1. Pengertian Penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk
Aedes aegypti
2. Tujuan Sebagai acuan penanganan pasien dengan demam dengue dan
demam berdarah dengue di Klinik Polres Solok Kota
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Polres Solok Kota Nomor
Kep/005/PMKP/VI/2023 tentang Pelaksanaan Pelayanan Klinis di Klinik
Polres Solok Kota
4. Referensi Panduan Praktik Klinis (PPK) bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat
Pertama (FKTP) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2022.
5. Prosedur 1. Anamnesis
a. Keluhan:
- Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
- Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit,
mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air
besar berdarah.
- Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
- Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut
- Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri
menelan, batuk, pilek.
- Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau
mengalami penurunan kesadaran.
- Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
b. Faktor Risiko:
- Sanitasi lingkungan yang kurang baik
- Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di
tempat tinggal pasien sehari-hari.
- Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar
pasien.
2. Pemeriksaan fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
DEMAM DENGUE DAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)
3. Pemerikaan penunjang
a. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
- Trombositopenia (= 100.000/µL)
- Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
a) peningkatan hematokrit (Ht) = 20%
b) Ditemukan adanya efusi pleura, asites
c) Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
- Leukopenia < 4000/µL.
b. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya
dapat terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
4. Diagnosis
a. Diagnosis Klinis Demam Dengue
Ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau
lebih tanda dan gejala:
- Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-
menerus, bifasik.
- Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji
tourniquet positif.
- Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
- Adanya kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau
di sekitar rumah.
- Leukopenia < 4.000/mm3
- Trombositopenia < 100.000/mm3
b. Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
- Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-
menerus (kontinua)
- Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena;maupun berupa uji
DEMAM DENGUE DAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)
Tanda bahaya:
c. Diagnosis Banding:
1. Demam karena infeksi virus (influenza, chikungunya, dan
lain- lain)
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura
3. Demam tifoid
DEMAM DENGUE DAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)
5. Tatalaksana
Penatalaksanaan pada Pasien Dewasa:
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik: Parasetamol 3 x
500-1000 mg
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
c. Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial
6. Rujukan
Kriteria rujukan:
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena)
b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam
kondisi belum membaik.
c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
6. Diagram alir -