DENGUE
Nomor Dokumen : SOP/106/III/AK/I/2023
No. Revisi : 01
SOP Tgl.Terbit : 02/01/2023
Halaman : 1/4
dr. Aribowo Suharto
UPTD Puskesmas NIP.197605162008041001
Poncowati
1. Pengertian Demam dengue atau dengue fever (DF) adalah demam akut akibat
terinfeksi virus dengue, yang ditularkan melalui air liur nyamuk genus
Aedes.Demamberdarah dengue atau dengue haemorrhagic fever (DHF),
serta dengue shock syndrome (DSS) merupakanmanifestasiklinisinfeksi
virus dengue yang berat.
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana dalam menangani penyakit DD dan DBD
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor:400/001/AK/III/02.02/I/2023 tentang
Pelayanan Klinis UPTD di Puskesmas Poncowati
4. Referensi 1. UU No 29 Tahun 2004 tentangPraktikKedokteran
2. UU No 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
3. PermenkesNomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan,
gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah.
3. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
4. Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di
ulu
hati atau di bawah tulang iga)
5. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan, batuk,
pilek.
6. Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau
mengalamipenurunan kesadaran.
7. Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
Faktor Risiko
a. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, misalnya: timbunan sampah,
timbunan barang bekas, genangan air yang seringkali disertai di
tempattinggal pasien sehari-hari.
b. Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat
tinggalpasien sehari-hari.
c. Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar pasien.
Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
a. Trombositopenia (≤ 100.000/µL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
o peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data
populasi
menurut umur
o Ditemukan adanya efusi pleura, asites
o Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Leukopenia < 4000/µL.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
Diagnosis Banding
1. Demam karena infeksi virus ( influenza , chikungunya, dan lain-lain)
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura
3. Demam tifoid
Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS), ensefalopati, gagal ginjal, gagal hati
Tatalaksana (Plan)
1. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-
1000 mg).
2. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
- Alur penanganan pasien dengan demam dengue/demam berdarah
dengue, yaitu: pemeriksaan penunjang Lanjutan
- Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial
(tidakdapatdilakukan di puskesmasganjaragung)
Konseling dan Edukasi
1. Pinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakitdan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa
tidak adaobat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya
bersifatsuportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan
sembuhsesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
2. Modifikasi gaya hidup
a. Melakukan kegiatan 3M: menguras, mengubur, menutup.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
Kriteria Rujukan
Pasiendirujukjikaadaindikasibutuhrawatinap
1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
2. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
3. Mualmuntahhebattidakada intake yang masukatausulit
Rujuk jika ada keterbatasan sarana prasarana maupun tenaga dalam
pemeriksaan penunjang maupun tatalaksana.
6.Bagan alir
Melakukan Melakukan anamnesa dan Melakukan pemeriksaan
pemeriksaan pemeriksaan fisik penunjang bila perlu
TTV dan dicatat
kedalam RM