Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMD (INISIASI MENYUSU DINI)

1. Pokok Bahasan : IMD


2.  Sub Pokok Bahasan : IMD pada Ibu Hamil
3. Sasaran : Ibu Hamil Trimes I, II, III
4. Tanggal :
5. Tempat :
6. Penyuluh :
7.    Tujuan : a. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya memberikan ASI sedini mungkin (
IMD ), sehingga tercapai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan berlanjut
dengan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit tentang IMD dan ASI ekslusif,
diharapkan para orangtua dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IMD
2. Manfaat IMD
3. Langkah- Langkah IMD
4. Kandungan ASI
5.  Materi (Terlampir)
9.      Kegiatan Penyuluhan Pelaksanaan :
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 5 menit     Mengucapkan salam     Menjawab salam
    Memperkenalkan diri     Mendengarkan
    Menyebutkan topik penyuluhan
    Menyampaikan pertanyaan
lisan     Menjawab
2. Pengemban 20 menit     Menyampaikan materi
gan materi     Demonstrasi     Menjawab
    Tanya Jawab
    Membuat kesimpulan
3. Penutup 10 menit     Evaluasi
    Tanya jawab
    Salam penutup     Menjawab salam

10.  Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
11.  Media
Laptop, LCD dan leaflet
12.  Evaluasi
a.       Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan
b.     Petanyaan :
1)      Jelaskan Pengertian IMD dan ASI EKSLUSIF
2)      Sebutkan manfaat ASI EKSLUSIF
3)      Sebutkan kandungan ASI
4)      Sebutkan perbedaan ASI dan susu formula
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD ) dan ASI EKSLUSIF

A.                Pengertian
1.                  Inisiasi menyusu dini (IMD)

Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah dia dilahirkan. Cara
melakukan IMD ini disebut pula breast crawl atau merangkak untuk mencari puting ibu
secara alamiah. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit
bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan
dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali pada telapak tangannya. Kedua telapak tangan bayi
dibiarkan tetap terkena air ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau
yang dikeluarkan payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan
puting. Lemak (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan tetap menempel.
Kontak antarkulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
Gupta (2007), menyatakan inisiasi menyusu ibu disebut sebagai tahap ke empat
persalinan yaitu tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan, meletakkan bayi
baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya namun belum dibersihkan,
tidak dibungkus didada ibunya segera setelah persalinan dan memastikan bayi mendapat
kontak kulit dengan ibunya, menemukan puting susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI
yang pertama kali keluar.
Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan menyusui yang merupakan gambaran
bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif
sendiri menemukan puting susu ibu (Alfian, M, dkk, 2009). Setelah lahir bayi belum
menunjukkan kesiapannya untuk menyusu (Gupta, 2007). Reflek menghisap bayi timbul
setelah 20-30 menit setelah lahir. Roesli (2008), menyatakan bayi menunjukkan kesiapan
untuk menyusu 30-40 menit setelah lahir.
B.                 Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Prinsip dasar inisiasi menyusu dini adalah tanpa harus dibersihkan dulu, bayi diletakkan
di dada ibunya dengan posisi tengkurap dimana telinga dan tangan bayi berada dalam satu
garis (Markum, 1991), sehingga terjadi kontak kulit dan secara alami bayi mencari payudara
ibu dan mulai menyusu.
Prinsip dasar IMD adalah tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi diletakkan di dada
ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu, kemudian mulai menyusu
(Rosita, 2008).

