Anda di halaman 1dari 3

Demam Dengue

Dan
Demam Berdarah Dengue
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

Klinik Abdi Tama dr Muhammad sujatniko p


Medika
1. Pengertian Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk
menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut
sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi)
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi
kasus demam dengue dan demam berdarah dengue
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Abdi Tama Medika Nomor Kep / /
/ tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Prosedur 1. Petugas menganamnesa pasien, dengan keluhan sepert
a. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
b. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan,
gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah
c. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
d. Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di
ulu hati atau di bawah tulang iga)
e. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan,
batuk, pilek
f. Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau mengalami
penurunan kesadaran
g. Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang

2. Petugas memeriksa pemeriksaan fisik tanda patognomonik untuk demam


dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
e. Hepatomegali
f. Splenomegali
g. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tandatanda efusi
pleura dan asites
h. Hematemesis atau melena

3. Petugas mengadakan pemeriksaan penunjang


a. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
1) Trombositopenia (≤ 100.000/µL)
2) Kebocoran plasma yang ditandai dengan
a) peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data
populasi menurut umur
b) Ditemukan adanya efusi pleura, asites
c) Hipoalbuminemia, hipoproteinemia c.
3) Leukopenia < 4000/µL.
4) Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya
dapat terdeteksi setelah hari ke-5 demam

4. Petugas menegakkan diagnosis Klinis Demam Dengue


a. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik
b. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau
melena; maupun berupa uji tourniquet positif
c. Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital
d. Adanya kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar
rumah
e. Leukopenia < 4.000/mm3 6. Trombositopenia < 100.000/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau
lebih tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat
ditegakkan
5. Penatalaksanaan pada Pasien Dewasa
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3x500-
1000 mg)
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
1) Alur penanganan pasien dengan demam dengue/demam berdarah
dengue, yaitu:pemeriksaan penunjang Lanjutan
2) Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi
a. Pinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit
dan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada
obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat
suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh
sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
b. Modifikasi gaya hidup
1) Melakukan kegiatan 3M: menguras, mengubur, menutup.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
7. Kriteria Rujukan
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam
kondisi belum membaik
c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya
8. Unit Terkait Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai