Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH

DENGUE

No. Dokumen : SPO/217/PKMBB/2016

No. Revisi : 00
SPO Tanggal Terbit : 01 April 2016
Halaman : 1/ 5

PUSKESMAS
dr. Fatimah Asih Winaryo
BONTANG NIP. 19770517 200903 2 001
BARAT
1. Pengertian Demam berdarah adalah penyakit yang dapat mematikan yang disebabkan oleh
Virus Dengue. Virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

2. Tujuan Prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam penatalaksanaan Demam Berdarah
Dengue di Puskesmas Bontang Barat.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bontang Barat Nomor SK/027/PKMBB/2016


tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis, Layanan Terpadu, Tim Interprofesi,
dan Kesinambungan Layanan di Puskesmas Bontang Barat.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur 1. Alat :
a. Poliklinik set (termometer, tensimeter, senter)
b. Infus set
c. Cairan kristaloid (RL/RA) dan koloid
2. Bahan : -

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis pada pasien atau keluarganya untuk menggali
Langkah informasi adanya keluhan seperti :
a. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
b. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi
berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah.
c. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 1/5
d. Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di ulu
hati atau di bawah tulang iga)
e. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan, batuk,
pilek.
f. Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau mengalami penurunan
kesadaran.
g. Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mencari gejala-gejala
berupa :
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Petekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
e. Hepatomegali
f. Splenomegali
g. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda efusi
pleura dan asites.
h. Hematemesis atau melena
3. Petugas melakukan pemeriksaan Penunjang berupa :
a. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
 Trombositopenia (≤ 100.000/μL).
 Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
 peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi
menurut umur
 Ditemukan adanya efusi pleura, asites
 Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
 Leukopenia < 4000/μL.
b. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
4. Petugas menegakkan diagnosis DHF berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 2/5
SPO/217/PKMBB/2016
5. Melakukan langkah-langkah penatalaksanaan :
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-1000
mg).
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi.
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi pada pasien dan/ atau keluarganya :
a. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
penyakit dan tata laksananya sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak
ada obat untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat supportif dan
mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan
perjalanan alamiah penyakit.
b. Modifikasi gaya hidup.
c. Melakukan kegiatan 4M plus : menguras, mengubur, menutup, memantau
perkembangan jentik, plus memakai abate, ikan cupang, dll.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi
dan melakukan olahraga secara rutin.
7. Petugas melakukan rujukan bila :
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena)
b. Trombositopenia (≤ 100.000/μL)

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 3/5
SPO/217/PKMBB/2016
7. Bagan Alir

Anamnesa pada pasien atau keluarganya :


a. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 –
7 hari.
b. Manifestasi perdarahan
c. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri
retroorbital.
d. Gejala gastrointestinal
e. nyeri menelan, batuk, pilek.
f. Kondisi syok

Pemeriksaan fisik pada pasien untuk memeriksa adanya :


Suhu > 37,5 derajat celcius
Petekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa
Rumple Leed (+)
Hepatomegali
Splenomegali
Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-
tanda efusi pleura dan asites.
Hematemesis atau melena

Pemeriksaan Penunjang berupa :


Darah perifer lengkap
Serologi Dengue

menegakkan diagnosis DHF


Pasien dirujuk :
Terjadi perdarahan masif
Trombositopenia (≤
Penatalaksanaan 100.000/μL)
Terapi simptomatik
Pemeliharaan volume cairan
sirkulasi.
Konseling
Dilarangdan edukasi
menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 4/5
SPO/217/PKMBB/2016
8. Hal yang -
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Apotek
3. Klinik Gizi
4. Laboratorium

10. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Form Rujukan
3. Kertas Resep
4. Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium

11. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

- - - -

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 5/5
SPO/217/PKMBB/2016

Anda mungkin juga menyukai