Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama : Intan Dwi Yulyanti


Pokok bahasan : Bayi Baru lahir
Sub pokok bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir
Sasaran : Ibu Hamil
Hari : Rabu, 9 Mei 2021
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Bersalin RSDP SERANG BANTEN

A. Tujuan instruktur umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir pada ibu hamil
diharapkan ibu-ibu dapat merawat bayinya yang baru lahir dengan baik.

B. Tujuan instruktur khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir, ibu hamil
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian bayi baru lahir (neonatal).
2. Menjelaskan. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
3. Menjelaskan Klasifikasi Neonatus
4. Menjelaskan Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal

C. Materi
1. Pengertian Bayi Baru Lahir (Neonatal).
2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
3. Klasifikasi Neonatus
4. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflet
E. Kegiatan penyuluhan

No Langkah Kegiatan Waktu


. Penyuluh Sasaran
1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam  Menjawab salam 3 Menit
2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan  Menyimak
4. Apersepsi
 Mendengarkan & &
Menjawab
2. Pelaksanaan 1. Menyampaikan materi  Mendengarkan dengan 10
perawatan bayi baru penuh perhatian Menit
lahir
2. Memberi kesempatan  Menanyakan hal-hal yang
peserta untuk bertanya belum jelas
3.Menjawab pertanyaan  Memperhatikan jawaban
peserta dari penyuluh
4. Evaluasi  Menjawab pertanyaan
3. Penutup 1.Menyimpulkan materi Mendengarkan 2 Menit
2.Mengucapkan salam Menjawab salam

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan mengenai materi
1. Jelaskan pengertian bayi baru lahir (neonatal)!
5. Jelaskan ciri-ciri bayi baru lahir normal
6. Jelaskan klasifikasi neonatus
7. Jelaskan penatalaksanaan bayi baru lahir normal

H. Daftar Pustaka
 Eofebm. 2017.Pengaruh Pemberian ASI Awal.Midwife Journal 3(2):5
 (Kementerian Kesehatan RI, 2010) 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Teori Medis 1. Bayi

Baru Lahir. {Internet}. Tersedia Di:


http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/R0313027_bab2.pdf
MATERI
Perawatan Bayi Baru Lahir

1. Pengertian bayi baru lahir (neonatal)


Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia.
Pada masa ini terjadi proses penyesuaian sistem tubuh bayi dari kehidupan
dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan
perhatian dan perawatan yang ekstra karena pada masa ini terdapat mortalitas paling
tinggi (Rudolf, 2006).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
menyatakan bahwa angka kematian bayi dalam usia 28 hari pertama masih cukup tinggi
yaitu sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian bayi dapat menjadi
petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatalkurang baik. Selain itu, penyebab
tingginya kematian bayi dalam usia 28 hari pertama adalah kurang
baiknya penanganan dan perawatan bayi baru lahir.

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal


Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur
kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan
menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan (Kementerian Kesehatan RI,
2010).
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm,
lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit, pernapasan 40-60
x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang
dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting,
sucking, morro, grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada
skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra berlubang serta
adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama
berwarna hitam kecoklatan (Dewi, 2010)

3. Klasifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut Marmi
(2015) , yaitu :
1) Neonatus menurut masa gestasinya :
a) Kurang bulan (preterm infant) : < 259 hari (37 minggu)
b) Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
c) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)
2) Neonatus menurut berat badan lahir :
a) Berat lahir rendah : < 2500 gram
b) Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
c) Berat lahir lebih : > 4000 gram
3) Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan ukuran berat
lahir yang sesuai untuk masa kehamilan) :
a) Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
b) Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)

4. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal


Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan jalan
napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi,
dan pencegahan infeksi (Saifuddin, 2008).

a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme
selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat segera setelah bayi lahir.
Cara pencegahan infeksi adalah sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah
bersentuhan dengan bayi; memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi;
memastikan peralatan yang digunakan steril; dan memastikan semua pakaian maupun
perlengkapan bayi dalam keadaan bersih.

b. Penilaian Bayi Baru Lahir


Penilaian awal yang dilakukan segera setelah lahir adalah dengan menjawab 4
pertanyaan, yaitu:
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah air ketuban jenih dan tidak bercampur mekonium?
 Apakah bayi menangis atau bernafas?
 Apakah tonus otot bayi baik?
Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia sehingga harus
segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada jalan napas bayi tidak dilakukan
secara rutin (Kementerian Kesehatan RI, 2013)

c. Pencegahan Kehilangan Panas


Sistem pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna.
Oleh karena itu, segera lakukan upaya pencegahankehilangan panas agar bayi tidak
mengalami hipotermi. Hipotermimudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan
basah atau tidak segera dikeringkan/diselimuti meskipun berada di dalam ruangan yang
relatif hangat.
Cara mencegah terjadinya kehilangan panas dengan mengeringkan tubuh bayi
tanpa membersihkan verniks; meletakkan bayi di tubuh ibu; menyelimuti dan
memakaikan topi; dan tidak memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir.

d. Asuhan Tali Pusat


Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau mengoleskan
cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian Kesehatan RI, 2013).Asuhan tali
pusat dilakukan setelah dua menit segera setelah bayi lahir, lakukan pemotongan dan
pengikatan tali pusat. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat adalah
sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat;
menjaga umbilikus tetap kering dan bersih; tidak boleh membungkus tali pusat dan
memberikan bahan apapun di umbilikus; dan lipat popok di bawah umbilikus.

e. Inisiasi Menyusu Dini


Segera setelah bayi lahir dan telah dilakukan perawatan tali pusat, maka bayi
diletakkan secara tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung dengan
kulit ibu. Kontak kulit dilakukan satu jam lebih, bahkan sampai bayi dapat menyusu
sendiri.
Dukungan ayah dan keluarga sangat diperlukan oleh ibu dan bayi. Manfaat menyusu
dini adalah: mengurangi 22% kematian bayi umur 28 hari; meningkatkan
keberhasilan menyusui secara eksklusif; merangsang produksi ASI; dan memperkuat
refleks menghisap bayi.

f. Pencegahan Perdarahan Melalui Penyuntikan Vitamin K1dosis Tunggal Di


Paha Kiri
Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1
mg intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi
vitamin yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI,
2010).

g. Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan


Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan vitamin
K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi
yang dapat menimbulkan kerusakan hati (Kementerian Kesehatan RI, 2010)
.
h. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan bayi baru lahir dilakukan pada saat bayi berada di klinik (dalam 24
jam) dan saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali
pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.

i. Pemberian salep mata/tetes mata


Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata. Beri bayi
salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%, oxytetrasiklin 1% atau
antibiotika lain). Pemberian salep atau tetes mata harus tepat 1 jam setelah kelahiran.
Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah
kelahiran (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Anda mungkin juga menyukai