Pengertian bayi baru lahir power point
Pengertian tanda
bahaya bayi baru lahir
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir

3 Penutup 10 Tanya jawab dan -


a. Tanya jawab menit ceramah
b. Tes akhir
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
d. Memberi salam penutup

G. Evaluasi
Memberikan pertanyaan teori dan aplikasi yang berhubungan dengan
pemberian ASI Esklusif pada bayi dalam mencegah stunting, antara lain:
1. Ibu mengetahui dan mengerti tentang pengertian bayi baru lahir
2. Ibu mengetahui dan mengerti tentang pengertian tanda bahaya bayi
baru lahir
3. Ibu mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya bayi baru
lahir
H. Sumber
Nanny,Via Lia Dewi.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Yogyakarta. Salimba Medika
http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/satuan-acara-penyuluhan-tanda-
bahaya.html?m=1

Mengetahui,
Mahasiswa
Pembimbing PKMD

Shapira
Anis Ervina, S.S.T.,M.Kes
NIM. 19311012
NPP/NIDN.

Anda mungkin juga menyukai