No dokumen :
No revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : /2
Faktor Risiko
1. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, misalnya: timbunan sampah,
timbunan barang bekas, genangan air yang seringkali disertai di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
2. Adanya jentik nyamuk Aedes aegypti pada genangan air di tempat
tinggal pasien sehari-hari.
3. Adanya penderita demam berdarah dengue (DBD) di sekitar pasien.
Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
a. Trombositopenia (≤ 100.000/μL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
• peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi
menurut umur
• Ditemukan adanya efusi pleura, asites
• Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Leukopenia < 4000/μL.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
No dokumen :
No revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : /2
Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS), ensefalopati, gagal ginjal, gagal hati
No dokumen :
No revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : /2
Kriteria Rujukan
1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam kondisi
belum membaik.
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
No dokumen :
No revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : /2
Kriteria Rujukan
2/2
1. DBD dengan syok (terdapat kegagalan sirkulasi).
2. Bila anak tidak dapat minum dengan adekuat, asupan sulit, walaupun
tidak ada kegagalan sirkulasi.
3. Bila keluarga tidak mampu melakukan perawatan di rumah dengan
adekuat, walaupun DBD tanpa syok.
Prognosis
Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubia ad bonam, karena hal
ini tergantung dari derajat beratnya penyakit.
6. Diagram Alir