C.                Langkah-langkah Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Rosita (2008), menyatakan ada 10 langkah yang harus di lakukan untuk terlaksananya IMD
yaitu :
1.      Ibu harus ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman saat
melahirkan, baik itu suami, ibu, teman atau saudara yang lainnya.
2.      Membantu proses kelahiran dengan upaya-upaya di luar obat seperti pijatan,
aromaterapi dan lain-lain kecuali jika dokter sudah memutuskan untuk menggunakan obat
atau alat pemicu.
3.      Memberikan posisi yang nyaman bagi ibu saat proses persalinan atau memberikan
posisi melahirkan sesuai keinginan ibu, karena tidak semua ibu merasa nyaman dengan posisi
terlentang.
4.      Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus segera setelah lahir tanpa diimandikan
terlebih dahulu, biarkan cairan alami yang menyelimuti kulit bayi.
5.      Meletakkan bayi di dada ibu dengan posisi tengkurap.
6.      Memberikan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga bayi menemukan puting
susu ibu kemudian menyusunya.
7.      Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu jangan arahkan menuju
salah satu puting tetapi pastikan bayi dengan posisi nyaman untuk mencari puting susu ibu.
8.      Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus segera bersentuhan dengan bayinya
setelah melahirkan yang tentu prosesnya yang membutuhkan perjuangan yang lebih.
9.      Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi seperti menimbang dan
mengukur harus dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi menyusu dini.
10.  Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali ada indikasi medis.

D.    Manfaat IMD


IMD
IMD memberi kesempatan kepada bayi untuk menyusu segera setelah lahir. Bayi setelah
lahir, baik melalui persalinan normal maupun Caesar, dibiarkan berada di dada ibu selama
30-60 menit. Bayi akan secara refleks mencari puting susu ibunya dan kemudian menyusu.
a.    Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini. Di 30
menit pertama, ia akan beradaptasi dengan trauma kelahirannya. Ini merupakan tahap
menenangkan diri atau istirahat siaga.
1) Di menit ke-30 sampai 40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan mengisap dan
memasukkan tangan ke mulut. Setelah itu, bayi mengeluarkan air liur dan kakinya menekan
perut ibu untuk bergerak ke arah payudara.
2) Kemudian bayi mengecap kulit ibu dan mendapat bakteri baik yang ada di sana. Bayi
menyentuh puting dan tangannya menghentak-hendak ke dada ibu untuk merangsang
keluarnya ASI. Baru setelah itu, bayi akan menyusu.
3) Bayi yang diberi kesempatan mengisap puting ibu segera setelah lahir, memiliki
kemungkinan keberhasilan lebih besar dalam menyusu. Tak hanya itu, saat bayi merangkak
dan mencari puting susu ibu akan menjadi momen paling membahagiakan bagi ibu.
4) Melalui IMD, ibu akan memberi kehangatan dan perlindungan yang baik bagi bayi, selain
mengurangi risiko kematian akibat hipotermi atau kedinginan. Hal ini, ujar Dr. Utami,
dikarenakan suhu tubuh ibu lebih hangat satu derajat dari lingkungan sekitar, sehingga bayi
merasa lebih nyaman dan aman.
5) Kulit ibu yang sangat ajaib ini dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan bayi.
Bila bayi kedinginan, suhu ibu akan naik dua derajat. Bila bayi kepanasan, suhu tubuh ibu
akan turun satu derajat Celsius
Selain menciptakan kontak kulit bayi dengan kulit ibu yang memberi kehangatan bagi
bayi, IMD juga membuat perdarahan pascakelahiran lebih sedikit. Yang tak kalah penting,
peran oksitosin terbaik adalah pada 45 menit pertama saat bayi menyusu dini.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya
oksitosin yang penting.

b.   Bagi ibu :

1) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi


perdarahan ibu.
2) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih
kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.

3) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar.

E.   Kandungan (Isi) ASI


ASI mengadung:

1.      Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan
dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan
mensintesa beberapa jenis vitamin.
c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2.      ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3.      ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.

