Faktor Risiko :
b) Ptekie,ekimosis,purpura
c) Perdarahan mukosa
d) Rumple Leed (+)
e) Hepatomegali
f) Splenomegali
g) Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-
tanda efusi pleura dan asites
h) Hematemesis atau melena
3) Pemeriksaan Penunjang :
a) Leukosit : leukopenia cenderung pada demam dengue
b) Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai usia
dan jenis kelamin,dan atau menurun dibandingkan nilai hematokrit
sebelumnya > 20% setelah pemberian terapi cairan, menunjukkan
adanya kebocoran plasma
c) Trombositopenia ( trombosit < 100.000/ml ) ditemukan pada
demam berdarah dengue.
3. Petugas menegakkan diagnosa klinis
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini
terpenuhi:
a) Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bifasik /
pola pelana.
b) Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
1) Uji bendung positif
2) Petekie, ekimosis, atau purpura
3) Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
4) Hematemesis atau melena
c) Trombositopenia
d) Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sbb:
1) Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai
dengan umur dan jenis kelamin
2) Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya
3) Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau
hipoproteinemia.
Derajat DBD berdasarkan klassifikasi WHO 1997:
2. -
3. RekamanHistorisPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.MulaiDiberlakukan