No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
KLINIK
PRATAMA IPDA SUKARDI, AMK.
POLRES NRP. 68110028
JEPARA
1. Pengertian Demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Pratama Polres Jepara
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Faktor Risiko
1. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, misalnya: timbunan sampah,
timbunan barang bekas, genangan air yang seringkali disertai di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
2. Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
3. Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar pasien.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
a. Trombositopenia (≤ 100.000/μL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
• peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi
menurut umur
• Ditemukan adanya efusi pleura, asites
• Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Leukopenia < 4000/μL.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih
tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS), ensefalopati, gagal ginjal, gagal hati
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
1000 mg).
2. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
- Alur penanganan pasien dengan demam dengue/demam berdarah
dengue, yaitu:pemeriksaan penunjang Lanjutan
- Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial
Kriteria Rujukan
1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam kondisi
belum membaik.
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
atau susu.
b. Berikan cairan intravena (infus) sesuai dengan kebutuhan untuk
dehidrasi sedang. Berikan hanya larutan kristaloid isotonik, seperti
Ringer Laktat (RL) atau Ringer Asetat (RA), dengan dosis sesuai berat
badan sebagai berikut:
• Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
• Berat badan 15 – 40 kg : 5 ml/kgBB/jam
• Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
2. Bila anak tidak dapat minum, berikan cairan infus kristaloid isotonik
sesuai kebutuhan untuk dehidrasi sedang sesuai dengan dosis yang telah
dijelaskan di atas.
3. Lakukan pemantauan: tanda vital dan diuresis setiap jam, laboratorium
(DPL) per 4-6 jam.
a. Bila terjadi penurunan hematokrit dan perbaikan klinis, turunkan
jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan klinis stabil.
b. Bila terjadi perburukan klinis, lakukan penatalaksanaan DBD dengan
syok.
4. Bila anak demam, berikan antipiretik (Parasetamol 10 – 15
mg/kgBB/kali) per oral. Hindari Ibuprofen dan Asetosal.
5. Pengobatan suportif lain sesuai indikasi.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
Kriteria Rujukan
1. DBD dengan syok (terdapat kegagalan sirkulasi).
2. Bila anak tidak dapat minum dengan adekuat, asupan sulit, walaupun
tidak ada kegagalan sirkulasi.
3. Bila keluarga tidak mampu melakukan perawatan di rumah dengan
adekuat, walaupun DBD tanpa syok.
Konseling dan Edukasi
a. Penjelasan mengenai diagnosis, komplikasi, prognosis, dan rencana
tatalaksana.
b. Penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya (warning signs) yang perlu
diwaspadai dan kapan harus segera ke layanan kesehatan.
c. Penjelasan mengenai jumlah cairan yang dibutuhkan oleh anak.
d. Penjelasan mengenai diet nutrisi yang perlu diberikan.
e. Penjelasan mengenai cara minum obat.
f. Penjelasan mengenai faktor risiko dan cara-cara pencegahan yang
berkaitan dengan perbaikan higiene personal, perbaikan sanitasi
lingkungan, terutama metode 4M plus seminggu sekali, yang terdiri atas:
1) Menguras wadah air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga,
tempat minum burung, dan penampung air kulkas agar telur dan jentik
Aedes aegypti mati.
2) Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes aegypti tidak
dapat masuk dan bertelur.
3) Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat
menampung air hujan agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur
nyamuk Aedes aegypti.
4) Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk Aedes
aegypti berkembang biak.
5) Tidak menggantung baju, menghindari gigitan nyamuk, membubuhkan
bubuk abate, dan memelihara ikan.
Prognosis
Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubia ad bonam, karena hal
ini tergantung dari derajat beratnya penyakit.
6. Diagram Alur
DEMAM BERDARAH DENGUE
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :
8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan