Anda di halaman 1dari 5

Nomor SOP :

Tanggal Pembuatan :
Tanggal Pengesahan :
Tanggal Revisi :
Disahkan Oleh : Kepala UPT Puskesmas Oebobo

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG drg. SuwidjiDyah R. Banantari


UPT PUSKESMAS OEBOBO NIP. 196802262000122001
DEMAM DENGUE DAN
NAMA SOP
DEMAM BERDARAH DENGUE
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Memahami Tupoksi Kerja
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 Kedokteran
tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK 02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktek
klinis bagi dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
SOP Pelayanan Loket Tensimeter
SOP Pelayanan Poli Umum Stetoskop
SOP Pelayanan Apotek Thermometer
SOP Pelayanan Laboratorium Senter
SOP Penyelidikan Epidemiologi
PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN
Penanganan Pasien dengan Demam Dengue dan Demam Rekam Medik Pasien
Berdarah Dengue akan terkendala ketika terjadi Register Pelayanan Poli Umum
penyimpangan prosedur
Pengertian Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue memiliki 4
jenis serotype: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap
serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya,
sehingga seseorang dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama
hidupnya.
Tujuan Penatalaksaanaan kasus Demam Dengue dan Demam Berdarah
Dengue sesuai standar terapi
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Oebobo No
PUSK.OBB.445.806/SK/39/I/2018 Tentang Kebijakan Layanan Klinis
Referensi Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktek klinis bagi dokter
di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Prosedur/langkah- Keluhan
langkah
Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan): demam bifasik akut
2-7 hari, nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi
berdarah, mimisan, nyeri perut, mual/muntah, hematemesis dan dapat
juga melena.
Faktor Risiko
a. Tinggal di daerah endemis dan padat penduduknya.
b. Pada musim panas (28-32 0C) dan kelembaban tinggi.
c. Sekitar rumah banyak genangan air.
Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
a. Suhu Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c.Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
e. Hepatomegali
f. Splenomegali
g. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda
efusi pleura dan asites.
h. Hematemesis atau melena
Pemeriksaan Penunjang
a. Leukosit: leukopenia cenderung pada demam dengue
b. Adanya bukti kebocoran plasma yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas pembuluh darah pada Demam Berdarah Dengue
dengan manifestasi peningkatan hematokrit diatas 20%
dibandingkan standard sesuai usia dan jenis kelamin dan atau
menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20%
setelah pemberian terapi cairan.
c. Trombositopenia (Trombosit <100.000/ml) ditemukan pada Demam
Berdarah Dengue
Diagnosis
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini
terpenuhi:
a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik/
pola pelana
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut
1. Uji bendung positif
2. Petekie, ekimosis atau purpura
3. Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
4. Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
d. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sebagai
berikut:
1. Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai
dengan umur dan jenis kelamin
2. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
3. Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes atau
hipoproteinemia
Pada pasien puskesmas yang ditemukan gejala a dan b akan
dilakukan pemeriksaan penunjan gberupa trombosit
Pada hasil Trombosit:
1. ≥ atas 150.000 dan keadaan umumnya pasien baik, diberikan obat
simptomatis dan di KIE
2. antara 100.000 s/d 150.000
a.Keadaan umum pasien baik, diberikan obat simptomatis dan di
sarankan kembali besoknya
b.Keadaan umum pasien tidak baik, di berikan rujukan ke Rumahsakit
3. ≤100.000, pasien di rujuk ke rumahsakit
Klasifikasi
Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat
sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi) berdasarkan
klassifikasi WHO 1997:
a. Derajat I : Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas dan
satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung.
b. Derajat II : Seperti derajat I namun disertai perdarahan spontan di
kulit dan atau perdarahan lain.
c. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lambat, tekanan nadi menurun (20mmHg atau kurang) atau
hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab.
d. Derajat IV : Syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.
Diagnosis Banding
a. Demam karena infeksi virus ( influenza , chikungunya, dan lain-lain)
b. Demam tifoid
Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS)
Penatalaksanaan
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x
10mg/kgbb/hari).
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
Untuk di puskesmas rawat jalan tidak dilakukan pemeliharaan
volume cairan sirkulasi
c.Konseling dan Edukasi
a. Prinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah
memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga pasien dapat
mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan
DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan
penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan
alamiah penyakit.
b. Modifikasi gaya hidup
1. Melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

Unit terkait Loket pendaftaran poli umum, loket obat


Diagram Alir -

Anda mungkin juga menyukai