KepalaPuskesmasPerawatan PUSKESMAS No. Revisi: - PekikNyaring PERAWATAN PEKIK SPO Tgl.Terbit : NYARING Halaman : dr. Ramot Pasaribu NIP. 19760113 200604 1 007 1. Pengertian Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue.Virus dengue memiliki 4 jenis serotype : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya, sehingga dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama hidupnya. ICD X : A90 (Dengue fever) A91 (Dengue haemorrhaghic fever) Tingkat kemampuan : 4A 2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan demam denguendan demam berdarah dengue. 3. Kebijakan Surat Keputusan KepalaPuskesmas Perawatan Pekik NyaringNo: Tahun 2022 tentang Demam Berdarah Dengue 4. Referensi 1. Permenkes Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2. Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 3. Alat-alat Lembar Form PE DBD
4. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat alergi, dan riwayat Langkah- penyakit keluarga), apakah demam 2-7 hari, nyeri kepala, nyeri langkah retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri perut, mual, muntah, muntah darah (hematemesis), BAB berdarah (melena), keluarga atau tentangga ada yang terkena demam dengue. 2. Petugas melakukan memeriksa vital sign yang diperlukan. 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang sesuai: diperiksa kemungkinan adanya ptekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, hepatomegali, splenomegali, efusi pleura, asites. 4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik: angka lekosit, angka trombosit, hematokrit. 5. Jika di perlukan dan tersedia, petugas melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik NSI. 6. Petugas menegakkan diagnosa dan atau diffential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. NSI positif: terinfeksi dengue: Dengan kriteria WHO diagnosis DBD: a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik/pola pelana. b. Terdapat minimal satu dari manisfestasi perdarahan: i. Uji bendung positif ii. Petekie, ekimosis atau purpura. iii. Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain. iv. Hematemesis atau melena. c. Trombositopenia (trombosit <100.000/ul) d. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma: i. Peningkatan hematokrit diatas 20% dibandingkan standard sesuai usia dan jenis kelamin. ii. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapatkan terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya. iii. Tanda kebocoran plasma seperti efusi pluera, asistes atau hipoproteinemia. 7. Petugas mengklarifikasi derajat DBD. Klarifikasi derajar DBD menurut WHO 1997 ( setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi): a. Derajat I : Demam disertai gejala yang tidak khas dan satu- satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung. b. Derajat II : Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. c. Derajat III: Terdapat kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekan nadi menurun/hipotensi (20 mmHg atau kurang), sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab. d. Derajat IV: syok berat, nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur. 8. Jika diperlukan petugas memberikan terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antiperitik). Parasetamol . dosis dewasa 500 mg tiap 6-8 jam . dosis anak mg/kg BB tiap 6-8 jam 9. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya: a. Perjalanan penyakit dan tata laksananya, bahwa tidak ada obat untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit, penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit. b. Jika diperlukan, pemeriksaan laboraturium darah secara berkala. c. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi. d. Melakukan kegiatan 3M : menguras, mengubur, menutup. e. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit) jika : a) Terjadi perdarahan masif (hematemasis, melena). b) Terjadi komplikasi atau keadaan tubuh atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan kesedaran, dan lainnya. f. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi. g. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dialkukan dalam rekam medis pasien. h. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk di entry i. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis kedata simpus. 10. Unit terkait 1. Bidan Desa 2. Kantor Desa