No Dokumen : 029/SOP-MEDIS/KBA/III/2019
No. Revisi :0
SPO TanggalTerbit : 16 MARET 2019
Halaman : 1- 7
1. Pengertian Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue.
Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis
2. Tujuan Semua pasien Demam berdarah dengue yang datang ke Klinik Bhakti Asih
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Bhakti Asih Nomer : 015/KlinikBA/I/2019 Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Stetoskop,
2. Tensimeter
3. termometer
6. Langkah-langkah Anamnesis (Subjective)
prosedur 1. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi
berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah.
3. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
4. Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di ulu
hati atau di bawah tulang iga)
5. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan, batuk,
pilek.
6. Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau mengalami penurunan
kesadaran.
7. Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
Faktor Risiko
1. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, misalnya: timbunan sampah,
timbunan barang bekas, genangan air yang seringkali disertai di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
2. Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat tinggal
pasien sehari-hari.
3. Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar pasien.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)
1. Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
Infus kristaloid
Kurangi infus
10ml/kgBB/jam
kristaloid TANDA VITAL DAN HEMATOKRIT MEMBURUK
5ml/kgBB/jam
PERBAIKAN
Kriteria Rujukan
1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam kondisi
belum membaik.
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.