F.     Perbedaan ASI dan susu Formula


Perbedaan ASI Susu Formula
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi.
terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI Misalnya, protein susu sapi tidak mudah
juga mengandung whey (protein utama diserap karena mengandung lebih banyak
dari susu yang berbentuk cair) lebih casein. Perbandingan whey: casein susu sapi
banyak daripada kasein (protein utama adalah 20:80.
dari susu yang berbentuk gumpalan)
dengan perbandingan 65:35.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung oleh susu formula
akan DHA (asam lemak tidak polar yang berguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi
berikat banyak) yang dapat membantu manusia sangat terbatas lagipula
bayi menahan infeksi serta membantu immunoglobulin dan gizi yang ditambah di
perkembangan otak dan selaput mata. susu formula yang telah disterilkan bisa
berkurang ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna: serangkaian proses
lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis produksi di pabrik mengakibatkan enzim-
unsur lemak ASI yang mudah diserap enzim pencernaan tidak berfungsi.
dan digunakan oleh bayi. Unsur Akibatnya lebih banyak sisa pencernaan
elektronik dan zat besi yang dikandung yang dihasilkan dari proses metabolisme
ASI lebih rendah dari susu formula tetapi yang membuat ginjal bayi harus bekerja
daya serap dan guna lebih tinggi yang keras. Susu formula tidak mengandung
dapat memperkecil beban ginjal bayi. posporlipid ditambah mengandung protein
Selain itu ASI mudah dicerna bayi karena yang tidak mudah dicerna yang bisa
mengandung enzim-enzim yang dapat membentuk sepotong susu yang membeku
membantu proses pencernaan antara lain sehingga berhenti di perut lebih lama oleh
lipase (untuk menguraikan lemak), karena itu taji bayi lebih kental dan keras
amilase (untuk menguraikan karbohidrat) yang dapat menyebabkan susah BAB dan
dan protease (untuk menguraikan membuat bayi tidak nyaman.
protein).
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap payudara: mudah
ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi, menolak ASI yang menyebabkan kesusahan
dapat memenuhi kebutuhan bayi, bayi menyesuaikan diri atau makan terlalu
memberikan rasa aman kepada bayi yang banyak, tidak sesuai dengan prinsip
dapat mendorong kemampuan adaptasi kebutuhan.
bayi.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat-alat, Biaya lebih mahal: karena menggunakan
makanan, dll yang berhubungan dengan alat,makanan, pelayanan kesehatan, dll.
pemeliharaan, mengurangi beban Untuk memelihara sapi. Biaya ini sangat
perekonomian keluarga. subjektif yang menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi: pertumbuhan bakteri di
menghindari penyucian botol susu yang dalam makanan buatan sangat cepat apalagi
tidak benar ataupun hal kebersihan lain di dalam botol susu yang hangat biarpun
yang disebabkan oleh penyucian tangan makanan yang dimakan bayi adalah
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat makanan bersih akan tetapi karena tidak
menghindari bahaya karena pembuatan mengandung anti infeksi, bayi akan mudah
dan penyimpanan susu yang tidak benar. mencret atau kena penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih mudah Penyusuan susu formula dan alat yang
dibawa keluar, lebih mudah diminum, cukup untuk menyeduh susu.
minuman yang paling segar dan suhu
minuman yang paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula dengan botol susu
menghisap ASI, hal ini dapat membuat akan mengakibatkan penyedotan yang tidak
gigi bayi menjadi kuat dan wajah puas lalu menyedot terus yang dapat
menjadi cantik. menambah beban ginjal dan kemungkinan
menjadi gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang alergiterhadap susu formula
menghindari alergi karena susu formula tidak dapat menghindari mencret,
seperti mencret, muntah, infeksi saluran muntah,infeksi saluran napas, asma,
pernapasan, asma, bintik-bintik, kemerahan, pertumbuhan terganggu dan
pertumbuhan terganggu dan gejala gejala lainnya yang disebabkan oleh susu
lainnya. formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu kontraksi rahim
bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis yang dapat membantu pengembalian tubuh
melahirkan sehingga dapat ber-KB alami. ibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu.
Selain itu dapat menghabiskan kalori Tidak dapat memperlambat waktu datang
yang berguna untuk pengembalian postur bulan yang dapat menghasilkan cara KB
tubuh ibu. Berdasarkan biodata statistik, alami. Berdasarkan biodata statistik, ibu
ibu yang menyusui ASI lebih rendah yang menyusui susu formula lebih tinggi
kemungkinan menderita kanker kemungkinan menderita kanker payudara.
payudara, kanker rahim dan keropos
tulang. 

Anda mungkin juga menyukai