Anda di halaman 1dari 2

Demam Typhoid

No Dokumen No. Revisi Halaman


097/Jangmed-RM/RSBA/I/2015 A 1-4

Disahkan oleh

Direktur RSU Bhakti Asih

Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Januari 2015 drg.H. Dadang Sukandar, MARS

Direktur

I Pengertian Demam tifoid merupakan proses inflamasi/peradangan pada lapisan


mukosa dan submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi
mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain.
II Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
Demam Tifoid dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja di
Puskesmas Sememi.
III Kebijakan Permenkes no. 5 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
IV Referensi Permenkes no. 5 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer halaman 93-98.
V Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan: demam turun naik terutama sore dan malam hari,
nyeri kepala, mual, muntah
2. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
3. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien meliputi pemeriksaan
kepala/leher, thoraks,abdomen, dan ekstrimitas
Didapatkan:
 suhu tinggi
 Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue),
jarang ditemukan pada anak.
 Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor.
 Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati).
 Hepatosplenomegali.

1
 Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak
diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi).
4. Lakukan pemeriksaan penunjang: widal, DL
5. Penegakan diagnosis demam typhoid
6. Pengobatan: Penatalaksanaan
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1) Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2) Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3) Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4) Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi,
suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di
rekam medik pasien.
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik
lini pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol,
ampisilin atau amoksisilin (aman untuk penderita yang
sedang hamil), atau trimetroprim-sulfametoxazole
(kotrimoksazol).
d. Bila belum membaik, disarankan untuk menggunakan lini
ke-2 seperti quinolon (tidak dianjurkan pada usia < 18
tahun karena menghambat pertumbuhan tulang)
7. Konseling dan Edukasi
 Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam
tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya.
 Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya
diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan
keluarga pasien telah memahami

VI Unit Terkait 1. Loket


2. Unit layanan poli umum
3. Unit layanan KIA
4. Unit layanan MTBS
5. Laboratorium
6. apotek

Anda mungkin juga menyukai